Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima
Perjalanan menuju masjid dimana mereka akan melaksanakan pernikahan terasa begitu berat untuk Kaluna. Selama di mobil Kaluna hanya diam begitu juga dengan Nathan yang hanya focus mengemudi. Kaluna duduk di dalam mobil dengan perasaan yang gelisah. la terus berfikir alasan apa yang membuat Nathan mengajak nya menikah lagi tapi dengan rahasia.
Mobil yang di kemudikan Nathan tiba di sebuah masjid yang tak jauh dari kawasan perumahan Nathan. Saat keluar dari mobil tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Nathan. la begitu saja meninggalkan Kaluna yang masih ada di dalam mobil.
Seharusnya pernikahan menjadi moment paling membahagiakan bagi kedua pasangan. Namun tak bagi Kaluna, pernikahan hanya sebagai tempat bekerja yang bisa menghasilkan uang. Kalau saja tak demi bisa melihat anaknya setiap hari tidak akan mungkin Kaluna menerima pernikahan ini. Bagi Nathan pernikahan ini adalah sebagai hukuman untuk Kaluna yang sudah mengkhianatinya.
Sampai di masjid mereka langsung melangsungkan akad dengan penghulu dan saksi yang sudah disiapkan oleh Nathan. Kaluna kemudian mencium tangan Nathan begitupun dengan Nathan yang mencium dahi Kaluna. Tidak ada kebahagian dalam pernikahan ini.
Setelah pernikahan mereka selesai, mereka kemudian pulang kembali ke rumah milik Nathan dengan status yang sudah menjadi suami istri kembali. Selama di mobil menuju ke rumah hanya keheningan yang terjadi. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka.
"Nanti saya akan memberikan surat perjanjian pernikahan rahasia yang harus kamu tanda tangani," kata Nathan memecah keheningan di dalam mobil.
"Baik tuan." jawab Kaluna seadanya.
Mobil yang mereka kendarai kini telah sampai di rumah kembali. Masih seperti tadi Nathan pergi meninggalkan nya sendiri padahal ia masid ada di dalam mobil. Helaan nafas mengiringi keluarnya Kaluna dari dalam mobil.
"Ya Allah semoga aku bisa menjalani ini semua dengan Ikhlas dan sabar, Ya Allah. Aku mau menjalani ini semua karena agar aku bisa bertemu setiap hari sama anakku," doa Kaluna dalam hati sebelum masuk ke dalam rumah,
Masuk ke dalam rumah sudah di sambut oleh bu Tati yang sedari tadi penasaran di bawa kemana Kaluna oleh tuannya.
"Mbak kamu habis pergi sama tuan tadi," tanya bu Tati penasaran.
Kaluna yang di tanyai seperti itu mendadak gugup, ia bingung harus menjawab apa.
"Ehm aku.... Aku habis bantuin tuan pergi ke masjid untuk memberikan santunan bu," jawab Kaluna gugup dan berbohong.
"Owh begitu tumben tuan mau langsung memberikan bantuan nya sendiri, biasanya saya sama pak satpam yang disuruh," kata bu Tati.
"Ehm saya kurang tahu bi, sekarang aku bantuin bibi apa." Kaluna mengalihkan pembicaaraan.
"Kamu bantuin masak bibi saja, untuk pembagian tugas nya nanti kalau sudah beres masaknya kita bagi," kata bu Tati.
"Baik bu,"
Kaluna dan bu Tati kemudian mulai memasak. Tak jauh dari dapur ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya. Ada sirat kerinduan dan ada juga sirat kebencian di kedua mata itu. Walaupun Kaluna telah menjadi istrinya lagi, itu semata-mata hanya untuk balas dendam saja. Tapi entahlah, bisa saja pernikahan itu menjadi boomerang sendiri untuk Nathan.
"Kaluna bisa ikut saya sebentar," panggil Nathan.
"Baik Kaluna maupun bu Tati mereka semua menoleh ke sumber suara. Ternyata ada Nathan yang berdiri tidak jauh dari mereka.
"Maaf tuan, bisakah saya menyelesaikan pekerjaan saya terlebih dahulu," pinta Kaluna pada Nathan.
