NovelToon NovelToon
LEGEND OF THE LEGENDARY PRINCE

LEGEND OF THE LEGENDARY PRINCE

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan / Light Novel
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: GEZA KUSUMA

Suatu hari hidup seorang pangeran bernama Afnan Azkiya yang mendapatkan julukan pangeran tertampan di dunia dan dia bertunangan dengan putri kerajaan paling cantik di benua manusia.

namun konflik antara kerajaan mereka terjadi karena ada Kerajaan yang telah menipu kerajaan tunangannya dengan surat palsu agar mereka berperang yang membuat kerajaan sang pangeran hancur lebur dan dia dijadikan selir pertama laki-laki di dunia dengan penuh hinaan dan ejekan namun suatu hari ternyata kebenaran terungkap yang membuat sang pangeran mencari kerajaan mana yang bersengkongkol untuk membuat kedua kerajaan berperang.

Inilah kisah seorang pangeran yang mencari kerajaan yang membuat kedua kerajaan berperang namun siapa sangka ternyata sang pangeran memiliki takdir yang lebih sulit daripada itu yang membuat dia harus melawan seluruh dunia,takdir apakah itu? ikuti kisah sang pangeran yang menantang seluruh dunia demi membalas dendam keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEZA KUSUMA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan Yang Tak Terucap

Pagi Hari– Kerajaan Harmonia.

Bella Caily berdiri di balik tirai tipis istananya, menatap keluar jendela dengan mata yang sedih. Sudah sekian lama sejak ia mendengar kabar terakhir dari Afnan Azkiya. Namun, akhir-akhir ini, ia mendengar desas-desus tentang seorang pria bernama Bahir Azkiya. Hatinya tahu… Bahir Azkiya adalah Afnan Azkiya.

Dengan langkah tergesa, Bella Caily menemui sahabatnya, Anisa Dela. Wajahnya penuh kegelisahan saat bertanya dengan suara sedih, "Sahabatku... apakah benar suamiku akan baik-baik saja di wilayah kerajaan Glimmer Wood?"

Anisa Dela menatap dalam dalam,menjawab dengan serius "meskipun Azkiya masih bertahan disana,dia selalu menyembunyikan bahaya besar. dia ingin mengahadapi musuhnya seorang diri.tanpa bantuan siapapun."

Kekhawatiran Bella Caily tak kunjung reda.dia kemudian mencari kakak pertamanya Aida Basilo, pria gagah berusia 36 tahun, anak dari selir kesayangan Raja Baim Daris. Tatapannya tenang, tubuhnya penuh wibawa, namun hatinya hangat.

Bella Caily memohon ,berkata dengan panik "kakak pertama..... bisa kakak membantuku?."

Aida Basilo berkata dengan lembut "apa yang membuat mu begitu khawatir adikku?,apa ini tentang suamimu ?."

Bella Caily mengangguk perlahan berkata dengan sedih "Azkiya... dia sedang menghadapi musuh yang sangat kuat. Dan dia bersikeras melawannya seorang diri. Aku khawatir, siang dan malam tak pernah berhenti memikirkannya."

Aida Basilo menghela nafas panjang bertanya dengan lembut "siapa yang dilawan adik iparku hingga kamu begitu panik ,Caily?."

Bella Caily menjawab dengan perlahan menjawab penuh dengan kesedihan "musuhnya... iblis rubah yang telah berevolusi menjadi rubah berekor sembilan."

Aido Basilo berkata dengan terkejut" Apa? iblis rubah berekor sembilan? Dia sudah mencapai wujud sempurna nya dan Azkiya ingin melawan dia sendirian? adik ipar bodoh!...."

Bella Caily memegang tangan Aida Basilo matanya berkaca-kaca berkata dengan cemas "kakak.... tolong bantu Azkiya. dia masih terlalu naif. untuk bisa melawan dia seorang diri."

