NovelToon NovelToon
Jeratan Cinta Sang Pewaris

Jeratan Cinta Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Janda / Pernikahan Kilat / Obsesi
Popularitas:716.1k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Setelah mengalami gagal menikah, Xander Rey Lergan belum juga kunjung menikah di usianya menginjak 32 tahun. Namun, sebagai penerus tunggal, menikah adalah sebuah tuntutan. Tapi hatinya masih terikat dengan—Raisa.

Saat mengetahui Raisa telah menjanda kembali, Xander tak mau kehilangan kesempatan untuk kesekian kalinya. Kali ini, dia menggunakan kekuasaannya sebagai pewaris keluarga Lergan untuk menjerat Raisa sebagai istrinya. Xander sengaja, menyulitkan Raisa untuk dapat menekannya.

"Aku dapat memberikan darahku untuk kembaranmu. Dengan syarat, menikahlah denganku."

Raisa tak bisa menolak, dan dengan terpaksa dia menerima tawaran Xander demi saudaranya.

Mengetahui pernikahan Xander dan Raisa, menuai kemarahan keluarga Lergan. Mereka merasa, Raisa yang seorang janda tak pantas bersama Xander yang seorang perjaka dengan status pewaris.

"Keluargamu tak merestui, kita bercerai saja."

"Cerai? Kalau gitu ... aku hamili saja kamu sekarang! Agar, kamu tak bisa lari dariku—Raisa."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu kah?

Xander keluar dari kamar mandi, dia mengusap wajahnya dengan handuk kecil dan meletakkan handuk itu ke keranjang pakaian kotor. Baru setelahnya ia melangkah mendekati Raisa yang sedang berdiri di depan nakas tengah menatap ponselnya yang berbunyi.

"Tuh, selingkuhannya telepon." Sindir Raisa dan kembali duduk di sofa. Dia berpura-pura memainkan ponselnya tapi telinganya mencoba untuk mendengar.

Xander tersenyum, dia meraih ponselnya dan mengusap layarnya. "Ya sayang?" Katanya sempat melirik pada Raisa yang sepertinya mencoba mendengar obrolannya. Pasalnya, wanita itu hanya menggerakkan jarinya asal di layar ponselnya. Namun, kedua matanya menatap pada lantai. Dari sana, Xander paham jika Raisa mencoba mencuri dengar pembicaraannya.

"Oh kamu merindukanku? Astaga, aku juga merindukanmu!" Xander membelakangi Raisa, dia mencoba membuat wanita itu panas.

Mendengar itu, Raisa memasang ekspresi ingin munt4h. Matanya mendelik tajam, menatap Xander yang masih membelakanginya. "Lihat? Cinta padaku, tulus katanya, ck ... mungkin pacarnya juga ada sepuluh. Tidak mungkin pria tampan sepertinya masih sendiri." Batinnya. Secara tak sengaja, Raisa mengakui ketampanan suaminya.

Xander tersenyum puas melihat raut wajah tertekuk istrinya, dia gegas pergi ke balkon kamarnya dan tak lupa menutup pintunya. Memastikan Raisa yang tak mengikutinya. Xander berlari kecil mendekati pagar pembatas.

"Tegaaaar, berhasil! Raut wajah istriku berubah kesal, hahaha! Bonus untukmu besok! Terima kasih, mwaah!" Saking bahagia nya, Xander meng3cup ponselnya, dia melompat girang pertanda bahagia. Kegiatannya itu, ternyata di intip oleh Raisa.

"Kan benar dugaanku, pasti pacarnya kasih dia gombalan. Selamat malam sayang, selamat tidur sayang, oh atau .... dia dapat korban baru sepertiku? Astaga, apa aku menikahi buaya darat?" Gumam Raisa yang masih menatap tingkah Xander.

Xander dan Raisa tidur dalam satu ranjang, tapi guling berada di tengah mereka. Raisa memilih memunggungi Xander dan berusaha untuk tidur. Tapi, sepertinya dirinya kesulitan untuk tidur. Sama halnya dengan Xander, dia hanya bisa menatap langit-langit kamarnya.

Rasa kantuk menghampiri Xander lebih dulu, dia masuk ke alam mimpinya dan mengistirahatkan otaknya sejenak. Mendengar deng.kuran halus, Raisa berbalik. Dirinya melihat Xander yang sudah pulas dalam tidurnya. Raut wajah pria itu terlihat sangat lelah, seolah hari ini tengah menjalani hari yang sangat berat.

"Xander, apa kamu tidak lelah? Kamu menc1ntaiku dari sebelum aku menikah dengan Mas Abra, dan sampai sekarang kamu masih mengatakan itu. Kamu tampan, mapan, baik, aku yakin masih banyak wanita yang lebih baik dariku."

