NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang Dengan Kakak Ipar

Cinta Terlarang Dengan Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Terlarang / Pihak Ketiga / Saling selingkuh / Obsesi / Selingkuh
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Liora tak pernah menyangka jika pertemuannya dengan Marvin akan membawanya pada sesuatu yang menggila. Marvin, pria itu begitu menginginkannya meskipun tahu jika Liora adalah adik iparnya.

‎Tidak adanya cinta dari suaminya membuat Liora dengan mudah menerima perlakuan hangat dari kakak iparnya. Bukan hanya cinta yang Marvin berikan, tapi juga kepuasan diatas ranjang.

"Adikku tidak mencintaimu, jadi biar aku saja yang mencintaimu, Liora." ~ Marvin Leonardo.


📍Membaca novel ini mampu meningkatkan imun dan menggoyahkan iman 😁 bukan area bocil, bijak-bijaklah dalam membaca 🫣


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 ~ CTDKI

Marvin menggenggam tangan Liora sebentar sebelum mereka turun dari mobil, meyakinkan wanita itu untuk tetap tenang dan bersikap biasa saja. Liora berjalan dengan wajah sedikit menunduk, bukan karena dia takut akan tatapan Haikal padanya, melainkan sedang berusaha untuk menetralisir kegugupannya.

"Kalian. Darimana saja kalian berdua?!" pertanyaan itu terkesan menyudutkan, Haikal menatap Liora dan Marvin secara bergantian.

"Aku mencarimu ke hotel semalam, tapi kamu tidak ada disana dan pergi meninggalkan hotel setelah aku pergi. Itu yang petugas hotel katakan padaku!" Haikal semakin geram.

"Semalam?" ulang Liora, lirih. "Jam berapa kamu sampai di hotel semalam?" tanyanya kemudian.

"Jam sembilan," jawab Haikal cepat, masih dengan tangan yang terkepal kuat.

Sudut bibirnya terangkat sebelah, Liora tersenyum sinis.

"Jam sembilan," ulangnya dengan senyuman mengejek. "Kamu bilang akan kembali sore, lalu alasan apa yang akan kamu berikan jika semalam aku masih menunggumu di hotel sampai jam sembilan malam, hah?!"

Haikal sedikit terkejut melihat respon Liora yang tidak seperti biasanya, istrinya terlihat begitu marah. Meskipun dia salah, tapi biasanya Liora tidak sampai semarah ini dan selalu menerima alasan apapun yang dia berikan.

Keributan itu mengundang Tuan Arthur dan Nyonya Maria yang masih duduk-duduk santai di dalam rumah untuk keluar dengan Nyonya Maria yang membantu mendorong kursi roda suaminya. Mereka terkejut melihat Liora pulang bersama dengan Marvin.

"Kalian berdua... Bagaimana bisa pulang bareng?" tanya Nyonya Maria masih dengan raut terkejut.

"Marvin, ada apa ini sebenarnya? Bagaimana Liora bisa pulang bersama kamu?" meskipun terkejut, Tuan Arthur mencoba bertanya baik-baik.

Marvin menatap Haikal sebelum menjawab, lalu menatap sang Ayah. "Tadi pagi aku tidak sengaja bertemu dengan Liora dihotel tempat aku menginap semalam. Liora bercerita jika Haikal meninggalkannya hingga akhirnya dia memutuskan mencari hotel lain yang lebih dekat dari rumah untuk bermalam."

"Ayah, Mama, maaf sempat membuat kalian semua khawatir," sesal Liora. "Tapi jika aku menunggu, aku tidak yakin mas Haikal akan kembali dalam waktu cepat seperti yang sudah-sudah, itulah sebabnya aku mencari hotel lain untuk menginap. Aku ingin menenangkan diri dulu sejenak."

Tuan Arthur mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, mencoba untuk memahami situasinya. "Haikal bilang dia pergi untuk membelikan hadiah kejutan untukmu. Sepertinya kalian berdua harus menjaga komunikasi dengan baik supaya tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini lagi dikemudikan hari."

