Evelyn gabriella Wijaya mau tak mau harus menuruti kemauan sang ayah, untuk menikah dengan CEO menggantikan posisi kakak tirinya Aurelia Calista maharani.
Matthew Alexandros louis pria berusia 30 tahun yang kini masih melajang menawarkan untuk menikahi salah satu anak dari lelaki tua yang ingin menyelamatkan perusahaannya diambang kebangkrutan.
Andreas nikolas Wijaya tidak memiliki cara lain untuk menyelamatkan perusahaan yang sedari dulu ia kembangkan kini mulai runtuh, jalan satu satunya ia harus menerima tawaran Matthew sang CEO tampan.
Apakah andreas akan menyerahkan salah satu putrinya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya?, yuk ikuti cerita novel sekarang dan nikmati alurnya, jangan lupa like kome dan vote ya💋❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oliv88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
Pagi pun tiba evelyn bangun dari tidurnya melihat ke arah matthew yang masih tertidur diatas ranjangnya
“Kalau sedang tidur begini dia
terlihat tenang dan tampan” batinnya
“Ehhh apaansi evelyn stop stop stop” batinnya Kembali sambil menggeleng gelengkan kepalanya
Evelyn pun bangkit kemudian bersiap siap untuk membersihkan dirinya pergi kekampus, tak lupa juga evelyn menyiapkan baju yang akan dipakai matthew kekantor hari ini
Evelyn teringat dengan surat perjanjian yang dibuat oleh matthew sebelum mereka menikah evelyn harus menyiapkan semua kebutuhan matthew
FLASHBACK OF
Antonio menghubungi evelyn untu datang ke salah satu caffe untuk memberikan surat perjanjian pernikahan yang akan dijalani Bersama matthew
“Selamat siang nona” sapa Antonio yang melihat kedatangan evelyn
“Selamat siang kak anton” jawab evelyn
Keduanya pun sudah duduk berhadapan, Antonio memberikan map coklat diatas meja dan evelyn pun menerima map tersebut dan langsung membuka untuk membaca apa isi surat tersebut
Evelyn mulai membaca point demi point yang ada disurat itu
“Kok isinya seperti berat sebelah sih ini” ucap evelyn menatap Antonio
POINT 1 : Sebagai seorang istri (evelyn) harus menurut dan patuh kepada semua perintah suami (matthew)
POINT 2 : Istri harus menyiapkan segala kebutuhan dan keperluan suami
POINT 3 : istri diwajibkan mengantar suami sampai depan pintu saat suami pergi kekantor/pergi kemana pun, sebelum suami pulang kerumah, istri sudah harus ada dirumah dan menyambut kepulangan suami
POINT 4 : jika istri ingin keluar harus izin terlebih dahulu kepada suami, jika suami tidak mengizinkan makan istri dilarang keras untuk keluar
POINT 5 : Pernikahan ini hanya pernikahan kontrak yang akan selesai dalam waktu 3 tahun, setelah itu evelyn akan bebas
Disitu sudah tertulis dengan jelas dan rinci setiap kebutuhan matthew yang harus dilakukan oleh evelyn
Untuk POINT ke 5 evelyn cukup kaget, ternyata pernikahannya akan berakhir dalam waktu 3 tahun saja, bukan evelyn tidak setuju, bahkan dia senang jika Bersama matthew hanya butuh waktu 3 tahun saja dan dia akan menjalani hidupnya dengan normal seperti biasa, tapi apakah dia akan menjadi janda dengan umur yang masih muda, siapa lagi yang mau menerimanya pikir evelyn
“Aku ingin menambahkan untuk opsi yang ke 6, tidak boleh ada sentuhan fisik apapun sampai mereka resmi bercerai setelah 3 tahun dan saya tetap ingin melanjutkan kuliah saya” ucap evelyn menatap Antonio, evelyn tidak mau merugikan dirinya jika dia harus menyerahkan tubuhnya kepada matthew dan setelah itu dia dibuang
