No action
No romansa
Masuk ke dalam novel❎
Melompati waktu karena penyesalan dan balas dendam ❎
Orang stress baru bangun✅
*****
Ini bukan kisah tentang seorang remaja di dunia modern, ini kisah pangeran tidur di dunia fantasi yang terlahir kembali saat ia tertidur, ia terlahir di dunia lain, lalu kembali bangun di dunianya.
-----------------
"Aku tidak ingin di juluki pangeran tidur! Aku tidak tidur! Kau tau itu?! Aku tidak bisa bangun karena aku berada di dunia lain!" -Lucas Ermintrude
******
Lucas tidak terima dengan julukan yang di berikan oleh penulis novel tanpa judul yang sering ia baca di dunia modern, ia juga tidak ingin mati di castil tua sendirian, dan ia juga tidak mau Bunda nya meninggal.
-------------------
"Ayah aku ingin melepaskan gelar bangsawan ku, aku ingin bebas."-Lucas Ermintrude
"Tentu saja, tidak."-Erick Hans Ermintrude
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lucapen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3
Setelah makan, Lucas duduk tidak ingin berbicara maupun bertanya.
"Aku pikir, aku akan beristirahat, bagaimana bila anda, juga beristirahat Nyonya? Ah! Maksud saya Bunda," ujar Lucas pada Ibunya, Luciana.
"Tidak, Bunda akan berada di sini untuk beberapa menit lagi," jawab Luciana menghela nafas kasar menatap putranya yang tampak kurus.
"Baiklah," jawab Lucas pelan.
Tidak ada pembicaraan lagi, Erick juga hanya diam, memperhatikan putranya yang bersifat aneh.
Namun setelah keheningan beberapa menit tiba-tiba Lucas kembali ke kondisi semula, tertidur dan tidak bangun hingga dua hari berlalu.
Healer dan dokter pribadi Lucas berkata hal itu di sebabkan tubuh pangeran Lucas belum sepenuhnya beradaptasi dengan perubahan tubuh nya tiba-tiba.
Dua hari kemudian Lucas bangun dan kali ini remaja itu sudah bisa bergerak bebas seperti berdiri namun di bantu oleh sang Ibu ataupun pelayan.
Tiga hari semenjak Lucas bangun dan berdiri.
"Saya ingin berjalan-jalan sebentar," ujar Lucas pada pelayan yang sibuk menganti seprai milik nya.
"Maaf Pangeran, yang mulia kaisar dan permaisuri melarang anda untuk keluar dulu dari kamar anda," jawab seorang pelayan wanita sembari mengangkat seprai milik Lucas.
"Baiklah," jawab Lucas pasrah, remaja berambut hitam yang sebagian kini memutih dengan manik biru indah itu hanya bisa menghela nafas kasar melihat para pelayan keluar dari kamarnya.
Siang ini Lucas cukup bosan, bahkan beberapa hari semenjak ia bangun, remaja itu hanya mengeram di dalam kamar berharap atap kamar yang luas itu menghilang di gantikan oleh dunia luar yang menenangkan.
Lucas duduk di atas kasur bersandar pada sandaran kasur dengan buku di tangannya.
"Aku tidak menyangka bisa kembali ke tubuh ku lagi," lirih Lucas melihat tangannya yang kini mulai berisi.
'Di sini terasa sangat asing sekarang. Aku pikir, aku sudah mati terkena sihir Kakak ku. Karena saat aku membuka mata, aku menjadi seorang bayi manusia biasa di dunia yang sangat berbeda, tidak ada sihir di sana, di sana hanya ada sains dan teknologi sangat berbeda di sini. Hidup ku di sana juga cukup buruk, hingga kecelakaan itu terjadi. Bukankah seharusnya aku berada di olimpiade lompat tinggi?' Lucas membatin melihat ke luar balkon kamarnya, cahaya matahari cukup terik hari ini.
"Berjalan-jalan sebentar tidak masalah kan?" tanya Lucas pada dirinya sendiri.
Remaja itu langsung turun dari kasur nya, untuk kedua kalinya telapak kaki Lucas menyentuh lantai.
"Rasanya sedikit geli," gumam Lucas terkekeh pelan.
Lucas berusaha berdiri dan itu berhasil. "Ini benar-benar berhasil," ujar Lucas menatap kakinya yang kini berdiri dengan benar menyentuh lantai.
"Mari berjalan!" seru Lucas langsung mengangkat kaki kanan nya untuk melangkah.
Brugh!
Lucas langsung tersungkur jatuh ke lantai dengan posisi tengkurap.
"Ternyata sangat susah," lirih Lucas berusaha bangun.