"Ga usah mbak biar ibu saja yang lanjutkan kamu ikut tuan Nathan saja barangkali ada hal penting yang ingin di bicarakan,"
Belum Nathan sempat menjawab, bu Tati yang sudah dulu menimpali ucapan Kaluna. Mau tak mau Kaluna langsung mengikuti Nathan menuju ruang kerjanya.
"Duduk di sana," kata Nathan ketika sampai di ruang kerja.
"Baca dan tanda tangani surat ini," kata Nathan menyodorkan kertas pada Kaluna
Kaluna menerimanya kemudian ia langsung akan membacanya. Kaluna membaca dengan teliti setiap poin-poin dari perjanjian itu
"Maat tuan, jadi maksud tuan disini saya jadi pelayan pribadi tuan mulai dari menyiapkan baju, membuatkan kopi, memasak, dll. Hanya saya yang menyiapkan?" tanya Kaluna pada Nathan.
"Ya seperti itu, dan ingat kamu jangan sampai bocorkan rahasia pernikahan kita ke siapapun itu paham."
"Baik tuan saya paham,"
Kaluna mulai menandatangani surat perjanjian itu dengan sedikit ragu-ragu.
"Ini tuan sudah saya tanda tangani," Kaluna menyerahkan kertas itu pada Nathan.
"Kamu boleh keluar,"
"Baik, permisi tuan,"
Kembali ke dapur, ternyata bu Tati sudah selesai memasaknya. Kaluna langsung membantu mencuci alat masaknya saja.
"Kamu ada apa mbak di panggil tuan Nathan," tanya bu Tati penasaran.
"Ah itu bu suruh menandatangani kontrak kerja," kata Kaluna.
"Loh ada kaya gitu ya? Dulu ibu gak pernah tuh di kasih kontrak-kontrak gitu,"
"Mungkin karena sekarang jamannya kalau kerja itu ada kontrak nya, jadi tuan Nathan ngikutin jaman sekarang," kata Kaluna mencari alasan.
"Ow hiya, mungkin kaya gitu,"
Mereka kini telah selesai bekerja, saatnya istirahat. Kaluna masih memikirkan perjanjian tadi ada hal yang membuatnya sedih ia tidak di perbolehkan memperkenalkan diri pada anaknya sebagai bundanya. Ada perasaan sedih tapi asal sudah bisa melihat anaknya itu sudah bisa mengobati kerinduannya.
"Kenapa mbak kok ngalamun," tanya bu Tati.
"Ah enggak bu, Cuma kangen orang tua aja," kata Kaluna.
"Baru pertama kali kerja nginep ya."
"Iya bu,"
"Oalah pantes, nanti kamu akan terbiasa mbak."
"Iya bu,"
"Olya bu ngomong-ngomong anaknya tuan ke sini lagi nya kapan?" tanya Kaluna yang penasaran sudah tak sabar melihat anak nya lagi.
"Palingan besok udah ke sini lagi mbak, wong biasanya lama di sana karena di tahan nenek nya terus." kata bu Tati
"Keluarganya tuan jarang ke sini bu?"
"Jarang ke sini paling kalau lagi liburan aja baru mereka di sini."
"Rame ya bu keluarganya?"
"Iya rame, apalagi kalau den Athan sudah main sama sepupunya wahh rame pisan."
"Sepupu?"
"Iya anaknya adik tuan, itu kan kembar jadi nya rame."
"Wah ternyata sudah banyak yang berubah ya, Alea juga sudah menikah artinya tak lama aku bercerai dari mas Nathan dia menikah," pikir Kaluna.
"Udah yuk istirahat di kamar aja, nanti sore baru kita lanjut kerja lagi," ajak bu Tati pada Kaluna.
Di kamarnya Kaluna masih memikirkan keluarga mantan suaminya yang ternyata sudah banyak berubah. Setelah kepergiannya mereka ternyata bahagia ya, pikir Kaluna.
"Athan bunda sudah ada di dekat Athan, bunda berharap kita akan terus bersama walaupun Athan gak kenal bunda sebagai bunda Athan," kata Kaluna dalam hati.