Leona tiba-tiba diculik dan dibunuh oleh orang yang tidak ia kenal. Namun ketika berada di pintu kematian, seorang anak kecil datang dan mengatakan bahwa ia dapat membantu Leona kembali. Akan tetapi ada syarat yang harus Leona lakukan, yaitu menyelamatkan ibu dari sang anak tersebut.
Leona kembali hidup, namun ia harus bersembunyi dari orang-orang yang membunuhnya. Ia menyamarkan diri menjadi seorang pria dan harus berhubungan dengan pria bernama Louis Anderson, pria berbahaya yang terobsesi dengan kemampuan Leona.
Akan tetapi siapa sangka, takdir membawa Leona ke sebuah kenyataan tidak pernah ia sangka. Dimana Leona merupakan puteri asli dari keluarga kaya raya, namun posisinya diambil alih oleh yang palsu. Terlebih Leona menemukan fakta bahwa yang membunuhnya ada hubungan dengan si puteri palsu tersebut.
Bagaimana cara Leona dapat masuk ke dalam keluarganya dan mengambil kembali posisinya sebagai putri asli? Bagaimana jika Louis justru ada hubungannya dengan pembunuhan Leona?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33. TERTANGKAP
Leona dan Violet menuntaskan keinginan terakhir Martha beberapa hari lalu. Mereka berdua menemui Elisa, anak perempuan Martha yang kini hidup bersama dengan bibinya. Perlahan mereka menjelaskan yang terjadi pada Martha hingga sampai dimana pesan terakhir wanita tersebut sampai kepada sang putri. Walau awalnya Elisa ragu dan tidak percaya dengan yang dikatakan oleh Leona dan Violet, namun pada akhirnya gadis itu justru menangis dan berjanji akan hidup bahagia ke depannya.
Setelah selesai urusan mereka dengan Elisa, Leona dan Violet kembali pulang. Violet berniat untuk mengajak Leona hang out sebenarnya, tapi mengingat kalau Leona belum diperbolehkan terlalu lama di luar karena belum diketahui situasinya, jadilah mereka lebih memilih bersantai saja di rumah.
"Aku sudah menyuruh Isaac memesan masakan, kita akan menghabiskan waktu bersama, menonton dan mengobrol sebagai sesama saudara. Terutama Isaac juga ingin minta diajari olehmu tentang bagaimana menggunakan kemampuannya dengan lebih baik," kata Violet seraya membalas pesan dari sang kakak.
"Bilang pada Isaac untuk tidak memesan bir seperti terakhir kali atau orang tua kita akan marah. Isaac tidak masalah karena selain dia pria, dia juga sudah cukup umur untuk minum minuman seperti itu. Padahal waktu itu hanya dia yang meminum bir itu, tapi kita berdua justru dimarahi karena disangka ikut minum," ucap Leona. Teringat bagaimana ayah dan kedua kakaknya menegur Leona ketika menyangka kalau dirinya dan Violet meminum bir kaleng
Violet tertawa ketika mengingat kejadian itu. Tidak menyangka kalau para pria di dalam keluarga sepupunya ini begitu protektif terhadap Leona.
Obrolan mereka terpotong ketika melihat sebuah mobil tiba-tiba menyalip mobil yang dikendarai oleh Leona dan Violet.
"What the hell?" Violet terkejut setengah mati mendapati hal tersebut hingga membuat Violet harus menginjak rem dengan cepat agar tidak menabrak mobil tersebut.
Mobil tersebut berhenti di depan sana, menghalangi jalan mereka.
Violet yang kesal menekan klakson, memberi tanda agar mobil itu menyingkir dari jalan.
"Vio? Mundur," suruh Leona ketika ia melihat dua orang pria keluar dari mobil tersebut dan berjalan ke arah mereka mobil mereka. "Mundur sekarang!" seru Leona ketika mengenali salah satu dari wajah pria itu.
Mendengar kepanikan dalam suara Leona, Violet melakukan apa yang gadis itu katakan. Ia langsung dengan cekatan memundurkan mobilnya untuk menjauhi orang-orang tersebut.
BRAK!
Bagian belakang mobil mereka menabrak sesuatu, dan ketika dilihat ada dua mobil yang sudah terparkir di belakang sana, menghalangi mobil Leona dan Violet untuk pergi dari tempat itu.
"Leona, mereka menghalangi mobil kita," ucap Violet yang mulai terlihat panik.
Leona berusaha bersikap tenang, ia mengambil ponsel dari sakunya dan menelepon Louis dengan menghidupkan speaker, tidak ingin kalau pria-pria di luar sana tahu bahwa Leona meminta bantuan. Karena bisa jadi mereka akan berbuat lebih nekat untuk menghentikan Leona memanggil bantuan.
"Ada apa, Princess?" tanya Louis dari seberang telepon langsung ketika tahu kalau Leona yang menelepon.
"Louis tolong aku. Ada tiga mobil yang menghentikan mobilku dan Violet saat mau pulang ke rumah. Aku sudah mengirimkan lokasiku lewat pesan," beritahu Leona cepat, tanpa melepaskan pandangan dari para pria yang semakin dekat ke mobil mereka.
"Shit! Aku akan segera ke sana, pastikan ponselmu selalu bersamamu sebisa mungkin," ucap Louis yang terdengar kalau ia langsung bergerak untuk membantu Leona.