*****
Akhirnya Lucas berjalan berjalan keluar dari kamarnya dengan hati-hati, remaja itu sesekali memegang benda di sekitar nya untuk menompang tubuhnya.
"Wahh! Di sini sangat indah!" ujar Lucas saat melihat keluar kaca jendela istana yang berderet rapi di koridor istana.
Remaja itu nampak sangat senang, namun senyum nya langsung pudar saat mengingat sesuatu.
"Sial! Sial! Sial! Bukankah ini latar dunia novel tanpa judul yang baru ku tamat kan sebelum aku kecelakaan!" pekik Lucas.
Remaja itu lahir di dunia lain saat ia terlelap tidur, ya! Dia lahir di dunia modern sebagai anak broken home dan sering menerima kekerasan fisik dari ibunya.
"Bukankah protagonis wanita di dalam novelnya Anastasia? Sebentar sebelum itu, aku akan mati kesepian di castil bobrok dalam hutan karena tidak berguna untuk kekaisaran? Tunggu kenapa cerita nya begini?!" Lucas mengacak rambutnya frustasi.
Setelah berpikir keras akhirnya remaja itu menemukan solusi paling ampuh untuk menghindari plot kematian nya, tanpa terlibat dalam plot menyedihkan nya.
"Tunggu dulu, di dalam bukunya di katakan 'anak kandung kaisar ke-lima, pangeran Lucas di asing kan karena menjadi pangeran tidur tidak berguna bagi kekaisaran, di tambah saat itu kaisar terpuruk karena permaisuri jatuh sakit. Karena hal tersebut para bangsawan berbondong-bondong untuk menyingkirkan pangeran Lucas, agar mereka bisa menguasai harta pangeran tidur itu' sial! Apa-apaan dengan sebutan pangeran tidur! Aku terjebak di dunia lain sialan!" umpat Lucas tidak terima, faktanya ia tidak bisa bangun karena jiwa nya terlahir di dunia lain.
Lucas memijat pelipisnya, intinya sekarang ia tau bahwa tidak lama lagi, Bunda nya akan jatuh sakit.
"Kalo begitu aku harus keluar dari sini dan mengambil hak ku saja, plot jelek menyedihkan ku tidak akan terjadi bila aku melepaskan gelar bangsawan dan pergi jauh dari kekaisaran ini," tungkas Lucas melipat tangannya di dada.
"Baiklah, lupakan itu! Aku akan pergi jalan-jalan," ujar Lucas menghela nafas kasar.
Remaja itu tidak terlalu mempermasalahkan kapan ia mati, Lucas sebenarnya ingin melindungi Bunda nya, walaupun perkataan ibunya sangat membekas di hati nya.
Lucas terus berjalan menelusuri koridor istana hingga sampai di lantai paling bawah istana, remaja itu berniat pergi ke Taman istana, mungkin di sana ia akan bertemu dengan Kakak perempuan nya, Amira Claudia Ermintrude, Anak ke dua kaisar dan permaisuri.
"Lucas?!" pekik Anastasia, gadis kecil imut dulu kini menjadi gadis cantik berambut abu-abu bermanik silver yang sangat cantik.
Lucas langsung menoleh ke arah gadis sebelumnya.
"Ya?" jawab Lucas mengerinyit bingung, dan kemudian menetralkan ekspresi nya saat sadar gadis di belakang nya itu Anastasia.
"Kenapa kamu ada di luar?" tanya Anastasia berjalan sejajar dengan Lucas.
"Jalan-jalan," jawab Lucas acuh, remaja itu berhenti berjalan, berharap gadis di sampingnya berjalan duluan.
"Ke Taman?" tanya Anastasia sembari tersenyum tipis ke arah Lucas, namun sayangnya Lucas nampak tidak peduli.
"Ya," jawab Lucas datar.
"Bersama?" tanya Anastasia langsung merangkul tangan Lucas, menarik remaja itu berjalan cepat ke arah Taman.
"Tu— tunggu dulu," lirih Lucas berusaha menyamakan langkah kaki Anastasia.
"Pangeran mahkota melaksanakan pesta minum teh di Taman," ujar Anastasia seolah-olah tuli dengan panggilan Lucas.
"Anastasia, tunggu dulu." Lucas benar-benar kesulitan berjalan bahkan tubuh nya kini hampir sampai pada batas nya, di tambah Taman masih cukup jauh. Lucas juga berusaha melepaskan tangannya dari rangkulan Kakak angkat nya itu, namun tenaganya tidak sebesar tenaga Anastasia, ia baru bangun beberapa hari ini, jadi tidak mungkin ia bisa menyamai kekuatan wanita yang bisa mengunakan semua elemen sihir itu bahka sihir healing.
