NovelToon NovelToon
TITIK LELAHKU

TITIK LELAHKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: mikhayla92

andaikata takdir bisa kupilih, aku akan menulis takdirku sendiri.

pernikahan yang aku anggap awal dari semua kebahagiaanku, ternyata awal dari deritaku.

mampukah nadira bertahan atau berhenti dititik lelahnya. setelah dia mengetahui ternyata sang suami "davin pratama" yang sangat dicintai ternyata telah memiliki istri, dan kebenaran yang buat nadira hancur, sehancurnya, ternyata disini dialah orang ketiga nya.

ikuti kisah nya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mikhayla92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kenand adji saka

Aku melongoh mendengar pertanyaannya.

"Dari mana anda tau jika aku sudah menikah?" aku mengerutkan keningku.

Pria yang bernama kenand itu menatapku sangat lama, Dia melipat kedua tangannya didada, tatapan mengintimidasinya sangat membuatku lama-lama menatapnya.

"Nadira santika ... istri kedua dari seorang pengusaha sukses yang bernama Davin Pratama. Dan istri pertamanya bernama vania yang dia nikahkan hanya secara agama. jadi selama ini orang yang mengenalnya banyak yang tidak mengetahui tentang pernikahan itu termasuk andakan nona?"

"Dan dia juga telah memiliki dua orang anak laki-laki dan anak pertamanya kini tengah berjuang antara hidup dan mati melawan penyakitnya."

"apakah benar nona?"

"serrr....

Darahku berdesir mendengar ucapan pria ini, dia mengetahui banyak hal tentang kehidupan kami. Siapa dia? Bathinku.

Ucapannya seolah-olah menganggapku pelakor. Baru satu orang saja yang mengatakan itu aku sudah tidak kuat, apalagi jika orang banyak mengetahuinya.

Jadi mas davin menikahi vania hanya secara agama. aku baru mengetahui fakta ini. Aku akan meminta penjelasan dengan ibunya mas Davin, aku yakin ibu juga ikut andil dalam membohongiku.

"siapa anda sebenarnya?"

"kenapa anda bisa tahu semua tentang suamiku?"

"Dan jangan pernah menganggapku pelakor, jaga ucapan anda tuan." emosiku mulai terpancing.

"Tapi aku tidak pernah bilang anda pelakor nona." wanita yang aneh gumamku.

"Benar anda tidak mengatakannya secara langsung, tapi anda menekankan istri kedua saat mengatakannya tadi."

"Apakah anda merasa?"

"Tidak ... Aku tidak pernah merebutnya."

"Jadi kenapa anda marah?"

"Sudahlah ... sepertinya kita tidak perlu membahas soal masalah pribadi anda nona."

Aku kesal sekali, dia yang memulai tentang pembahasan ini dan dia pula yang meminta agar tidak perlu dibahas lagi.

"Anda sehat pak?"

"Maksud Nona?"

"Tidak apa-apa." aku tersenyum mengejek pria didepanku ini.

Ya sudah, kalau begitu mari kita lanjutkan tentang perjanjian kerja tadi.

"Aku akan mencoret perjanjian nomor lima, jika anda keberatan." Pak kenand mengalihkan pembicaraan kami.

"jika sudah paham, silahkan di tandatangan kontraknya."

Ucap ria ini masih dengan sikap angkuhnya. sebenarnya aku ingin bertanya lebih banyak dari mana dia tahu tentang pernikahan pertama mas davin, tapi melihat wajah datar nya nyaliku menciut.

Dan bukannya tadi dia baru saja mengatakan jika mas davin menikahi istri pertamanya secara siri. Dan pernikahan itu tidak banyak diketahui orang, tapi kenapa dia mengetahui tentang pernikahan itu.

Setelah merasa sudah memahami isi dari perjanjian itu aku langsung menandatangani kontak tersebut.

Sepertinya aku akan cari tahu sendiri siapa sebenarnya Kenand Adji Saka ini. dia peia yang misterius menurutku.

"Jika tidak ada lagi yang ingin anda tanyakan, anda sudah bisa berkerja mulai hari ini."

"Meja anda ada di pojok kanan sana." pak kenand mengarahkan arah telunjuknya kepojok ruangan.

"Baiklah pak ... aku permisi."

Aku langsung berdiri dan berjalan menuju meja kerjaku yang satu ruangan dengan pria angkuh ini. Pasti berasa seruang dengan beruang kutub."bathinku.

"Rosa keruanganku sekarang!"

Aku hanya melirik sekilas kearahnya, lalu fokus dengan berkas yang menumpuk diatas meja kerjaku.

Beberapa saat seorang gadis dengan penampilan yang memperlihatkan lekuk tubuhnya itu menghampiri pak kenand. aku melihat penampilannya dari kepala sampai keujung kaki, apakah dia bisa berjalan dengan rok sependek dan seketat itu?

"Astaghfirullahaladzim ... Aku hanya bisa beristighfar didalam hati.

