Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gua rahasia di puncak gunung Huang Barat
Xiao Tian tetap memikirkan buku lapuk yang disimpan kembali oleh guru besarnya yang pertama karena Ia menilai buku tersebut sama sekali tidak ada tulisannya sama sekali, tetapi guru keduanya membisikkan suatu hal yang sangat rahasia kepadanya pada saat mereka makan bersama-sama di aula utama pada siang hari tadi.
"Kau jangan menilai sesuatu tanpa kau meneliti sesuatu itu dengan baik".bisik guru keduanya sambil mengambil dan menikmati sup ikan di mangkuk khusus untuk guru keduanya itu.
Dan, saat ini adalah waktu menjelang sore hari. Dimana Xiao Tian memiliki tugas untuk berlatih ilmu pedang daun bambu yang di pelajari olehnya dari melihat cara Qizai mengunyah makanan terlezat bagi hewan panda kesayangannya itu.
Anak kecil ini menggunakan toya atau tongkat terbuat dari bambu yang di gerakan seperti gerakan memukul maju dan mundur serta memutar bambu di kedua kaki dan tangannya lalu bambu menerjang lantai tanah yang di injak sepasang sepatu kulit harimau miliknya.
Disisi lain, Ching Erl berlatih ilmu seruling bambu yang anak perempuan kecil ini pelajari dari guru ketiga dari anak itu berusia empat tahun. Gerakan seruling bambu begitu halus dan lincah di tangan mungil anak kecil itu.
Perpaduan antara toya dan seruling sungguh luar biasa menciptakan sesuatu gerakan yang disertai suara musik yang sangat merdu namun mematikan bagi siapapun yang ilmunya masih rendah.
Qizai asyik mengunyah bambu, rebung lezat dan kue rasa jagung atau wowotuo karya Ching Erl untuk khusus untuk panda jantan yang lincah dan cerdik itu. Panda ini memiliki sinar mata yang tajam namun lembut dan baik hati yang hanya ditujukan untuk Xiao Tian dan Ching Erl saja.
Sesudah mereka berlatih selama kurang lebih lima jam yang berarti mereka sudah harus bersiap untuk bersih- bersih dan rapikan diri mereka sebelum mereka istirahat untuk tengah malam hari. Seharusnya, Xiao Tian pergi mandi setelah Ching Erl menggunakan kamar mandi di bagian samping rumah khusus mereka berdua tinggal di pedesaan tersebut.
Anak itu duduk seorang diri menatap rembulan di langit yang tertutup awan malam namun tetap memancarkan sinarnya untuk menjadi penerangan bagi penglihatan Xiao Tian ke arah gua yang terdapat di sisi selatan dari puncak gunung Huang.
"Gua itu adalah gua terlarang untuk kami".batin Xiao Tian.
Namun, Ia merasa penasaran dengan gua tersebut maka Ia bergerak cepat mendatangi gua yang telah lama ingin di kunjungi olehnya. Gua itu tertutup alang- alang dan formasi hutan bunga plum warna putih dan merah muda yang dapat menyesatkan bagi yang tidak mengenal daerah tersebut.
" Tetapi, aku mengenal daerah ini dengan baik sekali dan sekarang aku ingin mencari tahu untuk masuk ke dalam gua itu".kata Xiao Tian memperhatikan logam unsur elemen delapan mata angin keberuntungan yang terdapat di tengah-tengah pintu gua tersebut adalah teka-teki yang harus di pecahkan oleh Xiao Tian jika Ia ingin membuka pintu masuk ke gua itu.
Xiao Tian menoleh ke kanan dan kiri untuk memeriksa seluruh daerah tersebut yang ternyata di bagian kanan terdapat tungku dupa yang di letakan di bawah sumur tak terpakai atau sumur tua. Anak itu meneliti tungku dupa dengan seksama.
"Bagaimana kalau aku mengangkatnya?" pikir anak kecil itu yang langsung mencoba untuk mengangkat tungku dupa namun tungku dupa itu seakan-akan menempel di lantai dan tak bisa di angkat olehnya.