Aida Basilo menatap penuh perhatian berkata dengan lembut "baik Kaka akan bantu tapi bukan Kaka saja yang akan membantu kakak laki-laki lainnya pasti akan membantu."

Bella Caily berkata dengan lembut

" terimakasih kak...."

Aida Basilo menggelengkan kepalanya, tersenyum tipis,berkata dengan lembut "tidak perlu berterima kasih. Azkiya sudah menjadi keluarga. Dan Sebagai keluarga kita harus saling menolong."

Bella Caily berkata dengan perlahan

"Dan ...kak... Azkiya juga menyembunyikan wujud lainya bila bertemu mahluk itu dia Azkiya."

Aida Basilo bertanya dengan serius"wujud apa yang dia sembunyikan? bahkan aku sebagai kakak iparnya tidak mengetahuinya."

Bella Caily menjawab dengan perlahan

"... sucubus."

Aida Basilo tercengang, tubuhnya menegang berkata dengan terkejut" Sucubus? ras iblis terkuat... kenapa dia memiliki wujud itu? bukannya hanya keturunan sucubus saja? jangan jangan ibunya ...."

Bella Caily mengangguk berkata dengan perlahan. “Ya… Ibunya Azkiya berasal dari ras sucubus. Tapi dia tak pernah terlibat dalam perang melawan manusia. Meski begitu… ada makhluk lain yang bahkan lebih kuat dari sucubus. Dan makhluk itulah… yang akan Azkiya hadapi. Itu adalah… takdirnya.”

Aida Basilo tak mampu menyembunyikan keterkejutannya. Sebagai putra bangsawan tertua, ia mengenal banyak kisah tapi ini… ini di luar imajinasinya. DIa baru menyadari bahwa sebagian besar dari sejarah dunia telah diselimuti tirai tebal.

Aido Basilo berkata dengan lembut " Baiklah. Kakak akan membantumu. Tak perlu kau jelaskan kisah yang dunia sembunyikan. Karena kalau semua orang tahu… bahwa ada makhluk yang lebih kuat daripada sucubus… dunia pasti akan panik, jatuh dalam ketakutan yang tak terkendali."

Namun rasa penasarannya tetap mengusik

Aida Basilo bertanya dengan bingung "Tapi... makhluk apa itu? Bahkan aku belum pernah mendengarnya. Apa dia benar-benar lebih kuat dari sucubus? Seberapa besar kekuatannya…? ."

Bella Caily menarik napas panjang, lalu menatap Aida Basilo penuh keseriusan.

“Makhluk itu... kekuatannya disamakan dengan pedang legendaris yang katanya bisa menghancurkan sebuah benua dalam sekali tebas. Bayangkan, Kak… bila musuh sekuat itu benar-benar ada, maka bukankah masuk akal jika dunia sengaja menyembunyikannya? Hanya ras elf, naga, dan iblis… serta beberapa ras monster yang mengetahui kebenaran ini. Manusia… mereka tak tahu apa-apa tentang kisah sebenarnya di balik terbelahnya benua menjadi lima bagian."

Hening sesaat menyelimuti ruangan. Aida Basilo akhirnya berbicara, kali ini dengan tekad membara.

"Kakak akan ikut bertarung bersama Azkiya. Meskipun taruhannya nyawa… Kakak tak akan mundur.”

Bella Caily memeluk Aida Basilo air matanya menetes ke bahu Aido Basilo berkata dengan sedih." Terima kasih, Kak… Tapi Kakak harus kembali hidup-hidup… Aku tak tahu bagaimana aku akan menjelaskan pada kakak ipar kalau kau… tak kembali.”

Aida Basilo menggelengkan kepalanya, tersenyum tipis dan berkata dengan lembut. “Caily… dengarkan aku baik-baik. Pertarungan ini bukan hanya tentang dirimu dan Azkiya. Ini… juga tentang kerajaan kita. Kita sudah menyeretnya terlalu jauh, bahkan ketika dia kehilangan seluruh keluarganya karena kekacauan ini dia tetap ingin melawan musuh seorang diri.”

