NovelToon NovelToon
Pembalasan Putra Kandung Yang Tertindas

Pembalasan Putra Kandung Yang Tertindas

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Menjadi Pengusaha
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Andreas yang bernasib menyedihkan selama bersama keluarganya sendiri.

Setelah ibunya dan kakak pertamanya membawanya pulang ke rumahnya, alih-alih mendapat kasih sayang dari keluarganya, malah dia mendapat hinaan serta penindasan dari mereka.

Malah yang mendapat kasih sayang sepenuhnya adalah kakak angkatnya.

Akhir dari penindasan mereka berujung pada kematiannya yang tragis akibat diracun oleh kakak angkatnya.

Namun ternyata dia mempunyai kesempatan kedua untuk hidup. Maka dengan kehidupan keduanya itu dia gunakan sebaik-baiknya untuk balas dendam terhadap orang-orang yang menindasnya.

Nah, bagaimanakah kisah selengkapnya tentang kisah pemuda yang tertindas?

Silahkan ikuti terus novel PEMBALASAN PUTRA KANDUNG YANG TERTINDAS!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PPKYT 027. Andreas VS Keluarga Grayden Part. 2

Sementara itu Andreas terus saja melangkah tanpa henti dan tanpa terpengaruh akan atensi orang-orang sekitar. Tak terpengaruh akan gumaman-gumaman kekaguman dari para gadis-gadis. Tak terpengaruh dengan cibiran-cibiran sinis beberapa orang.

Andreas terus saja melangkah dengan langkah yang begitu tenang penuh kemantapan. Sedikit cepat tapi tidak tergesa-gesa.

Sedangkan sepasang matanya yang menyorotkan keberanian terus saja menatap luruh ke depan, ke arah di mana Hendrick Grayden berada.

Nayshilla yang sudah menyadari sepenuhnya akan kehadiran Andreas tampak tersenyum gembira. Akhirnya pemuda tampan itu masuk juga.

Sebenarnya dia ingin sekali menghampiri pemuda berhati mulia itu. Tapi demi mengingat pesan sang pemuda agar jangan menemuinya lagi, apalagi di depan public seperti ini, dengan terpaksa dia mengekang dulu keinginannya itu.

Bukan dia perduli akan peringatan Andreas yang melarang berteman lagi dengannya. Tapi demi menjaga perasaan Andreas yang akhir-akhir ini seperti kurang nyaman berdekatan dengannya.

Terus terang saja, dia tidak ingin menjalin permusuhan dengan mentornya itu. Meski sudah tampak gelagat kalau papa dan kakaknya, Draven sudah mulai bermusuhan dengan Andreas.

Seperti halnya malam ini, mereka begitu tajam dan beringas saat menatap Andreas, seakan-akan kedua papa anak, Pak William dan Draven hendak menelan Andreas hidup-hidup.

Di samping itu juga, Nayshilla ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi antara Andreas dengan keluarga Grayden yang ternyata adalah keluarganya.

Tampak sikap Andreas seperti menganggap orang lain terhadap keluarganya sendiri. Tentu saja dia masih ingat kejadian saat acara pemakaman di kediaman Anderson Barnett.

Apa sebenarnya yang terjadi antara Andreas dengan keluarganya, Nayshilla semakin penasaran.

"Masih berani juga kau menampakkan muka burukmu di sini, anak sialan!" dengus Pak Hendrick tak lepas menatap beringas pada Andreas. "Buat apa kau datang ke acara ini? Tidak ada yang mengundangmu!"

"Pasti kau akan mengacau di acara penting ini!"

Kedatangan pemuda tampan itu sudah membuat seluruh hadirin dibuat sedikit heboh akan siapa sebenarnya seorang Andreas.

Sekarang mereka jelas melihat Hendrick Grayden langsung menyapa, meski tidak ramah, pemuda tampan nan misterius itu seakan sudah mengenalnya.

Tentu saja kejadian permulaan itu tidak bisa tidak membuat mereka terkejut heran bukan main. Terutama bagi keluarga Grayden lainnya.

Ada hubungan apa antara pemuda misterius itu dengan Hendrick Grayden, mereka semua amat penasaran.

Termasuk yang amat penasaran adalah seorang pemuda sebaya Andreas yang juga dari keluarga Grayden yang bernama Nathan Grayden.

Dia tampak tercenung menyadari situasi semacam ini.

