NovelToon NovelToon
OBSESI Sang Presdir

OBSESI Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:30.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lintang Lia Taufik

Seharusnya Marsha menikah dengan Joseph Sebastian Abraham, seorang duda dengan anak satu yang merupakan founder sekaligus CEO perusahaan kosmetik dan parfum ternama. Setidaknya, mereka saling mencintai.

Namun, takdir tak berpihak kepadanya. Ia harus menerima perjodohan dengan seorang Presdir yang merupakan rekan bisnis ayahnya.

Saat keluarga datang melamar, siapa sangka jika Giorgio Antonio Abraham adalah kakak kandung pria yang ia cintai.

Di waktu yang sama, hati Joseph hancur, karena ia terlanjur berjanji kepada putranya jika ia ingin menjadikan Marsha sebagai ibu sambungnya.

~Haaai, ini bukuku yang ke sekian, buku ini terinspirasi dengan CEO dan Presdir di dunia nyata. Meskipun begitu ini hanya cerita fiksi belaka. Baca sampai habis ya, Guys. Semoga suka dan selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lintang Lia Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Ungkapan Hati Giorgio

Malam itu Marsha masih murung di dalam mobil, yang entah sejak kapan dikemudikan sendiri oleh suaminya. Tanpa membawa sopir pribadi. Biar makin dekat, kata Giorgio beralasan.

"Sya, aku minta maaf karena mungkin aku kurang jujur dalam banyak hal. Tetapi satu hal yang perlu kamu tahu, aku sudah mengubur dalam perasaanku pada wanita itu sejak lama. Dan sejak lama juga, hatiku itu cuma buat kamu," ungkap Giorgio sembari menyelipkan rambut Marsha ke arah belakang telinganya.

Marsha yang semula menundukkan kepalanya seketika menoleh dan membalas tatapan mata suaminya.

"Ceritakan padaku malam ini, semua. Atau kalau belum siap ... lupakan. Mungkin sebaiknya kita bercerai saja!" Marsha berbicara dengan raut serius.

Tatapan mata sendu itu, tatapan mata yang sungguh berbeda dari tatapan yang sebelum-sebelumnya. Giorgio mulai menerka, jantungnya berdegup kencang. Kedua pasang mata mereka tak sedikitpun beralih. Sama-sama saling hanyut dalam tatapan mata yang sama.

"Jangan bicara seperti itu, Sya. Kita baru menikah," sergah Giorgio, tetapi ia berbicara dengan nada rendah.

"Kenapa tidak boleh? Kata Mas Gio, pernikahan kita ini bukan pernikahan betulan. Ini hanya permainan, hanya kontak!"

Giorgio memejamkan matanya mendengarkan pernyataan Marsha, ada nyeri di ulu hatinya. Kemudian ia menghela napas berat sebelum akhirnya ia mengungkapkan perasaannya.

"Marsha, dengarkan ini baik-baik. Aku terlanjur sayang sama kamu. Iya, aku akui aku pernah khilaf bilang seperti itu. Semua yang aku lakukan demi dapatin kamu," ungkap Giorgio.

Tatapan mata pria itu sangat teduh. Membuat Marsha menatap dan mencari tahu apakah pria di hadapannya sedang berbicara jujur, ataukah berbohong?

"Kenapa Mas Gio lakukan itu?" tanya Marsha menyelidik.

Keningnya berkerut, tatapan matanya serius tanpa kedip sedetikpun.

"Karena Om Tama sudah sering bilang kamu menolak banyak pria yang ingin mengajakmu menikah. Dan aku benci penolakan." Giorgio berbicara dengan suara bergetar, dadanya bahkan naik turun.

"Aku mungkin akan mempertimbangkan tawaran Mas Gio untuk menjadi seorang istri sepenuhnya, tapi aku memiliki syarat," cetus Marsha, terkesan berhati-hati.

"Katakan, selama aku bisa ... akan aku lakukan," sahut Gio.

"Ceritakan semuanya, tentang perempuan bernama Jessica tanpa ada yang disembunyikan. Aku gak mau lagi ditipu Mas Gio, ataupun Joey," pinta Marsha dengan tatapan sendu.

