NovelToon NovelToon
Mafia Kejam Dan Sistem

Mafia Kejam Dan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / CEO / Sistem / Perperangan / Romansa
Popularitas:37.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nrsl

Menceritakan tentang seorang gadis yang anggun dan lemah lembut, namun semenjak jiwa nya digantikan berubah menjadi kejam jika ada yang mengusiknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

BASKARA HOSPITAL

"Mohon maaf tuan, tapi hari ini tidak ada dokter wanita yang bertugas di IGD" ucap dokter IGD panggil saja Heru, ia sangat pusing dengan permintaan Aiden yang sangat aneh pikirnya.

Bagaimana tidak pusing, Aiden tidak ingin kekasihnya ditangani oleh dokter pria, ia meminta agar kekasihnya ditangani oleh dokter wanita, Aiden tidak rela jika kekasihnya di sentuh pria Iain selain dirinya, termasuk dokter pikirnya.

"Tapi saya" ucapan Aiden terpotong oleh Cia yang mengelus tangannya lembut.

"Kak Iden" ucap Cia lembut dan tersenyum manis menampilkan kedua lesung pipinya.

Sebenarnya Cia sudah sangat lemas sekali, di tambah kepalanya sangat pusing, sepertinya efek samping dari Obat per*ngsang itu sudah muncul pikirnya.

Aiden menghela nafasnya.

"Huuuft baiklah... Hanya kali ini" ucap Aiden pasrah, namun di dalam hatinya ia sungguh tidak rela.

Dokter Heru menghela nafasnya lega, akhirnya selesai juga perdebatannya dengan Aiden pikirnya.

"Nona Cia, mari saya periksa" ucap dokter Heru dengan tersenyum manis. Aiden menatap tajam dokter Heru.

"Kau tidak boleh tersenyum pada kekasihku" ucap Aiden datar dengan aura dinginnya.

Cia menghela nafasnya, sungguh Aiden seperti ini sangat menyebalkan pikirnya.

"Kak Iden" ucap Cia, ia sungguh kesal, kepalanya sudah pusing, di tambah sikap Aiden yang posesif membuatnya semakin pusing, tapi di lubuk hatinya, ia merasa senang diperlakukan seperti itu.

Aiden tersenyum menatap Cia dan mengelus surainya lembut.

"Maaf" ucap Aiden, kemudian tatapannya mengarah pada dokter Heru.

"Kau-" ucapan Aiden terpotong oleh dokter Heru.

"Tenang saja Tuan, saya menggunakan sarung tangan" ucap dokter Heru dengan mengangkat kedua tangannya.

"Jadi, saya tidak menyentuh kekasihmu" ucap dokter

Heru, seakan ia tahu Aiden akan mengucapkan hal itu.

Aiden manggut-manggut.

"Hm, baiklah. Lanjutkan" ucap Aiden dengan mengibas-ngibaskan tangannya.

Cia mengulum bibirnya menahan tawa, ada-ada saja tingkah kekasihnya ini.

Dokter Heru pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu ia langsung memeriksa dan mengobati luka pada lengan Cia.

"Selesai. Jangan terkena air dulu ya, supaya lukanya cepat kering" ucap dokter Heru.

Cia mengangguk.

"Baik dokter. Terimakasih" ucap Cia dengan tersenyum.

Lagi-lagi Aiden tidak suka kekasihnya tersenyum pada orang Iain.

"Sayaaaaaaaang" rengek Aiden.

Cia pun terkekeh.

"Apa sayaaang" Ucap Cia menggoda Aiden.

Blush

Wajah dan telinga Aiden memerah, ia salting di panggil sayang oleh kekasihnya. Cia yang melihat wajah dan telinga Aiden memerah, mengulum bibirnya menahan tawa, ia sungguh sangat ingin tertawa namun ia tahan.

Sedangkan dokter Heru hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua remaja yang tengah mabuk asmara.

"Kalo begitu, saya permisi" ucap dokter Heru dan langsung melenggang pergi.

