NovelToon NovelToon
Pembalasan untuk Bibi Licik

Pembalasan untuk Bibi Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nofi Aprinsa

Dia yang memberiku kehidupan.. tapi justru dia sendiri yang menghancurkan hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofi Aprinsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 27

Sinta masih terbaring lemah di rumah sakit, menunggu Dokter untuk memeriksa keadaannya. Entah mengapa sebagai seorang istri, Sinta merasakan firasat aneh tentang suaminya. Ingin sekali dirinya menolak batinnya, yang mengatakan bahwa terjadi suatu antara sang suami bersama mantan kekasihnya. Namun tetap saja perasaannya membuat dirinya tidak nyaman. Sungguh Sinta masih mencintai suaminya saat ini, hingga ia putuskan untuk berdoa agar apa yang ia pikirkan tidaklah benar.

“Ya Tuhan... hamba berdoa kepadamu, tolong lindungi suamiku dari segala mara bahaya. Lindungi dia juga dari perbuatan keji dan tercela. Saat ini hatiku memang sakit atas perlakuan suamiku terhadapku. Tapi meskipun begitu, aku sangat mencintainya Tuhan. Jadi hamba mohon lindungi dia. Aamiin.”

—————

Di sisi lain Bagas dan Sofi masih bergelut dengan sesi ciuman panas mereka, dan itu sangat membuat Sofi bahagia. Bagas yang selama ini menjaga jarak dan seakan sok jual mahal terhadap Sofi, justru kini sangat bringas bagaikan binatang buas yang siap untuk menerkam. Namun Sofi masih berusaha bertahan. Mencoba mengulur waktu sampai Bibi Salamah dan para warga datang untuk menangkap basah mereka. Mungkin jika Sofi sedang tidak dalam misi menjalankan rencana bersama Bibi Salamah, dia akan dengan senang hati membuka pakaiannya untuk orang yang sangat ia cintai. Tapi entah karena doa Sinta yang terkabul, atau memang Tuhan tidak berpihak pada keduanya. Ciuman merekapun terhenti karena asap tiba-tiba masuk kedalam kamar Sofi.

Uhuk!

Uhuk! Uhuk!

“Kenapa tiba-tiba ada asap? Apa kamu menyalakan sesuatu? Tanya Bagas pada Sofi.”

“Tidak mas, bukankah daritadi aku bersamamu. Mas kenapa asapnya semakin tebal? Uhuk! Uhuk! Aku sulit bernafas,” jawab Sofi sambil terbatuk.

“Sepertinya ada sesuatu yang terbakar. Kita harus segera keluar dari sini!”

Dan benar saja, api telah membakar sebagian rumah kontrakan itu dari arah belakang. Bagas segera menyeret Sofi untuk segera keluar kamar bersamanya. Tak lupa mereka mencari handphone dan dompet terlebih dahulu yang menurut mereka sangat penting untuk di selamatkan.

“Mas tunggu! Tolong bantu aku cari handphoneku, aku belum menemukannya, ucap Sofi panik.”

“Cepatlah! Apinya semakin besar, kita harus segera keluar dari rumah ini. Soal handphone, kamu bisa membeli handphone baru,” perintah Bagas kepada Sofi. Namun Sofi masih bersikeras mencari bahkan berniat untuk kembali ke kamar yang sudah terbakar.

“Tidak! Kalau handphone itu terbakar rekamannya juga ikut hilang.”

“Cepat keluar!”

Bagas tak peduli soal handphone. Dirinya menarik tangan Sofi dengan keras agar segera mengikutinya keluar rumah untuk keselamatan mereka berdua. setelah mereka berdua keluar, terlihat api berkobar semakin hebatnya. Bahkan kini tidak hanya rumah kontrakan Sofi yang terbakar, melainkan rumah tetangga samping kiri dan kanan yang juga menjadi korban si jago merah. Sungguh tak habis pikir, rumah yang tadinya aman dan nyaman tiba-tiba terbakar hebat dan menghancurkan seluruh isinya.

