NovelToon NovelToon
DOA DI AKHIR SUJUD

DOA DI AKHIR SUJUD

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Chicklit
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Hai pembaca!
Kali ini, saya akan membawa Anda ke dalam sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun dengan sentuhan kreativitas yang membuatnya semakin menarik. Simaklah cerita tentang Halimah, seorang wanita yang terjebak dalam badai cinta, kekerasan, dan teror yang mengancam jiwa.

Semuanya bermula ketika Halimah bertemu dengan seorang pria misterius di media sosial. Percakapan mereka berlanjut ke chat pribadi, dan tak disangka, suami Halimah menemukan bukti tersebut. Pertengkaran hebat pun terjadi, dan Halimah dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Halimah harus menghadapi cacian dan hinaan dari keluarga dan tetangga, yang membuatnya semakin rapuh. Namun, itu belum cukup. Ia juga menerima teror dan ancaman, bahkan dari makhluk gaib yang membuatnya hidup dalam ketakutan.

Bagaimana Halimah menghadapi badai yang menghantamnya? Apakah ia mampu bertahan dan menemukan kekuatan untuk melawan? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya. Jangan lewatkan kelanjutan cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DODIAKSU 15

Suasana malam itu kembali menegang, seperti sebuah ketegangan yang tidak terlihat tapi bisa dirasakan oleh semua orang di rumah itu. Rumah yang dulu begitu hangat dan nyaman, tempat di mana Halimah dan Anton membangun kenangan indah bersama Rafa, kini telah berubah menjadi sebuah tempat yang pengap dan tegang.

Tidak ada lagi rasa nyaman dan damai yang dulu selalu menghiasi hari-hari mereka. Halimah selalu merasa tertekan dengan semua sikap Anton suaminya. Setiap gerak-geriknya, setiap kata yang terucap dari bibirnya, selalu salah di mata Anton.

Halimah merasa seperti berjalan di atas permukaan yang tidak stabil, tidak pernah tahu kapan dan di mana dia akan terjatuh. Dia merasa seperti sedang hidup dalam sebuah mimpi buruk yang tidak pernah berakhir.

Semua itu membuat Halimah merasa lelah, lelah secara fisik dan mental. Dia merasa seperti tidak memiliki kekuatan lagi untuk melawan, untuk terus berjuang. Dia hanya ingin semuanya berakhir, ingin kembali merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang dulu pernah dia rasakan.

Anton menunggu Rafa di teras depan rumah, ia ingin membawa Rafa pergi bersama dengannya. Sedangkan Halimah dengan gelisah menunggu di dalam rumah, ia juga merasa cemas jikalau Rafa mau ikut bersama bapaknya.

Tak lama, ponsel Halimah bergetar, ia segera mengambil ponsel yang ada di dalam kamar. Ia melihat layar ponsel dan ternyata ia mendapat pesan dari Aleric. Ia menanyakan bagaimana keadaan Halimah dan mengingatkan bahwa Senin depan jadwal Halimah untuk cek up lagi. Halimah memberi tahu jika dirinya sudah lebih baik, namun saat tengah mengetik untuk membalas pesan Aleric, tiba-tiba Anton masuk ke kamar dan merebut ponsel Halimah.

"Oh... Jadi ini kerjamu Halimah, pantas saja kamu tak melarang ku pergi. Ternyata kamu masih berhubungan dengan dokter itu ya," Anton melotot ke arah Halimah sambil menunjukkan layar ponselnya.

Halimah terkaget, ia bingung harus menjawab apa. Anton pasti tak akan mempercayainya jika itu orang yang berbeda.

"Kamu salah faham, Mas," Halimah mencoba menjelaskan dengan suara yang bergetar. "Dia dokter di klinik yang kemarin aku memeriksakan diri. Dia hanya menanyakan perkembangan ku setelah meminum obat darinya."

Anton memandang Halimah dengan mata yang penuh curiga. "Jangan berbohong, Halimah! Aku tahu kamu masih menyimpan perasaan padanya!" Anton mengancam sambil mengambil langkah lebih dekat ke arah Halimah.

Halimah merasa takut dan terjebak. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat Anton percaya padanya. Ia hanya bisa berharap bahwa Anton tidak akan melakukan sesuatu yang tidak terduga.

