NovelToon NovelToon
Sistem Perlindungan Idol

Sistem Perlindungan Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Romansa / Light Novel
Popularitas:823
Nilai: 5
Nama Author: Rikazum

Novel ini bercerita tentang seorang siswa biasa bernama Reza yang secara mendadak mendapatkan teman-teman baru yang merupakan sekumpulan group Idol kesukannya.

Apa itu idol? idol adalah seseorang atau sekelompok orang yang dicintai dan diidolakan oleh para fansnya karena suatu hal.

Singkat cerita, Reza ingin melindungi senyuman para idol itu dan tidak ingin melihat mereka menangis.

Namun Impiannya punah, dia hanyalah pecundang yang tidak bisa melakukan apapun disaat idolanya membutuhkannya. Alhasil Reza menangis dengan kencang dan tanpa sadar iapun pingsan.

Saat bangun ia terkejut karena waktu terulang kembali ke saat dimana pertama kalinya idol yang ia cintai datang kesekolahnya, dan secara tiba-tiba juga sebuah sistem muncul di hadapannya.

"Sistem Perlindungan Idol"

Akhirnya kisah Seorang Reza sang pemeran utama pun dimulai...


P : Apakah hidup dengan mengidolakan seseorang adalah hal yang salah?

J : Tidak, itu tidak salah, malahan itu hal yang bagus

P : Alasannya?

J : ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rikazum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 : Meskipun Keberadaanku Tidak Ada -4-

..."Bermimpi berarti berharap atas kejatuhan seseorang, Jika harus melukai seseorang, aku lebih memilih untuk tidak mengejar mimpi itu "...

^^^-SNR^^^

Reza merasa bahwa dia telah dilahirkan kembali setelah kematiannya di kelas 3-D pada saat didunia tempat ia mati sebelumnya. Saat ini, dia tidak tahu harus berkata apa ke Narisa, rasanya dia sudah tidak melihat sosok wanita polos dan lugu seperti dulu lagi, tetapi seorang gadis dewasa yang terbutakan oleh materi . Reza tidak mengatakan apa-apa dan hanya mendengar ocehannya, ia merasa ambigu untuk menjelaskan kepada Narisa yang saat itu bukan lagi pacarnya yang bisa dia jadikan sebagai tempat bercerita, semuanya sudah berbeda. Reza tidak menyalahkan Narisa. Karena kondisi ekonomi keluarga Narisa tidaklah jauh berbeda dari dirinya jadi karena itulah dia membutuhkan seseorang yang berharta untuk memudahkan kehidupannya. Bagaimanapun, dunia ini selalu sangat realistis dan kejam.

“Aku berhenti karena alasan pribadi, itu tidak ada hubungannya denganmu, Selain itu aku bisa membayar uang Sekolahku sendiri, bahkan tanpa harus ambil beasiswa sekalipun. ” Ucap Reza dengan tenang namun dilubuk hatinya terdapat kerisauan karena ia tidak tahu harus bekerja sambilan seperti apa untuk membayar uang sekolahnya. Awalnya ia berniat untuk bekerja sebagai kuli bangunan karena mempunyai ketahanan tubuh yang Absolut sehingga membuatnya menjadi tidak pernah merasa lelah, namun sesaat kemudian dia ragu, apa bisa seorang siswa bekerja sebagai kuli? Karena itulah ia masih berfikir mencari alternatif lain.

"Kau berpikir terlalu simpel, aku ingin memperingatimu, sebaiknya kau batalkan saja pengunduran dirimu, itu semua demi keluargamu, Reza" Ucap Narisa

Reza tersenyum, “Apa masih ada lagi? kalau sudah tidak ada yang lain, maka selamat tinggal!”

Selamat tinggal untuk kebersamaan, keromantisan, dan kekonyolan cinta mereka selama satu tahun ini. Mulai sekarang Tidak ada keterikatan di antara mereka, tidak ada perasaan ataupun rasa cinta. Dia tidak akan menjatuhkan martabat yang dia miliki sebagai seorang pria untuk memohon lebih dari itu. Dia berjalan melewati Narisa dengan lapang dan pergi.