Aida Basilo menatap lurus ke depan, tatapan penuh keyakinan.berkata dengan serius

“Dan meski darah iblis mengalir di dalam dirinya… Azkiya adalah bagian dari keluarga kita sekarang. Dan aku… akan bertarung demi dia. Karena ini bukan sekadar pertarungan biasa…”

Lalu dengan nada tegas dan tajam seperti pedang di medan perang, ia mengakhiri ucapannya:

“Ini… adalah pertarungan hidup dan mati.”

Bella Caily mengaguk dan pergi memanggil prajurit mata-mata yang sudah ahli dalam menyamar dan memiliki sihir yang cukup kuat.

Tempat Prajurit Dan Penyihir Harmonia

Bella Caily berdiri tegak di depan aula utama, sorot matanya tajam seperti mata elang. Suaranya menggema, tegas dan penuh wibawa.

"Panggil semua prajurit mata-mata tingkat atas ke hadapanku. Sekarang juga."

para prajurit penjaga memberi hormat serentak.

"Baik Tuan Putri!."

Beberapa menit berlalu

Beberapa menit kemudian, aula dipenuhi oleh bayangan-bayangan para penyusup rahasia prajurit mata-mata elit yang pernah menyusup dan menghancurkan Radiant Vale. Mereka kini berdiri gemetar. Termasuk di antara mereka adalah sang jenderal bayangan, Farhan Hasan, yang dulu memimpin operasi tersebut. Semua wajah pucat pasi, takut vonis kematian akan segera jatuh.

Bella Caily berkata dengan tegas "kalian akan menyusup ke kerajaan Glimmer Wood awasi situasi disana dan kalian tidak boleh terlihat oleh Kakak-kakak ku... dan Azkiya kalian mengerti?."

seluruh pasukan berlutut berkata dengan serentak

"Kami mengerti tuan putri!."

Bella berjalan perlahan mendekati mereka, lalu berkata dengan nada rendah yang penuh ancaman:

"Jika kalian mencoba mengkhianati Harmonia demi iming-iming bayaran lebih tinggi… tubuh kalian akan meledak seperti balon sebelum hadiah itu menyentuh tangan kalian. Ingat baik-baik."

Farhan Hasan langsung menunduk dalam berkata dengan tegas "kami rela mati demi kerajaan Harmonia!. Kami tidak akan pernah berkhianat!."

Bella Caily menatap mereka dengan ekspresi datar, lalu berkata dengan tenang.

"Bagus. Jalankan tugas kalian."

Farhan Hasan dan prajurit mata-mata berkata dengan serentak "kami akan menjalankan tugas dengan setia!."

Mereka segera bergerak cepat, menyelinap keluar seperti bayangan malam. Namun, tanpa disadari Bella Caily, seorang pelayan wanita di antara pengawalnya… adalah boneka hidup milik Peri Rubah, utusan dari kerajaan yang namanya dirahasiakan.

Kerajaan Glimmer Wood– Kamar Tamu Peri Rubah.

Peri Rubah menutup matanya. Boneka hidupnya telah mengirimkan semua informasi yang dibutuhkan. Dengan gerakan halus, ia mengeluarkan sebuah batu hitam berukir runa gelap, lalu membisikkan mantra kuno. Batu itu berpendar merah… terhubung langsung ke kerajaan tuannya.

"Tuan," berkata dengan tenang. "Aku butuh pasukan rahasia untuk melawan pasukan Harmonia. Mereka mulai bergerak."

Suara datar dan dingin menjawab dari balik batu itu.

"Baiklah. Akan kukirim pasukan bayangan. Tapi… apakah kau sudah mendapatkan Azkiya?"

Peri Rubah menggeleng sambil mendesis lembut.