"Permisi pak ... apa yang harus saya kerjakan?" saat wanita itu berada didepan meja kerja pak kenand.

"Beritahu ibu Nadira apa saja tugasnya sebagai sekretaris." psk kenand tetap fokus kearah laptopnya tanpa menoleh kearah orag yang sedang berbicara pada nya.

"Baiklah pak." Perempuan bernama rossa itu berjalan kearahku.

"Perkenalkan bu ... Namaku rosa." wanita itu mengulurkan tangannya.

"Nadira." aku tersenyum lalu menerima uluran tangan tersebut. Ternyata rosa ini anaknya asik juga dia mudah berbaur dengan orang yang baru dikenalnya.

Setelah merasa aku sudah cukup mengerti, rosa akhirnya undur diri.

Hal pertama yang harus aku lakukan saat tiba dikantor adalah menyiapkan kopi terlebih dahulu saat pak kenand datang, poin pertama yang tidak boleh aku lupakan. setelah itu baru menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan.

***

Aku melirik kearah wanita yang tengah fokus dengan pekerjaannya sejak tadi.

Wanita pilihan Davin memang menarik, tidak kupungkiri akupun juga tertarik saat pertama melihatnya.

Waktu kejadian malam itu, aku melihat sepertinya dia tengah menangis, aku yakin dia telah mengetahui pernikahan pertama Davin.

Sangat disayangkan wanita secantik kamu bisa bertemu dengan pria egois seperti Davin.

Lamunanku buyar, saat sebuah tangan melambaikan tangan didepan wajahku.

"Bapak membutuhkan sesuatu? Aku memutuskan mendekat kearah meja pak Kenad, Sedari tadi aku melihat dia terus menatap kearahku.

Risih dilihat seperti itu aku memutuskan untuk bertanya langsung.

"Ti-tidak ... Apa aku ada mengatakan sesuatu?" Aku menautkan kedua alisku.

Apa aku ketahuan menatapnya, kamu harus tenang Kenand, aku membenarkan posisi dudukku.

Aku menatap Nadira yang kebingungan melihat kearahku.

"Ya ... Bapak sih tidak mengatakan apa-apa, tapi sejak tadi bapak selalu melihat kearah meja kerjaku, aku fikir mungkin bapak membutuhkan sesuatu."

"ehem ... A-aku ingin meminta dibikinin teh, tapi karena kamu sepertinya sangat sibuk, aku tidak jadi mengatakannya."

"Teh ..." keningku mengkerut.

"Bukannya Bapak tidak meyukai teh?"

"Kamu bertanya Nadira?" Aku salah memberi alasan, kenapa aku harus menatapnya tadi.

"Ya sudah, aku akan buatkan."

"Tunggu sebentar ya pak." Aku masih bingung dengah sikap pak Kenand, ada apa dengannya? ya sudah lah, kenapa juga aku harus pusing memikirkannya.

Aku membuatkan teh yang diminta pak Kenand, karena aku tidak tahu takaran gulanya aku memasukan takaran gula saat aku membuatkan teh untuk mas Davin.

"Ini pak tehnya." setelah aku selesai membuatkan teh untuk pak Kenand aku meletakkannya diatas meja depan pak Kenand.

Aroma teh melati menusuk indera penciumanku, aku sudah lama menghindari hal-hal yang menyangkut masalaluku.

Tapi hari ini ingatan tentang masalalu itu kembali muncul.

"Kenapa kamu membuatkan teh melati untukku?" aku menatap tajam kearah Nadira.

"Apa bapak tidak menyukainya? Aku bisa bikinkan yang lain lagi."

"Tidak usah Nad." Tanganku tidak sengaja menyentuh tangan Nadira yang akan mengambil gelas itu kembali.

"Ma-maf pak." Kenapa situasinya sangat canggung seperti ini.

"Tidak apa-apa! Kamu boleh kembali kemeja kerjamu." aku kembali kesikap dinginku seperti semula.

Sebenarnya aku hanya menutupi rasa gugupku, jadi aku bersikap seperti itu.

"Baik pak." aku melangkah kembali kearah meja kerjaku. Astaga kenapa kejadian seperti itu bisa terjadi, apa aku sudah membuat bosku kesal dihari pertamaku bekerja?"

Sebaiknya aku melanjutkan kerjaku yang sempat tertunda barusan.

"Nad, temani aku makan siang." pak Kenand mendekati meja kerjaku.

"Tapi aku membawa bekal pak." aku memperlihatkan tempat makananku.

"Simpan saja bekalmu, kamu temani aku makan siang." ujar Kenand.

"Tapi pa ... "

"Kamu menolak? Tidak ada kata penolakan." ucapanku langsung terhenti.

Apakah dia memang seperti ini dengan bawahannya? gumamku.

"I-iya pak." akhirnya aku mengalah, aku tidak akan menang melawan bos aroganku.

