NovelToon NovelToon
Kubuang Dirimu Sebelum Kau Madu Diriku

Kubuang Dirimu Sebelum Kau Madu Diriku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cintamanis / Janda / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Suami Tak Berguna
Popularitas:9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Gresya Salsabila

Follow IG 👉 Salsabilagresya
Follow FB 👉 Gresya Salsabila

"Aku tidak bisa meninggalkan dia, tapi aku juga tidak mau berpisah denganmu. Aku mencintai kalian, aku ingin kita bertiga hidup bersama. Kau dan dia menjadi istriku."

Maurena Alexandra dihadapkan pada kenyataan pahit, suami yang sangat dicintai berkhianat dan menawarkan poligami. Lebih parahnya lagi, wanita yang akan menjadi madu adalah sahabatnya sendiri—Elsabila Zaqia.

Akan tetapi, Mauren bukan wanita lemah yang tunduk dengan cinta. Daripada poligami, dia lebih memilih membuang suami. Dia juga berjanji akan membuat dua pengkhianat itu merasakan sakit yang berkali lipat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Enam Bulan Kemudian

Sepeninggalan Elsa, Mauren kembali duduk bersama Zenna dan Ezra. Ketiganya memesan makanan dan minuman dingin. Sembari menunggu pesanan datang, Mauren mengusap-usap pipinya yang masih panas.

"Kok kamu tadi diem aja sih, Ren? Lemah tahu nggak. Harusnya 'tuh pukul balik, kalau perlu dicakar-cakar sekalian biar kapok," ucap Zenna dengan gemas.

"Aku nggak sebarbar itu, Zen. Lagian banyak pengunjung di sini, aku nggak mau jadi pusat perhatian. Bisa ancur reputasiku," jawab Mauren.

"Iya juga sih." Zenna tersenyum lebar.

"Terus rencana kamu selanjutnya gimana, Ren? Mau kamu apain mereka?" Ezra turut menimpali.

"Sebenarnya aku udah nggak mau ngapa-ngapain. Rencanaku cuma bikin mereka pisah dan saling membenci satu sama lain. Untuk ke depannya, ya terserah. Mereka mau usaha dan berhasil biarin, enggak juga biarin. Aku masa bodoh selama mereka nggak ngusik lagi. Tapi ... karena tadi Elsa udah ngasih hadiah, ya ... aku pun akan kasih sedikit hadiah ke dia." Elsa menjawab sambil tersenyum penuh arti.

"Nggak seru, Ren, harusnya Jeevan juga kasih hadiah, kalau bisa hancurin sampai nyungsep banget dan nggak bisa bangkit lagi," timpal Zenna.

"Aku diam gini aja dia udah susah bangkit kok. Sekarang kan udah nggak punya apa-apa, orang-orang yang dulu jadi rekan juga nggak respect lagi. Mereka semua kecewa dengan tindakan Mas Jeevan kemarin. Misalkan cari peluang baru, kayaknya susah juga, soalnya di surat pemecatan ada catatan kalau dia menggelapkan uang. Pasti orang nggak mau lah ambil resiko," terang Mauren.

"Iya juga, tapi ... masih kurang puas aku. Geregetan banget kalau ada suami yang kayak gitu, tukang bohong." Zenna menggerutu kesal.

"Eh, dia nggak beda jauh loh sama Mas Jeevan," goda Mauren sambil menunjuk ke arah Ezra.

"Beda banget lah. Dia itu selalu jujur, mau tidur sama siapa pasti ngomong, kayak kemarin aja dia juga bilang dulu ke aku. Lagian ya, pernikahan kami emang kayak gini, nggak ada cinta dan murni mencari keuntungan. Sedangkan kamu dan Jeevan, saling cinta, kan? Dia tahu kamu setia, tapi malah dikhianati, dan lebih parahnya sama sahabat kamu."