Dia cukup mengenal siapa Andreas adanya, meski latar belakang keluarganya tidak begitu tahu. Meski mereka bertemu hanya dalam lingkup kerja, tadi dia tergolong akrab dengan Andreas.

Melihat situasi yang terjadi antara temannya itu dan oomnya, Pak Hendrick, tentu saja dia heran, amat heran, siapa seorang Andreas sebenarnya.

Tapi dia memilih diam dulu, tidak menghampiri Andreas untuk menyapanya, karena sudah cukup lama tidak ketemu. Menyaksikan dulu situasi bagaimana kelanjutannya.

Tapi entah kenapa sekarang dia merasa kalau Andreas adalah saudaranya, saudara sepupunya?

Sedangkan Andreas masih terdiam, tidak langsung bereaksi atau menanggapi 'sambutan hangat' yang diberikan Pak Hendrick kepadanya. Sekan diamnya itu seperti memancing reaksi akan tanggapan orang-orang yang ada di sekitar situ.

Terutama seperti memancing reaksi Leonard, bagaimana sandiwara yang akan dia lakoni dalam menanggapi situasi ini.

★☆★☆

Hahaha....!

Benar saja, tampak Leonard langsung bereaksi terhadap sambutan hangat papanya, melakoni sebuah peran seakan-akan dia perduli terhadap Andreas.

"Pa, sudahlah, Andre sudah berada di tengah-tengah kita. Papa nggak usah lagi bersikap kasar padanya. Tentu selama 7 hari ini dia sudah merenung akan kesalahannya...."

"Dan dia datang kembali untuk minta maaf kepada papa, dan mencabut keputusannya yang memutus hubungan keluarga dengan keluarga Grayden. Seharusnya papa bisa tenang...."

Tempat itu seolah-olah terjadi ledakan keterkejutan yang hebat mendengar ucapan Leonard barusan yang begitu lemah lembut tapi amat jelas. Mereka seakan tidak percaya terhadap kenyataan hebat yang mereka saksikan itu.

Lebih tidak percaya lagi bagi keluarga Grayden yang lain. Sama sekali mereka tidak menyangka kalau pemuda berpenampilan gagah itu adalah termasuk keluarga Grayden.

Hendrick Grayden dan keluarganya sendiri tidak pernah mempublikasikan anaknya yang laki-laki selain Leonard Grayden. Baik itu depan public, lebih-lebih dalam keluarga Grayden.

Setiap acara keluarga di Aula Keluarga Grayden ini yang mereka lihat putra Hendrick Grayden cuma Leonard saja. Tidak pernah melihat pemuda berpembawaan tenang ini.

Apa sebenarnya yang terjadi?

Nathan lebih terkejut lagi. Dia sama sekali tidak menyangka kalau orang yang menjadi mitra kerjanya selama dua tahun lebih itu adalah termasuk keluarga Grayden.

Dugaannya kalau Andreas adalah putra Pak Hendrick semakin kuat, yang artinya juga sepupunya. Lebih kuat lagi setelah mendengar perkataan Hendrick Grayden, oomnya yang dilontarkan penuh emosi.

"Kamu lihat sendiri 'kan? Sampai detik ini kakakmu yang berjiwa pemaaf ini masih berbaik hati padamu, meskipun kamu selalu saja membuatnya sakit hati. Tidakkah kau merasa malu, anak sialan?!"

"Sudahlah, Pak, malu dilihat orang banyak kalau papa memarahi Andre begitu," kata Leonard seolah menegur halus.

Mendengar teguran putra kesayangannya itu yang penuh kelembutan itu, Pak Hendrick berusaha menahan kemarahannya. Apalagi menyadari kalau dia berada di depan public. Tapi tatapan tajamnya masih menghujam ke anak brengseknya itu.

Sementara Evelyne sebenarnya sudah gatal ingin mendamprat Andreas semenjak kedatangannya. apalagi melihat Leonard yang bersikap begitu baik kepada Andreas yang membelanya di depan papa mereka.

Tapi melihat di tempat ini adalah tempat umum, dan juga sudah ditegur oleh mamanya, akhirnya sekuat tenaga dia menahan emosinya.

Sedangkan Leonard kembali langsung menghadap Andreas selepas berucap pada Pak Hendrick. Lalu berkata lembut penuh kearifan menampakkan kalau dia adalah kakak yang baik.

"Selamat bergabung dalam acara keluarga, Andre! Maaf, kami nggak bisa menghubungimu kalau nggak tahu bagaimana menghubungimu. Dan selama ini kamu di mana kami juga nggak tahu."

