NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA

TAKDIR CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:931
Nilai: 5
Nama Author: myranda

Naiya adalah gadis miskin yang diabaikan ibunya. Karena ketidak mampuan sang kakek membuat Naiya harus terpaksa mengikuti ibunya untuk tinggal bersama dengan ibunya yang sudah menikah kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myranda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 2

Kini Naiya duduk di dalam pesawat, didalam hati Naiya dia sangat gugup karena ini yang pertama kalinya baginya untuk bertemu ibunya setelah bercerai. Dan sebenarnya dia belum siap bertemu dengan ibunya karena jauh didalam hatinya dia masih sangat membenci ibunya akan tetapi karena dia saat ini membutuhkan bantuan ibunya membuatnya harus terpaksa mengalah kepada ibunya.

Setelah beberapa jam berlalu kini Naiya sudah tiba di bandara kota X, dan sebelumnya Merry sudah memberikan nomor Naiya kepada seorang supir agar supir tersebut menjemput Naiya ke bandara.

Kini Naiya sudah bertemu dengan supir tersebut, supir itu pun membatu Naiya membawa kopernya dan setelah itu mereka meninggalkan Bandara menuju rumah ibunya.

Ibunya pun kembali menghubungi Naiya.

" Hallo" Kata Naiya

" Bagaimana,,, apa kamu sudah bertemu dengan orang yang menjemput kamu" Kata Merry

" Sudah bu,,, aku sudah berada di dalam mobil sekarang " Kata Naiya

" Iya sudah,,, oh iya,,, kakak kamu anak sambung ibu tidak ikut keluar negeri, dia ada dirumah. "

"Dia sedikit sensitif Kamu jangan menyinggung nya. "

" Namanya Ardin ibu sudah mengatakan kepadanya perihal kedatangan kamu. " Kata Merry

" Baik bu" Kata Naiya setelah mengatakan itu Merry pun memutuskan panggilan nya.

Setelah beberapa menit berlalu kini Naiya sudah tiba di sebuah rumah yang sangat besar dan tentunya sangat bagus.

" Ternyata selama ini ibu hidup dengan sangat baik " Batin Naiya memandang rumah tersebut.

" Non.... Tuan Ardin ada didalam " Kata supir tersebut sambil mengeluarkan koper Naiya.

" Terimakasih pak" Kata Naiya melangkah masuk ke halaman rumah, namun sebelum masuk kedalam rumah Naiya melihat seekor anjing berwarna coklat yang sangat cantik.

Naiya pun menhampiri anjing tersebut, duduk berjongkok dan ingin mengelusnya akan tetapi sontak saja anjing itu menggonggong dan melompat kearah Naiya. Naiya pun sangat ketakutan dan tanpa sadar dia pun perjatuh dan menjerit mengangkat kedua tangan nya melindungi wajahnya, kini anjing itu pun mencakar kedua tangan Naiya dan sambil menggongong.

Tidak lama kemudian kini seorang pria dewasa menghampiri nya.

" Brown,,, berhenti" Kata pria itu mendengar suara pria itu anjing itu pun langsung jinak dan kembali ketempat nya.

Naiya pun kembali duduk dan melihat luka di kaki nya akibat terjatuh dan kedua tangan nya juga terluka akibat cakaran anjing tersebut.

Pria tersebut pun terdiam sejenak melihat wanita yang dia pikirkan beberapa hari ini. kini dia sekarang berada dihadapan nya. dia adalah Risky Pradana.

" Kamu terluka " Kata Risky meraih kedua tangan Naiya. Naiya pun memperhatikan pria itu dan tidak menyadari bahwa dia adalah pria yang dia temui beberapa hari yang lalu.

" badannya sangat tinggi, kulitnya putih, bibirnya merah, hidung mancung, kedua matanya menunjukkan ketegasan dan wajahnya sangat dingin namun terlihat sangat tampan. "

" Apa dia kakak sambungku? " Batin Naiya

" Sebenarnya dia baik, hanya saja dia selalu waspada pada orang yang belum dia kenal. " Kata Risky.

" Apa kamu kak Ardin? " Kata Naiya

" Bukan... "

" Mari masuk aku akan obati luka kamu dulu." Kata Risky.

Risky pun membawa Naiya masuk kedalam rumah, saat tiba di rumah dia pun melihat seorang pria berbadan sedikit gemuk dan mengenakan kaca mata pria itu sedang berbaring di sofa, melihat Naiya masuk pria itu pun langsung mengubah posisinya untuk duduk.

" Kamu tunggu disini, aku akan ambilkan obat" Kata Risky berlari menaiki tangga.

" Hai.... Cantik " Kata pria gemuk itu

" Apa kamu kak Ardin? " Kata Naiya

" Bukan.... Aku Johan" Kata Pria itu memperkenalkan dirinya.

" Oh... " Kata Naiya

" Ardin sedang mandi sebentar lagi dia akan turun" Kata Johan dan tidak lama kemudian kini Risky kembali menghampiri Naiya dan membawa kotak obat.

Risky pun mengobati tangan dan kaki Naiya, Naiya merasa kesakitan dan dengan lembut Risky pun meniup luka Naiya.

" Sudah selesai,,, " Kata Risky

" Terimakasih kak " Kata Naiya

" Namaku Risky " Kata Risky memperkenalkan dirinya dan tidak lama kemudian kini seorang pria menuruni tangga dengan wajah judes dan tatapan nya menunjukkan rasa tidak suka terhadap Naiya dan dia juga sangat tampan.