Rombongan Bibi Salamah beserta warga yang tiba di lokasi kejadian dibuat panik seketika dengan adanya kebakaran hebat yang kini semakin menjalar luas ke area sekitarnya. Bahkan dalam sekejap mereka semua lupa dengan niat dan tujuan awal mereka sebelumnya. Warga pun pontang-panting berlarian mencoba menyelamatkan barang berharga yang masih bisa di selamatkan. Mencoba mencari pertolongan dengan menghubungi pemadam kebakaran, polisi dan juga petugas medis.

Sofi terduduk lemas menyaksikan rumah kontrakan beserta perabot di dalamnya hangus terbakar. Tak hanya itu, handphone dan beberapa uang perhiasan semuanya ludes ikut terbakar.

“Sofi, kamu baik-baik saja?” Tanya Bagas yang begitu khawatir terhadap Sofi.

“Kenapa jadi seperti ini mas? Hiks.... uangku, perhiasanku dan handphoneku juga ikut terbakar mas.. hiks.”

“Tenanglah, semua itu masih bisa kita dapatkan kembali. Mas bisa membelikan kamu handphone baru lagi.”

Sebenarnya bkn hanya masalah handphonenya, tapi isi di dalamnya. Sofi sudah bersusah payah merekam kebersamaan mereka sejak tadi. Bahkan sesi ciuman panas merekapun ikut terekam di dalamnya. Itu akan Sofi gunakan sebagai bukti dan juga senjata untuk mendapatkan Bagas dan sekaligus untuk menyerang Sinta. Kini semua lenyap sudah.

Bibi Salamah dan juga Bimo yang berada di lokasi kejadian pun ikut bergabung bersama mereka.

“Bagas, Sofi, kalian baik-baik saja?” Ucap Bibi Salamah.

“Bibi?! Bimo?! Kalian di sini juga?” Tanya Bagas yang sangat terkejut melihat Bibi dan juga adik sepupunya berada di lokasi yang sama dengannya. Sementara Sofi, dia hanya duduk lemas sambil menangis.

“Bibi kebetulan lewat, karena ramai jadi Bibi mampir. Ternyata rumah Sofi kebakaran. Memangnya kenapa bisa jadi begini?”

“Saya juga tidak tahu Bi, tiba-tiba saja api muncul dan membakar semuanya.”

“Sudahlah, sekarang lebih baik kita pergi dari sini. Karena pasti polisi akan segera tiba. Jangan sampai kalian berdua berurusan dengan polisi. Kau bawa Sofi kerumah sakit. Sepertinya dia menghirup banyak asap. Itu tidak baik untuk paru-parunya. Dan Bibi akan pulang bersama Bimo.”

“Baik Bi.”

Mereka pun akhirnya pergi dari lokasi kejadian itu.

Bibi Salamah dan sang putra Bimo memutuskan untuk pulang, sementara Bagas menuju rumah sakit untuk mengantar Sofi yang lemas dan sesak karena menghirup begitu banyak asap.

————

Seorang dokter tengah memeriksa keadaan Sinta, agar bisa nemastikan apakah pasien di perbolehkan pulang atau tidak. Dan ternyata, kondisi Sinta cukup stabil hingga sang dokter memperbolehkan pasien untuk pulang kerumah saat ini juga.

“Jadi Sinta sudah boleh pulang sekarang juga dokter? Tanya Pak Teguh pada sang dokter.”

“Kondisinya lumayan stabil. Jadi saya ijinkan Bu Sinta untuk pulang. Tapi ingat, bu Sinta harus tetap menjaga dirinya dengan baik. Minum obat secara teratur banyak istirahat, makan-makanan sehat, dan yang terpenting jangan sampai stres, atau cemas berlebihan.”

“Baik dokter, terima kasih banyak.”

Setelah mendapatkan ijin dari sang dokter, Sinta pun bergegas untuk segera pulang di temani oleh sang Paman.