"Dia terlalu sulit dijebak… Apalagi dengan wujud sucubus-nya. Tapi… jika kau berhasil menyerap kemampuannya, aku akan menikahinya setelah perang berakhir. Dia akan menjadi suamiku hanya dalam nama… sementara kau menyerap kekuatannya, aku akan menyerap jiwanya hingga lima puluh satu persen. Setelah itu… dia akan sepenuhnya patuh pada semua perintahku."

Suara Tuan peri rubah terdengar malas, namun tegas:

"Aku tidak peduli soal pernikahan. Aku hanya menginginkan kekuatan sucubus-nya. Setelah tubuhnya kosong… anggap saja itu hadiah untukmu."

Peri Rubah tersenyum tenang, menyimpan kembali batu komunikasi itu ke dalam jubahnya. Dia lalu bergumam dengan suara menggoda, hampir seperti mantra yang penuh kutukan:

"Azkiya… setelah kekuatanmu diserap… aku akan mengubah mu menjadi boneka yang paling setia. Kamu tak akan pernah melawan tuanmu lagi."

Bayangan gelap melintas cepat di antara pepohonan Glimmer Wood. Dalam sekejap, sosok tua berjubah hitam telah tiba di tempat rahasianya—sebuah gua tersembunyi yang dipenuhi dengan buku-buku kuno, botol ramuan berasap, dan simbol-simbol aneh yang terukir di dinding.

Tempat persembunyian Wanita tua

Wanita tua bergumam dengan sedih "anakku bukan hanya tubuh tampanmu saja yang mereka incar ternyata tubuh sucubus mu yang tidak murni juga mereka incar."

Dengan tangan gemetar, ia membuka gulungan tua berisi peta Kerajaan Glimmer Wood. Di atas meja batu, ia menyusun jalur-jalur strategis. Dua titik ditandai nya dengan tinta darah: barat untuk pasukan Harmonia, dan utara untuk pasukan rahasia Peri Rubah.

Wanita tua bergumam dengan perlahan "Harmonia akan muncul di daerah barat dan pasukan Rahasia peri rubah akan muncul di Utara aku harus membuat pasukan Rahasia peri rubah datang terlambat tapi bagaimana caranya."

dia menatap kosong… lalu perlahan senyumnya muncul. Senyum yang tak membawa kehangatan—melainkan hawa dingin dan maut.

Wanita tua itu berubah menjadi sesosok sucubus yang memesona namun mengerikan. Wujudnya begitu menawan hingga mampu membuat manusia gemetar ketakutan. Sepasang tanduk melengkung menghiasi kepalanya, dan kedua matanya memancarkan cahaya merah darah yang membara oleh kebencian. Kulitnya seputih salju, tubuhnya ramping dan anggun—kesempurnaan yang memikat namun menebar rasa gentar. Dalam diam, dia adalah simbol keindahan yang mematikan

Dari rak batu yang tersembunyi, dia menarik sebuah buku tua, tertutup rantai dan hanya bisa dibuka dengan darah sucubus. Begitu jari-jarinya menyentuh simbol kuno, buku itu terbuka dengan sendirinya, memperlihatkan halaman gelap yang berdenyut seperti makhluk hidup.

Buku Rahasia Sucubus.

Wanita tua membacanya, lembar demi lembar, hingga dia menemukan halaman yang selama ini hanya dianggap legenda:

Sihir Hitam — Lingkaran Hisapan Neraka.

Suatu formasi kegelapan kuno… mampu menunda pergerakan pasukan dengan menarik mereka ke dalam ilusi medan perang. Namun, ada harga yang harus dibayar: tiga hari penuh merapal mantra, dan pengorbanan darah manusia yang belum ternoda.

Wanita tua itu menghela napas dalam, suara seraknya menggema di dalam gua.

"Perang besar akan segera dimulai… dan semua pihak menyimpan kartu truf mereka masing-masing. Namun... tidak ada yang lebih kuat dari kasih ibu yang ingin melindungi anaknya."

