NovelToon NovelToon
Ceraikan Aku, Mas!

Ceraikan Aku, Mas!

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cerai / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Penyesalan Suami / Chicklit / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: lafratabassum

setelah tiga tahun menjalani rumah tangga bersama dengan Amran, Zahira tetap tidak bisa membuat lelaki itu mencintainya. Amran selalu memperlakukan Zahira dengan sangat kejam. Seakan Zahira adalah barang yang tidak berguna.
sebaik apapun hal yang sudah Zahira lakukan, selalu saja tidak bernilai dan kurang di mata Amran.

" aku ingin bercerai!" ucap Zahira dengan lugas. meskipun tanganya mengepal kuat, namun semua itu adalah refleksi dirinya agar kuat dan tidak goyah dengan rayuan Amran.

" memangnya kau bisa apa setelah bercerai dariku?" Amran selalu bisa menghina Zahira dan melukai harga diri wanita itu.

Amran membuang wanita itu dan Zahira bertekad untuk tidak memberikan kesempatan bagi Amran. Lelaki yang tidak bisa lepas dari hutang budinya pada wanita lain, tidak akan Zahira pikirkan lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Suara teriakan sayup -sayup terdengar di lorong kamar dari bangsal milik Amel. Amran sama sekali biasa saja dan tidak terlalu kaget, karena wanita itu selalu saja bersikap seperti ini.

Amran berjalan dengan tenang dan hati yang keras. Meskipun berada dalam kamar VIP, Amran bahkan tidak betah berlama -lama di sana. Emosi Amel tidak pernah berubah, meskipun begitu banyak pemeriksaan yang sudah di lakukan.

Dari jauh terlihat sosok wanita yang sedang menunggu di luar.

" tuan Amran, untung anda datang. Amel sejak semalam tidak mau makan. Lalu tadi pagi juga berseteru dengan ibu mertua anda. masuklah tuan mungkin anda bisa membujuknya... " nyonya Wijaya langsung memasang wajah sedih.

Padahal Amran bisa melihat jika sejak tadi wanita itu sama sekali tidak bergerak dari kursi tunggu. Dia membiarkan saja Amel berteriak di dalam kamar.

Amran tidak berhenti lama, sesaat setelah nya dia masuk ke bangsal.

" tidak mau! Aku ingin bertemu dengan pak Witton. Aku ingin main biola!" teriak Amel saat salah seorang perawat memintanya agar tetap tenang.

" sebentar.. Nanti akan... Pak Amran" perawat langsung mengetahui kehadiran Amran.

Seketika Amel menoleh dan tersenyum. Sejak dia di bawa semalam dia tidak lagi bertemu dengan Amran.

" pergilah" usir Amran pada perawat.

Amran mengambil nafas terlebih dahulu lalu berjalan mendekati ranjang.

Amel secara fisik terlihat seperti wanita dewasa dia sebenarnya gadis yang sebaya dengan Zahira. sayangnya secara mental wanita itu tidak jauh berbeda dengan remaja labil.

Amel semakin berbinar saat berdekatan dengan Amran. Selayaknya remaja kasmaran yang bertemu dambaan hati nya " Pak Amran.. kapan anda datang?"

Amran menatap bekal makanan yang masih tertutup rapi di samping ranjang. " barusaja. Aku dengar kau tidak mau makan?"

" Aku tidak suka dengan lauknya. Aku benci makanan laut!" ujar Amel dengan pipi menggelembung.

" kau meminta makanan laut kemarin. Apa kau lupa?" Amran menjawab dengan sangat halus. Inilah yang terkadang Zahira persoalkan. Kompensasi yang Amran berikan pada Amel selalu lebih banyak dari pada yang lelaki itu berikan padanya.

" iya kan aku inginnya kemarin. Hari ini tidak lagi" kilah Amel yang tidak mau disalahkan.

Kesabaran Amran mulai menipis, jadi dia harus segera memberikan sikap " kalau begitu saat ini makanlah ini dulu. Besok akan aku ganti lauknya" nadanya terdengar datar.