"Aiyaa.. " desis Xiao Tian.
Xiao Tian memikirkan cara lain yaitu memutar tungku dupa sesuai unsur elemen delapan mata angin yang sudah dipelajarinya dari guru besar pertamanya secara tidak langsung yaitu pada saat guru besar pertamanya bicara dengan seseorang di masa kecilnya.
"Saat itu aku bersembunyi di dalam tungku beras di gudang ketika Guru besar Lao Guang bicara dengan tamunya".pikir Xiao Tian.
Dan, caranya itu berhasil membuka pintu masuk ke gua. Ia bersorak dalam hatinya, lalu berjalan masuk ke gua yang langsung tertutup di belakangnya. Ia tak melihat apa-apa karena dalam gua itu sangat gelap sekali.
" Siapa disana?"terdengar suara halus dari arah yang paling terdalam dari gua.
Xiao Tian menahan napas dan tak bergerak sedikitpun untuk Ia tidak dapat masalah namun ia merasakan satu gerakan angin pukulan yang datang dari arah paling terdalam gua ke arah dirinya dan otomatis kakinya pun bergerak ke samping sehingga Ia berhasil terhindar dari pukulan yang di lakukan oleh seorang gadis kecil usia enam tahun berpakaian putih dan memiliki sinar mata yang sangat tajam namun indah sekali.
'Wuutt!! Plakk!!'
Gadis kecil itu menyerang Xiao Tian kembali dengan satu pukulan tangan lainnya namun Xiao Tian kali ini tak menghindar tetapi menyambut pukulan anak kecil itu dengan pukulan telapak tangan api sehingga anak kecil itu terjengkang jatuh ke lantai marmer di belakang anak kecil itu.
'Bruukk'
"Aduhh.. Kurang ajar sekali kau..!" maki gadis kecil itu yang merangkak bangun sambil mengelus- elus bokong kecilnya dan melihat telapak tangannya memerah di kulitnya.
"Siapa suruh kau menyerangku secara diam-diam?" Xiao Tian membalasnya dengan dingin.
"Ih.. Kau yang tak sopan masuk ke gua bunga plum-ku tanpa izin dariku".kata gadis kecil itu mendelik marah kepada Xiao Tian yang mengacuhkan anak kecil itu dan berjalan ke bagian paling terdalam dari gua.
Ia menemukan beberapa obor yang menyala dan di gantung di dinding- dinding gua yang dapat menerangi seluruh gua tersebut. Ia melihat adanya tiga lukisan tak dikenal ada disana.
" Siapakah mereka bertiga yang ada di lukisan-lukisan itu?"tanya Xiao Tian sambil melihat- lihat ukiran unik di salah satu dinding- dinding gua. Ia semakin penasaran.
"Mereka adalah para penghuni pulau Giok Abadi di utara dan mereka adalah tiga orang paling sakti di seluruh dunia persilatan".jawab anak kecil ini dengan bangga.
"Uhhh mereka tidak ada apa-apa dibandingkan dengan ketiga guruku yang menjadi penghuni puncak Gunung Huang ini".kata Xiao Tian yang tidak suka ada orang lain yang lebih dibanggakan dari ketiga gurunya.
" Huh ketiga gurumu siapa yang membuatmu berani untuk merendahkan para penghuni pulau Giok abadi di utara?" Anak kecil itu melotot marah kepada Xiao Tian yang bersikap tak sopan terhadap ketiga orang yang di lukisan-lukisan tersebut.
"Jika aku beritahukan kepadamu tentang siapa ketiga orang guruku, aku yakin kau akan memanggilku kakak tampan di mulai hari ini dan memberitahukan siapa namamu dan kenapa kau bisa tinggal di gua ini." Xiao Tian sibuk meneliti ukiran pada salah satu dinding- dinding gua dan mencatatnya di dalam hati dan ingatan tajamnya.
Bersambung!!