Hana dan Kinan dinyatakan meninggal dalam kebakaran rumah yang dasyat. Daud sebagai suami terpaksa menerima kenyataan tersebut setelah jenazah keduanya ditemukan kosong di dapur rumah mereka. Lalu bagiaman dengan aset yang ditinggalkan Hana yang diwariskan dari almarhum orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YNFitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permainan Karin
"Bu bagaimana? Sudah hampir dua minggu. Hadi belum ada kabar?" tanya Dina pada ibunya. Saat ini mereka sedang berada di sebuah butik mewah yang menjual kebaya modern. Halima dalam waktu dekat harus menghadiri acara pernikahan salah satu kenalannya yang menikah dengan pengusaha keturunan salah satu keraton di Indonesia. Semua tamunya wajib berkebaya, untuk itulah dia mengajak Dina ke butik langganannya. Saat ini mereka sedang menunggu di lounge karena sang designer masih bersama klient lain.
"Hadi sudah dapat informasi, tapi rupanya dia tak ada rekam jejak khusus soal perempuan. Ibu sudah tanya abangmu Daud, supaya bisa mendapatkan informasi juga
Dina merengut mendengar jawaban ibunya. Kalau abangnya ikut berperan banyak, bagiannya nanti bisa berkurang. Sayang dia tak punya pilihan, ah atau mungkin dia harus coba diskusi dengan Karim suaminya. Siapa tahu malah suaminya bisa dapat informasi dan kalau perlu mereka berdua yang mencarikan perempuan itu tanpa campur tangan anggota keluarga lainnya. Ya seperti itu saja. Pikir Dina dan langsung mengirimkan pesan pada suaminya supaya jangan pulang terlalu malam.
...****************...
"Nizam putus kuliah saat baru masuk semester 3. Ayahnya menikah lagi dan meninggalkan ibu serta dia dan kedua adiknya tanpa harta benda lain selain rumah mereka yang akhirnya dijual. Sekarang mereka mengontrak di rumah kecil dalam gang, jauh dari kemewahan yang dulu. Keluarganya pun sepertinya tak ada yang peduli. Nizam sempat menjadi kurir narkoba dan kerja serabutan di dunia malam sampai beberapa tahun lalu tertangkap" Firzan meneruskan apa yang dia dapat dari orang yang disuruh menyelidiki Nizam
"Astaghfirullah, si Nizam itu kadang bikin kesel suka cari muka, tapi gak nyangka aku hidupnya sampai begitu " Domo yang juga kebetulan seangkatan dengan Nizam berkomentar, merasa miris dan sedih.
"Ibunya dan adiknya gimana?" tanya Hanif penasaran
"Yah ibunya sempat jatuh sakit, mungkin depresi apalagi waktu Nizam di penjara. Untung hanya 6 bulan saja dan dia sepertinya kapok" ujar Firzan sambil membaca laporannya
"Alhamdulillah, mending dagang daripada jadi kurir narkoba" ucap Domo
"iya, awalnya dia hanya sering nongkrong karena kerja serabutan di area situ, ternyata dia malah lanjut gantikan penjual sebelumnya" ujar Firzan
"Kamu tahu bagaimana cara Hadi menemukannya? Sepertinya bukan kebetulan"
"Sepertinya Hadi memang mencari informasi orang yang dulu di pondok sampai akhirnya menemukan Nizam. Dari situ dia mulai gencar mendekatinya, pasti untuk dapat informasi" Firzan memberikan analisanya sendiri
"Hmm.. mereka sampai seniat itu" ujar Hanif "Awasi terus Nizam, Cek keluarganya dan beri bantuan jika mereka butuh" perintah Hanif yang tak mungkin dibantah Firzan. Rasa setia kawannya Hanif memang luar biasa.
...****************...
Dalam waktu dua minggu Karin membuktikan apa yang dia rencanakan. Meskipun teman dan managernya gondok karena dia bekerja tanpa melibatkan tim, tapi perusahaan untung. Karin berhasil menggaet buyer skala besar dan otomatis akan menambahkan keuntungan perusahaan. Meskipun MOU dan urusan legal tentu tidak bisa dia tangani, Karin memastikan klientnya hanya akan menandatangani MOU jika Karin ditunjuk sebagai PIC untuk kerjasama mereka. Bukan satu, tapi Karin membawa dua buyer besar dan semuanya berhasil melakukan kerjasama untuk tiga tahun.
Tentu saja managernya sempat marah merasa dilangkahi dan tak dapat kredit. Tapi Karin tak perduli. Yang penting tujuannya tercapai. Beruntung juga Daud langsung bersedia membantu saat dia melakukan pekerjaan yang jelas akan menguntungkan dia dan perusahaan. Jika rencanya berhasil bukan cuma bayaran dari Daud saja yang akan dikantongi, mungkin justru dia bisa menguasai Hanif untuk dirinya sendiri. Minimal untuk sekarang Hanif bisa melihatnya, bahkan bukan cuma dia seluruh staf dan petinggi perusahaan pun kagum.