Amel sudah mengerti jika tuan Amran sudah berbicara dengan nada datar seperti ini pasti sebentar lagi akan marah. Oleh sebab itu Amel langsung mengangguk.

Amran membuka bekal itu lalu memberikannya pada Amel. Wanita itu mau tak mau menerima dan memakannya.

Di dalam bangsal Amran duduk di sofa dan terus memperhatikan Amel yang memakan bekalnya. Setelah beberapa saat makanan itu habis, barulah Amran berdiri dan berjalan mendekat.

" tiga hari lagi penerbangan mu ke luar negeri akan siap. Aku akan meminta ibu mu agar menemani" seketika Amel menghentikan kunyahannya. Wajahnya berganti pias dan cemas.

" pak Amran, kenapa anda ingin sekali aku pergi?" suaranya begitu lirih dan terdengar sedih.

" kau akan menjalani pengobatan terbaik disana. Apalagi sidang ayahmu di tunda beberapa bulan lagi. Jika kau patuh, kau bisa menghadiri persidangan dalam kondisi yang lebih baik" jelas Amran membuat Amel tidak bisa mengelak.

Pembicaraan ini memang sudah final bahkan sebelum Amel bertemu dengan pak Witton. Jika sebelumnya Amel memberikan syarat atas persetujuan ini dengan mengundang pak Witton datang kemari. Maka saat ini sudah tidak bisa lagi.

Karena Amran sejatinya sudah menepati janjinya, hanya saja moment itu rusak karena kehadiran Zahira di sana.

" aku... tidak mau pergi" Amel memberanikan diri untuk menolak. Dia tau alasan sebenarnya kenapa Amran mengirim nya jauh ke luar negeri.

" kau tidak bisa menolak Amel. Pikirkan ayahmu, apa kau mau dia kehilangan mimpinya. dan mendekam di penjara dengan putus asa? "

" apa nona Zahira yang meminta anda agar mengirim ku pergi?" cela Amel cepat. Dia menelisik dengan penuh kebencian. Dia dan Zahira terus -terusan memiliki dendam yang tak akan pernah usai.

Dia bahkan tidak mau menyebut Zahira dengan sebutan nyonya Renaldi. Karena menurut nya yang pantas penyandang status itu hanyalah dirinya.

Dimanapun dia berada, dia akan memanggil Zahira dengan sebutan nona di depan semua orang. Jika ada yang mengoreksi dia akan berkilah bahwa dia dan Zahira sudah memiliki hubungan erat sebelumnya dan hal ini tidak perlu di permasalahkan.

" Semua ini tak ada hubungan nya dengan Zahira. Dia bahkan tak tau menahu tentang hal ini sama sekali" tegas Amran.

Belakang ini jika membicarakan soal Zahira, Amran akan lebih beremosi. Istrinya sekarang sudah benar -benar menguasai pikirannya.

Mengetahui Amran yang membela Zahira, membuat Amel sedikit cemburu. Lalu dengan tanpa tak tau dirinya malah menuntut Amran " anda berjanji akan menikahi saya saat itu. Sekarang, kenapa anda semakin dingin dan mendorong saya menjauh pak Amran. Apa saya melakukan kesalahan?"

Amran semakin tidak betah, dia tidak mau menghabiskan sisa malamnya dengan berseteru seperti ini.

" yang aku nikahi sekarang adalah Zahira. Lagipula saat itu aku belum benar-benar tersadar setelah bangun dari koma. Kau harus mengerti"

kalimat Amran melukai perasaan Amel. Kemarahan semakin meradang.

" kalau begitu saya tidak mau pergi pak Amran. Jangan usir saya seperti ini. Saya janji tidak akan menolak pengobatan lagi" Amel mengiba. Selama ini Amran selalu bersimpati padanya. Dan akan seterusnya seperti itu.

Maka sebab itu, Amel selalu menggunakan cara yang sama untuk menghadapi keras kepala Amran.

" pikirkan semuanya secara menyeluruh. Dengan kondisi mu seperti ini kau sama sekali tidak bisa membantu ayahmu bersaksi. Kau harus memulihkan diri, apa kau ingin ayahmu menanggung semua kesalahan mu dan menjalani sisa hidup nya di penjara?"

