Luka Di Pelaminan

Meski sempat riuh di pagi hari namun waktu tetap berjalan tanpa menoleh. Pada saat ini Arjuna tengah berkutat dengan segunung pekerjaan yang sedari jam 9 tadi seolah tidak ada habisnya, bahkan hingga waktu ashar datang Arjuna hanya sholat tanpa memakan makanan apapun langsung melanjutkan pekerjaannya.

Jika kalian bayangkan adalah Arjuna yang sama sekali tidak menganal tuhan dan selalu ke club malam layaknya Cassanova dalam novel dan film maka kalian salah besar.

Tadi malam adalah yang pertama Arjuna lari ke minuman keras dan juga berakhir tragis dengan memperkosa anak gadis orang. Arjuna juga bukan pria sholeh yang rajin beribadah apalagi hingga hafal berjuz-juz al-Qur'an. Arjuna hanya pria biasa yang dengan segala keterbatasannya dan berusaha bertahan dengan kerasnya rayuan setan dunia dengan tetap berdiri di pilar lima waktu sehari semalam. Ya meski bukan pria yang sholeh bahkan jauh dari kata itu, tapi Arjuna selalu mendirikan sholat 5 waktu karena itu sholat wajib.

"Arjuna, malam ini kamu jangan pulang ke rumah dulu. Gadis itu masih belum sadarkan diri, Mama sudah merehab ruang tamu menjadi kamar tidur di ruangan hotel itu. Jadi kamu, Mamah dan Papah malam ini tidur di hotel sambil memantau keadaan gadis itu," kata Papah Arjuna ketika memasuki ruangan tempat Arjuna bekerja.

"Biar Arjuna saja yang menjaganya Pah, Mama dan Papah bisa pulang dan beristirahat..."

Ucapan Arjuna langsung di potong oleh sang Papah.

"Biar kamu bisa berlaku sesuai dengan keinginan mu dan lari dari tanggung jawab?" sinis si Papah saat mendengar perkataan manis si Anak.

"Bukan itu maksud Arjuna Pah,..." lagi-lagi perkataan Arjuna di potong oleh Papanya.

"Sudah pokoknya kamu ikut apa kata orang tua! Pokoknya malam ini Mamah dan Papah akan menemani kamu bersama gadis itu," kata Papah tidak mau di bantah.

Arjuna hanya mampu menghela nafas lelah, apa dia akan sanggup bersatu dengan wanita yang bahkan sama sekali tidak di kenali olehnya. Apakah ini benar-benar tidak bisa di hindari? Jika yang sudah bertahun-tahun pacaran saja bisa mengkhianati bagaimana dengan yang baru di temui kurang dari 24 jam? Siapa yang menjamin hubungan di antara keduanya akan berhasil.

Bahkan nama gadis yang sudah tidak lagi perawan itu saja Arjuna tidak tahu. Ya Allah, kenapa hidupnya semakin rumit saja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di sebuah kamar hotel, Nyonya besar baru saja menyelesaikan kewajibannya sholat ashar. Wanita paruh baya yang sam asekali tidak kelihatan rua itu duduk di samping ranjang tempat sang calon mantu tertidur lelap.

Nyonya besar sudah memeriksa identitas sang calon mantu. Ternyata namanya Anggrek dan usia 23 tahun. Anggrek nama yang bagus dan melambangkan keindahan sebuah bunga, sesuai namanya maka wajahnya pun membius orang yang memandangnya.

Telepon pintar yang sedari tadi berdering, Nyonya besar biarkan karena bukan ranahnya untuk ikut campur. Terlebih sang calon mantu masih enggan membuka mata, dia tentu tidak ingin anak semata wayangnya mendekam di balik jeruji besi karena tindakan pemerkosaan.

"Anggrek, secantik nama dirimu! Kapan kau akan membuka mata? Apa begitu betah di alam bawah sadar hingga masih enggan menyapa indahnya dunia?" tanya Nyonya besar seraya mengelus puncak kepala yang tertutupi oleh kerudung itu.

"Mamah tidak sabar ingin berbincang banyak dengan dirimu, meski takdir mempertemukan kita dengan cara yang tidak baik tapi entah mengapa Mamah langsung menyukaimu dari pandangan pertama," Nyonya bermonolog lagi.