Giorgio mengangguk setuju. Kemudian ia menyalakan mesin mobilnya, mengajak Marsha pergi ke suatu tempat untuk makan malam.

Setelah dibujuk beberapa saat, akhirnya Marsha pun setuju. Giorgio sedikit lega. Sepanjang perjalanan, ia memasang senyum, sambil sesekali mencuri pandang memperhatikan wajah cantik istrinya.

Ini hal aneh baginya. Menurut pengakuan keluarga, Giorgio adalah pria yang sulit jatuh cinta. Tetapi ketika ia sudah mengambil keputusan, biasanya ia akan setia. Tetapi ia adalah pria berkarismatik, tentu saja memiliki banyak penggemar. Dan itu, menyulitkan.

Malam itu, berlangsung tanpa ada pertengkaran. Ini pertama kalinya keduanya akur. Ada rasa aneh yang dirasakan mereka berdua. Canggung.

Maklum, mereka tidak pacaran sebelumnya. Tetapi langsung menikah usai bertemu dalam waktu hitungan hari.

Tak ada percakapan penting ketika mereka berdua makan malam. Semua dilakukan Giorgio, sebab ia tak mau merusak nafsu makan istrinya.

Setelah makan malam berakhir, Giorgio langsung mengajak Marsha ke apartemen pribadinya.

"Sya, sebenarnya ... aku pribadi sangat ingin kembali ke vila. Masih banyak hal yang ingin kulakukan berdua saja denganmu. Tetapi, aku gak mau kamu sedih dengan kejadian tadi, jadi mungkin kita tinggal di apartemenku saja sementara. Gimana?" tanyanya mencari tahu.

Akhirnya, perempuan cantik yang selalu mengenakan heels itu setuju dengan rencana suaminya.

Ia mulai jadi penurut, tak banyak membantah. Entah mengapa, bagi Giorgio sikap ini justru terasa aneh dan asing.

Di sepanjang perjalanan, mereka tampak hening. Hingga akhirnya mobil mulai berbelok melewati jalanan sepi dan Marsha mendadak meminta Giorgio berhenti.

"Mas, bisa tepikan mobilnya di bawah pohon?" Marsha bertanya dengan ekspresi sedih.

Tentu saja Giorgio setuju tanpa bertanya apa alasannya.

Tak butuh waktu lama, ia memarkirkan mobilnya di bawah pohon rindang. Ada sungai kecil dengan aliran gemericik di sebelahnya.

Tak lupa dua kursi panjang di dekat pohon itu, lengkap dengan lampu jalan yang sinarnya sedikit temaram sedikit menjadi penerangan.

"Kenapa kita ke sini?" tanya Giorgio berusaha mencairkan suasana.

"Menunggu cerita tentang perempuan yang bernama Jessica yang masih terjeda," pinta Marsha.

Lalu, Marsha melangkah pelan, ia nyaris menjatuhkan tubuhnya di atas kursi. Tetapi dengan cepat, tangan kekar Giorgio menahannya. Ia menggeleng cepat.

"Jangan duduk di situ, basah, kotor. Bekas air hujan," sergah Giorgio.

Kemudian ia langsung mengangkat tubuh langsing itu hingga terduduk di atas kap mobilnya.

Marsha merasa tak nyaman. Hingga akhirnya Giorgio langsung duduk di sebelahnya.

"Jadi begini, Sya. Dulu ... banget, aku pernah tunangan. Sama perempuan itu," tukas Gio.

"Jessica," ujar Marsha menimpali.

"Ah, aku malas menyebut namanya," balas Gio sambil tersenyum, "hingga akhirnya aku memergoki Joey tidur dengan Jessica di suatu malam."

Marsha terbelalak mendengarnya. Ia tak percaya, sebab yang ia tahu, Joey adalah pria bertanggung jawab dan baik. Mana mungkin ia tidak bisa menjaga diri. Ada keraguan di hatinya. Gadis itu tak percaya.

"Mas Gio, tapi Joey—" Kalimat Marsha terjeda.

"Tunggu sampai aku selesai, Sya. Adikku tidak pernah merokok, ataupun mabuk sebelumnya. Entah mengapa malam itu dia mabuk berat. Bahkan ketika seluruh keluarga memergoki mereka berdua di kamar, Joey masih dalam kondisi tidak sadar. Kata-katanya terkesan meracau." Giorgio berbicara sambil berkaca-kaca.