"Ya, Ayah. Mas Haikal mamang selalu bisa memberikan kejutan untukku. Dia pergi dari jam sebelas siang dan kembali jam sembilan malam, hanya untuk sesuatu yang dia bilang kejutan." sindir Liora, menatap suaminya yang kini menundukkan kepalanya.

"Jam sembilan malam?" Tuan Arthur terkejut, beralih menatap sang putra yang berdiri tidak jauh disampingnya. "Apa saja yang kamu lakukan sampai kamu baru kembali jam sembilan malam, hah?!" tanyanya dengan nada meninggi.

"Membiarkan istrimu menunggu berjam-jam di hotel yang jauh sendirian, memangnya kejutan apa yang ingin kamu berikan, hah?!" lanjutnya bertanya masih dengan emosi yang jelas terlihat diwajah tuanya.

"A-aku..." Haikal tidak bisa menjawab, wajahnya menunduk semakin dalam.

"Sudah, Yah, jangan diperpanjang lagi." Liora menengahi. "Sekarang tolong ijinkan aku masuk, aku ingin istirahat saja. Dan soal bulan madunya, aku tidak berniat pergi sekarang-sekarang ini."

"Baiklah," Tuan Arthur mengangguk paham, tidak ingin memaksa menantunya. "Masuk dan istirahatlah, biar nanti Ayah bicara lagi dengan suamimu ini."

Liora mengangguk, kemudian melangkahkan kakinya masuk. Marvin dan Haikal saling menatap dalam diam, bukan tatapan lembut seperti biasanya melainkan tatapan permusuhan. Entah mengapa Haikal tidak begitu percaya dengan alasan yang diberikan oleh kakaknya barusan, bisa saja keduanya memang menginap di hotel yang sama dan kamar yang sama.

❄️

❄️

"Liora, tunggu!"

Haikal berjalan cepat mengikuti Liora yang baru saja masuk ke dalam kamar mereka. Meraih lengan istrinya dan membalikkan tubuh wanita itu dengan gerakan kasar. Pintu kamar bahkan dibiarkan terbuka lebar-lebar.

"Jawab pertanyaanku, apa semalam kamu menghabiskan waktu bersama dengan kak Marvin dihotel?!" tanyanya dengan nada menuduh.

Liora menarik tangannya, namun Haikal menahannya. "Jawab pertanyaanku dulu! Kamu tidak sedang coba-coba bermain api di belakangku kan?!"

"Bermain api?" ulang Liora, suaranya terdengar pelan namun penuh penekanan. "Aku, atau kamu yang bermain api, Mas?"

"Apa maksudmu?"

Liora menarik tangannya saat merasakan genggaman tangan Haikal sedikit melonggar, menatap suaminya dengan tatapan penuh kekecewaan. Suaminya sudah mengkhianatinya, dan sekarang dia pun ikut bermain gila dengan kakak iparnya. Terkesan jahat memang, tapi seperti itulah faktanya, dia tidak ingin terus berharap pada seseorang yang tidak mau belajar untuk membuka hati untuknya.

"Malam itu sebelum datang ke kafe, kamu habis bertemu dengan wanita lain kan, Mas?" tanyanya yang membuat Haikal tercengang kaget. "Seseorang menelfonku dengan menggunakan handphonemu, dan aku mendengar suara desahanmu dengan seorang wanita."

Kedua matanya melebar, jantungnya seakan berhenti berdetak, Haikal ingat malam itu Casandra mengembalikan handphonenya sebelum dia pergi menemui Liora. Jangan-jangan Casandra sengaja menelpon Liora dengan menggunakan handphone miliknya saat mereka tengah berbagi kenikmatan diatas ranjang.

"Liora, aku..."

"Kamu tidak perlu menjelaskan tentang apapun, Mas." potong Liora. "Dari awal, pernikahan kita memang terjadi tanpa cinta. Hanya demi tetap bisa mendapatkan donatur tetap untuk panti asuhan, aku menyetujui syarat yang diberikan oleh mamamu."

Tatapannya kini melembut, Liora melanjutkan kembali ucapnya. "Aku belajar. Aku belajar untuk mencintai kamu sekaligus menjadi istri yang baik untuk kamu. Tapi aku juga sadar, jika perasaan tidak bisa untuk dipaksakan."