Raisa menjeda ucapannya sejenak sebelum melanjutkannya, "Apa yang Omamu katakan benar, aku tidak pantas untukmu dan ... aku tidak pantas untuk siapapun. Rasa cinta itu, hanya terus menyakitimu. Semesta tidak permah mengizinkan kebahagiaan untukku. Kamu dengan si cinta itu aja, jangan denganku." Lirih Raisa sebelum memejamkan matanya dan turut masuk ke alam mimpi bersama pria tampan di sebelahnya.

.

.

.

Raisa mulai terbiasa tinggal di kediaman Lergan. Dua juga sudah mulai fokus terhadap pekerjaannya sebagai Dokter kandungan. Belakangan tidak terlalu banyak pasien, jadi dirinya bisa pulang lebih awal dan dapat pulang sebelum suaminya pulang.

Untuk hubungannya dengan keluarga Xander, belum juga ada perubahan yang signifikan. Diah dan Nyonya Erina sesekali masih suka menyindirnya. Raisa tak peduli, hanya membalikkan kata-kata keduanya dengan perkataan yang sama. Tapi yang membuat Raisa tenang adalah, kedua wanita itu tak pernah ketus pada Zira. Mereka seolah mengerti, Zira tidak ada sangkut pautnya dengan masalah mereka

"Ziraaa, lagi apa sayang?" Raisa menghampiri putrinya yang berada di ruang makan.

"Sarapan, Grandma buat waffle." Balas Zira sambil menunjukkan piringnya.

Raisa melihat isi piring putrinya itu, dia sempat khawatir melihat Zira yang sarapan di ruang makan. Namun, mendengar apa yang anak itu sampaikan membuat keadaan hati Raisa tersentuh.

"Tante telcayaaang, calapan dulu. Mama nya Om Centel lagi lajin macak ini, ayo cini Calapan." Pinta Kayden sambil menepuk kursi di sebelahnya.

Raisa tersenyum, dia meng3cup kepala Zira dengan sayang. Melihat hal itu, Kayden menepuk kepalanya sambil menyodorkannya pada Raisa. Mengerti tentang itu, Raisa juga melakukan hal yang sama pada Kayden. Mengingat bocah menggemaskan itu tak lagi memiliki orang tua, Raisa merasa harus memperhatikannya.

"Makanlah,"

Diah tiba-tiba datang dan meletakkan sepiring waffle buatannya di atas meja. Raisa tersenyum pada wanita paruh baya itu yang sudah berbuat baik pada putrinya. "Terima kasih Tante sudah masakkan untuk Zira."

Diah mengangguk pelan, "Duduklah, mana suamimu?"

Raisa menunjuk dirinya, "Aku boleh duduk? Tapi kalau ...,"

"Oma Xander sarapan di kamar, asam uratnya kambuh lagi. Duduklah dan segera habiskan sarapanmu, aku tidak mau putraku telat bekerja karena menunggumu." Titah Diah. Memang agak pedas ucapannya tapi menyiratkan bentuk perhatian.

Raisa tak merasa sakit hati atas ucapan Diah, dia justru senang. Secara tak langsung, Diah mulai menerimanya. Wanita paruh baya itu mulai luluh akan kehadirannya disini. Mungkinkah, mertuanya mulai memaafkannya?

"Waaaah, sudah berkumpul semua yah." Tuan Austin datang, dia duduk di kursinya dan menatap hidangan yang ada.

"Oh ya, Raisa ... bisa Opa minta buatkan teh seperti waktu itu? Opa menginginkannya, bisakah?"

"Bisa, akan Raisa buatkan." Raisa gegas meninggalkan sarapannya, dia pergi menuju dapur untuk membuat sarapan. Bertepatan dengan itu, Xander masuk ke ruang makan dan terlihat mencari sesuatu.

"Istriku mana Ma? Tadi aku ke dapur dia enggak ada." Protes Xander. Jalan menuju dapur terdapat dua arah, dan dirinya tak berpapasan dengan Raisa.

"Baru aja ke dapur, Opa minta buatkan teh spesial." Bukan Diah yang memjawab, melainkan Tuan Austin.

"Lho, Kok minta di buatkan istriku si? Opa kan punya istri sendiri! Minta Oma buatkan sana!" Protes Xander tak terima. Bertepatan dengan itu, Reza datang dan dia langsung di hadapkan debgan perdebatan kecil itu.

"Heh, Oma kamu asam uratnya lagi kambuh. Kakinya lagi sakit, mau jalan gimana? Kayang? Lagian juga ... Istrimu itu cucu menantuku, apa salahnya?"

Xander berdecak kesal, "Ck, Enggak Kayden enggak Opa sama aja. Itu kan istri Xander, bukan istri kalian." Gerutu pria itu sambil berlalu pergi. Sudah pasti, dia akan menghampiri istrinya.

Tuan Austin menutup mulutnya dengan tangan terkepal, ia tertawa melihat tingkah cucunya itu. Menurutnya, tingkah Xander seperti seorang anak ayam yang di tinggal induknya. Tidak pernah bisa berpisah sedikit pun.

"Dia benar-benar bibitmu Reza, hahaha!"

