" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati
" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke
" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya
"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang
Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai
" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya
"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari
"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya
yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Seperti saat ini Queen sedang sibuk memeriksa berkas berkas yang akan dia kirim kepada Luke, tapi yahh itu semua melalui email, semenjak bekerja disana Queen tidak pernah melihat Luke datang lagi ke perusahaan itu
" Hah, sungguh hari yang membosankan, kapan rencana gue bisa kelar kalau mangsanya saja tidak pernah muncul" ucapku Frustasi
"Kalau begini terus kapan gue bebas dari sini aduhhh, kok gue kejebak sendiri sih, tau lah gue pusing" ucapku sambil terus merenggangkan ototku yang sudah pegal-pegal
"Queen silahkan keruang CEO sekarang" terdengar suara dari interkom yang ada di meja
"Baik pak" balasku langsung bergegas kearah ruangan CEO yang berada tepat di sebelah ruanganku
"Kenapa sih, manggil keruang CEO segala, masih kusut juga ini" ucapku kesal
Tok tok tok
"Permisi" ucapku mengetuk pintu menunggu dipersilahkan
"Masuk" ucap seseorang dari dalam dan akupun langsung masuk
"Ada yang bisa saya bantu pak??" Ucapku trus menunduk saat tau ternyata Luke yang berada di depanku
" Silahkan duduk, atau kamu lebih suka berdiri saja" ucap Luke yang sudah berdiri dan berjalan kearah ku
" Maaf pak" ucapku dan buru buru untuk duduk di kursi yang ada didepan meja kerja Luke
"Queen Eleanor, Right" ucap Luke dengan nada dinginnya
" benar tuan nama saya Queen Eleanor" ucapku membenarkan
" Kalau boleh tau ada apa tuan memanggil saya" ucapku tanpa melihat kearahnya aku hanya terus menunduk
" Tidak ada hanya ingin" ucapnya enteng dan membuatku menahan kesal dalam hati
"Kalau begitu saya permisi tuan, masih banyak yang harus saya kerjakan, dan ada beberapa berkas yang harus saya berikan kepada anda" ucapku sambil berdiri dari kursi
" Siapa yang mengijinkan kamu berdiri dari kursi itu?" ucap Luke dengan nada dinginnya
"Maaf Tuan" ucapku langsung duduk
"Kamu, harus menemaniku disini" ucap Luke lagi sambil berjalan kearah sofa yang ada di ruangannya
" Tapi tuan, berkas berkas yang akan tuan tanda tangani ada diruangan saya" ucapku
" tidak perlu berkas, saya ingin mengajak kamu menghadiri sebuah pesta" ucapnya sambil menatapku dengan intens
"Pesta??, Tapi kenapa harus saya tuan?" ucapku merasa bingung
" karna hanya kamu yang terlintas dipikiran saya" ucapnya enteng
"Hah" ucapku melebarkan mata karna kaget
" Maksud tuan, saya ada dipikiran tuan" ucapku dengan nada menggoda
" Tidak, kau hanya terlintas" ucapnya berusaha mendatarkan wajahnya
" Ahh, tuan padahal kalau saya ada dipikiran tuan juga tidak apa-apa, tidak akan ada yang marah juga, tapi mungkin tuan, kan saya tidak tau seandainya tuan punya kekasih atau apalah itu namanya" ucapku lagi sambil menaikkan bahuku
" Tidak ada" ucapnya singkat
" yahh kan saya cuma nebak tuan" ucapku lalu mendekat ke arah Luke duduk
" Tapi tuan, acaranya kapan , dan acara apa??" ucapku bertanya
" kamu hanya perlu ikut saya dan jangan banyak tanya" ucapnya langsung berdiri
" Yahh, kan saya mau memilih gaun untuk saya pakai tuan, kalau gaun saya tidak cocok kan tuan juga yang malu" ucapku membuat Luke jengkel
"Ck, nanti akan ada yang menemui mu di rumahmu pukul 7 malam nanti, dan kita akan berangkat jam 8 malam, jadi usahakan kau akan siap dalam waktu satu jam, karna saya tidak suka menunggu, dan silahkan keluar" ucapnya panjang lebar lalu mengusir saya
sedangkan Queen hanya melongo mendengar ucapan Luke itu
" Emang tuan tau alamat saya??" ucapku menarik perhatian Luke
