Diki Arya Wijaya harus menelan pil pahit saat matanya melihat istrinya masuk ke dalam kamar hotel bersama laki laki lain yang ia tak kenal, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui apa yang di lakukan istrinya dengan laki laki itu di dalam sana membuat ia ingin membunuh keduanya saat itu juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jero rina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 09
Tiga hari berlalu setelah kejadian di restoran itu, Diki pun kini memantapkan hatinya dengan ke putusan yang sudah ia ambil, meski berat karna ia masih sangat mencintai Clarisa, tapi pengkhianatan dan juga luka yang di berikan Clarisa padanya cukup besar dan dalam sehingga dengan mantap ia akan melepaskan Clarisa demi kebaikan bersama.
"Mah pah kak dan mba ada yang ingin Diki bicarakan setelah makan bisa kita kumpul di ruang keluarga setelah ini?" Diki pada yang lainnya.
"Apa yang mau kamu bicarakan sayang?" tanya mama Nadin.
"Nanti aja mah setelah makan malam biar santai." ucap Diki tenang menutupi kegundahan hatinya.
"Ya sudah kalo begitu, lanjut makannya, yang banyak makan biar kamu kuat terima kenyataan hehe." ucap mama Nadin bercanda tapi sangat pas dan ngena di hati Diki.
"Iya mah." ucap Diki sendu.
"Om aku gak boleh ikut?" tanya Lina manja karna merasa tadi namanya tak di sebutin.
"Gak bisa sayang, ini urusan orang dewasa, lebih baik habis makan tidur ya besok om ajak kalian ke kebun binatang ya, mau?" ajak Diki dan di sambut antusias dari ke empat ponakannya itu.
"Yyeeeyy..... Siap om..." jawab keempatnya dan itu cukup menghibur buat Diki yang lagi sakit hati saat melihat wajah ceria dan bahagia dari empat anak Kiara itu.
.
Setelah makan malam, papa Juna, mama Nadin, dan Dika mengikuti Diki yang berjalan menuju ruang keluarga, sedangkan Kiara membuatkan minum untuk teman ngobrol dan juga menyiapkan cemilan dan setelah siap ia pun juga ikut menyusul ke ruang keluarga sambil membawa baki yang penuh dengan minuman dan juga camilan itu.
"Mah, pah minumnya, Kiara buatkan teh hijau dan ini kue nastar yang tadi Kiara buat sorenya." ucap Kiara menyajikan minuman dan juga kue yang ia buat.
"Makasih sayang." jawab mama Nadin senang karna Kiara membuatkan kue kesukaannya.
Diki yang melihat cara kakak iparnya melayani orang tuanya tak heran kalau orang tuannya sangat menyayangi kakak iparnya itu, bukan hanya pintar memanjakan perut tapi juga kasih sayang yang Kiara berikan pada orang tuanya sangat tulus bahkan pada dirinya pun Kiara tak pernah melupakan makanan kesukaannya bahkan hampir setiap hari Kiara mengirimkan makan siang untuknya.
"Apa yang ingin kamu bicarakan sayang?" tanya mama Nadin memulai percakapan setelah menunggu beberapa menit Diki tak kunjung buka suara.
"Mah, pah kalo Diki tidak bisa mempertahankan pernikahan pernikahan Diki apa papa dan mama kecewa?" tanya Diki pada orang tuanya.
"Maksud kamu kamu mau cerai?" tanya mama Nadin memastikan.
"Iya mah, Diki ingin mengakhiri semuanya, karna Diki merasa sudah cukup bukti yang Diki tau sendiri apa yang dia lakukan selama ini di belakang Diki, dan juga ada hal lain yang sangat membuat Diki kecewa." ucap Diki sendu.
"Bukti apa yang kamu punya sehingga kamu ingin mengakhiri pernikahan kamu dengan Clarisa?." tanya papa Juna memastikan jika apa yang Diki ambil itu tidak salah.
"Dia sudah mengkhianati Diki, berselingkuh di belakang Diki sampe dia hamil anak selingkuhannya." ucap Diki karna dia merasa harga dirinya sebagai laki laki sudah di lempari kotoran.
"Apa...?" tanya mama Nadin kaget.
"Iya mah, dia hamil anak selingkuhannya, tiga hari yang lalu Diki mendengar sendiri pembicaraan mereka di restoran dekat lampu merah dekat kantor Diki." ucap Diki menahan sesak di dadanya membayangkan tubuh Clarisa di nikmati laki laki lain selain dirinya saja.
.
.
Bersambung....
Mak othor tunggu ya kunjungan nya..