"Mereka orang dari dalang yang sama dengan yang menculikku waktu itu dan juga mengejarku ketika bersama Herry dan Raymond saat kembali dari rumah lamaku tiga minggu lalu," beritahu Leona.
"Princess, apa pun yang terjadi bertahanlah, aku janji akan datang secepatnya," pinta Louis.
ZREETT!
Kaca mobil di samping tempat duduk Violet pecah ketika pria yang dari mobil belakang tanpa ragu bergerak dan entah menggunakan apa sehingga dapat memecahkan kaca mobil semudah itu padahal tidak terlihat pria itu memegang benda apa pun, kecuali sesuatu yang kecil di tangan.
"Leona?! Aaa!" seru Violet ketika salah satu pria menarik gadis itu keluar dari mobil.
"Violet?!" panik sudah Leona ketika melihat sepupunya itu telah tertawan di tangan para pria itu.
"Keluar sekarang dan jangan coba untuk berteriak," perintah pria yang menahan Violet.
Leona hanya menuruti ucapan pria tersebut, tidak ingin sampai karena Leona membantah jadilah Violet yang terluka.
Salah satu pria menelepon seseorang dan terdengar kalau ia mengatakan telah menangkap Leona beserta satu gadis tambahan, Violet.
Melihat para pria lengah, Leona lansung memutar tubuh dan menendang keras perut pria yang berada paling dekat dengannya. Segera Leona melancarkan pertahanan diri dan juga serangan yang ia ingat dalam pelatihan yang ia lakukan dengan ayahnya sejak kecil.
"Sialan!" umpat salah satu pria yang terkena tendangan keras di wajahnya dari Leona.
Leona terus melakukan menyerang dan bertahan, sebisa mungkin tetap berada di tempat ini sampai Louis dan bantuannya datang.
"Berhenti atau gadis ini akan kehilangan nyawanya di sini," ancam pria yang menahan Violet, menodongkan pistol di kepala gadis itu.
Melihat hal itu spontan Leona berhenti, menatap Violet dengan rasa takut kalau sepupunya itu terluka atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Hmp!" Netra Leona melebar ketika seorang pria menutup mulut dan hidung Leona dari belakang dengan sebuah kain.
Dalam hitungan detik, netra hijau milik Leona tertutup kelopak matanya. Gadis itu kehilangan kesadaran, mereka menggunakan bius dengan cara licik. Hal terkahir yang Leona lihat adalah mereka juga melakukan hal sama kepada Violet. Entah apa yang akan terjadi setelah ini, Leona hanya berharap kalau semua akan baik-baik saja. Tidak seperti malam dimana Leona harus mengecap rasa kematian.
...***...
Louis melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju ke tempat lokasi yang Leona kirimkan. Cengkeraman jari-jarinya pada setir mobil begitu erat hingga membuat buku-buku jari pria tersebut memutih.
"Noah, Leona dan Violet dalam bahaya. Leona baru saja menelepon dan memberitahu kalau mobil mereka dihentikan dan ternyata orang-orang itu masih mengintai Leona. Mereka ada di area Twin Peek, aku sudah mengirimkan lokasinya ke ponselmu," beritahu Louis tepat ketika telepon yang ia lakukan kepada Noah diangkat oleh paman Leona itu. Tidak ingin Louis berbasa-basi.
"Aku akan segera ke sana!" ucap Noah yang juga langsung bergerak.
Setelah itu Louis langsung menelepon ke orang yang lain, salah satu anak buah kepercayaannya. Ia membutuhkan bantuan lebih untuk dapat menolong gadis itu seperti terakhir kali.
"Ya, Bos?" sahut anak buahnya itu dari seberang panggilan.
"Segera pergi ke lokasi yang kukirimkan. Sepertinya anggota Red Dog kembali mendapatkan Leona, mereka memberhentikan mereka dan ada tiga mobil. Cepat cari dan dapatkan sebelum mereka berhasil membawa Leona dan Violet, terutama menemui orang itu," perintah Louis.
"Baik" jawab anak buah Louis tersebut yang telah tahu dengan baik mengenai Leona dan juga hubugannya dengan Louis serta masalah yang dihadapi gadis itu.
Louis semakin memercepat laju mobilnya, rasa khawatir benar-benar menyelimuti pria itu kali ini. Entah kenapa perasaannya cukup buruk, sehingga ia berdoa agar Leona dan Violet akan baik-baik saja. Padahal biasanya Louis selalu percaya diri kalau jika ia terlibat maka tidak ada yang bisa hilang dari radarnya.
Sayangnya, perasaan buruk Louis itu sungguh terjadi. Ketika ia sampai di lokasi yang Leona kirimkan, yang tersisa di sana hanyalah satu mobil dengan kaca yang pecah pada pintu pengemudi. Buruknya, Louis melihat ada bercak darah di aspal. Membuat pria itu memucat dan memikirkan hal terburuk yang mungkin terjadi pada gadis itu.
Kumohon, tetaplah baik-baik saja sampai kau menemukanmu, Princess. Jika saja kau punya kuasa lebih tinggi dari orang itu, aku pasti tidak akan sampai kehilanganmu seperti ini. Please, be alright, batin Louis yang kembali melajukan mobilnya untuk mencari jejak kemana Leona dan Violet dibawa pergi.
banyakin donk kak..bikin. tema cerita seperti ini .mengacu adrenalin...