Cia hanya mengangguk, namun berbeda dengan Aiden, ia tengah menatap kekasihnya dengan lekat. Cia meneguk ludahnya kasar melihat Aiden menatapnya dengan intens. Tatapan Aiden mengartikan seakan-akan ingin memakannya saat itu juga.

"Kak Iden" lirih Cia, jantungnya berdegup dengan kencang.

Aiden melangkah mendekat dan membisikan sesuatu.

"Kamu panggil Kakak apa tadi?" Bisik Aiden.

Deg deg deg

Jantung Cia sungguh tidak aman, posisinya dengan Aiden sungguh sangat dekat, hanya berjarak satu jengkal saja.

"K-kak Iden” jawab Cia gugup.

Aiden tersenyum dan menggeleng.

"Bukan itu” ucap Aiden dengan mengelus pipi Cia lembut.

"Haisshhh... Senjata makan tuan" batin Cia, ia menyesal telah menggoda Aiden

"Coba katakan lagi” ucap Aiden, kini wajahnya dan wajah Cia semakin dekat.

"S-sayang” jawab Cia dengan pipi yang sudah memerah.

Aiden terkekeh dengan jari telunjuknya yang menyentuh hidung mancung Cia.

"Jangan coba menggoda Kakak lagi, hm” ucap Aiden dengan menjauhkan wajahnya kembali.

CIA menghela nafasnya lega.

"Huuuh... Kak Iden benar-benar buat jantungku dag dig dug dor" ucap Cia dalam hati dengan tangan yang memegangi dadanya.

"Permisi tuan” ucap Steve dengan membungkukkan badannya.

"Hm” Aiden berdehem, wajahnya kini kembali datar dengan aura dinginnya.

"Kevin sudah berada di ruang eksekusi Cruel, tuan" ucap Steve.

Kevin merupakan mantan divisi perencanaan yang membawa kabur proposal penting HENRY CORP, proposal dengan perkiraan keuntungan mencapai 1 triliun dalam 1 produk.

"Kerja bagus Steve" ucap Aiden dengan tersenyum smirk.

Steve mengangguk.

"Kalo begitu, saya permisi tuan" ucap Steve dengan membungkukkan badannya.

"Hm" deheman Aiden, Steve pun melenggang pergi dari ruang IGD.

Cia yang sedari tadi hanya menyimak, kini membuka pembicaraannya.

"Kak Iden mau ke markas Cruel?" Tanya Cia. Aiden tersenyum dan mengelus surai Cia lembut.

"Iya sayang" ucap Aiden lembut, berbeda sekali saat berbicara dengan Steve tadi.

"Cia, ikut ya kak. Ada sesuatu yang harus Cia bicarakan dengan Renan" ucap Cia.

Aiden pun hanya mengangguk dengan jari telunjuknya yang menyentuh hidung mancung Cia.

...****************

...

MANSION ADIYAKSA

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi"

Tut

Renata berjalan mondar-mandir dengan menggigit kuku jarinya.

"Aaaaaargh BRE*GSEK... Kenapa mereka semua tidak bisa dihubungi" ucap Renata kesal.

"Bagaimana jika mereka gagal?" Tanya Renata pada dirinya sendiri.

"SI*LAN... Aaaaaargh" Renata menarik nafas lalu membuangnya.

"Huuuuh... Tenang Renata... Tenang... Mereka pasti berhasil” ucap Renata dengan tersenyum penuh arti.

"Cia, kali ini gue pasti berhasil menghancurkan lo, Hahaha" ucap Renata dengan percaya dirinya yang tinggi.

Renata tidak tahu saja, jika sesuatu yang besar akan terjadi padanya. Renata pun duduk di sofa kamarnya.

"Renan, kenapa lo juga tidak bisa dihubungi. Kemana lo sebenarnya” ucap Renata dengan jari yang mengetuk-ngetuk dagunya.

Kemudian Renata pun mengangkat bahunya acuh.

"Ah bodo amatlah... Gue gak peduli" ucap Renata dan langsung membaringkan tubuhnya di kasur miliknya.

...****************

...