"Sebentar lagi kita sampai!" ujar Anastasia terus menarik Lucas menuju ke arah Taman.
Lucas bahkan sudah tidak bernafas dengan normal lagi.
Saat keluar dari istana tubuh Lucas langsung terpapar sinar matahari yang cukup terik.
"Kak! Aku membawa Lucas!" ujar Anastasia pada Klaus.
Klaus yang sedang mengobrol langsung melihat ke arah Lucas.
Sedangkan Luciana yang baru keluar dari rumah kaca bersama putrinya Amira langsung syok saat melihat Lucas sudah keluar dari kamarnya.
"Aku melihat Lucas di luar dan membawanya ke mari, ia bilang, ia ingin ke Taman. Bukan begitu Lucas?" tanya Anastasia pada Lucas.
Di dalam telinga Lucas hanya terdengar suara nyaring panjang yang terus berdengung, suara itu cukup nyaring, bahkan suara Anastasia tidak terdengar lagi di telinga remaja itu.
"Adik mu sudah sehat?" tanya salah satu temannya Klaus yang nampak ikut terkejut.
"Ya," jawab Klaus bangkit dari duduknya berjalan menghampiri Lucas.
Tiba-tiba banyak tumbuhan yang mengelilingi Lucas bahkan meneduhkan tubuh remaja itu agar tidak panas.
Brugh!
Tubuh Lucas langsung jatuh ke belakang di sambut oleh banyak tumbuhan berbunga.
"Bunda!" pekik Anastasia saat melihat Luciana menghampirinya.
"Kenapa Lucas di bawa keluar dari istana?" tanya Luciana dengan tatapan datar, wanita itu memang selalu memasang tampang dingin di depan banyak orang.
"Lucas tadi berada di koridor menuju Taman, jadi aku berniat mengajaknya kemari Bunda," jawab Anastasia menunduk.
"Ajaklah dengan benar, bukan menariknya seperti tadi, anda tau kan? Lucas belum sembuh total?" tanya Luciana datar.
"Maaf Bunda," lirih Anastasia, hubungan gadis itu dengan permaisuri mulai memburuk semenjak sembilan tahun yang lalu, saat permaisuri tau bahwa yang menjatuhkan sangkar burung bukan Lucas, karena di sana ada tanda-tanda serangan sihir, sedang Lucas tidak bisa mengunakan serangan sihir, Lucas hanya bisa mengunakan healing.
"Bertindaklah dengan benar lain kali," peringat Luciana tegas.
Anastasia hanya bisa menunduk, gadis itu tau ia salah, karena dulu ia terlalu kekanak-kanakan ingin di perhatikan hingga menjadikan Lucas sebagai sasaran nya.
"Aku akan membawa Lucas masuk," ujar Klaus ingin mengangkat tubuh Adik nya yang kini terbaring di atas tanaman bunga milik Ibu nya.
"Siapa yang mengizinkan mu menyentuh nya?" tanya Luciana menatap putra sulungnya itu dingin, banyak hal yang terjadi. Luciana juga memiliki hubungan yang cukup buruk dengan putra sulungnya semenjak Lucas tertidur. Hal itu di sebabkan karena Klaus melindungi Anastasia membuat gadis itu tetap menjadi Anak kaisar. Luciana sangat marah tentang itu bahkan setiap kali Klaus ingin menjenguk Lucas, wanita itu langsung melarang putra sulung nya itu untuk menyentuh Lucas.
"Maaf Bunda," ucap Klaus langsung berdiri tegak menjauh dari Lucas.
Bukan hanya tidak boleh menyentuh Lucas, Klaus juga tidak boleh memanggil Adik nya sebagai Adik, Klaus awalnya tidak terima namun setelah melihat amarah Ibunya, ia langsung tidak bisa melakukan apapun, Karena itu juga salahnya telah membela Anastasia.
Bahkan Anastasia juga mendapatkan masalah dengan itu, gadis itu tidak di anggap sebagai putri resmi keluarga kekaisaran karena di keluarkan dari Anak adopsi, kini gadis itu hanya menjadi penumpang di istana dengan lindungan pangeran mahkota. Walaupun orang-orang memanggilnya sebagai putri, secara hukum dan aturan gadis itu bukan lagi putri karena ratu telah mengeluarkan gadis itu dari anggota keluarga kekaisaran. [Coret dari KK]
Amira langsung menyuruh salah satu laki-laki yang sedang duduk di meja pesta minum teh untuk membawa Adik nya untuk masuk ke dalam istana.
[TBC]