Saat Halimah dan Anton saling berdebat, terdengar suara motor Rafa datang. Anton segera keluar dengan membawa ponsel Halimah, matanya berkilat dengan kemarahan.

"Anak kamu harus tau kebenarannya!" teriak Anton sambil berjalan dengan tergesa-gesa ke arah Rafa.

Halimah mengikutinya dari belakang dengan cemas, hatinya berdebar-debar karena takut akan apa yang akan terjadi.

Saat Anton mencapai Rafa, ia langsung menunjukkan layar ponsel Halimah. "Lihat ini Rafa, kelakuan mak mu!" ucap Anton dengan suara yang penuh kemarahan.

Rafa melihat ponsel Halimah dengan wajah bingung, matanya membaca pesan yang ada di layar. "Apa ini pak?" tanya Rafa dengan suara yang ragu.

Anton mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Apa lagi, ini selingkuhan mak mu. Ternyata mamak mu masih berhubungan dengan dokter itu."

Mata Rafa terbuka lebar karena terkejut, ia menatap ke arah Halimah dengan rasa kecewa. "Mamak?" ucap Rafa dengan suara yang lembut.

Halimah mencoba mendekat ke arah Rafa, "Tidak loh Le, itu dokter yang di klinik itu," ujarnya dengan suara yang bergetar. "Karena penyakit mamak bisa sewaktu-waktu kambuh makanya dia memantau terus perkembangan mamak. Percaya sama mamak."

Mata Halimah terlihat menggenang, dan air matanya hampir jatuh. Rafa melihat ibunya dengan pandangan penuh kekhawatiran.

"Loh bukannya mamak bilang penyakit mamak gak berbahaya dan parah, berarti mamak bohong sama Rafa," ujar Rafa panik, suaranya terdengar bergetar.

Halimah terdiam sejenak, sebenarnya ia tak ingin Rafa tahu soal penyakitnya itu. Ia tak mau membuka anaknya khawatir padanya.

"Maaf sayang, mamak gak mau kamu mencemaskan mamak loh Le," ujarnya dengan suara yang lembut. Halimah meraih tangan Rafa anaknya, dan Rafa mendekap tangan ibunya erat.

"Maafkan Rafa Mak, Rafa hampir saja menuduh Mamak yang bukan-bukan," ujar Rafa dengan suara yang bergetar.

Kemudian Rafa kembali menatap ke arah Bapaknya dengan pandangan penuh kemarahan. "Lihatlah Pak, mamak sakit ini semua karena bapak," katanya dengan suara yang keras.

Anton mengeratkan giginya, matanya menyala dengan kemarahan. "Kenapa kamu malah menyalahkan bapak, itu semua kan salah mamakmu sendiri," ujarnya dengan suara yang keras.

"Dia yang sudah berani-berani main gila di belakang bapak."

Rafa merasa terpukul oleh kata-kata bapaknya. Dia tidak mengerti mengapa bapaknya bisa berkata seperti itu. Dia merasa sedih dan kecewa.

"Kamu belum tau rasanya di khianati Rafa, kalo kamu sudah menikah nanti maka kamu akan tau," bentak Anton, suaranya terdengar seperti petir yang menggelegar.

Anton kembali ke dalam kamar dan mengambil tasnya. Dia mengangkat tasnya keluar kamar sebelum pergi, dia berhenti di depan Rafa.

"Kamu mau ikut bapak atau tidak," tanya Anton dengan suara yang dingin.

Rafa hanya menatap bapaknya, dia merasa sedih. Kini dia harus berada di posisi harus memilih antara bapak atau mamaknya. Dia merasa seperti terjepit di antara dua pilihan yang sulit.

"Kalau kamu mau ikut bapak gak papa Le, jangan merasa bersalah karena kamu harus memilih," ujar Halimah dengan suara yang lembut. "Mamak mengerti tau kamu anak yang baik, mana ada anak yang bisa memilih salah satu dari kedua orang tuanya."

Halimah mengusap lembut punggung Rafa, dia mencoba menenangkan anaknya yang sedang terpuruk. Rafa merasa sedih, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia hanya ingin kedua orang tuanya kembali seperti dulu, saat mereka masih bahagia dan harmonis.

Rafa menarik nafas panjang, "Maaf Pak, aku tidak bisa ikut Bapak. Bapak masih sehat, sedangkan Mak e sedang sakit. Siapa yang akan merawat Mak e kalau Mak e sakit lagi?" Tuturnya dengan suara yang tegar.