“Kalau untuk itu saya harus memberitahukan kepada boss terlebih dahulu” ucap Antonio
“Silahkan” ucap evelyn singkat
Antonio pun menghubungi matthew dengan ponselnya dan memberitahu jika evelyn ingin menambahkan point tersebut, dan sepertinya matthew tidak keberatan atas permintaan evelyn, akhirnya Antonio pun menyampaikan kepada evelyn jika matthew tidak keberatan dengan permintaan evelyn dan evelyn pun sangat Bahagia didalam hatinya
“Sepertinya saya rasa anda sudah cukup paham sama isi perjanjian itu nona, untuk itu saya permisi terlebih dahulu karna ada meeting Bersama boss yang harus saya hadiri 1 jam lagi, permisi” ucap Antonio bangkit dan pergi meninggalkan evelyn
FLASBACK ON
Evelyn teringat Kembali pada pertemuannya dengan Antonio dan mengingat isi perjanjian itu
Evelyn pun keluar dari ruang ganti matthew dan bersiap untuk turun ke bawah, tanpa ia sadari matthew sudah duduk ditepi ranjang menatap dirinya yang sedang menenteng sepatu matthew, mata evelyn membulat saat melihat matthew sedang memperhatikannya dengan ekspresi dingin khas bangun tidur
“Mau kemana kau pagi pagi sudah rapi” tanya matthew
“Mau pergi kekampus, tapi aku lagi menyiapkan semua keperluan anda” sambil menunjukkan ditangannya ada sepatu milik matthew
“Siapa yang mengizinkanmu pergi kekampus sepagi ini” tanya Matthew Kembali
“Duh banyak tanyak nih orang, uda tau kali guee gak boleh pergi sebelum dia pergi” batin evelyn yang mengingat Kembali isi perjanjian itu
“Evelyn!!” teriak matthew memanggil evelyn yang sedang melamun
“I-Iya tuan saya tau saya tidak boleh pergi sebelum anda pergi, saya hanya bersiap siap saja, dan saya sudah terlebih dahulu menyiap kan keperluan anda, sekarang anda bangkit dan mandilah, air hangat sudah saya siapkan” ucap evelyn panjang lebar
Matthew tidak lagi menanggapi evelyn, dia langsung berdiri dan membuka satu persatu pakaiannya hingga tersisa boxer terakhirnya
“Astaga tuan, kenapa kau tidak ada rasa malu, bukalah pakaianmu didalam kamar mandi bukan didepanku” protes evelyn sambil menutup kedua matanya
“Kenapa emangnya?, kaukan istriku telanjang pun tidak masalah” balas matthew dengan entengnya
“Yaampun tuan otak anda sangat mesum sekali” ucap evelyn tetap menutup matanya
“Sudah saya katakan saya tidak nafsu melihatmu” tegas matthew, sambil berjalan masuk kearah kamar mandi dan menutup pintu tersebut
“Tidak nafsu tidak nafsu tapi tidak tau malu, cih dasar aneh” gerutu evelyn yang sudah melihat matthew masuk kekamar mandi
Tiga puluh menit kemudian matthew keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk berwarna hitam dipinggangnya, evelyn yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya mendengar suara pintu kamar mandi terbuka dan menoleh kearah kamar mandi, dilihatnya matthew sedang mengibas ibaskan rambutnya kekanan dan kekiri
“Astaga tuhan sangat sempurna ciptaanmu, tapi kurangnya hanya galak dan tidak asik” batin evelyn melongo meliat matthew dari ujung kaki hingga ujung kepala, evelyn menelan salivanya, dia terpesona dengan ketampanan matthew
“Tutup mulutmu, aku tau aku memang tampan” ucap matthew dengan nada dinginnya
Mendengar ucapan matthew evelyn langsung tersadar dan langsung menutup mulutnya