Jawaban Zenna membuat Mauren menggeleng-geleng. Dia sangat heran dengan pemikiran Ezra dan Zenna. Mereka menikah demi keuntungan bisnis, bukan demi cinta. Di samping menyenangkan satu sama lain, mereka juga mencari kesenangan di luar. Sejauh ini, tidak ada kata cemburu di antara mereka. Bahkan, hubungan keduanya cukup harmonis. Ezra dan Zenna selalu menjunjung tinggi kejujuran, sehingga tak ada perselisihan meski jalan pernikahannya sedikit menyimpang. Selain itu, mereka juga tidak pernah memikirkan perceraian. Andai waktunya sudah tepat, mereka malah berencana memiliki anak. Entahlah, mungkin hati keduanya sudah mati rasa.

"Ya udah, Ren, terserah kamu maunya gimana, kami cuma bisa dukung. Kalau misalkan butuh apa-apa lagi langsung bilang aja, kami berdua siap bantu. Iya kan, Sayang?" Ezra menatap istrinya.

"Iya dong," sahut Zenna.

"Terima kasih banyak, ya." Mauren menatap Ezra dan Zenna sambil tersenyum senang.

Beberapa saat kemudian, pesanan mereka datang. Lantas, ketiganya mulai menyantap hidangan yang sudah disajikan.

_____________

Usai dipermalukan Mauren pada hari itu, Elsa terus ditimpa kemalangan. Dia gagal meyakinkan Jeevan dan akibatnya hubungan mereka kandas detik itu juga.

Kendati sedih dan kalut, tetapi Elsa berusaha tegar. Demi obsesinya terhadap Jeevan, Elsa berusaha bertahan. Dia mencari pekerjaan ke sana kemari demi menyambung hidup sembari menunggu Jeevan luluh.

Sampai akhirnya, Elsa diterima sebagai pramuniaga di toko perhiasan. Namun nahas, baru sehari bekerja dia terjerat kasus pencurian. Dia menghilangkan satu set perhiasan black pearl, harganya lebih dari 150 juta. Tabungan Elsa terkuras habis untuk mengganti perhiasan tersebut. Mau bagaimana lagi, daripada dibawa ke jalur hukum.

Elsa tak bisa memastikan dari mana datangnya masalah itu, hadir dengan sendirinya atau ada campur tangan Mauren. Jika menuruti kata hati, Elsa sangat yakin itu ulah Mauren. Namun sayangnya, Elsa tak menemukan bukti sedikit pun.

Satu hal yang membuat Elsa makin marah adalah sikap Jeevan, yang sama sekali tidak mau tahu. Jangankan membantu, menaruh simpati sedikit saja Jeevan sangat enggan. Lelaki itu malah bersikeras mengejar Mauren.

"Oke, Mas, aku terima perlakuanmu. Mungkin, selama ini memang nggak ada cinta dalam diri kamu, dan kebersamaan kita hanya dilandasi na*su belaka. Aku yang bodoh menganggap semua itu tulus. Mulai sekarang, aku turuti keinginanmu. Kita pisah dan nggak usah berhubungan lagi. Semoga suatu saat nanti, kamu juga merasakan sakitnya dicampakkan."

Setelah mengucapkan hal itu kepada Jeevan, Elsa benar-benar pergi. Entah ke mana dia, tak ada seorang pun yang tahu alamatnya. Dia pergi dari kontrakan dan tak pernah muncul lagi di Kota Jakarta.

Kini, sudah enam bulan waktu berlalu sejak kejadian itu. Elsa masih entah di mana rimbanya, sedangkan Jeevan pun masih tetap pada kehendaknya, yakni mengejar Mauren dan berharap memilikinya kembali, walau saat ini surat perceraian sudah ada di genggaman.

Sementara Mauren, dia masih tetap fokus dengan bisnisnya. Empat bulan yang lalu Victory berhasil meluncurkan produk baru dan mendapat tanggapan positif dari konsumen. Kini, mereka sedang merencanakan produk lagi yang rencananya akan diluncurkan bulan depan. Dalam kendali Mauren, Victory mampu berkembang pesat.

Selama enam bulan berpisah dengan Jeevan, Mauren belum membuka hati untuk lelaki lain, walau sebenarnya cukup banyak yang mendekati. Kesehariannya, Mauren hanya fokus dengan pekerjaan. Tak terkecuali hari ini, meski sudah masuk jam makan siang, tetapi Mauren masih berkutat di meja kerjanya.

