Sekte Kekaisaran Abadi, yang telah berdiri selama ratusan juta tahun, dihancurkan oleh para Dewa Penguasa Galaksi karena dianggap melampaui batas yang diperbolehkan. Pemimpinnya, Taixuan Dijing, menantang langit dan memimpin perlawanan sengit, tetapi bahkan kekuatannya tak mampu menahan murka Sang Dewa Pencipta.
Dalam satu genggaman, sektenya lenyap. Dipenuhi amarah dan dendam, Taixuan Dijing bertarung hingga titik darah penghabisan sebelum akhirnya gugur. Namun, sebelum mati, ia bersumpah bahwa suatu hari nanti, bahkan langit itu sendiri akan dihancurkan.
Di luar cakupan para dewa, sesuatu pun mulai bangkit dari kehampaan…
SETIAP HARI UPDATE BAB:
- 07.00 WIB
-16. 00 WIB
-18. 00 WIB
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 KEMENANGAN TELAK
Mo Wujin melangkah maju, tubuhnya seolah menyatu dengan bayangan di sekitarnya. Setiap gerakannya sulit diprediksi, seolah dia bisa muncul dari segala arah.
"Teknik ini…" gumam beberapa penonton yang mengenali gaya bertarung Klan Yunmeng. "Dia benar-benar memanfaatkan Darah Bayangan Abadi. Qin Wushuang pasti akan kesulitan!"
Seketika, bayangan di bawah kaki Qin Wushuang bergoyang. Dari kegelapan itu, sebuah tangan hitam melesat keluar, mencoba mencengkeram kakinya!
Tsshh!
Namun, sebelum tangan itu bisa menyentuhnya, Qin Wushuang menggerakkan pedangnya dengan santai.
"Mengunci lawan dengan bayangan? Cukup menarik, tapi…"
Swish!
Dengan satu tebasan, angin pedangnya menghantam tanah, menghancurkan bayangan itu seketika! Mo Wujin yang masih bersembunyi di dalam bayangan mundur dengan cepat.
"Kau… benar-benar bisa memotong bayangan?" suaranya terdengar tidak percaya.
Qin Wushuang tidak menjawab. Dia hanya mengangkat pedangnya dengan satu tangan, lalu mengarahkannya ke depan.
Dum!
Sebuah tekanan mengerikan keluar dari ujung pedangnya, membuat udara di sekitar bergetar!
—
Di atas platform, beberapa tetua dari kekuatan lain mulai bereaksi.
"Tekanan ini… jangan bilang…"
"Teknik pedang murni yang bisa mengendalikan ruang? Itu sudah level yang sangat tinggi!"
Bahkan Kaisar Tianlong sendiri mulai menunjukkan ketertarikan.
"Menarik… seorang jenius dengan teknik pedang seperti itu… dari Sekte Kekaisaran Abadi…" dia bergumam, lalu kembali memperhatikan jalannya pertarungan.
—
Di dalam arena, Mo Wujin menyadari bahwa dia tidak bisa bertahan lebih lama.
"Kalau begitu, aku akan menggunakan ini!"
Seketika, bayangan di sekelilingnya menggumpal, membentuk puluhan klon dirinya yang menyebar ke segala arah!
"Coba tebak, mana yang asli?" teriaknya sambil tertawa.
Namun, Qin Wushuang tetap tenang.
Dia menutup matanya sejenak… lalu membukanya kembali dengan kilatan tajam!
Tiba-tiba, dia menghilang!
—
Swish!
Dalam sekejap mata, pedang Qin Wushuang telah menebas ke udara.
Semua bayangan Mo Wujin langsung lenyap.
Dan di detik berikutnya…
Bugh!
Mo Wujin terpental ke belakang, darah segar keluar dari dadanya!
Dia jatuh berlutut, tubuhnya gemetar hebat.
"Apa… yang barusan… terjadi?"
Qin Wushuang berjalan mendekatinya, menatapnya dengan tenang.
"Bayangan memang bisa menipu mata," katanya dengan suara dingin, "tapi aku tidak pernah melihat dengan mata."
Mo Wujin terdiam.
Dia akhirnya sadar bahwa dia telah kalah.
—
Di atas platform, suasana berubah hening.
Para penonton yang awalnya meremehkan pertarungan ini kini memandang Qin Wushuang dengan sorot mata berbeda.
Dan bagi beberapa orang yang lebih jeli, mereka sadar satu hal—
"Sekte Kekaisaran Abadi… bukanlah sekte biasa."
Di atas arena, suasana masih hening. Mo Wujin masih berlutut dengan napas tersengal, sementara Qin Wushuang berdiri tegap dengan pedang di tangannya.
"Pertandingan ini… pemenangnya adalah Qin Wushuang dari Sekte Kekaisaran Abadi!" seru wasit dengan suara lantang.
Sorakan dan bisikan segera memenuhi arena.
—
Di atas platform Sekte Kekaisaran Abadi, Feng Yuheng menatap Qin Wushuang dengan penuh kebanggaan.
Gu tie yang duduk di sana akhirnya berbicara dengan suara lembut, "Aku baru sadar… gaya pedang itu tidak berasal dari benua ini."
