Adeline adalah putri dari kerajaan kecil yang diabaikan, setelah di jodohkan ia malah melarikan diri dari pernikahan dengan Grand Duke Bahdrika yang terkenal dingin setelah bercerai dari istri pertamanya. Siapa sangka setelah semua itu ia malah terlibat dengan putra grand duke, menjadi pengasuh duke muda dan tinggal di dalam Kediaman
Bahdrika.
Akankah identitas asli Adeline terbongkar?
Bisakah Adeline bertahan tinggal di kediaman itu?
Nantikan alur ceritanya pada bab-bab yang akan datang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lasri Anariya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Rasa takut Erick.
Bab 17
Pulau mistis muncul pada masa Kaisar generasi ketiga di seberang laut daerah selatan saat itu, di masa itu kaisar berjuang bersama para kesatria sekuat mungkin untuk memukul mundur ratusan monster tersebut sebabnya kekaisaran dilanda krisis selama puluhan tahun dan pergantian kaisar ke generasi seterusnya.
Perang melawan monster tidak ada hentinya kala itu, selatan tidak lagi menjadi tempat tinggal karena tidak ada yang dapat menghalangi para monster, hingga muncul pria bernama Bahdrika bersama beberapa orang dari berbagai ras memerangi monster. Hanya butuh waktu setahun Selatan bebas dari monster sebagai hadiah dari kaisar dia diberikan seluruh wilayah sebelah Selatan, untuk menjaga agar monster tidak melewati selatan. Bahdrika membuat pembatas di sebelah barat selatan tempat masuknya monster, sampai saat ini monster selalu muncul 3 tahun sekali para masa yang tidak menentu.
Saat ini perang sudah mulai, garda depan terdiri dari divisi satu dan dua melakukan yang terbaik untuk membunuh setiap monster agar tidak ada yang lepas menuju benteng pertahanan, dan untuk monster yang berada di udara menjadi urusan divisi 3 yang di pimpin oleh Zain bersama tim pemanah. Panah yang mereka gunakan bukanlah panah biasa melainkan panah lebih besar dari tombak, busurnya adalah katapel besar yang bebas mereka arahkan ke mana saja.
"Tembak!" perintah Zain saat para monster itu sudah dalam jangkauan mereka, Zain pun ikut melesat ke udara menggunakan bangkai monster yang jatuh sebagai tumpuan sambil memenggal kepala monster lainnya gerakan Zain seperti orang yang menari di udara, para kesatria yang melepaskan anak panah mereka tidak perlu mengkhawatirkan Zain sebab pria itu seperti memiliki mata dibelakang kepalanya yang mampu membuat dia menghindari serangan dari bawah.
Selain mereka ada tenaga bantuan dari tenaga medis berisi pria-pria kekar, jika tidak dapat dihindari mereka akan menyerang monster menggunakan tangan kosong. Namun tugas utama mereka adalah membawa kesatria yang terluka ke tenda medis untuk perawatan, serta mengantar posion berbagai macam jenis pemulihan ke gardan depan.
Erick adalah salah satu kesatria yang mengalami luka parah, lengannya putus saat akan menyerang Orc yang membawa kapak besar dipundaknya. Jangan ditanyakan lagi medan perang yang baru pertama kali ia kunjungi ini sangat memeras kekuatan fisik dan mentalnya, rasanya ia tidak sanggup lagi untuk kembali ke sana padahal sudah bergaya keren di depan Anna dan Adeline. Beberapa kesatria yang datang bersamanya bangkit dengan cepat dari ranjang medis kembali ke medan perang, mereka menggila sangat gila di depan sana memperlihatkan wujud dari pengalaman mereka yang sudah hidup lama di selatan. Erick berpikir andaikan saja ia memiliki sedikit keberanian seperti mereka.
"Permisi, ada kotak racun pedang tersesat ke sini?" tanya Ophir menyikap tenda medis yang ada Erick di dalamnya.
