Menceritakan perjuangan seorang miliarder dalam mendapatkan seorang hati wanita cantik nan elegan. Sosok Shaleen merupakan wanita tangguh, mandiri, dan mempunyai prinsip tinggi hingga akal pikir yang cukup di luar logika.
Namun di sisi lain, seseorang bernama Peter telah lama menyusun strategi untuk menangkap Tristan. Hal itu dikarenakan dendam masa lalu, di mana ayah Peter bernama Omar Farid di tangkap. Di tambah dia baru tau kalau Tristan juga mengincar wanita yang ia cintai selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VICENZO ─ 22
Singkat cerita, Shaleen baru saja keluar dari ruangannya dan pergi keluar. Di luar dia berpapasan dengan Tristan kembali. Wajah Shaleen begitu tidak suka pada Tristan. Shaleen langsung mengajak Thony untuk pulang. Namun sebelum mereka masuk ke dalam mobil, Lia menghentikan Shaleen.
"Tunggu kak Shaleen." Seketika Shaleen berhenti dan menoleh ke arah Lia yang berjalan menghampirinya.
"Iya Lia?"
"Kak. Apa kau bisa mencarikan ku rumah sewa sementara untukku dan Neroica?" Mendengar itu Tristan terkejut begitu juga dengan Neroica.
"Delia. Kamu bicara apa dik?"
"Aku tidak mau tinggal dengan mu kak. Tinggal dengan mu sama saja mencari mati. Sudah ber─" ucapan Lia terhenti saat menandang Neroica. Dia tidak mau kalau adiknya mengetahui masa lalu kakaknya.
"Sudahlah. Intinya aku tidak mau tinggal dengan mu sampai kau mengubah sifat egois mu itu kak, "
"Delia, kakak minta maaf. Kakak tau ini salah, dan kakak menyesal sudah mengabaikan kalian.
Tolong beri kakak kesempatan sekali saja, "
"Kesempatan untuk apa kak? Apa kau mau kami memaafkan mu, tinggal bersama mu. Dan orang-orang yang sudah kau sakiti datang untuk─" Lia menahan nafasnya. Dia tau kalau melampiaskan amarah sama sekali tidak ada gunanya.
"Sudah cukup. Aku sudah putuskan sementara waktu ini untuk tinggal sendiri bersama Neroica, "
"Tidak. Delia, tolong─"
"Tuan Tristan. Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan memberikan rumah sewa untuk Lia. Justru aku akan mempersilahkan Lia dan Neroica tinggal di rumah ku. Kau khawatir jika kedua adikmu tinggal di bawah pengawasan mu kan? Baiklah. Kau tidak perlu takut.
Sebelum kau bisa mengubah sifat dan ego mu itu, kedua adikmu juga tanggung jawab ku, " perjelas Shaleen. Tristan terdiam, dia tau bagaimana keras kepalanya Lia.
"Ayo Lia masuk, " pinta Shaleen. Selain Lia, Shaleen juga merangkul Neroica dan membawanya masuk ke mobil. Leo dan Thony juga masuk ke mobil untuk kembali pulang.
"Kak Tristan, kau baik-baik saja?" Tanya Albert. Tristan hanya diam tak menjawab Albert. Dia hanya fokus menatap mobil Shaleen yang mulai pergi menjauh. Setelah tak terlihat lagi, Tristan merasa kesal dan melampiaskan emosinya dengan memukul atas mobil begitu kuat. Di saat yang bersamaan, Peter keluar dari kantor itu karena Shaleen menyarankan dia untuk periksa luka bagian dalam. Tristan dan Albert hanya bisa menatap Peter dengan sorot mata penuh amarah. Di sisi lain, Peter justru memberikan senyuman liciknya seperti menantang Tristan. Melihat itu Tristan kesal dan ingin menghabisinya lagi.
"Tahan kak. Tahan! Ini bukan saat yang tepat, " tahan Albert. Peter lalu masuk ke mobilnya dan bergegas pergi.
***
Di kediaman Shaleen, Lia dan Neroica di antar ke kamar mereka. Saat itu Lia benar-benar tidak mau berbicara dengan siapa pun. Dia hanya ingin sendiri dan mengurung diri di kamarnya.
"Biarkan saja dia sendiri. Neroica ikut kakak yok, " ajak Shaleen.
Di kamar Lia menangis memeluk guling sambil menyelimuti dirinya. Dia kembali teringat masa lalu keluarganya yang dulu. Saat itu, usia Lia 10 tahun dan Neroica 8 tahun. Saat itu Tristan sering kali berdebat dengan ayahnya perkara pekerjaannya sebagai agen RAW.
...* CERITA KEMBALI KE MASA LALU *...
"Vicenzo. Kau tidak mau mendengarkan ayah?"