"Kamu tahu Anggrek, Arjuna itu sangat setia ketika jatuh cinta. Hanya saja setiap wanita yang dia pertemukan dengan Mamah ngak ada yang Mamah srek buat jadikan menantu! Kamu tahu kenapa?" tanya Nyonya besar kembali.

"Tentu saja mereka kebanyakan seperti model majalah dewasa, dari segi berpakaian saja sudah seperti wanita yang sering mangkal di pinggir jalan. Bagaimana nanti nasip rumah tangganya dengan Arjuna? Semuanya terbukti 4 kali pacaran Arjuna juga 4 kali di khianati..." mata tua itu sedikit menyendu saat menyadari jika sang outra semata wayang selalu gagal dalam bercinta.

"Sekarang bahkan mereka sudah bertunangan hampir menikah, eh ternyata si perempuan sundal malah sedang hamil anak pria lain. Beruntung Arjuna memergoki mereka selingkuh, sehingga Mamah ngak lelah lagi mengingatkan si kepala batu," kata Nyonya lagi.

Gosip dan berita memang snagat cepat viral. Nyonya besar bukan wanita kampungan ataupun gagap teknologi. Meski sudah berkepala lima wanita yang masih menjabat istri dan ibu itu adalah seorang pembisnis Cave yang handal.

Nyonya besar sudah tahu mengenai scandal yang menimpa gadis malang yang sekarang terbaring tidak sadarkan diri itu. Karena hal itu juga Nyonya memanggil beberap Dokter pakar tentang maslaah keperawanan dan juga kandungan sekaligus melakukan USG pada saat kedua prianya tengah di kantor tadi.

Satu yang bisa Nyonya Besar simpulkan, fitnah memang lebih kejam dari pembunuhan. Di ceraikan di pelaminan pada saat beberapa jam setelah ijab kabul dan berakhir dengan di usir oleh suami sendiri itu teramat menyakitkan. Belum lagi harus di permalukan di depan umum, di perlengkap oleh tindakan terlarang sang putra sungguh lengkap sidah penderitaan gadis yang bernama Anggrek ini.

"Kamu tenang saja Sayang, Mamah dan Papah akan menjadi orang terdepan yang ngebelain kamu jika ada orang yang berbuat jahat pada kamu," kata Nyonya besar seraya mengusap kepala sang calon mantu dadakan.

Kerinduan hati ingin memiliki seorang putri tapi tidak pernah mampu di miliki karena faktor kesehatan, semakin membumbung tinggi saat melihat gadis cantik bernama Anggrek itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Matahari rupanya sudah lelah bertugas dan berganti dengan sang Dewi malam. Malam terasa sendu saat ke tiga orang dewasa itu tengah bersantap malam.

Tidak ada percakapan di antara ketiganya hingga mereka siap bersantap malam. Hingga sang Nyonya Besar membuka suara.

"Arjuna, kamu tahu jika perbuatan mu salah besar bukan?"

"Iya Mah,"

"Mamah mau kamu bukan hanya bertanggung jawab dengan menikahi saja, Mamah ngak mau pernikahan kalian hanya sebatas pernikahan di atas kertas..."

Nyonya besar menghela nafas

"Kamu sudah melihat berita yang tersebar?"

Arjuna hanya mampi menganggukkan kepalanya.

"Kamu juga sudah mendengar dan membaca bukti yang di perlihatkan oleh Dokter?"

Arjuna kembali menganggukkan kepala.

"Apa menurutmu Dokter itu benar? Apa Anggrek benar-benar masih murni ketika kamu sentuh?"

"Iya Mah," jawab Arjuna masih setia menundukkan kepalanya.

"Kamu sayang Mamah kan Nak?"

"Iya Mah,"

"Maka, meski nanti kalian menikah tanpa cinta berusahalah menerima pernikahan ini dengan ikhlas. Semua terjadi bukan sebuah kebetulan ada camour tangan Allah di balik semuanya..."

"Berlakulah layaknya lelaki sejati, pertanggung jawabkan perbuatan kamu sepenuhnya. Nanti setelah menikah, Mamah tidak ingin kalian keluar dari rumah besar, Mamah hanya memiliki kamu sebagai anak. Menambah satu menantu perempuan akan membuat hidup Mamah dan Papah kian lengkap jadi kalian harus tinggal bersama Mamah dan Papah,"

"Arjuna akan ikut semua permintaan Mamah," Arjuna pasrah pada nasipnya. Mungkin sudah takdirnya terjerat pernikahan tanpa cinta.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...