NovelToon NovelToon
RACUN

RACUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Kisah cinta masa kecil
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Girl_Rain

Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kelabu yang menyelimuti rumah tangga selama lima tahun?

Khalisah meminta suaminya untuk menikah lagi dengan perempuan yang dipilih mertuanya.

Sosok ceria, lugu, dan bertingkah apa adanya adalah Hara yang merupakan teman masa kecil Abizar yang menjadi adik madu Khalisah, dapat mengkuningkan suasana serta merta hati yang mengikuti. Namun mengabu-abukan hati Khalisah yang biru.

Bagaimana dengan kombinasi ini? Apa akan menjadi masalah bila ditambahkan oranye ke dalamnya?

Instagram: @girl_rain67

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Girl_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

H. 30~ Kau Di Sana

"Aku kaget banget, nggak sangka suami kamu begitu. Padahal dulu aku sudah memastikan nggak ada yang bermasalah darinya," ceplos Humaira yang saat ini berada di toko kue.

"Sama, aku juga," jawab Khalisah sekenanya.

Setelah salat isya, Khalisah memutuskan menelpon Humaira duluan setelah dirinya siap. Duduk bersandar pada dinding di ruang tamu sendirian sambil memeluk lututnya, sedang mama Laili dan Hara berada dalam kamar.

"Eh, tapi Edgar keren banget bisa menangkap kelompoknya juga."

Khalisah menggerakkan kepala pertanda ketidaknyamanan ketika nama itu disebutkan, sayang sekali temannya tak bisa melihat. "Ya."

Air matanya kembali jatuh tanpa bisa dicegahnya, namun tidak ada isakan.

Kasusnya tidak sesederhana itu, Humaira. Andaikan kamu tau yang sebenarnya, mungkin kamu bakal berkoar-koar sekarang padanya.

"Bagaimana kalau kamu menceraikan Abizar dan menikah sama Edgar?"

Satu tangannya menghapus air matanya. "Tidak, kamu saja."

"Enggak bisa. Dia kristen."

"Udah masuk Islam kok, entah sejak kapan."

"What!"

Spontan Khalisah menjauhkan ponsel dari telinganya.

Udah cempreng, suka teriak-teriak lagi.

Kembali mendekatkan ponsel ke telinga. "Dia mengucapkan السلام عليكم kepadaku."

"Ah, kalau gitu kamu siap-siap السلام عليكم يا زوجتي. Aku mundur 'deh, dari dulu 'kan Edgar sukanya sama kamu."

"Iya, iya. Sudah cukup pembahasan tentang dia. Aku mau bertanya, apa masih ada lowongan untukku di toko?" tanya Khalisah.

"Kamu bicara seolah aku pemiliknya saja, ini 'kan toko kue milik kamu. Kamu bisa mengambilnya kapan pun dariku. Besok, kemari lah."

"Rencananya gitu, aku bakal ke sana setelah mengunjungi mas Abi."

"Oke. Jangan lupa tamparannya ya, Sayangku."

"Nusyuz."

"Nggak papa. Setelah itu minta maaf, pasti dimaafin mah Abizar nya."

Tanpa sadar waktu dihabiskan untuk obrolan mereka cukup lama, dan baru berhenti ketika jam digital di ponsel menunjukkan 22. 33.

Sebelum tidur Khalisah mengirim pesan pada Edgar. Dia menanyakan kantor polisi yang menahan suaminya. Setelah mendapat balasan, Khalisah tidur di ruang tamu bermodalkan kain panjang yang menyelimutinya. Keadaannya masih sama seperti saat menelpon tadi, dan yang mengetahuinya hanya sosok yang berdiri di hadapan jendela bagian luar.

"Khalisah...." Telapak tangannya melekat pada kaca. Meski tidak terlalu tampak raga dikarenakan lampu tidak dinyalakan, namun Edgar mengenal suaranya. Suara yang akhirnya bisa ia dengar dalam jangkauannya, bahkan suara yang dikhususkan untuknya walau berupa makian.

Akhirnya Edgar memutuskan tidur di kursi yang berada di teras kontrakan. Orang-orang tidak akan menegurnya, lantaran mengenal Edgar sebagai pemilik kontrakan kawasan ini.

Keesokan harinya.

Memasukkan rantang ke dalam kantong kresek besar. "Aku berangkat dulu. السلام عليكم," ucap Khalisah kepada Hara.

"وعليكم سلام."

Rasanya ia baru membuka pintu, tapi kenapa ingin ia tutup kembali. Alasannya ialah wajah tersenyum seseorang yang tidak mau ditemuinya, kini terpampang di depannya.

"Aku hendak memberikan ini." Edgar memperlihatkan koper dan satu tas di bawanya.

Khalisah menengok ke belakang untuk memastikan tidak ada Hara atau, parahnya mama Laili yang melihat. Bisa-bisa dirinya dituduh berselingkuh.

Segera Khalisah menarik satu-satu barang yang dibawa Edgar, dan menempatkan ke samping dirinya.

"Terima kasih," ucap Khalisah. Lalu, Khalisah membuat isyarat dengan tangan agar Edgar bergeser, tapi lelaki itu tak bergerak sedikit pun.

"Ada yang mau aku bicarakan, tapi tempatnya harus tertutup," papar Edgar.

"Kalau begitu di kantor polisi saja, di ruang jenguk. Aku pun berencana ke sana," saran Khalisah mencetuskan cara yang lebih baik. Kondisinya saat ini lagi panik, takut tiba-tiba mama Laili melihat mereka sehingga Khalisah menoleh ke belakang beberapa kali.