—————

“Brengsek! Sialan! kenapa rencana kita harus gagal?! Dasar Sofi bodoh! Ucap Bimo di sela-sela dirinya mengemudi.”

“Nak bersabarlah, ibu juga tidak menyangka bahwa akan ada kendala seperti ini.”

“Sejak awal aku sudah ragu pada perempuan bodoh itu. Benar-benar tidak bisa di andalkan. Seharusnya mereka sudah menikah malam ini, dan aku akan lebih mudah untuk menguasai semua yang mas Bagas miliki.”

“Jangan khawatir nak, ibu akan membuat rencana baru.”

“Aku sudah bosan ibu! Selalu hidup dalam bayang-bayang mas Bagas. Aku bahkan harus menunggu belas kasihnya untuk mendapatkan hal kecil sekalipun. Dia bahkan meremehkan pekerjaanku. Tggal di rumah fasilitas kantor, dengan gaji yang selalu di potong untuk membayar hutang. Sialan!”

“Ibu berjanji nak, kita pasti akan segera mendapatkan apa yang kita inginkan.”

————

Sementara Bagas dan Sinta akhirnya tiba di rumah sakit. Mereka tidak tahu bahwa sebenarnya Sinta juga berada di rumah sakit yang sama dengan mereka saat ini.

Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya jika Bagas bertemu dengan Sinta? Mungkinkah Sinta dan Sofi akan bertengkar hebat hingga saling jambak-menjambak? Nantikan kelanjutannya.

1
P S
/Good/
Wanita Aries
Kepok tu si ulat bulu
Wanita Aries
Karakternya ngeselin
Si shinta bloon, si bagas pilnplan
NA: 😬🙏🏻 jewer aj kk kalo ngeselin 😅
total 1 replies
Wanita Aries
Hadeh karakter bagas ngeselin
Wanita Aries
Salamaha bakal menyesel krna menghancurkan kebahagiaan anaknya
Wanita Aries
Apa anak bibi itu menghilang atau nnti si shinta anaknya
Wanita Aries
Awal yg menarik
NA: Terima kasih banyak kk sudah mampir🙏🏻
total 1 replies
Be Ce
Wow 👩‍🏫
NA: Makacih 🫶🏻🙏🏻
total 1 replies
Nona Egaa
Memang ya kalo dalam hubungan ada yg ikut campur itu menyebalkan.. apalagi kalo pengaruhnya dari orang yg dekat kayak (keluarga kita/ keluarga suami) gitu deh 🥱
NA: Betul sekali.. dan rasanya sungkan untuk melawan karena alesan keluarga.
total 1 replies
Nona Egaa
Lanjut thor,, akan lebih enak kalau dialognya menggunakan tanda seperti ini "" , selebihnya sangat baguss..
NA: Trimakasih masukan nya.. akan saya coba 🙏🏻
total 1 replies
sSabila
ceritanya bagus, alurnya mudah dipahami
sSabila: hihi terima kasih kak
NA: Aku baca juga punya kk “bertahan luka” kok bisa si bikin cerita sebagus itu.. aku msh perlu bnyk belajar ni dr kk🙏🏻🥰
total 2 replies
sSabila
hai kak aku udah baca semua karya kakak, ceritanya bagus aku suka. semangat berkarya terus kak


jangan lupa mampir juga di novel aku
" bertahan luka"

Terima kasih
NA: Trimakasih banyak… 💪🏻💪🏻 jadi semangat buat nulis lagi 🥰😘🙏🏻
total 1 replies
NA
Tolong bantuanya untuk para pembaca..🙏🏻 tolong beri aku like agar aku lebih semangat untuk update episode☺️
NA
Mohon bantuan like nya untuk para pembaca.. agar aku lebih semangat dalam update cerita🙏🏻
Lourdes zabala
Nggak bisa berhenti.
ciara_UwU
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
NA: Trimakasih banyak.. nantikan kelanjutan nya🙏🏻☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!