Kalian bisa bayangkan bagaimana anehnya gadis cupu berubah jadi gadis tomboy?
Ikuti aja ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi
Keyla menatap Keyna dengan deru tangis. “ Nggak. kamu belum mati Key. Aku mau kamu lindungin keluarga aku, sebentar aja, udah itu kamu bisa bahagia, aku bodoh dan lemah. Nggak bisa jagain mereka, tolongin aku.”
Keyna Menepis tangan Keyla. “Gue nggak mau. Gue lebih baik mati dari pada hidup tapi nggak dianggap Key. Gue juga rapuh tau nggak...!”
Keyna menangis lebih histeris. “Tolongin aku sekali ini aja Key. Jangan sakitin papi aku, jangan sakitin kakak-kakak dan ibu aku. Aku sakit liatin kamu nyakitin mereka. Aku mau kamu jagain mereka.”
Key mengacak rambutnya frustasi. Ia tak suka ada tangisan, ia benci. “ Maksud lo gue harus jadi lo gitu? Nggak, gue nggak mau, gue mau disini aja, ketemu sama mama gue.”
“Pleace Key. Udah ini kamu akan bahagia kok. Aku mohon.” Tangisannya makin pecah.
Key menatap Keyla sedih. Ia terpaksa berjongkok. “Iya..”
Keyla berhenti dari tangis nya, ia menatap Keyla sendu.” Janji?” Ia mengangkat kelingkingnya.
“Lebay banget sii. Iya gue janji.” Jawab Keyna ketus sambil memutar bola mata malas.
“Janji dulu baru aku percaya.” Ia merengek sangbil meminta mengaitkan kelingnya dengan kelingkin Keyna.
Keyna berdecap sebal dan mengaitkan kelingkingnya oga-ogahan kepada Keyla. “Hn...” Gumamnya.
...
“Non.. bangun non.. Udah pagi, entar telat lo.” Pangil Bik Nur.
Seketika pula Key bangun dengan terkejut. Ia menghembus nafas kasar. Ternyata semua itu mimpi, ia kira ia sudah dalam syurga melupakan kerapuhannya didunia ini. ternyata salah. “Pakek acara sok baik segala lagi gue dalam mimpi.” Gumamnya berdecap sebal. Ia memijit pelipisnya pelan.
“Non, bangun...” Gedoran pintu didepan kamar Key kembali terdengar.
“Iya.. ini Key udah bangun.” Jawab Key malas. Setelah dibangunkan oleh bik Nur lagi. Ia bangun dengan sedikit malas, karena merasakan kepalanya sedikit pusing dan tubuh yang masih sakit. Tepatnya tangan karena sayatan bunuh diri ini memberi rasa sangat peri. Bahkan Key Tak bisa menggerakkannya. Mungkin karena luka ini tidak diobati saat sudah dicekal oleh kakaknya.
Saat telah usai dengan ritual paginya. Key melangkahkan kakinya malas keluar kamar, tidak lupa mengincinya terlebih dahulu.
Suara kakinya terdengar jelas didalam rumah. Jalannya sedikit pelan dan malas, sungguh ia sangat butuh tidur saat ini. matanya sekarang melirik keluarga barunya yang masih sarapan dan tertawa renya. “Lo masih mikirin mareka Key? Tapi nasib kita sama kok. Sama sama nggak beruntung didunia ini.” Gumamnya sendu.
Ia memilih pergi sarapan terlebih dahulu. Karena memang sedari ia dari bengkel, ia belum makan apa-apa. Saat ia duduk dikursi paling ujung. Tepatnya meja makan ini sangat besar, memiliki 12kursi. Key memilih makan dikursi yang paling jauh dari keluarganya.
Saat Key datang. Mata mereka teralih kepada Key. Tapi teralih lagi kepada Dita mami mereka.
Cling...
Ia berdiri dari duduknya setelah melempar garpu dan pisau. “Kenapa kamu makan disini? Saya nggak mau liat kamu. “
“Bener tu. Jijik banget makan sama lo.” Sahut Fiko.
Key diam sesaat. Ia mengoles selai kacang dirotinya. Setelahnya ia berdiri dari duduknya. Jujur rasanya hatinya sakit, sangat sakit. Sepertinya Keyla asli sudah memberikan rasa sakit ini untuk Keyna tanggung.
“Lo denger nggak sii? Pergi..” Sahut Dara sinis.
Plas...
Itu suara gelas yang dibanting oleh pak Handi. Ia menatap Key tajam. “Dasar anak sialan kamu. “ Ucapnya.
Perut Key terasa kenyang saat ini. ia tak berselerah lagi makan. Ia bangkit dari duduknya, dengan hati yang dituduk ribuan jarum. Ia bergegas pergi meninggalkan keluarganya.