 Pria itu berdiri ditangga dan melipat kedua tangannya dengan tatapan dingin.

" Apa kamu Naiya? " Kata Ardin

" Aku Naiya "

" Apa kamu kak Ardin? " Kata Naiya

" Jangan memanggilku kakak, Kamu bukan adikku " Kata Pria yang bernama Ardin itu.

" Din.... Jangan bersikap begitu" Kata Johan

" Kami memiliki ayah dan ibu yang berbeda, sedikitpun kami tidak memiliki ikatan darah sampai kapan pun kami tidak akan pernah bisa menjadi saudara " Kata Ardin

" Sudah,,, tidak usah dengarkan dia, dia memang begitu sangat cerewet " Kata Johan melihat wajah Naiya dengan rasa kasihan.

" Apa kamu masih disitu ingin menggoda kedua temanku, masuklah kedalam kamar kamu. Kamar kamu ada dilantai dua, pintu kedua dari tangga " Kata Ardin

" Baik.... " Kata Naiya dengan kaki pincang menarik kopernya. Saat melewati Ardin, Naiya pun sangat kewalahan menarik kopernya.

" Din.... Kamu tidak lihat dia kewalahan, selain itu kaki dan kedua tangannya masih terluka " Kata Risky.

" Aku sudah memberikan tumpangan kepadanya, bukan berarti aku jadi buruh angkut nya juga kan" Kata Ardin

" Tidak apa-apa kak, aku bisa sendiri " Kata Naiya menarik kopernya akan tatapi Risky pun menghampiri Naiya.

" Mari aku bantu" Kata Risky mengambil alih koper Naiya dan lebih dulu menaiki tangga. Naiya pun menyusul Risky.

" Ini.... " Kata Risky meletakkan koper Naiya di depan pintu kamar yang akan ditempati Naiya .

" Terimakasih kak" Kata Naiya

" Sama-sama.... " Kata Risky lalu pergi meninggalkan Naiya. Naiya pun masuk kedalam kamarnya dan melihat sepertinya kamar ini tempat penyimpanan barang-barang yang tidak digunakan, terlihat disana terdapat beberapa kotak akan tetapi Naiya tidak mempermasalahkan nya karena dia madih bersyukur bisa tinggal disini tinggal walaupun hanya sementara. Naiya pun menyusun barang-barang nya. Setelah itu dia pun beristirahat.

Malam pun tiba, Naiya pun terbangun dari tidurnya, setelah selesai mandi dia pun menghubungi kakeknya, satu jam lebih berbicara dengan kakeknya kini panggilan pun terputus.

Naiya pun merasa lapar, saat ingin turun dia mendengar suara masih ramai di ruang tamu dan sepertinya ketiga pria dewasa itu masih ada disana. Karena merasa malu Naiya pun mengurung kan niatnya untuk turun dan memilih menahan lapar.

Naiya pun kembali tertidur dengan perut lapar, hari sudah pagi. Setelah selesai mandi Naiya pun ingin turun akan tetapi ketiga pria itu juga masih ada disana.

" Apa mereka tidak memiliki pekerjaan yang lain? " Kata Naiya berbicara sendiri

Kini sudah jam sebelas Naiya pun sudah tidak mendengar suara mereka, dengan pelan-pelan Naiya menuruni tangga dan melihat bahwa kini ruang tamu sudah kosong dan disana terdapat beberapa bungkusan cemilan berserakan di atas meja.

Naiya pun berjalan kearah pintu gerbang, dia pun bertanya ke petugas keamana, petugas keamanan mengatakan sekitar 100meter setelah tikungan yang ada di depan terdapat sebuah minimarket.

Sesuai petunjuk petugas keamanan Naiya pun berjalan dan setelah beberapa menit kini Naiya sudah melihat sebuah mini market di seberang jalan. Dengan kaki yang gemetar bercampur pusing karena kelaparan Naiya pun menyeberangi jalan tanpa memperhatikan jalan sebuah mobil mengarah kearahnya kini Naiya pun berteriak dan kemudian kehilangan kesadarannya sementara mobil tersebut pun tiba-tiba berhenti.

" Din.... Apa kamu menabraknya? " Kata Johan melihat seorang wanita dihadapan mereka terbaring tidak sadarkan diri.

" Tidak.... Aku tidak menabrak nya" Kata Ardin masih syok.

Risky yang duduk di bangku penumpang pun buru-buru melepaskan sabuk pengaman nya lalu keluar dari dalam mobil menghampiri Naiya.

" Mba.... " Kata Risky menepuk pundak Naiya dan belum menyadari bahwa wanita itu adalah Naiya karena wajah Naiya ditutupi rambutnya. Kini Johan dan Ardin pun menyusul Risky.

" Ki.... Bagaimana " Kata Ardin

" Kita tidak menabraknya bahkan mobil yang kita kendarai berhenti dengan jarak yang sedikit jauh. " Kata Risky melihat posisi mobil mereka.

Johan pun memeriksa denyut nadi Naiya.

" Denyut nadinya lemah, kemungkinan dia pingsan karena syok" Kata Johan

" Eh... Tunggu dulu bukannya itu adik kamu Din... " Kata Johan menyadari bahwa itu adalah Naiya.

" Kenapa dia ada disini" Kata Ardin

" Sebaiknya kita bawa ke rumah sakit" Kata Risky menggendong Naiya masuk kedalam mobil. Johan dan Ardin pun menyusul.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!