NovelToon NovelToon
Resiko Menikah Dengan Nona Dingin

Resiko Menikah Dengan Nona Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Mafia / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: qyurezz

Cewek imut dan manis ketika dia sedang manja, dan berubah 180 derajat menjadi dingin dan menakutkan ketika dia sedang dalam mode gila ....
Dia adalah Avril, gadis yang susah ditebak isi hatinya dan gampang berubah haluan, melakukan sesuatu seenak jidat dan suka merepotkan orang-orang disekitarnya..
Bahkan ketika sudah menikah pun d
tidak jauh beda.. Yaa dia menikah dengan laki-laki yang sederhana bernama Asep..
Ehh bukan Asep namanya..😅
Laki-laki itu bernama Keinan
Enaknya dipanggil Ken apa Kei ya??

Ken dan Avril menjalani kehidupan rumah tangga dengan banyak rintangan.. mampukah mereka melabuhkan kapalnya dengan baik sampai tujuan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qyurezz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyapa mentari

"Ya ampun..." Kei menepuk jidatnya. Ia tengah mengendarai motor menuju pulang ke rumahnya.

"Aku lupa! Bukankah tujuanku mengajak jalan Avril untuk menanyakan prihal pekerjaan yang ia tawarkan waktu itu!. Ah bodohnya aku.. Bagaimana aku bisa lupa" Kei menggerutu pada dirinya sendiri.

Mungkin karena pesona Avril, aku jadi lupa segalanya. Kei tak henti senyumnya memikirkan wajah cantik Avril.

*****

Pagi itu..

Avril sedang menuruni tangga, langsung berjalan menuju ruang makan, ia masih memakai pakaian tidur.

Duduk di kursi, tangannya menopang dagunya, nampak tidak bersemangat.

Pak Alex dan beberapa pelayan tengah menata makanan di meja.

"Selamat pagi nona, tidur anda nyenyak?" Sapa pa Alek dengan senyum ramahnya.

"Pagi pak Alex, tidurku nyenyak. Kapan Kei pulang tadi?"

"Tadi pagi sekali nona, katanya mau bantu ayahnya berbelanja dulu sebelum ke sekolah "

" Dia tidak berpesan apapun?" Avril menatap pak Alex penuh harap.

"Mm" pak Alex nampak berpikir "oo iya, dia berpesan nona, begini katanya 'tolong sampaikan pada nona untuk sarapan yang banyak supaya semangat bekerjanya' , tuan Kei sangat suka saat melihat nona makan, katanya tambah cantik" pak Alex tak hentinya melemparkan senyuman saat mengatakan hal itu.

"Aaa pak Alex.. apa dia benar-benar bicara begitu?" Avril tersenyum malu dan menutup wajahnya karena merah merona pipinya.

"Benar nona, saya berani sumpah" pak Alek mengacungkan dua jarinya.

"Mmm, baiklah. Aku akan sarapan sekarang" ia membuka piringnya dengan sangat bahagia.

"Apa paman Li kembali kesini semalam pak?"

"Tuan Li kembali tadi nona, tak lama setelah tuan Kei pulang" pak Alex mengambilkan nasi pada piring Avril.

"O ya?.. dimana dia sekarang?, aku mau sarapan bareng dengannya"

"Tuan Li tadi ke rumah belakang, nona. Saya tidak tau sedang melakukan apa"

Avril nampak bingung juga sama halnya pak Alex.

"Tadi tuan meminta saya untuk dibuatkan bubur tawar. Lalu setelah jadi, ia membawanya ke rumah belakang, nona"

"Bubur tawar? Kenapa dia makan bubur tawar? Aneh sekali seleranya.."

"Iya, nona"

"Aku mau menunggu Li, pak Alex. "

"Oh baik nona" pak Alex tidak jadi mengambilkan lauk untuk Avril.

"Selamat pagi nona" sapa seorang chef laki-laki datang dari dapur membawa segelas minuman hangat.

"Pagi chef" tersenyum ramah.

"Nona, silahkan coba minuman buatan saya, resep dari ayah tuan Keiden yang nona minta waktu itu" menyodorkan minuman itu dekat Avril.

"Oo ya? Waah pintar sekali kamu langsung mau belajar resepnya ya, biar saya coba ya"

"Silahkan nona" chef sangat senang, namun juga deg-degan takut tidak sesuai rasanya.

"Mmm.. ini pas, chef" Avril sangat menikmatinya.

Aaa betapa senangnya hati sang chef.

"Terimakasih ya.." Avril dengan senyum terbaiknya.

"Sama-sama nona" chef membalas senyuman Avril yang begitu manis, chef muda itu sangat terkesima dengan kecantikan Avril.