MARKAS CRUEL

"Ssssssshh" Renan meringis merasakan sakit pada lukanya.

Tak lama, ia mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya, ia pun mendongakkan kepalanya.

"Cia" lirihnya.

Cia pun mengarah mendekat ke arah Renan, dengan diikuti Aiden dibelakangnya. Kemudian Cia pun berjongkok menghadap Renan. Cia menatap Renan dengan wajah datarnya.

"Renan, apakah kamu sudah merenunginya?" Tanya Cia.

Renan hanya diam dengan wajah datarnya, namun tidak terlihat karena wajahnya penuh dengan luka. Tak lama, Renan pun bersuara dengan lirih

"Untuk apa? Percuma saja, sebentar lagi gue m*ti" ucap Renan pasrah pada dirinya sendiri.

Cia terkekeh.

"Kamu tidak akan m*ti, Renan. Aku tidak sekejam itu" ucap Cia.

Tak lama, Cia pun berdiri dengan tatapannya yang masih mengarah pada Renan.

"Apakah kamu tidak ingin membalaskan rasa sakit mu pada wanita itu?" Tanya Cia dengan tersenyum smirk.

Renan mendongak.

"Apa gue punya kesempatan itu?" Tanya Renan.

Cia tersenyum penuh arti dengan tangan yang bersedekap dada.

"Tentu saja. Kau tau, tadi kekasihmu ingin mencelakai ku" ucap Cia.

Renan mengeraskan rahangnya.

"DIA BUKAN KEKASIHKU" teriak Renan, ia sungguh sangat jijik, mengapa ia bisa mencintai perempuan seperti Renata.

Cia terkekeh sinis.

"Bukankah kau sangat mencintainya?" Tanya Cia.

"Tidak... Setelah dia mengkhianati ku" ucap Renan dengan mengepalkan tangannya kuat.

Cia melihat ke arah Aiden dan mengangguk. Aiden yang mengerti maksud dari kekasihnya, langsung memberikan perintah kepada pengawal yang mengawasi Renan.

"Obati dia" ucap Aiden datar dengan aura dinginnya.

"B-baik tuan" ucap pengawal dengan membungkukkan badannya, kemudian membawa Renan pergi untuk segera di obati oleh dokter pribadi Cruel.

Aiden pun berjalan ke arah Cia.

"Sudah selesai, hm" ucap Aiden dengan mengelus pipi

Cia lembut.

Cia memejamkan matanya merasakan elusan lembut pada pipinya, kemudian ia pun mengangguk.

"Malam ini kita istirahat disini. Kakak sudah bilang ke mommy, kalau malam ini kita tidak bisa ke mansion Henry" ucap Aiden.

Cia pun mengangguk.

"Iya kak" ucap Cia.

...****************...

Kamar Aiden

Setelah membersihkan diri dan makan malam, Cia saat ini tengah menyenderkan badannya di headboard kasur milik Aiden, badannya sungguh sangat lelah.

Sedangkan Aiden, ia tengah berada di ruang eksekusi Cruel untuk menemui Kevin sang pengkhianat perusahaan HENRY CORP.

Cia menghela nafasnya.

"Ale, apakah kamu mendengarkan ku?" Tanya Cia.

[Ding]

[Aku mendengarmu, Cia]

"Apakah misi-misi ku masih banyak, Ale?" Tanya Cia.

[Tentu saja, ini belum sampai pertengahan cerita, Cia]

Cia menghela nafasnya kasar.

"Huuuuuuft, baiklah. Aku hari ini lelah sekali, Ale" ucap Cia.

[Beristirahatlah, Cia]

[Selamat malam]

CIA tersenyum.

"Selamat malam juga, Ale" ucap Cia.

Cia pun membaringkan badannya di kasur king size milik Aiden, sungguh nyaman pikirnya. Tak lama Cia pun memejamkan matanya untuk pergi ke alam mimpi.

...****************...

Tap tap tap

Langkah Aiden terdengar oleh Kevin yang terduduk di lantai, dengan tangan dan kakinya yang diikat. Aiden melangkah dengan aura membunuhnya.