"Ayah. Ini pekerjaanku dan aku nyaman dengan kerjaan ini, "
"Pekerjaan mu itu membahayakan keluarga mu sendiri. Apa kau tidak memikirkan kedua adik dan ibumu?"
"Justru itulah aku bekerja sebagai agen RAW agar bisa menjaga kalian, "
"Pokoknya ayah mau kamu berhenti dari pekerjaan mu dan mengurus bisnis ayah. Karena selain kamu─"
"Stop ayah. Bisnis ayah─ayah yang kerjakan sendiri, dan pekerjaan ku─aku yang mengurusnya, " ucap Vicenzo yang langsung pergi.
Pertengkaran antara Vicenzo dan ayahnya sering kali di dengar oleh Lia diam-diam. Lia juga sering kali menutupi permasalahan keluarganya pada Neroica ketika adiknya bertanya.
Hingga pada saat misi penangkapan Omar Faruq ayah Peter. Orang tua Vicenzo sudah melarangnya untuk jangan pergi. Tetapi, Vicenzo bersikeras dan tetap membantah untuk pergi. Dia juga membawa Philipus kuda kesayangannya untuk ikut bersamanya. Hingga sebulan setelah Vicenzo kembali, dia pun pulang. Wajahnya nampak seperti frustasi, dia gampang sekali menangis ketika mendengar suara Neroica atau Lia menangis. Sampai akhirnya sang ayah membawa Vicenzo ke psikiater. Dan di situlah baru terungkap kalau Vicenzo mengidap gejala mishoponia. Orang tuanya kasihan pada Vicenzo dan memintanya untuk berhenti menjadi agen RAW. Dari sini Vicenzo menurut untuk tidak lagi bekerja sebagai agen RAW. Awalnya semua berjalan dengan baik, Vicenzo sekarang lebih aktif di rumah menghabiskan waktu dengan orang tua maupun adik-adiknya. Sampai di mana ancaman pun datang, di mana Peter menyerang keluarga Vicenzo di malam hari saat semua tertidur lelap.
Kedua orang tua Vicenzo harus tewas saat melindungi kedua putri mereka. Saat itu Vicenzo berusaha menolong kedua orang tuanya dengan membawanya ke rumah sakit. Namun naas nyawa mereka tak bisa di selamatkan. Sejak saat itu, Vicenzo membawa keluarganya untuk pergi jauh dari kota itu dan memulai kehidupan baru. Mereka pindah ke kota Wilson, dan mengubah namanya menjadi Tristan John Hilker. Vicenzo atau Tristan pun mulai mengembangkan bisnis, belajar investasi, dan lain-lain. Dia juga berhasil menghilangkan jejak dengan menyembunyikan Philipus di sebuah kandang rahasia miliknya. Bukan cuma orang, bahkan kedua adiknya juga tidak menyadarinya. Mereka mengira bahwa Philipus benar-benar di jual oleh kakaknya.
***
Malam harinya, di kediaman Beatriz. Tristan datang menemui Shaleen. Dia meminta izin Shaleen untuk bertemu dengan adik-adiknya. Shaleen mengizinkan dan meminta Tristan untuk menunggunya. Sementara Shaleen pergi ke kamar Lia dan Neroica untuk mengatakan kalau Tristan ingin bertemu dengannya. Sayangnya Neroica sudah tertidur pulas, dan Lia pun mau untuk menemui Tristan.
Saat Lia keluar, Tristan nampak senang dan langsung memeluk adiknya itu. Namun Lia menepis pelukan itu dan menarik tangan kakak nya keluar rumah.
"Katakan apa yang ingin kakak katakan sekarang?"
"Delia. Kakak kesini hanya ingin bertemu dengan adik-adik kakak. Dengan kamu, dan juga Neroica. Kakak ingin meminta maaf dan memperbaiki hubungan kita. Kakak tidak tahan jika harus hidup berjauhan dengan kalian, "
"Jika kau tidak tahan kenapa kau mengabaikan panggilan ku kak?"
"Dik. Ini kecerobohan kakak. Kakak lupa kalau─"
"Kakak punya adik?"
"Delia, bukan begitu. Kakak tidak sempat buka ponsel saat di luar, "
"Sedang apa kau di luar kota kak?"
"Kerjaan, "
"Apa kau kembali lagi pada kerjaan masa lalu mu?" mendengar itu Tristan terdiam dan menatap Delia dengan sorot mata kebingungan.
"10 tahun lalu, kau berdebat dengan ayah karena pekerjaan mu ini. Dan 2 tahun setelah itu, ayah dan ibu meninggal dunia karena penyerangan dari musuh mu kak. Dan sekarang, kau ingin berbuat ulah lagi? Apa kau pikir kau hebat kak?"
"Delia bukan itu maksud kakak. Justru kakak ingin melindungi kalian, "
"Dimana? Dimana letak tanggung jawab mu itu?" Tristan hanya diam saat Lia mulai berbicara berbicara dengan nada tinggi kepadanya.