Marsha benar-benar histeris mendengarnya. Ia bahkan menutupi bibirnya dengan telapak tangannya, sebagai isyarat tak percaya.

"Kamu tahu bagaimana rasanya dikhianati, Sya? Malam itu aku benar-benar hancur. Undangan pernikahan sudah disebarkan. Tetapi ketika hari pernikahan itu datang. Adikku yang menggantikan aku."

Marsha hanya bisa diam. Kecuali telapak tangannya, yang entah sejak kapan sudah bertengger di atas telapak tangan suaminya. Seolah gadis itu ingin menciptakan efek tenang.

"Aku belum pernah pacaran," aku Marsha sedikit terbata.

Giorgio tersenyum tipis.

"Padahal kamu sangat cantik, eh tapi gak heran. Semua tahu kamu itu pemilih," cetus Giorgio.

"Lalu, kenapa ada makam Jessica?" tanya Marsha penasaran.

"Karena setelah tiga bulan melahirkan Steven, perempuan itu tidak pernah mengurus anaknya. Dan kamu tahu apa yang ditemukan orang kepercayaan ayahku? Dia berada di kelab malam, berciuman dengan tiga pria sekaligus. Dia selingkuh!" desis Giorgio dengan kedua sisi giginya yang terdengar menggeretak karena marah.

"Tapi bukankah dia tidak mati?" tanya Marsha terus mencecar.

"Dia kecelakaan diperjalanan pulang. Mobilnya tertabrak tangki bermuatan bensin. Wajahnya hancur, susah dikenali," ujar Giorgio.

Akhirnya Marsha mengerti. Jika itu bukanlah pemakaman palsu. Bisa jadi itu memang seseorang yang sengaja menggantikan Jessica, atau mungkin perempuan itu malu menghadapi semua keluarga Abraham.

Setelahnya, Giorgio mendekatkan wajahnya. Membuat kedua bibir mereka saling bersentuhan.

"Aku hanya mencintaimu, hanya kamu. Tolong percaya aku," pinta Gio dengan tatapan paling teduh.

Bersambung....

1
partini
aihhh dah gila di terobsesi
partini
👍
partini
aihhh ulet Keket mesti ada di setiap novel
Lintang Lia Taufik: Wah, terimakasih sudah sudi mampir dan meramaikan kolom komentar ya, Kak. /Smile//Heart/
total 1 replies
Teddy
Buktikan Gio
mom'$ nji
pusing gda ujung nya bca nya . gio tu pa sebenernya
Innara Maulida
gio masih misterius sih,,,tapi klo emng bnar yg di kata kan adik nya klo Marsa cuma di jadikan tameng buat menutupi aib nya sendiri kasin juga,,,atu mungkin adik nya cuma memfitnah gio,,dan iri sama gio adik nya yg udah menyebar fitnah itu dan orang2 menggoreng nya..
Innara Maulida: siap ka
Lintang Lia Taufik: Wah Kak, makasih ya komentarnya. Boom komentar dong Kak. Love sekebon 🩷🩷🩷🙏🏻
total 2 replies
Samantha
Seru
Samantha
Huuuaaaa Lintang bikin ketagihan baca. update-nya jangan pelit dong ya
Siti Juaningsih
Luar biasa
Lintang Lia Taufik: Wah, terimakasih banyak ya Kak, sudah mampir di tulisan receh saya, dan memberi Rate. Salam cinta, Lintang. ❤️❤️❤️
total 1 replies
Nina_Melo
Haiis, takut buat topeng si Gio aja tuh
Anne Clair
seru ya
Samantha
nah loh. Pilih duda apa bujang mapan
Samantha
cemburu si bos muda
Samantha
Aku mau sih jadi Marsha
Teddy
perhatian gitu si Gio
Nina_Melo
Jadi rebutan
Nina_Melo
Kok aku jadi sebel sama danu ya
Antonio Johnson
Diksinya keren sih ya
Antonio Johnson
Kenapa tulisanmu sedih semua? Moga tulisanmu sukses ya, biar bahagia. Canda, semangat Thor
Antonio Johnson
pilih aku aja gimana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!