Narisa berdiri membatu di tempat yang sama dan hanya merasakan kekosongan di hatinya. Dia awalnya mengomel didepan Reza untuk memperingatinya akan masa depan karena ia cukup prihatin dengan masa depan Reza. Disisi lain, ia juga ingin memastikan bahwa pilihannya untuk meninggalkan Reza adalah hal yang benar, hal yang pasti semua cewek akan lakukan. Reza itu adalah orang yang plinplan, selain itu ia juga tidak kompeten, tidak ada yang bagus darinya kecuali kemampuan akademiknya yang tinggi, namun itu sama saja dengan kebohongan kalau ia tidak punya uang, orang seperti itu sama sekali tidak pantas untuknya.

Namun hasilnya tidak seperti yang dia harapkan. Reza yang saat ini ia lihat berbeda dengan Reza beberapa hari yang lalu, ia tidak tidak memintanya untuk tinggal, dan juga tidak memiliki perasaan sedih, seolah olah perasaannya telah mati, hal itu membuat Narisa marah dengan Reza yang tidak peduli padanya. Seharusnya Reza yang ia kenali tidak seperti ini.

“Reza, kenapa kau berubah...jangan berpura-pura cuek denganku. aku tahu kalau kau marah denganku, tapi inilah kenyataan...kita tidak bisa bersama"

"Apa menurutmu aku telah berubah? Namun bagaimana denganmu? apa kau sama sekali tidak menyadari kalau kau yang berubah?" Reza sekilas menatap tajam kearah Narisa dan kemudian melanjutkan langkahnya lagi hingga sampai kedepan gerbang sekolah, namun masih dengan diikuti Narisa.

Narisa berteriak dari belakang tubuh Reza yang membuat Langkah Reza menjadi lebih cepat, “Aku berubah!? Aku memang berubah, bahkan semua cewek akan berubah sifatnya seiring berjalannya waktu, kau menyalahiku tapi tidak pernah menyalahkan dirimu sendiri, saat aku butuh skincare untuk merawat wajahku kau tidak pernah membelikannya, saat kita pergi makan juga kau tidak mau membayarnya.Bahkan semua temanku selalu dimanjakan oleh pacarnya, hanya aku saja yang menderita diantara mereka.Awalnya aku sudah melakukan berbagai Cara supaya bisa bertahan denganmu, tapi kalau aku pikir lagi bersama dengan orang sepertimu hanya akan membuatku menderita, jadi tidak ada salahnya kan kalau aku putus denganmu!?"

Reza menoleh dan berkata dengan ekspresi kosong, “Apa itu alasanmu?”

“Iya, itu alasanku, Jadi karena itulah aku memilih untuk meninggalkanmu dan membuat rencana untuk masa depanku sendiri. Narisa berseru, menjawab dengan suara yang benar sendiri seolah tidak bersalah.

“Ah, begitu yah...aku mengerti. ”

Reza terus tersenyum dari awal sampai akhir. Ketenangan dan raut wajahnya tetap saja tidak berubah, “Baiklah kalau begitu terimakasih karena sudah pernah mau jadi pacarku, dan terima kasih juga sudah menceramahiku menggantikan wali kelasku. ” Reza mensarkas.

Narisa yang melihatnya tercengang sekali lagi. Dia tidak mengerti kenapa Reza masih bisa begitu tenang. Didalam pikirannya ia berpikir, Bukankah seharusnya dia telah kehilangan semua pemikiran rasional dan menjadi gila? Apa Reza bener-benar sudah tidak peduli pada dirinya lagi?

"Isyah?"

Saat ini, sebuah mobil sport Alfa Romeo 4C berhenti di sebelah Narisa. Jendela diturunkan, menampakkan wajah seorang pemuda tampan. Dengan satu pandangan, orang bisa mengatakan bahwa dia adalah seorang anak orang kaya sombong yang telah dimanjakan sejak kecil. Kulitnya sangat putih dan dia mengenakan pakaian bermerek.

