Syifana Khoirunnisa yang biasa di sapa Syifa, harus menelen kekecewaan saat mengetahui rahasia suaminya yang tidak ingin menyentuhnya.
Di usia pernikahan yang menginjak Minggu ke empat, Syifa memutuskan untuk bercerai. Bahkan meninggalkan kota kelahirannya demi melupakan kegagalan rumah tangganya juga mantan suaminya yang sebenarnya sudah ada di hatinya.
Hingga ia harus kembali ke kota itu setelah tujuh tahun berlalu dengan sudah ada banyak perubahan pada kehidupannya.
Apa yang terjadi jika ia kembali bertemu mantan suaminya di saat ia sudah memiliki calon suami. Lalu apa yang akan terjadi saat ada laki-laki yang dengan berani menyatakan cintanya bahkan mengejar cinta Syifa tanpa lelah.
Kemana hati Syifa akan berlabuh? Siapa pemilik hati Syifa?
Happy Reading
IG: sasaalkhansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PH 32 Kesalahan Syifa
Pemilik Hati (32)
" Sayang, kamu sudah siap?," tanya David sambil melihat jam.
" Sebentar, Mas." Syifa mengambil tasnya dan langsung menghampiri suaminya.
Keduanya segera keluar dari hotel tempat mereka menginap. Tak ingin terlambat, David dan Syifa memutuskan pergi pada sore hari dan menginap di hotel. Barulah pada pagi hari mereka menuju sekolah Faisal.
Hari ini, Faisal akan melakukan foto wisuda di sekolahnya. Jauh-jauh hari, Faisal sudah menelpon dan berharap David bisa hadir agar bisa ikut berfoto juga.
David tentu saja mengiyakan. Ia merasa di akui oleh sang anak.
" Apa mereka sudah datang?," tanya Syifa pada suaminya yang masih berusaha menghubungi seseorang.
" Tadi katanya sudah sampai. Tunggu aku hubungi dulu,"
Dari kejauhan, seorang laki-laki melambaikan tangannya kepada sepasang suami istri itu.
Setelah mengucapkan salam dan saling bersalaman mereka segera menuju tempat dilakukannya sesi foto wisuda.
" Jadi, kapan rencana resepsinya?," tanya laki-laki yang tadi menghampiri David yang tidak lain adalah Rama.
" Insya Allah beberapa Minggu lagi. Semoga kalian bisa datang ya." Harapan terbesar David tentu adalah kehadiran putranya.
" Insya Allah."
" Sayang, lihat siapa yang datang?," panggil Rama pada anak laki-laki yang sudah siap dengan pakaian toganya.
" Papa!," teriak Faisal antusias melihat kedatangan David.
David langsung mengangkat tubuh Faisal dan menggendongnya.
" Tampannya anak Papa."
Faisal hanya tersenyum mendengar pujian dari David.
" Ical, ini Mama Syifa." David memperkenalkan Syifa.
" Ternyata, mama aslinya lebih cantik dari di video,"
Semua tertawa mendengar ucapan Faisal.
" Sudah jelas ini nurun dari kamu, Dav," Rama menggelengkan kepalanya.
David hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Oh iya, itu istrinya Rama, Salma"
Salma dan Syifa bersalam dan saling cipika-cipiki. Kebiasaan para wanita saat bertemu.
" Di cantik tidak di bawa?," tanya David
" Baru juga tiga minggu. Belum boleh di bawa keluar. Kasian masih kecil jadi di titip di rumah saja sama Mama," jelas Salma.
Mereka pun mulai mengobrol sambil menunggu giliran foto. Foto bersama sudah dilakukan di awal. Sekarang adalah sesi foto sendiri dan bersama keluarganya.
" Syifa kan?," seorang laki-laki menghampiri Syifa dan yang lainnya.
" Masya Allah, Mas Galuh ya?. Apa kabar?," Syifa menangkupkan kedua tangannya di depan dada.
" Iya. Alhamdulillah. Kamu sendiri apa kabar? Gak nyangka bisa ketemu disini,"
" Alhamdulillah. Iya, aku sama suami sedang menemani Ical foto wisuda"
" Suami? Ical? Maksudnya kamu istri kedua Rama?," tanya Galuh yang memang kenal dengan orang tuanya Faisal karena anaknya juga bersekolah disana
Plakkk
Rama langsung memukul lengan Galuh yang langsung meingis.
" Istri satu saja gak habis. Masa nambah jadi dua," Sela Rama yang tidak ingin ada salah paham apalagi ada beberapa orang tua yang melihat ke arah mereka.
" Lah, Ical kan anak kamu?," Galuh tak ingin di salahkan.
Rama menggaruk alisnya bingung menjelaskan.
" Ini suamiku, Mas. Namanya David,"
David mengulurkan tangannya. " David,"
" Galuh,"
" Bagi saya, Ical juga sudah seperti anak saya." jelas David singkat tak ingin menjelaskan secara jelas hubungan mereka.
Biarlah rahasia itu akan terungkap dengan sendirinya. Namun, tidak sekarang.
Galuh mengangguk. Mereka pun berbincang sejenak sebelum akhirnya Galuh kembali menghampiri anak dan istrinya.
" Dia, siapa?,"
" Mas Galuh itu kakak tingkatku saat kuliah dulu," jelas Syifa tanpa menyadari raut wajah David yang tampak berubah.
" Kamu minta di hukum, sayang?," tanya David karena Syifa sepertinya lupa akan permintaannya tempo hari.
" Memangnya aku salah apa?," Syifa bingung apa kesalahannya.
Namun, belum sempat David menjelaskan, mereka di panggil karena sekarang giliran Faisal berfoto bersama keluarganya.
" Kita bahas nanti," keduanya menghampiri Faisal.
Banyak pasang mata yang menatap penasaran ke arah mereka. Namun, mereka tak peduli. Apalagi mereka mendengar Faisal memanggil keduanya dengan sebutan Mama dan Papa.
Setelah acara selesai, David dan Syifa berpamitan dan berjanji akan datang lain hari sekalian menjemput Faisal yang akan liburan panjang sebelum masuk ke sekolah dasar.
" Kamu belum sadar apa kesalahan kamu, sayang?," tanya David sambil melepaskan pakaiannya. Mereka telah sampai di hotel.
" Aku memangnya salah apa, Mas?"
" Ck,, kamu panggil dia MAS," tekan David mengingatkan letak kesalahan istrinya.
" Masya Allah. Aku lupa, Mas," Syifa meringis melihat wajah cemberut suaminya.
" Memang ada berapa orang yang kamu panggil dengan sebutan itu?,"
" Lumayan lah. Kan memang panggilan itu biasa untuk mereka yang usianya lebih tua dari aku "
" Berarti tidak ada yang spesial dengan panggilan itu. Kalau begitu, mulai sekarang ganti panggilan saja. Aku mau yang spesial untukku seorang," kesal David.
" Sayang .." David merajuk karena istrinya malah menertawakannya.
" Habis kamu lucu kalau pasang wajah begitu, Mas," Syifa tergelak.
TBC
👍❤❤❤
favorit
👍❤