Feng Yuheng mengangguk. "Benar. Itu adalah teknik yang dia dapatkan belum lama ini."
"Dari siapa?"
Tatapan Feng Yuheng beralih ke pria yang duduk tenang di depannya.
" Oh aku ingat"
—
Beberapa hari yang lalu, di restoran mewah ibu kota…
Saat mereka baru tiba di ibu kota, Qin Wushuang, Bai Lingxue, dan Gu tie, mengikutinya menuju ruang VVIP restoran.
Saat itu, mereka tidak tahu bahwa sesuatu yang luar biasa akan diberikan.
Di dalam ruangan, suara tenang namun penuh tekanan bergema.
"Teknik pedangmu terlalu kasar. Jika kau ingin mendominasi dengan pedang, maka kau harus mempelajari sesuatu yang lebih tinggi."
Qin Wushuang menatapnya dengan bingung. "Lebih tinggi?"
Sebuah gulungan misterius muncul di udara dan melayang ke arahnya.
"Ini adalah Teknik Pedang Semesta. Tidak ada yang bisa menguasainya tanpa bakat pedang alami… dan kebetulan, kau memilikinya."
Ketika Qin Wushuang membuka gulungan itu, pikirannya langsung terserap oleh lautan wawasan pedang yang belum pernah dia bayangkan sebelumnya.
Pada saat itu, dia merasa seolah pedang di tangannya bukan lagi sekadar senjata, tetapi bagian dari keberadaannya sendiri.
—
Kembali ke arena, Qin Wushuang masih memegang pedangnya, tapi kini dia mengerti sesuatu.
Teknik Pedang Semesta bukan hanya teknik biasa—itu adalah sesuatu yang membawanya ke tingkat yang berbeda.
Sementara itu, di atas platform utama, Kaisar Tianlong memperhatikan sosok Qin Wushuang dengan penuh ketertarikan.
"Sekte Kekaisaran Abadi…" gumamnya, "makin menarik."
—
Di platform Klan Yunmeng, salah satu tetua mereka, Yun Zhenhai, menatap Mo Wujin dengan wajah dingin.
"Kau kalah?" suaranya rendah namun penuh tekanan.
Mo Wujin menundukkan kepalanya. "Maafkan saya, Tetua. Saya sudah mengerahkan segalanya, tapi dia…"
Yun Zhenhai tidak berkata apa-apa lagi, hanya mendengus dan melirik ke arah Qin Wushuang yang masih berdiri di arena. "Sekte Kekaisaran Abadi… benar-benar kekuatan yang harus diperhitungkan."
—
Sementara itu, di platform utama, Kaisar Tianlong masih memperhatikan pertarungan yang baru saja berakhir.
"Wei Zhong," katanya dengan suara rendah.
Seorang pria berpakaian emas dengan wajah penuh wibawa segera maju. "Ya, Yang Mulia?"
"Apakah kau sudah menemukan informasi tentang Sekte Kekaisaran Abadi?"
Tangan kanan itu tampak ragu sebelum akhirnya menggeleng. "Tidak, Yang Mulia. Tidak ada catatan tentang sekte itu di benua ini."
Kaisar Tianlong menyipitkan matanya. "Menarik… sangat menarik."
—
Di platform Sekte Kekaisaran Abadi, Bai Lingxue dan Feng Yuheng menatap Qin Wushuang dengan ekspresi puas.
Feng Yuheng tersenyum tipis. "Kau sudah mulai terbiasa dengan teknik itu, bukan?"
Qin Wushuang mengangguk. "Aku masih jauh dari kesempurnaan, tapi… ya, aku mulai memahami esensinya."
Di sisi lain, Bai Lingxue menyilangkan tangannya dan berkata dengan suara datar, "Mereka semua mulai memperhatikan kita sekarang."
Feng Yuheng tertawa pelan. "Itu memang sudah diperkirakan. Lagipula, sekte ini bukan sekte yang bisa diremehkan."
Setelah pertarungan terakhir berakhir, seorang tetua dari panitia penyelenggara berdiri di tengah arena, mengangkat tangannya untuk menenangkan orang-orang.
"Dengan ini, babak 100 besar telah selesai! Pertarungan selanjutnya akan dimulai besok, memasuki tahap 50 besar!"
Suara tetua itu menggema, membuat suasana yang sebelumnya riuh perlahan mereda. Para peserta yang masih bertahan mulai menarik napas lega, sementara yang telah gugur tampak kecewa.
Tetua itu melanjutkan, "Mulai besok, kompetisi akan dibuka untuk umum. Ini berarti akan ada lebih banyak mata yang memperhatikan setiap pertarungan. Kalian semua harus menunjukkan yang terbaik!"
Mendengar ini, beberapa peserta saling berpandangan dengan ekspresi serius.
Di platform utama, Kaisar Tianlong menatap ke arah arena dengan penuh minat. "Akhirnya… bagian yang paling menarik akan dimulai."
Tangan kanannya yang berdiri di sampingnya mengangguk. "Ya, Yang Mulia. Dengan dibukanya acara untuk umum, reputasi setiap peserta akan dipertaruhkan. Mereka pasti akan bertarung lebih mati-matian."