Tak sengaja pula tangan kanannya yang sakit disenggol oleh Riko keras, pastinya disengaja. Rasanya Key ingin berteriak sakit, tapi mulutnya sudah terbiasa untuk tidak meringis ataupun berteriak. ia memilih pergi dari sana.
“Dasar anak sialan. Jika kamu berani makan satu meja lagi sama kami. Saya tak akan segan membuat kamu tidak bisa makan selama satu minggu.” Ucap pak Handi ketus.
Key hanya menggelengkan kepalanya lalu keluar, tapi saat ia mau membuka mobilnya, ia membuka tasnya dan mencari-carinya. “Sial..” Umpatnya saat sadar saat sadar jika kunci mobilnya ketinggalkan dikamar. Ia melangkah cepat menuju kamarnya dan mengambil kunci mobilnya. ternyata kunci mobilnya berada disaku jaketnya semalam. Tak ambil pusing Key menuruni tangga dan kembali ketempat keberadaan mobilnya. dan ternyata disana sudah ada Handi dan lainnya. Key mengernyit.
‘Apa Riko mengatakan kejadian semalam?’
‘Apa mereka sudah tau dia balapan malam tadi?’ ia menggelengkan kepalanya mengusir semua yang berada diotaknya dan bergegas menuju mobilnya. tapi sayangnya ia didorong secara kasar oleh Handi papinya.
“Apa yang kamu lakukan dengan mobil ibu saya ha,,..!” Bentaknya. Wajahnya penuh amarah saat ini menatap Key tajam.
Sungguh saat ini Key ingin menghajar Handi secara berutal, tapi ia bukan tipekal orang ingkar janji. Pantatnya sangat sakit saat ini. ditambah tangan kanannya yang sakit juga terbentur membuat ia ingin sekali meringis kesakitan. Tapi sayangnya mulut ini terlalu terlati untuk tidak nampak menyedihkan. Key hanya memilih diam saja merasakan tangan kanannya mati rasa.
“Kamu dengar saya tidak?”
Plak...
Handi menendang kepala Key. Tapi sayangnya Key menangkis dengan tangan kanannya. Lagi lagi Key merasakan pedihnya menambah. Sakit-sangat sakit tangan kanannya saat ini. ia bahkan menggigit bibir atasnya untuk tidak berteriak. darah segar sudar menyucur deras disela-sela perban yang memang sudah koyak, untunglah ia menggunakan jaket merah marun.
“Sini saya kuncinya. Kamu itu bukan anak saya, kamu tidak pantas mendapatkan apapun dari ibu saya. Dasar anak sialan..!” Bentak Handi lagi, ia lagi-lagi menjambak rambut Key.
“Lep pas...” Ucap Key yang sudah tak tahan menahan emosinya. Tapi entah mengapa ia seperti dejavu dengan papanya. Ia merasakan sakit yang Keyla rasakan. Sunggu ini menyiksa batinnya.
“Sini kuncinya... Jika tidak saya potong rambut kamu.” Ancap Handi.
Para kakak Key sama sekali tak membantu adiknya. Wajah mereka datar bagaikan papan, tak ada rasa kasian sama sekali. Apa yang harus dilindungi keluarga seperti ini coba?’
Key meronggo kantung jaketnya dan melempar kunci mobil jauh. “Tu ambil..” Ucapnya sinis.
Handi sangat geram saat ini. ia merasa tak dihargai oleh Key. Ia menarik rambut Key lebih kencang, “Kamu ingat ya. Jangan macam-macam dengan saya. Andai saya tak punya janji sama ibu saya untuk menempatkan kamu dirumah ini. jika tidak kamu pasti sudah saya bunuh sejak lahir.” Ia mendorong kasar rambut Key jauh.
Sungguh..! kepala Key seperti mati rasa saat ini. ia bahkan merasakan jika rambutnya saat ini sudah tak ada lagi ditempatnya. Rasanya ia sangat ingin menghajar habis-habisan .
.
.
.
**Lanjut nggak ni?
Like . Komen dan Vote oke. biar author semangat. apalagi bulan puasa. Author sengaja kasih 2up sekaligus. Karena banyak yang like walaupun dikit komentar hehe....
BDW. jangan lupa mampir diceria author yang " Hijra Sang Gadis pemberontak" Liat aja dipropill author hehe. Tokohnya masih di style Tomboy, Banyak sedih yang bikin kalian nangis. emosi yang memuncak. Kalo nggak percaya liat dan baca aja**...
ceritanya gak membosankan
sukses Buat Author👍🥰👏
Semangat 💪💪💪 dengan karya2nya
soalnya aku gak suka nunggu up....
kadang sampai bosan .....
tentang kisahnya lanjut baca lagi....
sampai tengah malam ini end jam 00.24...
seru thor
terimakasih karya nya author🙏
semangat 💪
sehat selalu🥰😘
salam sukses👍