"Dasar ketua, seharusnya anda lebih teliti lagi menangani racun berbahaya seperti ini. Ambillah itu!" seorang wanita menunjuk kotak yang mereka asingkan disudut ruangan, Ophir pun masuk ke dalam tenda dan tatapan keduanya bertemu.
"Bisa paman bantu angkat kan?" pinta Ophir, Erick turun pun dari ranjang lalu mengangkat kotak tersebut.
"Pasien harus dikembalikan ketua, dia masih harus pulihkan lebih dalam lagi," ucap perawat yang menangani Erick.
Tenda ahli racun berada jauh di belakang, di sana juga tidak terlalu ramai hanya ada beberapa kesatria yang datang lalu pergi mengambil racun.
"Letakan di sini saja." Ophir menunjuk tumpukan kotak kayu lainnya, Erick pun meletakkannya lalu berbalik untuk pergi.
"Paman, apa di depan sana terlalu sulit untuk mu?" tanya Ophir, Erick menghentikan langkahnya lalu ia berbalik lagi menghadap Ophir.
"Tidak sama sekali," jawab Erick tetap tersenyum, tidak mungkin pikirnya untuk memperlihatkan kecemasannya pada anak berusia 12.
"Paman, rekan para tentara bayaran mu sekarang dulu saat baru bergabung dengan kami sangat merepotkan, mereka menangis seperti anak kecil saat terluka, memeluk perawat medis saat akan ditarik paksa ke medan perang lagi, dan lebih parahnya mereka mengembalikan uang muka pada duke karena tidak tahan untuk pulang. Tapi paman tidak melakukan hal itu, sudah terbukti paman sangatlah kuat menanggung semuanya sendirian."
Erick sedikit terhibur mendengarnya, "Terima kasih, nak. Aku sangat cemas padahal sudah ku katakan pada putri ku kalau aku akan berjuang dan kembali sebagai pahlawan."
"Paman sudah jadi pahlawan sejak menginjakkan kaki di medan perang ini."
"Nak, apa tidak sulit bagi mu berada di sini?"
"Semua orang merasakan yang namanya pertama kali dan aku juga demikian. Tapi aku percaya pada mereka yang ada di depan sana, dan memegang rasa percaya dari grand duke kalau aku bisa melakukan tugas ku. Perkenalkan paman, aku adalah Ophir Denada dari ras setengah drawft tugas ku pembuat racun sekaligus ketua dari bagian ini dan salah satu dari 12 anggota bulan sabit." Ophir memperkenalkan dirinya yang memiliki identitas tidak biasa.
"Salam kenal, master." Erick jadi gugup karena di depannya berdiri anggota bulan sabit yang dari rumornya mereka adalah bawahan setia grand duke sekaligus pemegang kekuasan tertinggi setelah duke di Selatan.
"Paman, tidak usah begitu formal. Semua orang di sini tahu aku jadi bertingkah biasa saja seperti mereka. Paman, satu lagi. Kembalilah ke medan perang, jika paman takut tidak dapat mengalahkan monster maka percayalah ada banyak rekan paman di sana dan mereka akan membantu, paman harus percaya pada mereka dan biarkan mereka percaya pada paman. Semangat!" dukungan Ophir membuat Erick malu, setelah itu kembali ke tenda medis untuk melanjutkan perawatan terakhir memperkuat tangannya setelah diregenerasi. Erick menghela nafas kemudian berlari ke depan dengan cepat, pemandangan mengerikan kembali membuatnya bergidik ngeri hanya saja ia tidak mau kembali tanpa merasakan agar ia bisa menceritakan pada Adeline seberapa menakutkannya tempat berisi monster dan para orang gila ini.
*****
“Tuan muda," panggil burung yang bertengger di jendela kamar Adeline, beberapa kali burung itu memanggil sampai Ailee yang terlelap akhirnya bangun.
"Suara ini," batinnya menatap tajam burung tersebut.