Untuk pertama kalinya lagi, setelah sekian lama nona tidak menyapaku, dia sangat menawan saat tersenyum. Batin chef.

"Nanti tolong sajikan juga buat Li ya chef" pinta Avril.

"Baik nona, anda sangat cantik" chef langsung menutup mulutnya. Astaga aku lancang ya.

Avril terkekeh melihat tingkah chef muda itu.

"Aku tau chef, makasih ya" tentu saja Avril selalu percaya diri.

"Sama-sama nona, saya ke belakang dulu ya" chef merunduk hormat seraya tersenyum dan dibalas anggukan oleh Avril.

Avril menyisakan sedikit minuman hangat itu, lalu meninggalkan meja makan pergi ke taman di belakang rumah.

"Pak Alex, aku mau menyapa sinar mentari" ucapnya pada pak Alex yang mengikutinya dari belakang.

"Silahkan nona, sinar matahari pagi sangat sehat untuk tubuh"

Sangat jarang sekali Avril berkunjung ke rumah belakang apalagi ke taman disana, kesibukannya setiap hari, membuatnya lupa akan taman yang sangat ia sukai sewaktu dulu.

Avril yang baru bangun dan belum mandi ini.👇 kok agak mirip aku ya sebelas dua belas lah..Ekhmm 😄😄

Sampai di taman, Avril disapa beberapa pelayan yang sedang bekerja disana, para penjaga juga berdiri di beberapa sudut.

Hampir semua terkejut dengan kedatangan Avril ke taman, semuanya terpesona dengan kecantikan alami gadis itu yang tengah menyapa bunga-bunga yang bermekaran.

Hanya pak Alex yang berani berada di dekat nona Avril, karena memang dia yang ditugaskan untuk menjaga Avril ketika berada di kediamannya. Untuk kedua pelayan pribadinya hanya ditugaskan untuk membatu nona dalam merawat dirinya dan menyiapkan kebutuhan Avril.

*****

"Ternyata kau masih hidup ya!" ucap Li pada tahanan yang berada di ruang bawah tanah, dilihatnya masih bernafas namun sudah sangat depresi. Badannya kurus kerontang, wajahnya lima kali lebih tua dari umurnya. Li menyodorkan semangkuk bubur tawar.

"Kau sekarang tidak bicara dalam beberapa bulan terakhir, apa kau sudah betah berada di sangkar ini?" Li tersenyum sinis menatap tajam lelaki menyedihkan itu.

Untuk pertama kali, Li bersuara menyapa si tahanan. Setelah empat tahun lebih tidak ada yang mengajak bicara si tahanan. Sendirian ditempat gelap dan sempit. Tak terbayang betapa menderitanya lelaki itu.

"Kau sangat gigih ingin keluar dari tahanan? sampai kau bertahan hidup selama ini" terdengar suara tawa Li mengejek si tahanan.

Si tahanan hanya diam meringkuk, sudah tidak mampu lagi bicara, ketakutan dan depresi berat.

"Makanlah, ini untuk tiga hari kedepan, aku akan sangat sibuk, jadi kau iritlah dalam memakan ini" tunjuk Li pada semangkuk bubur tawar tersebut.

Kemudian ia bergegas kembali ke atas meninggalkan lelaki payah itu.

*****

"Nona sedang apa?" sapa Li yang tiba-tiba muncul mengagetkan Avril yang tengah berjongkok memandangi bunga.

"Ya Tuhan..paman!" Avril menepuk paha Li "kaget tau!!" kesal dia.

Li hanya tersenyum tipis, saat berhasil mengagetkan Avril. Lain halnya pak Alex yang telah menyadari keberadaan Li dari kejauhan.

"Habis dari mana?" tanya Avril, berdiri dan bertolak pinggang menghadap Li.

"Darii.. Belakang" tunjuknya asal.

"Belakang mana? Tadi katanya mesan bubur pada pak Alex? paman makan bubur tawar?"

Li nampak berfikir harus menjawab apa

"Mmm.. iya, saya tadi memesan bubur, untuk diberikan pada anjing penjaga, dia sedang sakit, nona" jelas Li yang tidak masuk akal. Memang si ada beberapa anjing penjaga, tapi mereka sehat semua. Li hanya mengarang cerita.

"Apa? Anjing penjaga sakit?" Avril bingung.

"Memangnya anjing boleh makan bubur, apa?"

"Boleh nona, anjingnya yang minta" nambah tidak masuk akal lagi. Ia merangkul bahu Avril menggiringnya masuk ke dalam karena cuaca makin panas. Begitu juga pak Alex ikut masuk mengekor dari belakang.

"Haha... Memangnya anjing bisa bicara paman?"

"Tidak, cuma bisa menggonggong "

"Terus kenapa paman bisa mengerti kalau anjing mau bubur tawar?" Avril makin serius dan penasaran.