Ketika Mauren masih sibuk bekerja, tiba-tiba pintu diketuk dari luar. Setelah dipersilakan masuk, ternyata yang datang adalah Yohan—satpam di Kantor Victory.

"Selamat siang, Bu Mauren," sapa Yohan.

"Iya, ada apa?" tanya Mauren.

"Saya ke sini bersama teman yang saya ceritakan kemarin, Bu."

Mauren berpikir sejenak. Lantas, dia berhasil mengingat ucapan Yohan dua hari lalu. Katanya, dia punya teman yang sedang membutuhkan pekerjaan, dan kebetulan di Kantor Victory sedang kekurangan OB.

"Bawa dia masuk!" perintah Mauren.

"Baik, Bu." Yohan kembali keluar dan masuk lagi bersama lelaki yang mengenakan masker.

"Selamat siang, Bu," sapa lelaki itu.

Mauren menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Rambut lelaki itu sedikit panjang dan dibelah tengah, sedangkan tubuhnya dibalut kemeja panjang dan celana sebatas dada. Di wajahnya ada kacamata tebal, yang menunjang penampilannya seperti lelaki culun.

"Ini lamaran saya, Bu," ucap lelaki itu seraya menyodorkan surat lamaran ke hadapan Mauren.

"Bisa buka maskernya?" Mauren bertanya sambil meraih surat lamaran.

Lelaki itu membuka maskernya dan tersenyum sekilas, lantas kembali memakainya.

"Maaf, Bu, saya tidak bisa membuka lama-lama karena alergi parfume," ucapnya.

"Oh." Mauren menjawab singkat, kemudian membaca baris demi baris tulisan yang tertera di surat lamaran.

Lelaki itu bernama Andika Mantofany, asalnya dari Surabaya, dan umurnya tiga tahun lebih tua dari Mauren. Di sana juga terdapat surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa Andika alergi terhadap wewangian.

"Baik, lamaran kamu saya terima. Besok kamu bisa mulai kerja," ucap Mauren yang langsung mendapat tanggapan antusias dari Andika.

"Yohan, karena kamu sudah lama bekerja denganku, jadi dalam hal ini aku juga percaya denganmu. Surat lamaran temanmu langsung kuterima tanpa seleksi. Jadi, kamu jangan mengecewakanku. Kamu harus ikut bertanggung jawab atas dirinya," kata Mauren sebelum Yohan dan Andika pergi.

"Baik, Bu. Saya pastikan Anda tidak akan kecewa." Yohan tersenyum sambil mengangguk patuh.

Bersambung...

1
nobita
siapa lagi klau bukan Rendra
nobita
aku jadi penasaran siapa sosok Andika??? apa mungkin salah satu penggemar nya Maureen... sewaktu di dunia model???
nobita
jangan mau Maureen kembali pada suami mu yg penghianat itu... suatu saat akan terjadi lagi...
nobita
siapakah gerangan??? pemilik mobil tersebut??
nobita
siapakah dia??? jreng.. jreng.. jreng...
nobita
wow.. aku suka karakter nya si Maureen... benar benar wanita berkelas
nobita
jangan ada maaf... perselingkuhan harus dj berantas ke akar akarnya
nobita
bagus... Maurreen... balas dendam.. lanjutkan
nobita
makin tegang aja nihh.. alur ceritanya... mantapp
nobita
ya ampun aku gak bisa membayangkan... bagaimana perasaan kecewa nya Maureen pada sahabat dan suami itu
nobita
aku mampir kak... awal yang menarik
Irlindawati
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Azzahra Putri Ar
aku bacanya "Jahena" 🤭😁
IG👉Salsabilagresya: Jahena jahena... 🎤🎼🎹🎶
total 1 replies
Ashila Intan
Luar biasa
Agustina Fauzan
Lumayan
Sity Herfa
rasain..
Suka dg karakter nya karin /Joyful//Kiss/
Suami begitu buang aj ke sampah 🤪😂
Ledy Gumay
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
RENDRA MAUREN
Nafisa Aycan
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!