Sekilas Reza mengenali bahwa dia adalah Ferdian, putra dari kepal sekolah tempat ia sekolah saat ini, dan juga dikenal sebagai tuan muda Ferdian. Dia dikatakan sebagai playboy kelas kakap. Banyak wanita cantik yang bersekolah disini telah ditiduri olehnya, khususnya siswa-siswa berprestasi yang ekonomi keluarganya menengah kebawah.

“Isyah, apa yang kamu lakukan di sini bukannya kamu bilang mau masuk ke kelas ekstrakul-- atau apalah itu?”

Ferdian turun dari mobil sportnya sebelum menyadari kalau asa seorang pemuda yang juga berdiri dipinggir jalan itu. Dia bertanya kepada Narisa dan menunjuk Reza dengan ekspresi bermusuhan,

“Siapa dia? Apa dia temanmu?” tanyanya dengan memutar tatapannya kearah Reza dan Narisa.

Narisa agak malu menjawabnya, Namun sesaat kemudian, ia mengatakan yang sebenarnya tanpa menyembunyikan apa pun. Dia berkata dengan genit, “Dia adalah Reza, orang yang sudah pernah aku ceritakan padamu sebelumnya. ”

“Ohh...Reza? Jadi dia mantanmu. ”

Ferdian tiba-tiba menyeringai, jelas dia tahu tentang Reza dan juga tentang hubungan antara Narisa dan Reza.

Dia melirik Reza dengan tatapan jijik, dan kemudian ekspresi samar melintas di matanya, “Karena dia mantan pacarmu, tidak sopan bagiku, sebagai pacarmu yang sekarang untuk tidak menyapanya.

“Sudahlah Ferdian, kamu tidak perlu menyapanya. Ayo kita pergi saja, ”kata Narisa sembari melingkarkan tangannya di lengan Ferdian, ia menarik Lengan baju Ferdian dan lalu pergi menjauh dari Reza.

Ferdian dan Reza sangat kontras. Semakin dia melihat waja Reza, semakin dia merasa bahwa dia tidak mampu dan tidak berdaya seperti masih ada sebuah ikatan yang masih belum terputus. Didalam pikiran Narisa, orang seperti Reza, yang berasal dari kelas menengah kebawah tidak pantas disandingkan dengan Ferdian. Selain itu, Dia juga tidak ingin melihat interaksi apa pun antara Ferdian, yang memiliki status terhormat, dengan Reza yang hanya cowok miskin biasa.

Namun Ferdian tidak menuruti permintaannya, ia memegang pipi Narisa dan berkata dengan lembut “Isyah, kamu tidak boleh berkata seperti itu, Bagaimanapun juga, dia yang menjagamu sebelum aku muncul. Wajar saja kalau aku berterima kasih padanya untuk hal itu. Tunggu aku di sini, aku akan segera kembali. ”

Setelah itu, Ferdian berjalan menuju Reza.

Dengan punggungnya ke Narisa, Ferdian tidak repot-repot menyembunyikan apa pun. Senyuman aneh dan puas diri muncul di wajahnya saat dia melangkah seperti seorang pemenang.

Dia mengulurkan tangannya kedepan Reza, memberikan senyum palsu dan jahat, “Halo bro, namaku Ferdian, pacar barunya Narisa. Makasih yah bro karena sudah meniaga Narisa selama satu tahun untukku.

Reza mendengus dan berkata dengan nada datar, “Maaf, aku tidak bisa membalas jabat tanganmu, tanganku penuh dengan tumpukan kertas . Aku tidak bisa mengulurkan tangan. ”

'Ferdian yang seorang Playboy kelas kakap' adalah sebuah rumor yang beredar disekolah. Namun setelah bertemu dengan Ferdian yang sebenarnya, Reza bertambah yakin kalau Ferdian bukanlah hanya orang yang memikat hati wanita dengan tampang dan harta, tetapi jauh lebih busuk. Sekarang Reza telah melihat Ferdian. Dari sudut pandangnya, dia sepenuhnya percaya dan yakin kalau yang menjadi korban dari Ferdian ini bukan hanya siswi-siswi dari sekolah ini, namun berbagai siswi-siswi dari sekolah lain dan mungkin juga wanita dewasa lainnya. Saat menatap wajah Ferdian, Dia telah mencium bau sampah yang sangat memuakkan.