Aku berjalan dibelakang pak Kenand, entah apa maksudnya dia memelankan langkahnya mensejajarkan dengan langkahku.

Kenapa semua karyawan kantor yang kami lewati sedari tadi menatap kami? Ada apa dengan orang-orang dikantor ini.

Saat sampai di lobby.

"Pak ... Bolehkah aku ketoilet sebentar?" aku benar-benar risih dengan tatapan mereka.

"Silahkan, aku tunggu diparkiran." aku langsung melangkahkan kakiku kearah parkiran.

Aku sedikit berlari kearah toilet, saat tiba, aku mendengar para karyawan wanita sedag membicarakan pak Kenand.

Jiwa kepoku meronta, aku sedikit mendekatkan telingaku kedinding.

"Jadi wanita yang bersama pak Kenand tadi sekretaris barunya" ujar dari salah satu dari wanita tersebut.

"Kok bisa ya? selama inikan pak Kenand tidak pernah menjadikan wanita sebagai sekretarisnya."

"Jadi aku wanita pertama yang menjadi sekretaris pak Kenand, tapi apa alasannya?gumamku. Aku kembali mendengarkan perbincangan dua orang tersebut

"Benar, makanya aku kaget tadi saat pak Kenand berjalan berdampingan dengan wanita itu."

"Apa mereka memiliki hubungan khusus?" ujar salah satu dari mereka.

"Entahlah ... Kamu tahu sendirikan pak Kenand selama ini selalu menjaga jarak dengan para wanita."

"Apa? Jadi pak Kenand tidak menyukai wanita?" aku bergidik sendiri mendengarkannya.

Sudah ah, jika aku terus mendengarkan gosip orang-orang ini bisa habis aku diceramahin oleh bos aroganku nanti.

Aku berjalan keluar dari toilet lalu melangkahkan kakiku kearah parkiran.

Aku melihat pak Kenand sedang berbicara dengan laki-laki yang mengantarku keruangan pak Kenand tadi pagi.

Saat aku sampai, lelaki itu undur diri.

"Kenapa lama sekali, aku sudah kenyang menunggumu disini." ujar pak Kenand.

"Bapak menyindirku, mana ada bapak bisa kenyang hanya dengan menungguku.

"Sudah tahu masih nanya." ucapnya ketus.

"Masuklah." Pak Kenand memintaku untuk masuk kedalam mobil.

"Dasar pria aneh." aku menggerutu.

Kami makan Direstoran yang tidak jauh dari kantor.

***

Tadi saat Nadira ketoilet aku meminta adit asistenku menemuiku diparkiran.

"Dit, tolong kamu peringatkan kepada seluruh karyawan jangan menatap sekretarisku seperti itu."

Aku melihat Nadira sangat tidak nyaman dengan tatapan mereka."

"Baik pak, akan saya laksanakan segera." ujar adit.

Aku meminta asistenku pergi saat melihat Nadira menghampiriku.

TITIK LELAHKU

BY : MIKHAYLA92

1
Tutik Nuryani
bahasa ny amburadul....
Patricia Suryana
Luar biasa
Maria Mebanua
partner thor
Maria Mebanua
toko ya thor .Tolong lebih teliti lagi
Maria Mebanua
aku bacanya kaporit 🤭🤭
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Ai Diah
maap kak bukan nya di atas sudah menyebut sudah punya suami ya?🤔🤔
Melani Sunardi
Luar biasa
Nanik Rusmini
harusnya tu Vania instrospeksi diri. apa SDH benar kelakuannya dan sikapnya dalam menghadapi Davin. masak 11 th TDK bisa menaklukkan hati Davin ??? itu se bo**h² nya wanita yooo
Nanik Rusmini
iih percuma Vania, Nadira SDH jauh dari jangkauan mu, apa yg bisa kau perbuat dan yg melindungi Nadira lebih kuat dari Davin wlekkk
Nanik Rusmini
jahat juga ya ternyata Vania... hatinya tidak tulus. tapi gimn lagi SDH ada anak diantaranya
angel
Nadira kog lebay
Ony Syahroni
bagus ceritanya thor hapy ending, aku akan baca karyaberikutmu thor, tetap semangat dan sll dlm lindungan Allah, thank y
Sriani Dewi
kayaknya seruuuu
Risa Kemala Sari
👍👍👍👌👌👌⚘️⚘️⚘️🌷🌷🌷🌹🌹🌹💐💐💐🌺🌺🌺🌟🌟🌟🌟🌟
Tutik Yunia
nggak cinta kok punya 2 anak
Tutik Yunia
kenapa hrs nikah sMa vania, cari wanita lain sJ
Tutik Yunia
bukannya rafa-rafi
Yunior
lha kok lama sekali ngurus perceraiannya, satu tahun lebih.
Yunior
sebenarnya Nadira bahagia sama Davin, tidak bahagianya kan dibuat sendiri setelah tahu Davin punya istri. Kalau mau terima ya bahagia juga.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!