Afnan Azkiya duduk di jendela penginapan yang remang, matanya menatap kosong ke luar. Sebuah rencana besar terbentang di pikirannya, dan meskipun ada keraguan yang samar, dia merasa yakin.

"Rencana ini pasti akan berhasil… meskipun… harus mengorbankan nyawa seseorang yang bahkan tidak aku kenal." berkata tenang, penuh dengan kesendirian dan egonya.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dengan suara keras, membuatnya terkejut. Putri Delisa berdiri di depan pintu, tatapannya penuh dengan kebekuan, tanpa senyum atau kelembutan yang biasanya dia tunjukkan.

"Bahir," ucap Putri Delisa, suaranya dingin, tegas, tanpa ruang untuk perasaan. "Dalam beberapa jam, kau akan dihadirkan di pengadilan Kerajaan Glimmer Wood."

Afnan Azkiya mengerutkan kening, berkata dengan bingung. "Untuk apa? Aku tidak melakukan kesalahan apapun."

Putri Delisa memandangnya tajam, seolah menelanjangi semua alasan di balik ketidaktahuannya.

"Tidak bersalah? Apa kau lupa? Kau meninggalkanku begitu saja dan aku harus mencari mu berjam-jam. Itu pelanggaran berat di kerajaan ini," berkata dengan nada yang lebih keras. "Dan menebang pohon liar tanpa izin kerajaan? Itu juga salahmu."

Afnan Azkiya mendengus, tak terpengaruh. "Kenapa kau berubah seperti ini? Kenapa sikapmu berubah seratus delapan puluh derajat?" dia menatapnya bingung, tidak mengenali sosok wanita yang ada di hadapannya.

Putri Delisa menatapnya tanpa ekspresi, kemudian berkata acuh tak acuh.

"Karena Peri Rubah memberitahuku untuk waspada terhadapmu,"

Dia melangkah lebih dekat, menatap Afnan dengan tatapan yang penuh kebekuan, mengungkapkan hukuman yang sudah dipersiapkan untuknya.

"Hukumanmu sudah aku tentukan. Kamu akan dicambuk sepuluh kali dan disiram air garam setelahnya."

Afnan Azkiya menggigit bibirnya, berusaha mengendalikan diri. Berkata dengan memohon.

"Putri Delisa, aku tahu rasanya dihukum seperti itu. Lebih baik aku dipenjara dua puluh hari atau lebih. Terserah kamu, aku tak keberatan berada di penjara."

Putri Delisa tersenyum tipis, senyuman yang tidak menunjukkan kebaikan, melainkan sebuah ancaman tersembunyi. "Ide bagus," berkata lebih dingin dari sebelumnya. "Tapi hukumanmu akan ditambah. Sesuai dengan apa yang kamu inginkan."

Afnan Azkiya "..."

Tanpa kata-kata lagi, Putri Delisa melangkah keluar dari kamar. Segera setelah itu, prajurit-prajurit kerajaan Glimmer Wood masuk dengan langkah tegap, membawa rantai sihir yang kuat. Mereka merantai tubuh Afnan Azkiya dengan cepat, tak memberinya ruang untuk melawan. Tanpa ampun, mereka menyeretnya keluar dari kamar, tubuhnya tak berdaya dalam cengkeraman rantai tersebut.

1
Fann Kurniawan
cerita nya menarik/Angry/
GEZA KUSUMA
untuk novel akan di benarkan dari bab 1 hingga bab akhir,dan yang baru di benarkan bab 1 dan 2, untuk update bab baru novel setiap 3 hari ataupun paling lama 5 hari.sekian terimakasih /Applaud/
Fann Kurniawan
bagus
GEZA KUSUMA
terimakasih yang telah mendukung saya untuk membuat karya ini dan tolong beri like, komentar dan rating agar saya bisa membuat karya ini lebih baik lagi, terimakasih
Diva Rusydianti
Kehabisan kata-kata. 😶
mr.browniie
Jatuh cinta sama plot twistnya, bikin penasaran terus 🤯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!