“Reza, kau tidak sopan! Dia itu Ferdian loh, anak dari orang yang memberimu bantuan, kenapa kau tidak sopan, seharusnya kau bersyukur karena tuan Ferdian sudi bersalaman denganmu dan kau hanya perlu menerima jabatan tangannya, Kalau kau punya relasi dengan Ferdian pasti masa depanmu akan menjadi sedikit cerah, kenapa pemikiranmu terlalu kerdil? ” Ucap Narisa dengan kemarahan yang memenuhi dirinya. bukan hanya karena masalah itu. Dia sengaja berkata sesuatu yang menjatuhkan Reza dan memihak Ferdian, semua itu ia lakukan agar Ferdian percaya padanya.

'Reza mengorek-ngorek telinganya menggunakan jari tengahnya, dan kemudian mengarahkan jarinya kearah Narisa, ‘Fu** you!!’ '

Tidak, yang sebelumnya hanyalah halusinasi Reza, kenyataannya dia hanya diam tak bergeming mendengar kata-kata Narisa. Tidak ada yang dia rasakan terhadap Narisa selain rasa kekecewaan. Hubungan selama satu tahun mereka telah menjadi dikorbankan demi harta dan kekayaan dari sang anak yang mentereng dan mempunyai segalanya itu. Reza tiba-tiba menyesal karena menyia-nyiakan waktu satu tahunnya hanya untuk hubungan yang absurd yang tidak ada masa depannya sama sekali. Seandainya ia lebih dulu mengenal Group idol yang ia kagumi mungkin hal seperti ini tidak akan terjadi.

Pada saat itu, Ferdian tertawa dengan keras, “Bro Reza, sifatmu unik sekali yah, aku tertarik denganmu, Oh iya, apa kau tertarik buat bekerja denganku, aku punya group band musik yang berisi beberapa anak orang kaya didalamnya, dan kami kekurangan staf untuk menjadi kameramen dan editor untuk meng Uploadnya di sosial media, karena itulah aku merekrutmu, aku bisa jamin akan membayarmu sesuai dengan UMR.

Apa yang dia katakan setengah benar, benar kalau dia sedang membutuhkan staf dan keliru kalau dia ingin mengajak Reza. Yah tentu saja, dia tidak tulus mengundang Reza untuk menjadi anggota stafnya. Sebaliknya, dia ingin menggunakan hal ini sebagai alasan untuk Menjatuhkan harga diri Reza dan menghancurkannya, lalu tertawa di akhir dengan kegembiraan yang mencapai puncak karena merasakan sensasi merampas “barang” orang lain dan menghancurkannya didepan matanya.

“Tidak tertarik!”

Reza melontarkan sepatah kata itu dan lalu berbalik pergi.

Mata Ferdian menyipit dan memancarkan cahaya dingin, merasa kesal karena sekali lagi diabaikan, “Tunggu." Dia berjalan mendekati Reza dan berbisik di telinganya. Dia mengungkapkan sifat aslinya dengan mengatakan, “Bro, tahu tidak, pacarmu ternyata sangat liar diranjang. Tubuhnya sangat indah, sangat indah sampai bisa membuatku erek**i berkali-kali. Tahu tidak, sejak hari dimana kau putus dengan dia, sejak itu pula aku mulai menidurinya, aku bahkan telah mengajarkan kepadanya seratus gaya permainan yang membuatnya menggeliat di ranjang. Dan kau tahu apa yang lebih lucu lagi!?Aku tidak menyangka orang yang arogan sepertimu tidak pernah menidurinya Selama rentang waktu kalian pacaran itu. Aku tidak menyangka kalau akulah orang yang pertama kali mengambil kewanitaannya...Hahaha sangat lucu sekali, bukan!!?”

"Wah luar biasa sekali yah, seperti yang diharapkan dari seorang anak dari kepala sekolah" Jawab Reza dengan santai dan lalu beranjak pergi dari tempatnya berdiri.