"Tapi syukurlah kamu datang. Aku harap kamu nggak tersinggung dengan ucapan papa tadi. Dan aku harap juga keputusanmu tempo hari kamu cabut kembali...."

Begitu kalem, tak ada luapan emosi dalam ucapan memuakkan dan menjijikkan Leonard, karena dia pandai menyembunyikan kebenciannya terhadap Andreas.

Evelyne yang masih tertipu dengan penampilan Leonard hanya bisa menggerutu dalam hati melihat Leonard masih bersikap baik begitu pada Andreas. Padahal pemuda sialan itu selalu menyakiti adik kesayangannya itu.

Sedangkan Andreas menanggapinya dengan....

"Hahaha....!"

Andreas langsung tertawa terbahak-bahak dengan amat keras menyaksikan sandiwara Leonard yang begitu apik dan menarik, tapi cuma dalam hati.

Pemuda culas berhati licik itu begitu pandai memainkan perannya, begitu pandai menyembunyikan kemunafikannya dan kebusukan hatinya.

Sehingga orang-orang yang tertipu dengan sandiwaranya semakin bersimpati kepadanya dan menganggap kalau dia adalah seorang kakak yang baik berjiwa arif bijaksana.

Namun Andreas tidak menggubris sama sekali seorang Leonard yang sudah dia tahu akan kebusukan sifatnya. Tidak menghiraukan dirinya, seakan Leonard tidak ada, tidak menggubris akan ucapannya memuakan, semuanya.

Sepasang matanya yang menyorot tajam dan berani masih bertatapan dengan Pak Hendrick Grayden. Sedangkan bibirnya masih menyunggingkan senyum kecil. Tapi senyum itu lebih terkesan mengejek.

Tentunya sikap Andreas yang mengabaikan Leonard, membuat pemuda licik itu menggeram marah. Tapi dia masih mampu menyembunyikan kemarahannya. Mampu menampakkan senyum berjiwa pemaaf.

★☆★☆

Sementara itu Stephanie datang menghampiri Andreas. Begitu sampai wanita cantik seorang CEO perusahaan butik itu langsung berdiri di depan Andreas.

Lalu terdengar dia berkata penuh kelembutan yang memang tulus, menunjukkan sebaik mungkin kalau dia akan menjadi kakak yang baik dan memperbaiki kesalahannya di masa lalu.

"Andre, kamu ke mana saja selama ini dan tinggal di mana? Apa kamu baik-baik saja...?"

"Benar kata kakakmu, Leon, kamu susah dihubungi untuk menanyakan kabarmu. Tapi syukurlah kamu sepertinya baik-baik saja dan sehat-sehat saja."

Sudah sejauh itu Stephanie berkata, Andreas masih diam, tak ada niat untuk menanggapi ucapan kakak pertamanya. Sepasang matanya juga masih menatap Pak Hendrick.

Perlu diketahui bahwa Stephanie telah mengetahui kalau ternyata Andreas berkuliah di universitas terbaik di Kota Nevan City jurusan desainer interior, sesuai yang diimpikan Andreas.

Dan mengetahui pula bahwa Andreas telah lulus tahun ini sebagai salah satu mahasiswa terbaik dengan meraih rangking 2.

Tentu saja dia diberi tahu oleh tunangannya, Keenan Barnett, anak kedua Pak William Barnett yang tentu saja Keenan mendapat info dari Nayshilla.

Tapi Stephanie tidak mau membahas hal itu pada Andreas di depan orang banyak begini. Karena akan memicu opini negatif dari mereka.

Mengingat hubungan Andreas dengan keluarga Grayden sedang tidak baik-baik saja. Tentu orang-orang di ruangan ini pasti akan tahu kalau hubungan Andreas dengan keluarganya tidak sehat.

Dan dia juga tentunya tidak akan mengucapkan selamat pada Andreas atas pencapaian yang sama sekali tidak ada bantuan dan dukungan dari keluarganya secara terang-terangan di tempat umum begini.

Dia hanya bisa mengucapkan selamat dalam hati saja sambil menatap lembut dan tersenyum tulus pada adiknya yang pernah dia sia-siakan itu.

"Selamat ya, Andre! Meskipun terlambat, tapi kakak harus mengucapkan selamat atas kelulusanmu. Habisnya... kamu sudah dihubungi, makanya kakak terlambat."