Matthew menuju keruangan ganti, hingga beberapa menit, matthew keluar dari ruangan dan sudah rapi dengan setelan kantornya yang dipilih oleh evelyn
Disofa terlihat evelyn yang sedang sibuk dengan ponselnya, mengabari sahabat baiknya jika dia bisa langsung datang kekampusnya hari ini, evelyn sudah tidak perlu mengambil cuti kuliah, dua sejoli itupun sama sama senang bisa bertemu Kembali
“Letak ponselmu atau akan kuhancurnya sekarang juga” ancam matthew yang tak suka melihat evelyn senyum senyum sendiri melihat ponselnya
Mendengar ucapan matthew evelyn langsung meletakkan ponselnya dibelakang badannya, dia tak ingin matthew menghancurkan barang berharga yang ia beli dengan cara menabung, ia rela tidak jajan demi dapat beli ponsel yang baru, bukan ayahnya tak bisa membelikan evelyn ponsel, tetapi ibu tirinyalah yang selalu menghalang halangi ayahnya untuk memenuhi permintaan evelyn, dan pada saat itu evelyn memutuskan untuk menabung dan membelinya sendiri
“Mulai sekarang jangan pernah gunakan ponselmu saat sedang bersamaku” tegas matthew menatap evelyn
“B-baik tuan” balasnya
Matthew pun mengajak evelyn untuk turun kebawah dan sarapan Bersama, evelyn yang tadinya bersemangat untuk sarapan kini pupus sudah, evelyn menatap hidangan diatas meja menelan salinyanya dengan susah
“Menu apa ini, telur rebus, salad buah, sandwich, dan dua cangkir susu?” batin evelyn memandangi menu tersebut, apakah bisa kenyang dengan menu hari ini pikirnya
“T-tuan apa anda sedang diet?” tanya evelyn yang tak biasa sarapan seperti ini, biasanya evelyn sarapan nasi uduk atau nasi goreng dan semacamnya setiap pagi
Matthew tak menanggapi pertanyaan evelyn, dia hanya menatap tajam kearah evelyn dan melanjutkan makannya
Evelyn terpaksa menelan sarapannya walaupun tidak enak dilidah, dia berusaha untuk makan agar tidak mubazir, hingga mereka sudah selesai dengan sarapan masing-masing
“Gunakanla untuk keperluanmu” ucap matthew memberikan black card kepada evelyn
Evelyn yang menerimanya dengan heran, dia tidak pernah melihat kartu seperti itu, biasanya ayahnya selalu memberikannya uang 100rb setiap hari tak perduli evelyn kurang atau tidak
“T-tuan saya tidak tau cara menggunakannya, berikan saja saya uang 100 rb setiap harinya seperti biasa” ucap evelyn polos
“Yaampun nona kau sangat polos, dikasi kartu yang unlimited malah ditolak dan memilih uang 100rb setiap harinya” batin Antonio yang gemas melihat kepolosan evelyn
“Dengarkan baik baik, itu kartu yang bisa kau pakai sepuasnya, aku tidak punya waktu setiap harinya memberikan uang kepadamu, jika kau mau membayar sesuatu berikan saja kartu ini” jelas matthew yang sudah Lelah melihat kepolosan istrinya itu
“Ha? Sepuasnya? Apa saja?, misalnya aku mau mentraktir reina sahabatku kemall bisa?” tanya evelyn dengan mata berbinar binar memegang blackcard ditangannya
“SE-SU-KA-HA-TI-MU EVELYN!!” jawab mathhew lalu beranjak dari duduknya melangkah keluar diikuti Antonio dari belakang
Evelyn yang sudah paham segera berdiri dan mengikuti Langkah kedua pria itu, saat didepan pintu evelyn menghentikan Langkah matthew dan meraih satu tangan matthew untuk menyalaminya, matthew bingung dengan tingkah evelyn hanya bisa diam begitupun dengan Antonio
“Hati hati dijalan tuan” ucap evelyn saat sudah menyalami matthew dan membungkuk hormat
......................