"Mmm, anu nona, kita bisa belajar bahasa binatang " jelas Li, makin panjang pembicaraannya.

"Wahh memang bisa ya paman?" Avril makin penasaran.

"Bisa nona, ada prlatihan khusus untuk belajar bahasa binatang"

Ya ampun, kenapa aku mulai membicarakan hal konyol. Tau nona selalu penasaran dan ingin tau!. Bodohnya aku.. Li merutuki dirinya dalam hati.

"O ya? Aku juga mau paman.. Mau belajar bahasa binatang. Siapa yang mengajarnya paman?"

Tuh kan benar!.

"Mmm nona, itu tidak perlu untuk saat ini" mereka sudah memasuki ruang makan.

"Aku serius paman, aku mau belajar bahasa binatang, aku mau bisa bicara dengan sapi, kambing,semut, kucing, dan semua binatang.." ucapnya dengan serius.

Hal konyol apa yang anda pikirkan nona.

Li pusing sendiri jadinya.

"Baiklah, kita sarapan dulu. Nanti kita bicarakan hal itu lagi oke" Li menarik kursi mempersilahkan Avril duduk.

"Paman dari mana anda belajar bahasa binatang?"

Tolong hentikan nona!!! . Karena dia sendiri tidak pernah belajar bahasa binatang.

"Saya lupa lagi nona, itu sudah sangat lama soalnya" ia setenang mungkin duduk disamping Avril. Menyeruput air minum karena tenggorokannya kering.

"Tapi paman sangat hebat!" Avril mengacungkan kedua jempol, mengapresiasi Li.

Li hanya tersenyum dan mengangguk.

Ini konyol.. Batinnya.

Avril mulai membuka piring untuk sarapan, dan pak Alex memberikan nasi yang baru. Soalnya yang tadi sudah dingin, dipisahkan dan disimpan ke dapur. Begitu juga Li, mulai sarapan membarengi Avril.

Nasi dan lauk telah tersedia di piring. Mereka beroda terlebih dahulu. Doa yang cukup panjang dan Hidmat. Begitu juga pak Alex, ia merunduk ikut berdoa.

"Paman nampak pucat hari ini" Avril melirik wajah Li yang memang nampak lesu. Kantung matanya sedikit hitam.

"Paman sakit?" memegang dahi Li.

"Saya baik-baik saja nona, hanya kurang tidur"

"Paman memangnya habis dari mana?"

"Dari suatu tempat, ada urusan"

"Urusan apa?"

Mulai lagi pertanyaan pertanyaan.

"Mmm anu, nona. Mencari tiket pesawat untuk perjalanan kerja keluar negeri"

"Memangnya harus paman yang lakukan?"

Tunggu, tumben sekali nona terus memanggilku paman?.

"Tidak juga, ada Fani yang bertugas, saya hanya memastikan semua sesuai yang diinginkan"

"O iya. Kalau sudah ada Fani kenapa paman repot-repot "

Ini kapan makannya si? Ngobrol Mulu. Li mengambil satu buah pisang untuk dia makan. Tidak menanggapi Avril.

"Pak Alex tolong panggilkan chef, bawakan minuman hangat yang tadi ya"

"Baik nona" Pak Alex segera ke dapur, tak lama chef membawakan minuman itu untuk tuan Li.

"Silahkan tuan" chef menyodorkan minumannya di atas meja.

"Apa ini?" tanya Li.

"Itu minuman herbal, paman" jawab Avril

"Ayo minum"

Avril mulai menyuap makanannya perlahan.

Li mencicipi minuman herbal itu dengan sendok. Langsung terasa hangat dilambungnya. Sangat pas, pikirnya.

Akhirnya mereka makan dengan tenang dan menikmati sarapannya.

1
Dwi Winarni Wina
Ayahnya keyden dikira pengemis dan kau dengar sangat marah skl sm li...
Dwi Winarni Wina
mampir dan nyimak thor, Avriel sangat semangat skl makannya sambil melihat pria di kedai itu...

kayaknya avriel lg jatuh cinta pemuda di kedai itu sll membuat avriel semangat skl mendekatinya...
Milka Budi
Luar biasa
qyurezz: terimakasih kakak
total 1 replies
Milka Budi
Lumayan
ZiG Momen
/Heart/
qyurezz: thanks
total 1 replies
DonnJuan
emm... suka banget ceritanya
qyurezz: Aaa makasih..😊😊
total 1 replies
Gourry Gabriev
Bikin gak bisa berhenti
qyurezz
😅😅😉
Stella
Ngakak ampe terbahak-bahak. 🤣
qyurezz: hehe, hai ka salam kenal ya😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!