Bagaimana tidak, klient yang berhasil digaet Karin terkenal sulit diajak kerjasama. Banyak Term& condition yang tak pernah berhasil disepakati. Sudah sejak bertahun-tahun lalu perusahaan mencoba menggaetnya, tapi tak pernah berhasil. Tentu saja prestasinya mebuat semua orang kagum dan iri.
"Selamat Karin, mulai sekarang kamu jadi PIC untuk PT. Ambara dan PT Jarpas" ujar Hanif memberi selamat.
Karim mengucapkan terimakasih sambul menunduk seolah malu karena dipuji si bos. Daud yang melihatnya mendengus lalu tersenyum sinis.
Harus diakui Karin memang cerdas, tidak heran mampu melakukan pekerjaan yang sejak lama gagal dilakukan orang lain. Tapi Daud kaget juga karen Karin all out menjalankan perannya. Sudah lama dia hanya mencari uang dari pekerjaan yang tak perlu menggunakan isi kepala. Bahkan sejak dimasukkan ke kantornya dia kerja asal-asalan karena lebih banyak menggali dan mengawasi Hanif. Sekarang dia langsung menggunakan kepintarannya untuk memukuskan rencana yang disusun Daud. Yang jadi pertanyaan Daud sekarang apakah Karin justru benar-benar ingin memikat Hanif. Jika memang iya, maka bisa jadi bahaya baru buat Daud. Dia harus segera memastikan.
...****************...
"Aku masih banyak kerjaan, jadi tolong cepat" Karin langsung berkata tanpa basa-basi begitu sampai di ruangan Daud, membuatnya mendelik kesal
"Aku masih atasanmu dan ini jam kerja Karin" ujar Daud emosi
"Ya tahu, tapi kamu kan juga tahu banyak yang harus kulakukan" ucap Karin tak gentar
"Apa ini bagian dari rencana mendekati si Hanif?" tanya Daud. Karin meliriknya malas
"Lah dari kemarin tujuannya kan memang itu, gak lihatkah aku sampai ganti penampilan begini" ucap Karin menunjuk dirinya sendiri.
"Tapi kamu effort sekali sampai bekerja keras mendapatkan buyer. Kamu jelas sukes membuat si Hanif memperhatikanmu sekarang" ucap Daud masih tak percaya. Karin tersenyum manis mendengar kekesalan Daud
"Kalau cuma benerin penampilan, dia gak bakalan nengok, jadi memang harus ada yang menarik perhatiannya dengan khusus. Daripada bingung cari tahu ya lebih baik coba menariknya dari urusan kerja. Dan see..berhasil kan "Ujar Karin bangga.
"Aku harap kamu tidak lupa tugasmu, jangan coba berkhianat" Ujar Daud memperingatkan Karin yang cuma disambut tawa santai olehnya.
"Jangan lupa kamu hanya minta aku mencari informasi dan mengawasinya. Soal mendekati dia sebagai perempuan kita butuh kesepakatan baru. Nominal yang kamu janjikan masih kurang kalau kamu mau sampai aku yang maju. Ingat sampai di titik ini saja itu sudah melebihi kesepakatan " ucap Karin santai namun cukup mengintimidasi. Daud Menatapnya horor
Alasan dia merekrut Karin karena mengenalnya sebagai orang yang punya banyak kenalan dari berbagai kalangan. Gosip yang dihembuskan mantan pacarnya sendiri, Karin masih dapat perlindungan dari orang penting yang menggunakan jasa ayahnya yang sampai detik ini masih buron. Dan jelas itu memberinya akses ke berbagai kalangan. Tambahkan profesi ibunya yang membuatnya mengenal banyak orang dan rahasia mereka. Ditambah dengan kecerdasannya serta tuntutan hidupnya Karin cukup mumpuni untuk membantunya. Tapi karena itu juga Daud merasa harus berhati-hati. Jangan sampai senjata makan tuan.
"Jangan lupakan kamu masih berhutang memberi tahu siapa pemilik lain dari aset dan properti Hanif. Ini sudah lewat jauh dari waktu yang dijanjikan" Daud mengingatkan
"Ah ya, aku sampai lupa, aku akan kirim file lengkap besok malam" ujar Karin tak merasa terburu-buru
"Kenapa tidak sekarang atau nanti malam" paksa Daud karena tak sabar
"Karena nanti aku harus menemani Hanif makan malam dengan Pak Rusman" Jawab Karin sambul berdiri dan tanpa pamit melangkah keluar. Hanya lambaian tangannya saja mengisyaratkan bahwa dia menginginkan pembicaraan ini sementara berakhir
"Sialan" umpat Daud melempar pensil sepeninggal Karin. Dia mulai merasa Karin tak mudah dikendalikan dan berpotensi jalan sendiri. Daud harus mencari cara supaya Karin tak bertindak diluar rencananya.