"Kalau begitu, karena kita searah, naik mobilku aja ya," celetuk Khalisah yang menciptakan pelototan wanita itu.

"Enggak," tegas Khalisah. "Aku sudah memesan taksi online, dan taksinya pun sudah sampai. Jadi, minggir."

Khalisah mengangkat satu kakinya yang ditekuk, ancaman kalau lelaki ini tak bergeser dia akan menyikutnya menggunakan lutut.

Sontak Edgar membuka jalan. Ini masih baru untuknya, Khalisah yang emosional dari mulut dan raganya yang tidak ragu-ragu digunakan untuk melumpuhkannya.

Aku suka.

Namun disisi lain dapat diartikan Khalisah mulai terbuka padanya, dengan bersikap ekspresif dan semaunya.

Mobil Khalisah lebih dulu laju ketimbang Edgar, namun tibanya mereka secara bersamaan. Khalisah masuk lebih dulu ke dalam kantor polisi dan menuju ke salah satu polisi yang duduk di balik komputer.

"Aku mau bertemu tahanan Abizar Al-Ghifari," ujar Khalisah tanpa basa-basi. Panik, tentu saja. Lelaki itu melangkah seolah akan menerkamnya, sehingga perasaan takutnya muncul.

"Tidak, kita perlu bicara." Edgar sudah berada di samping Khalisah.

Mendadak semua polisi bangkit dan sedikit membungkuk. "Selamat pagi, Pak,"

"Ya, selamat pagi," balas Edgar sedikit membungkuk juga, sebab tercetak jelas kebingungan di dahi si penjara hatinya.

Edgar memutar menjadikan posisinya ke belakang Khalisah, dan mendorong wanita itu untuk berjalan ke ruangan bertemunya tahanan dengan pengunjung.

"Kamu," erang Khalisah.

Tiba di ruangan yang dimaksud, Edgar mengunci pintunya. Lalu berbalik, menemukan Khalisah sudah duduk dan menatap tajam ke arahnya.

Khalisah menghela napas. "Perkataanmu harus padat dan jelas, terserah mau sepanjang apapun."

"Oke." Edgar mengambil tempat duduk di depan Khalisah dengan meja sebagai pemisah.

"Edgar punya alasan lain menikahi kamu."

Oke, Khalisah memiringkan kepalanya pertanda bingung. Namun menimang-nimang ungkapan lelaki di hadapannya ini, dan menghela napas. "Baik, biar aku yang jelaskan yang membuatku memahami perkataan kamu."

"Pertama, mas Abi punya wanita yang dicintainya, tapi memperjuangkanku dan menikahiku disaat wanita yang dicintainya rupanya juga mencintainya. Kedua, mas Abi terkadang kebablasan menunjukkan cintanya kepada Hara, tapi disaat seakan tersadar mas Abi menunjukkan pilihannya yaitu aku. Ketiga, mengapa mas Abi memaksa sekali untuk bercerai dengan Hara disaat aku setuju untuk hidup bersama? Padahal harusnya mas Abi senang aku setuju diduakan dengan orang yang dicintainya pula, tapi tetap saja menunjukkan penolakan."

Khalisah menyodorkan tangan kepada Edgar dan melotot. "Berikan," tekannya.

Edgar nyengir dulu sebelum meletakkan ponsel di tangan Khalisah. "Di tahun 2025 ini kamu baru bicara denganku."

"Aku bisa membencimu jika kamu melakukan hal-hal gila seperti ini lagi." Khalisah menghapus rekaman suara di ponsel lelaki itu, dan menaruhnya di meja.

Edgar berdehem dan berposisi selayaknya polisi yang berwibawa. "Sejujurnya, aku pun heran pada sikap Abizar setelah kedatangan istri keduanya sekarang. Oleh karena itu, aku kembali menelusuri asal mula Abizar melakukan kejahatan, rupanya sudah dimulai semenjak kelas satu SMP."

"Ke-kelas satu SMP." Khalisah menutup mulutnya merasa syok.

"Iya. Lebih tepatnya Abizar melakukannya setelah papanya meninggal."

"Apa kaitannya?" tanggap Khalisah.

Edgar mengambil ponselnya, mengotak-atik dan menunjukkan layarnya pada Khalisah. Wanita itu membulatkan matanya.

...☠️...

...☠️...

...☠️...

Ada opini kah?

Uang parkirnya 😈🗡️

1
Aminin azaaa
bingung Thor Edgar kan seorang polisi, tp bertahun tahun jd bodyguard khalisah, gimana cara bagi waktu nya🙏🙏
Masitoh Masitoh
jujur aku heran dgn sikap Khalisah terlalu baik ya Thor walau mertua SDH hadirin madu bahkan suaminya mafia
@Girl_Rain67: Jujur, Rain pun pengen jadi Khalisah. Tapi tak sanggup 😢
total 1 replies
Dinda Putri
up
Dinda Putri
Lanjut Thor jangan kelama an upnya jadi penasaran
@Girl_Rain67: Siap, kak
total 1 replies
Dinda Putri
luar biasa
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
@Girl_Rain67: Insyaallah
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Aminin azaaa
lanjutkan
@Girl_Rain67: Siap, kak. /Smile/
total 1 replies
Aminin azaaa
lanjut
Gadiscantik27
Malam, kak. Boleh minta support balik, kak?
@Girl_Rain67: Boleh, kak 🌹
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!