Semua perkataan itu menampar angan dan ekspektasi Amel. Kali ini kenapa Amran tidak bisa mengiba. Apa dia sudah memilih Zahira lalu mencampakan nya.

Tidak bisa!.

" tapi pak Amran... "

" sudah. keputusan ini sudah final. Aku akan menyuruh keluarga Wijaya mempersiapkan keperluan mu"

Amran langsung meninggalkan kamar. Dari dalam Amel masih terus memanggilnya. Dia tidak terima dengan ucapan Amran.

Baru kali ini nama Zahira masuk dalam pembicaraan mereka dan Amran terus membela istrinya dengan sangat yakin.

Perawat serta nyonya Wijaya langsung masuk dan menenangkan Amel. Mereka tidak tau apa yang sudah dua orang itu bicarakan. Namun Amel bisa se panik dan se marah ini.

Amran duduk di dalam mobil Bentley hitam dengan tatapan kosong. Langit sudah menunjukkan goresan fajar.

Sebelum pergi, Amran pergi ke ruang managerial. Dia meminta Dokter Bam agar segera mengurus kepulangan Arfa hari ini. dia akan di rawat di rumah keluarga Malik sampai ada pendonor yang cocok.

Karena tidak mungkin keluarga Malik dan keluarga Wijaya berada dalam satu atap. Apalagi dengan perseteruan sebelum nya.

Jangan sampai mereka bertemu dan melanjutkan perseteruan.

" jalan.. " ucap Amran dengan nada sedih. sebelum benar-benar jauh. Dia sempatkan menatap arah jendela kamar Arfan dengan raut tak terbaca. Zahira berada di sana, padahal dia ingin memeluk wanita itu.

Karena hampir setiap malam dia akan memeluk Zahira saat tidur. Entah bagaimana Zahira selalu bisa membuat nya tenang dan tertidur lelap.

Tanpa Amran sadari, lelaki itu tengah merindukan sang istri.

1
Sweet Girl
Alamak Reno... kamu harus nikahin tu gadis...
Sweet Girl
Reno... jangan kayak remaja labil dong...
Sweet Girl
Dasar kegedean gengsi.
Sweet Girl
Kok pada seneng nyembunyiin fakta ya...
Lisa Tansil
Di sini smua gk ada ketegasan nya jln crita nya datar
Sweet Girl
Lhaaa emang Amel melarikan diri...???
Sweet Girl
Emang... Lu emang payah.
Sweet Girl
Mbok wes Ndang dikei ro tho Mron....
Sweet Girl
mesti punya anak lagi.
Sweet Girl
Jadi semakin penasaran, dengan rahasia keluarga Reynaldi.
Sweet Girl
Ndak minta maaf kamu Amran...
Sweet Girl
penyakit apa yg di derita keluarga Reynaldi sebenarnya?
Sweet Girl
Biar kamu ngerasain bagaimana rasanya tak di cintai.
ini mah belum seberapa... karena Sahira masih terlalu Baek...
Sweet Girl
telat ...
Sweet Girl
Pecat aja da... dialah juga dalang keributan itu.
Ani Aqsa
q ikutan sedih .
Yuni Ngsih
Duh kasian buat Zahira masih trs mendapatkan ujian yg sangat berat ,smg setelah ada badai akan muncul pelangi kehidupan ..Aamiin semangat
Sweet Girl
Erisa Khan setali 3 uang ,kayak kamu dan Amel.
suka drama.
Lina Suwanti
sebenarnya antara Amran n Zahira ini mist komunikasi jg pada bertahan dgn egonya masing²
Yuni Ngsih
Thor kasihan yg namanya Zahira sbg tokoh utama di ceritra ini ko tersiksa terus blm ada bahagianya ,dasar kamu sbg penulis membawa pembaca ikut benci ,sakit hati ,ngenes .....pdhal knp ya ko ngikutin ceritranya da itu mah fiktif ,tp dengan ceritramu yg bgs yach bgtulah ku sbg pembaca terbawa emozi .....he semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!