Kaisar Tianlong mengangguk pelan. Namun, matanya melirik sekilas ke arah platform Sekte Kekaisaran Abadi, lalu menyipitkan matanya. "Aku ingin tahu… seberapa jauh mereka bisa melangkah."
—
Di platform Sekte Kekaisaran Abadi, Bai Lingxue menghela napas sambil meregangkan tubuhnya. "Akhirnya selesai untuk hari ini. Rasanya aku bisa tidur nyenyak malam ini."
Feng Yuheng tersenyum tipis. "Jangan lengah. Besok adalah pertarungan yang sebenarnya. Setiap orang akan bertarung dengan lebih serius."
Qin Wushuang yang duduk di samping mereka hanya menutup matanya sejenak. "Aku sudah siap."
Dari sudut platform, Taixuan Dijiing tersenyum tipis, lalu berbicara dengan tenang, "Kita akan melihat seberapa jauh kalian berkembang… dan seberapa besar dunia mulai memperhatikan kita."
Sementara itu, di berbagai platform lainnya, para peserta dan tetua dari masing-masing kekuatan mulai berdiskusi dan membuat strategi.
—
Di bawah arena, beberapa penonton yang sebelumnya hadir dalam acara tertutup mulai berbicara satu sama lain.
"Besok pasti akan lebih seru. Aku ingin melihat sejauh mana para jenius ini bisa bertarung."
"Kau tahu? Aku paling penasaran dengan murid dari Sekte Kekaisaran Abadi itu…"
"Hah? Kau juga memperhatikannya? Aku pikir aku satu-satunya yang penasaran!"
Bisikan tentang Sekte Kekaisaran Abadi mulai menyebar di antara mereka.
—
Malam tiba, namun ibu kota Kekaisaran Tianlong masih dipenuhi oleh hiruk-pikuk. Para pedagang sibuk menawarkan dagangan mereka, para pejuang dan penonton yang hadir di konferensi masih mendiskusikan pertarungan yang mereka saksikan. Di berbagai sudut kota, beberapa kelompok mulai merencanakan strategi untuk pertandingan besok.
Namun, di sebuah penginapan mewah yang berada di kawasan terpencil ibu kota, suasana terasa sangat berbeda.
—
Di dalam salah satu ruangan tertutup, Qin Wushuang, Bai Lingxue, dan Feng Yuheng duduk dengan tenang. Taixuan Dijiing berdiri di depan mereka, tangannya menyilangkan lengan bajunya yang panjang.
"Pertarungan hari ini sudah berakhir, tapi besok adalah ujian sesungguhnya." Suaranya dalam dan tenang, namun mengandung aura kepastian yang membuat ketiga orang di hadapannya memperhatikannya dengan serius.
Feng Yuheng mengangguk. "Aku melihat banyak jenius luar biasa di antara para peserta. Bahkan yang berasal dari kerajaan-kerajaan kecil pun memiliki beberapa individu yang patut diperhitungkan."
Bai Lingxue menatap tajam ke arah Qin Wushuang, lalu tersenyum. "Tapi tetap saja, pertarungan terakhir tadi membuat semua orang terdiam."
Qin Wushuang yang sejak tadi diam akhirnya membuka matanya. "Lawan itu kuat, tapi bukan tandinganku."
"Bukan tandinganmu?" Feng Yuheng tertawa kecil. "Jangan sombong. Kau memang menang, tapi pertarungan besok tidak akan semudah itu."
Qin Wushuang menoleh ke arah Taixuan Dijiing, yang sejak tadi hanya memperhatikan mereka.
"Bagaimana menurutmu, Master?"
Taixuan Dijiing menatapnya sebentar sebelum akhirnya berbicara.
"Kau memang kuat, tapi jangan anggap remeh lawanmu. Ada satu hal yang harus kau ingat: ini bukan sekadar turnamen biasa. Ini adalah tempat di mana para penguasa masa depan akan lahir."
Ketiganya terdiam, menyadari makna di balik kata-kata itu.
"Dan satu hal lagi…" Taixuan Dijiing melanjutkan, "Jangan lengah. Besok, mata seluruh dunia akan tertuju pada kita."
—
Di sisi lain kota, di salah satu sudut yang lebih gelap, beberapa orang berjubah hitam duduk melingkar dalam sebuah ruangan tersembunyi.
"Sekte Kekaisaran Abadi…" salah satu dari mereka bergumam. "Dari mana mereka berasal?"
Seorang pria bertubuh kekar dengan jubah yang sedikit terbuka tertawa kecil. "Tidak penting. Yang jelas, mereka terlalu menarik perhatian. Jika mereka terus menjadi ancaman, kita harus segera bertindak."
"Aku sudah menyelidiki mereka," suara seorang wanita tiba-tiba terdengar. "Tidak ada satu pun catatan tentang sekte itu di benua timur."
Ruangan menjadi sunyi sesaat.
"Itu justru yang membuat mereka berbahaya."
Mata beberapa orang di dalam ruangan mulai menyipit.
"Kita awasi mereka besok."