Setelah selesai mengucapkan selamat dalam hati, Stephanie lantas berkata bernada penuh penyesalan atas perbuatannya menyia-nyiakan Andreas selama tinggal bersama mereka.

"Maaf, kakak selama ini sempat mengabaikanmu. Kedepannya kakak akan lebih memperhatikanmu juga.... Sekali lagi maafkan kakak, Andre."

Stephanie tampak maju sedikit sambil mengangkat kedua tangannya, bermaksud hendak memegang kedua pundak Andreas. Tapi belum juga kedua telapak tangannya sampai ke tujuan, dengan cepat Andreas mundur selangkah.

Sehingga kedua telapak tangan Stephanie hanya menggapai angin. Seketika tatapannya langsung berubah sedih dan menyesal.

Lalu kedua tangannya turus secara perlahan dengan membawa penyesalan. Tapi Stephanie tidak bisa dan tidak boleh marah atas sikap Andreas barusan.

Dia harus memakluminya, karena perbuatannya terhadap Andreas selama ini pasti telah melukai perasaannya, masih.

Sedangkan Andreas, selepas dia menghindari kedua tangan Stephanie yang hendak memegangnya, dia berbalik setengah memutar seraya melayangkan pandangannya ke sekeliling gedung.

Mengamati keadaan gedung yang megah dan indah ini tanpa bermaksud melihat orang-orang yang ada di dalamnya, sambil berkata.

"Tuan Hendrick, Anda pasti tahu kalau saya baru pertama kali-menginjakkan kaki di gedung Aula Keluarga Grayden ini selama 4 tahun tinggal di kediaman megah Anda...."

★☆★☆★

1
Max Dillon
memang standards cerita Indonesia bertele - tele ngak ada habisnya 😂😂😂😂 kalau mc betul2 mahu memutuskan perhubungan kekeluargaan apa susah sangat, buat kenyataan pada media supaya seluruh dunia tahu...
Diyah Pamungkas Sari
andre vs kluarga kampret epsode 100 /Drowsy//Drowsy/
Hayella Andini
terlalu bertele2 muter2 kata2nya kapan kelarnya thor
Adhie: sabar sedikit kaka
total 1 replies
Moh Rifti
/Good/
Adhie: terima kasih, brother....
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
SeekarYaSeekar
mau berapa lama lagi episode Andreas VS keluarga Grayden, kepanjangan dan bertele-tele
Adhie: sabar sedikit ya kakak....
Adhie: namanya saja perdebatan kaka, jadi ya panjang...
tapi tenang saja, chapter 30 sudah selesai kok. Andreas juga udah nyatain maksudnya mendatangi Hendrick Grayden.
total 2 replies
nayarafaeyza Ciamis
Luar biasa
Adhie: terima kasih atas apresiasinya....
total 1 replies
SeekarYaSeekar
lanjut kak
Adhie: lanjut....
terima kasih dukungannya kakak...
total 1 replies
SJR
Mampir thor
Don Khing
bukan seperti novel,,,melainkan seperti sebuah cerita atau dongeng,,,karena di sini othor lebih mendominasi jalan cerita ketimbang sebuah dialog dari beberapa karakter itu sendiri,,, padahal sebenernya cukup menarik dengan menampilkan banyak sekali karakter,,, tapi ya itu tadi,,,HAMPA,,,karena sangat minim DIALOG,,,,😁🙏
Adhie: siap...
terima kasih saran dan kritiknya, mas bro....
kedepannya author akan lebih memperhatikan kualitas cerita/novel....
terima kasih...
total 1 replies
Hayella Andini
lanjut thor
Adhie: lanjut....
total 1 replies
Hayella Andini
mana lanjutannya thor,kita nunggu nieh
Adhie: siap....
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Adhie: semangat...
total 1 replies
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Adhie: siap... semangat...
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Adhie: ya, tetap semangat...
terima kasih
total 1 replies
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Adhie: siap...
total 1 replies
( KANG SESAD )
gak di lanjutkan nih proyek novel
Adhie: hehehe...
( KANG SESAD ): tot gua gabut nih ada kah seratus buat jalan²
total 5 replies
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Adhie: semangat....
soalnya lagi lebaran nih... jadi agak terganggu upnya
total 1 replies
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Adhie: siap....
total 1 replies
Lintong Samosir
cerita nya enak di baca.
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
total 3 replies
Adhie
Ini karyaku yang berikut ya...
Semoga berkenan....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!