Ekspresi Ferdian langsung membatu. Dia tidak pernah mengira tanggapan Reza begitu diluar nalar pemikirannya. hal itu tiba-tiba menyebabkan dia merasa sangat gagal dan frustrasi karena tujuannya untuk menghancurkan harga diri Reza menjadi hancur.

Ferdian lantas mengulurkan tangan dan menahan bahu Reza untuk lanjut berjalan pergi. Dia mengertakkan gigi dan berkata, “Apa kau tidak marah?”

“Hahaha...kau benar-benar bodoh yah" Ejeknya. "Membicarakan aktivitas ranjangmu ke orang lain, apa kau punya kelainan? Aku sudah tahu hal itu, bahkan sebelum kau memberi tahuku, tapi aku tidak peduli karena dia sudah bukan pacarku lagi. Aku tidak tahu apa maksudmu menjelaskan urusan ranjangmu kepadaku, apa mungkin otakmu sudah terpindah di dengkul sampai tidak bisa membuatmu berpikir normal lagi? Atau mungkin orakmu terpindah kedalam kepala udang? Hahaha...lucu sekali” Reza tertawa keras dan berkata tanpa kesedihan ataupun kegembiraan, yang tersisa hanyalah kekosongan.

Reza mengejek, “Dia pacarmu sekarang, jadi jangan pernah melibatkanku dengan urusan kalian, apa kau dengar tuan kepala udang? Hahaha!"

Pikiran Ferdian menjadi kosong, yang mulanya ingin mempermalukan Reza berujung dipermalukan oleh Reza.

Amarah Ferdian meluap setelah harga dirnya dihina dan dijatuhkan oleh Reza. Dia meraih kerah baju Reza dengan satu gerakan dan mencibir, “Woy, apa kau tahu aku siapa" Ucapnya dengan dingin.

Ekspresi Reza menjadi dingin, bahkan lebih dingin dari tatapan mata Ferdian, “Aku tidak peduli, jauhkan tanganmu dari kerah bajuku!”

Hanya dengan dua kalimat sederhana, Ferdian tiba-tiba terdiam karena belakang tubuhnya terasa dingin. Dia bergidik tanpa sadar dari ujung kepala sampai ujung kaki. Terutama ketika dia bertemu dengan tatapan Reza, dia tidak bisa mengendalikan bulu kuduk di tubuhnya yang berdiri tegak karena takut.

"Apa-apaan itu, kenapa orang ini tiba-tiba berubah menjadi menyeramkan!"gumam ferdian.

Ferdian ketakutan, dia tidak percaya kalau Reza yang sebelumnya ia anggap seperti seekor domba yang bisa ia usik malah menakutinya hanya dengan tatapan matanya.

Secara tidak sadar, dia melepas tangannya dari kerah Reza. tetapi beberapa saat kemudian ia sadar, bagaimana bisa dia terlihat seperti pengecut ketika ada Narisa yang menatap dan menontonnya dari belakang? Selain itu, dia tidak percaya Kalau Reza berani memukulnya disekolah milik ayahnya itu.

“Apa maksudmu menatapku seperti itu? Apa kau ingin memukulku? Hahaha...Anak miskin sepertimu mana mungkin berani mem---"

DUARK!

Suaranya tiba-tiba terputus. Itu karena Reza menendang perut Ferdian dengan kuat sehingga membuat Ferdian terjatuh. Reza kemudian menginjak-injak dada Ferdian tanpa ampun.

"Re--Reza..."

Suara gugup seorang gadis menghentikan siksaan Reza kepada Ferdian.

Hati Reza hancur saat melihat sosok wanita yang memanggilnya itu, lebih hancur dari saat ketika dirinya ditinggalkan Narisa. Secara spontan Ia menyesal karena meluapkan amarahnya kepada Ferdian. Dirinya yang bertingkah sadis untuk pertama kalinya, namun disaat pertama kali itu juga seorang idol yang ia cintai menatapnya dengan mata ketakutan seperti melihat sosok monster.

1
Kholik Moh
Janda sebelah rumah gak tuh 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!