"Anda ada di mana? saya akan men ...." Ailee mencekik leher burung itu dan mematikan lampu dalam kamar, ia tidak mau Andrew yang meminjam indra burung ini melihat Adeline.
Andrew adalah elf yang tidak bisa bicara. Namun kemampuannya yang mampu mengendalikan hewan dan meminjam indra mereka membuatnya dapat berbicara, kemampuan ini sangat langkah hanya beberapa elf yang beruntung mendapatkannya.
"Sialan kau! beraninya kau menyusup ke mari, matilah sana!" geram Ailee.
"Tuan muda, jika anda tidak juga mengirim di mana lokasi anda sampai pagi nanti maka saya akan mencari anda ke mana pun sampai anda di temukan. Sudah cukup main-mainnya," ucap Andrew kemudian hilanglah cahaya dikepala burung itu, Ailee melepaskan burung tersebut dan membiarkan dia terbang lagi di udara.
Untuk saat ini ia tidak bisa lagi terlalu lama atau ancaman Andrew akan menjadi kenyataan, malam itu juga Ailee bergegas mengganti pakaiannya lalu ia berjalan pelan-pelan keluar rumah. Tidak lama setelah Ailee pergi Anna keluar dari dalam kamarnya, ia tidak berniat menyusul atau menghentikan Ailee. Untuk menghindari kecemasan Adeline, Anna membuat surat palsu seolah itu dari Ailee yang mengatakan jika dia harus pulang tanpa kesempatan berpamitan langsung.
"Bagaimana Andrew? apa sudah kabar dari tuan muda?" tanya Melvin disela-sela pekerjaannya.
"Akan ada saat matahari terbit," tulis Andre.
"Akhhhhhh! hentikan, ini sakit. Lepaskan aku!" Karina berteriak kencang saat tangannya dipaku pada pegangan kursi.
"Ini hukuman mu karena sudah menculik duke kecil kami, jika saja Jayden tidak punya pekerjaan maka dia akan merobek daging mu, mengeluarkan tulang-tulang mu lalu akan disembuhkan oleh ku dan dia akan mengulang hal yang sama sampai nyawa mu terlepas," ucap Melvin menyelesaikan kegiatannya.
"Ah! masih ada kasur kejut, Andrew mau kah kau bertaruh dengan ku jika dia berbaring disana maka bagian tubuh mana yang akan terbelah," ajak Melvin, Andrew menggeleng lalu ia keluar dari penjara bawah tanah. Pemandangan setelah itu sangat tidak pantas dijadikan tontonan.
Begitu matahari terbit lokasi pasti Ailee akhirnya ditemukan, ia ada di kota pinus yang letaknya 3 hari perjalanan dari desa Hilya. Hanya dalam waktu semalam Ailee berhasil menempuh jarak itu dengan kekuatan bawaannya.
****
Bersambung.
Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘
Adeline adalah karakter yang kuat dan kompleks, mewakili banyak wanita yang berjuang melawan batasan sosial. Dalam perjuangannya, dia harus menghadapi berbagai tantangan dan mempertanyakan identitasnya sendiri. Hubungan yang dia jalin dengan tokoh lain menambah kedalaman cerita, menciptakan ketegangan yang menarik.
Gaya Penulisan:
Gaya penulisan Lasri Anariya sangat engaging, dengan narasi yang mengalir dan dialog yang natural. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.
Kesimpulan:
"Mirage of Love" adalah novel yang menarik dan relevan, memberikan pandangan mendalam tentang cinta, kebebasan, dan identitas. Dengan alur yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini akan membuat pembaca terbawa dalam kisah perjalanan Adeline.
Rekomendasi:
Bagi penggemar cerita romantis dengan elemen drama dan konflik emosional, "Mirage of Love" adalah pilihan yang tepat. Ini adalah bacaan yang akan membuat pembaca merenungkan pilihan hidup dan arti sebenarnya dari cinta.
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/