Haikal merasa tertampar dengan ucapan istrinya, jadi malam itu Liora sudah tahu jika dia menghabiskan waktu dulu dengan wanita lain sebelum datang menemuinya di kafe, tapi istrinya ini tetap memilih diam seolah tidak mengetahui apapun.

"Maaf, aku terjebak dalam situasi yang sulit dan rumit." ucap Haikal penuh sesal. "Sebenarnya aku sudah ingin mengakhiri hubunganku dengan wanita itu, tapi dia memiliki video syur kami berdua dan menjadikan itu sebagai ancaman."

Haikal meraih tangan Liora dan menggenggamnya, kali ini tidak ada penolakan dari istrinya itu seperti sebelumnya, Liora menerima perlakuannya.

"Liora, aku mulai menyukaimu, mencintaimu. Aku akan memikirkan cara untuk terlepas dari Casandra supaya tidak ada lagi yang menjadi penghalang dalam rumah tangga kita. Sekarang aku benar-benar mencintaimu, Liora. Aku ingin menjadi suami sesungguhnya untuk kamu." ucap Haikal bersungguh-sungguh.

Liora menghela napas panjang, menarik tangannya dengan gerakan lembut dari genggaman suaminya.

"Maaf, Mas." ucap Liora pelan, menatap suaminya dengan tatapan serius.

"Tapi aku ingin kita bercerai." lanjutnya yang membuat Haikal terkejut.

❄️

❄️

❄️

Bersambung....

1
Zuri
ganti judul juga
Zuri
wadidau... copernyaaaa/Drool//Drool/
Siti Zaid
Kalau ikut kata hati..kakak lebih suka Liora bersama marvin daripada Haikal..rasanya dalam soal ini Haikal uang salah sudah cuekin Liora dan lebih dulu berselingkuh..walau pun hakikat nya Marvin dan Liora juga bersalah...🥺
Violetta: Intinya mereka sama - sama salah dan tidak ada yang bisa dibenarkan ya kak 😁😁 Devinisi ipar adalah maut 🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Apakah pernikahan mereka masih bisa dipertahankan...memandang kedua nya sudah selingkuh...
Violetta: Bertahan sakit berpisah dipersulit sepertinya kak 😁
total 1 replies
Siti Zaid
Author lanjut..tak sabar nak tahu bagaimana dengan pernikahan Liora dan Haikal..🥺
Violetta: Asiap kakak 😁 Terimakasih masih setia menanti /Pray/
total 1 replies
Zuri
jedarrr....
kaget gak.. tegang gak anuu muu
Violetta: Kaget sampai anunya tegang 😁
total 1 replies
Zuri
ya emang sih.. sampe berbagi peluh bersama juga🤣
Zuri
yakk. bongkar aja semuanya... bongkarrr
Zuri
boongnya lancar jaya.. nanti kasih hadiah yak
Violetta: Jatahnya nonstop 😄
total 1 replies
Zuri
baru aja menghabiskan waktu untuk main ber ronde ronde.. ehhh/Silent//Silent/
Violetta: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Zuri
ngadon terus, bakal jadi jga ini adonan🤣
Violetta: Kan biar enak 🤭
total 1 replies
Zuri
tapi kan dirimu suka kann😏
Zuri
kata Andai yg menjadi momok paling anuuu🤧🤧
Zuri
kyknya bakal berat sih
Zuri
bingung gak tu.🤣
Zuri
tapi sekali dia keluar rumah mlah main kuda, gimana dong
Zuri
rasainnn🤣🤣
Nani Rodiah
Bagus liora...tegas lah dan jgn terbawa arus perasaan tdk enak sm papa mertua, kejar bahagiamu dg marvin😍
Violetta: Yee Marvin dapat dukungan 👏👏😍😍
total 1 replies
Zuri
kamu inuk inuk ma si uler, istrimu juga bisa😏
Zuri
bahaya emang ya ipar itu🤧
Violetta: Ipar yang meresahkan ya begini nih 🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!