Glek

Kevin meneguk ludahnya kasar, melihat aura Aiden yang mendominasi.

Sret sret sret

Aiden berdiri di depan kevin dengan memainkan pisau pada jari-jemarinya.

"T-tuan" lirih Kevin, ia sangat takut Aiden akan membunuhnya saat ini juga. Padahal sebelumnya ia tau jika mengusik seorang Aiden, tidak akan Aiden lepaskan begitu saja, namun hanya karena uang, ia berani mengambil resiko itu.

Aiden menatap Kevin dengan tajam, aura dinginnya menyeruak.

"Kevin" ucap Aiden yang masih memainkan pisau pada jari-jemarinya.

"Kau tau apa kesalahanmu?" Tanya Aiden lalu ia berjongkok menatap Kevin dengan tajam.

Kevin diam, ia tidak bisa menjawab, tubuhnya saat ini bergetar ketakutan.

"JAWAB" bentak Aiden, kini amarahnya mulai meledak.

Kevin terlonjak kaget, ia sungguh ketakutan.

"M-maafkan s-saya, t-tuan" ucap Kevin dengan tubuhnya yang masih bergetar.

Aiden terkekeh sinis.

"Apa tujuanmu mengusikku, Kevin?" Tanya Aiden.

"Apa itu karena uang?" Ucap Aiden dengan mengelus lengan Kevin dengan pisaunya.

Lagi-lagi Kevin tidak menjawab. Tak lama...

Jleb

"Aaaaaaargh" ringisan Kevin saat Aiden menusuk lengannya.

"Ini hukuman kau yang telah mengusikku" ucap Aiden datar dengan aura dinginnya.

"S-saya m-minta maaf, tuan" ucap Kevin memohon.

"Kau telah membuat perusahaan ku rugi besar kevin" ucap Aiden datar, tak lama ia mengeluarkan senjata apinya dan mengarahkannya pada Kevin.

"S-saya mohon... M-maafkan saya tuan" mohon Kevin, ia sungguh sangat menyesal telah berkhianat.

"Terlambat Kevin" ucap Aiden tersenyum menyeringai, dan.

Dor

Aiden menembak Kevin tepat di kepalanya. Dengan sekali tembakan, Kevin m*ti ditempat.

"Ini hukuman mu yang sudah berkhianat Kevin" ucap Aiden.

"Bereskan semuanya" perintah Aiden pada pengawal.

"Baik tuan" ucap pengawal dengan membungkukkan badannya.

Aiden pun langsung melenggang pergi meninggalkan ruang eksekusi, dan bergegas menemui kekasihnya, ia sangat merindukan kekasihnya padahal hanya berpisah sebentar.

Bersambung

1
Suzana Diro
Yaya ni baru betul jangan tinggalkan musuh walaupun seorang

nanti akan menyusahkan

good job

athor teruskan berkarya
princess Halu
pasangan yang sadis
Cristina Dikir
luar biasa
Najwa Ayu astuti
terimakasih Thor udah up 2 hari ini 🥰🥰🥰😘😘
Amika Avera Athalia
Luar biasa
Nur Khayati
suka selalu penasaran sama up selanjut nya
Ayu Dani
aaah dasar bodoh knp milih mbelain orang kesel gue Sama cia
Ayu Dani
bluuuus wkwkwkwk
Ayu Dani
haddew sembuhin dong traumanya thor masa mafia bgtu
caca
Bagus👍
Ayu Dani
kiu kiu like like like like like
Ayu Dani
wah keren suka suka suka suka
Ayu Dani
akoh mampir Thor
***vivi_Luf***
o begitu ceritanya alex, tpi cia ya mana ingat kan umur aja 4 tahun.. aku aja sendiri kemaren ngapain aja lupaa sudah.. 😆😆
Ida Rohani
/Determined//Angry//Determined//Angry//Panic/ayo semangat terus thor
Travel Diaryska
bagus author, lanjutkan. semangattt
Aryanti endah
Luar biasa
Nur Khayati
seruuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!