Anton tidak menjawab, dia hanya mengangguk dan berkata, "Yo wes, terserahmu. Kalau memang tidak mau melu Bapak."

Anton segera membawa tasnya keluar dari rumah itu. Dia tidak menoleh sekalipun sebelum pergi dari rumah itu bersama mobilnya. Air mata Halimah menetes dari netranya, sakit di dadanya kini terasa semakin sakit. Detak jantungnya seakan tidak beraturan dan semakin cepat.

Halimah memegang dadanya, dia terhuyung dan terduduk di lantai.

"Mak, kenapa?" Tanya Rafa panik.

Halimah menunjuk ke arah dapur, "Ambilkan obat Mak di dapur."

Rafa segera berlari ke arah dapur, dia mencari obat Maknya. Setelah ketemu, dia segera membawa obat itu bersama segelas air putih. Rafa duduk di depan Maknya, "Ini, minum dulu Mak."

Setelah meminum obat, keadaan Halimah kembali membaik. Rafa membantu Halimah untuk bangun, dia membimbing Halimah berjalan menuju kamar untuk istirahat.

"Sudah sekarang Mak, jangan mikir Bapak lagi. Itu semua keputusan Bapak, Mak. Kini Mak harus bahagia, lakukan apapun yang Mak mau lakukan. Buat diri Mak senang, jangan mikirin kami terus. Sekali-kali Mak juga harus mikirin diri Mak sendiri," ungkap Rafa dengan suara yang lembut.

Halimah menatap ke arah Rafa dengan mata berbinar, dia tak menyangka anaknya kini sudah dewasa, bahkan bisa berpikir seperti itu. Dia merasa bangga dengan anaknya yang kini sudah bisa memahami keadaannya.

Halimah mengangguk pelan, matanya terlihat lelah dan ingin segera terlelap. Ia naik ke atas ranjang dan membaringkan dirinya, Rafa menarik selimut dan menutupi tubuh mamaknya dengan lembut.

"Sekarang mamak istirahat ya," ujar Rafa dengan suara yang lembut.

Halimah mengangguk lagi,"Kamu jangan suka balap motor lagi ya Le, jangan bikin mak e khawatir terus," ucap Halimah dengan suara yang lemah.

Rafa tersenyum dan mengangguk."Iya mak, aku janji tidak akan balap motor lagi," ujar Rafa dengan suara yang penuh keyakinan. "Ya sudah Rafa keluar dulu ya mak, mamak istirahat."

Halimah mencoba memejamkan matanya, ia ingin melupakan semuanya dan menyambut esok hari dengan perasaan lebih baik. Ia merasa lega karena Rafa masih ada di sampingnya, dan ia tahu bahwa Rafa akan selalu menjaganya.

1
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
dah selingkuh main pelet2an ckckck 🤦‍♀️
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
jangan mauu /Scream/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Anton makin tega, Halimah sabar banget 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Cry/ yahhh yahhh
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
suka sama gambar2 visual pilihan author 🥰
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang bpkmu sengklek kyk tumor kankerr 🤣
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang niat bnget cari kesalahan Halimah 😭 padahal Dy yg slingkuh
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.
eh kok mt.. ke gc 🤣🤣
𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊 🦂🦂 🦂
lanjut yi.. nggak sabar pengen liat si Anton itu menyesal
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa buk.. ini jg lgi berusaha.. oleng ke mt mulu buk
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
eehh /Panic/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
hddehhh play victim 😤😤
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
pasti mau tinggal bareng sama selingkuhannya 😌😏
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
si Anton dah beralih ke lain hati, 🤧🤧 makanya berubah jdi suami kamvrett, lebih baik pisah aja jngn mengharapkan hal yg mustahil Halimah 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang kyk betina si Anton ini 😂😂🤣🤣
Manik🌼
satu iklan untuk kamu /Drool/
Manik🌼
bener sih kata anha
Nar Sih
sabarr ya halimah
Nar Sih
dri bhsa nya ini cerit orang jawa ya kak thorr ,tpi sedih dan lucu
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa Halimah orang Jawa di cerita ini
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Halimah cepat pisah dari Anton, daripada kamu stress di hina & direndahkan terus 😭😭🤧
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
untungnya si Rafa dah gede & Halimah bisa cari uang sendiri, mang suami gak guna si Anton 🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!