Sememtara itu, Xander berjalan masuk ke dapur. Para pelayan yang melihatnya segera menunduk hormat. Xander mengangguk, dia mendekati istrinya yang sedang fokus di depan kompor.

Merasa ada seseorang di belakang, Raisa menoleh. Dirinya kaget melihat wajah Xander yang ada di bahunya. Bibir mereka hampir saja bersentuhan, tatapan keduanya pun saling bertabrakan dalam jarak yang dekat. Xander sengaja merendahkan tubuhnya, agar wajahnya dapat setara dengan Raisa.

"Apa yang kamu buat?"

Raisa segera menyingkir, dia terlihat salah tingkah dan bingung ingin melakukan apa. "Bukan apa-apa." Ucap Raisa dan mencoba menghindar.

Xander mengikuti kemana Raisa pergi, ke kulkas, ke lemari piring, semua tempat dia ikuti layaknya seorang anak ayam yang mengikuti ibunya. Raisa geram sendiri, karena secara tak langsung Xander mengganggu pekerjaan para pelayan.

"Kamu ..." Belum sempat Raisa menegur, Xander tiba-tiba menariknya dalam pelukannya. Seorang pelayan tak sengaja menyenggol panci rebusan air yang mana membuat air yang di dalamnya terlempar ke arah Raisa. Xander melakukan gerakan memutar, menjadikan punggungnya pelindung untuk istrinya.

"Tuaan!"

Xander memejamkan matanya, merasakan sensasi panas dan perih di punggungnya akibat air panas itu. Raisa masih terkejut, tubuhnya kaku tanpa gerakan. Saat Xander membuka matanya kembali, dia menunduk dan pandangan mereka bertemu. Raisa menatapnya dengan tatapan yang kosong dan tak berdaya.

"Kamu enggak kena kan?"

Raisa terkejut dengan pertanyaan Xander, tapi dia tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. "Tapi, kamu terluka." Kata Raisa, mencoba menarik tangannya kembali untuk melihat luka di punggung Xander.

Namun, Xander tetap menahan tangannya, "Di kamar saja, Raisa. Jangan disini," ulangnya dengan suara yang rendah dan serius.

Raisa merasa ada sesuatu yang tidak beres, tapi dia tidak bisa menolak permintaan Xander. Dengan hati yang masih khawatir, Raisa mengangguk pelan dan membiarkan Xander menariknya menuju kamar.

___________

Mumpung masih belum terpejam mata ini, tambahan🥳

Kira-kira apa yang akan terjadi, hayoooo😆

1
Cristella Tella
kay gk salah naya.... kay gk tau apa2.... dia jga kehilangan orng tuanya.... wlaupun orng tuanya yg mnyebabkan zion koma😭😭😭
Darti abdullah
luar biasa
Cristella Tella
kay bner2 bkin anak orng nambah nanggis
Cristella Tella
siapa tuh... penasaran
Kiky Acr
aku lebih kesel yang kaydlen itu dipelo2in jadi ikut pelo kan akunya min /Sob/
Sri Wulandari
yah menuju konflik,, plisss jangan buat hidup Xander menderita lagi😭😭😭
Paramita Mita
usul besok anaknya Xander kembar 3 ya Thor hehe.
Hanima
oo
Anna Richta
dapet dapat halo dek , itu apa ya thor...
Ann139
selalu bagus dan menghibur
Ann139
1 bab lg lah biar nyenyak nii molornya, thor zion kapan bangunnya...
Siti Dede
Nay...jangan benci Kayden ya kasihan, dia yatim piatu
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
anak pelaku🤦‍♀️ Kecelakaan dijalanan siapa yang tahu, keyden kehilangan kedua ortunya. Sekelas Naya meminta pertanggung jawaban enggak deh kayanya, Cuman mungkin mau meminta itikad baik dari pihak keluarga lergan. Tapi kalau Oma erlina tahu bisa² playing victim, hadehh gak tahu siapa yang bkl bijaksana,,
evvylamora
perasaan Xander udh blg kan kmrn kl orang tua Kayden meninggal kecelakaan bareng sm Zion??
IG: Kenz___567: Kecelakaan itu beruntun kak, banyak korban. Bukan cuman dua mobil. Kalau dua mobil kan udah pasti yang nabrak. kalau kecelakaan beruntun Raisa enggak tahu penyebabnya siapa karena banyak korban. Mungkin kakaknya bisa baca di part-part awal yang dokter panggil Direktur karena ada kecelakaan beruntun dan banyak korban
total 1 replies
martabak rujak rasa kari
siapa yg senggol"an woyy🤔
martabak rujak rasa kari
bocah sengklek bikin ngakak woyy🤣🤣🤣
Mulaini
Jangan-jangan wanita yang menyenggol tas Raisa wanita yang mau di jodohkan dengan Xander sama Omanya.
evvylamora
narsis nih ayahnya Zira
evvylamora
kl bs Kayden nanti tinggal sm Xander dan Raisa thor, jd adeknya Zira
fee2
tokoh baru lagi kah...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!