" dan juga saya tidak tinggal di rumah saya tuan, saya sekarang tinggal di apartemen" ucapku lagi memberitahu Luke
"Kirimkan alamatmu pada Ciano dia yang akan menjemputmu" ucap Luke dan duduk dikursi kebesarannya
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi" ucapku pamit
"Hmm" dan Luke hanya dehem
Beberapa jam kemudian Tepat pukul 6 malam bertepatan Queen baru bangun tidur, Yahh setelah Queen pulang kerja di ketiduran
Ting tong
Ting tong
"Aduh siapa sih ganggu orang aja" ucapku malas karna baru saja bangun tidur
Ting tong
Ting tong
"ya ya sabar kenapa sih" ucapku sambil berjalan dengan enggan kearah pintu
"Siapa sih ganggu aja" ucapku saat membuka pintu
Dan betapa terkejutnya Queen saat melihat siapa yang ada didepan pintu apartemennya
"Ehh, Tuan, masuk tuan" ucapnya menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan mempersilahkan Luke dan yang lainnya masuk
" Tuan kenapa kesini??" ucapnya setelah Luke dan Ciano duduk disofa seakan lupa akan tujuan Luke datang
Yah yang datang Luke dengan Ciano dan beberapa orang dibelakangnya
" Kamu lupa apa yang saya bilang tadi dikantor" ucap Luke yang tak percaya Queen lupa akan ucapannya tadi
" Emang apa Tuan" ucapku pura pura lupa
"Ck, benar benar tidak bisa di harapkan" gumamnya tapi masih bisa didengar oleh Queen yang memiliki telinga terlatih
"tuan bicara sesuatu" ucapku seakan memastikan apa yang kudengar
"Tidak apa-apa" ucap Luke sedangkan Ciano hanya diam memperhatikan sahabat sekaligus atasannya itu
" Kalian cepat masuk dan make over Dia" ucap Luke pada beberapa orang dibelakangnya yang merupakan penata rias dan membawa gaun untuk dipakai oleh Queen
"Baik tuan, Mari nona kami bantu" ucap penata rias itu
" Mari lakukan di kamar saya saja soalnya saya mau mandi dulu hehe" ucapku sambil membawa mereka masuk kamar
"Baik Nona" balas mereka dan mengikuti Queen
"Ck, Dia tidak punya malu apa sampai bilang belum mandi segala" ucap Luke yang merasa terganggu
"Nggak biasanya kau terganggu dengan ucapan seseorang Luke, Ada apa?" ucap Ciano penasaran
" nggak ada dan aku juga nggak terganggu" ucapnya dengan nada berusaha tenang karna yahh dia mulai terganggu dengan Queen, Queen selalu muncul dalam pikirannya
" Are you sure" ucap Ciano yang tak percaya karna dia sangat tau seperti apa sahabatnya itu
"yeah" ucapnya singkat
Setelah menunggu lebih dari satu jam, Luke sudah mulai bosan akhirnya lebih memilih berkeliling Apartemen Queen sedangkan Ciano sudah tertidur sejak setengah jam yang lalu
" apa dia tinggal sendiri disini" ucap Luke setelah berkeliling Apartemen Queen
"Tuan Nona sudah siap" ucap Penata rias yang sudah keluar dari kamar Queen dan setelahnya Queen pun keluar
Queen keluar dengan gaun hitam yang sangat pas di bodynya yang langsing tapi besar dan padat dibagian tertentu, dengan sedikit riasan yang menambah kecantikannya yang memang sudah cantik tanpa riasan sekalipun, Tapi gaun yang Queen kenakan sedikit memperhatikan dadanya yang padat dan mulus
"Kalian boleh keluar" ucapnya pada para penata Rias itu
"Tuan, Tuan kenapa??" ucapku yang pura pura tak tau kenapa Luke sampai seperti itu
"Sudah kita berangkat sekarang" ucapnya saat tersadar dari terkejut
"Ciano kau akan terus disana atau ikut denganku " ucapnya langsung berlalu
"Mari Nona, Biar saya antar kelihatannya Nona cukup kesulitan" ucap Ciano sengaja saat melihat Luke hampir sampai di dekat pintu
Queen yang juga paham maksud dari Ciano pun mengikuti permainan Ciano
" Ya, saya cukup kesusahan"Ucapku dan langsung membuat langkah Luke berhenti
" Kalian akan terus bergosip disana" ucap Luke dingin
" Santai lah sedikit Luke, kita akan pergi kepesta jangan terlalu tegang gitu lah" ucap Ciano dan berjalan kearah Luke dan diikuti oleh Queen
"Maaf tuan" ucapku menundukkan kepalan dan berjalan dibelakang mereka
dua puluh menit mereka dalam perjalanan dan sepanjang perjalanan suasana didalam mobil begitu sunyi sampai akhirnya mereka sampai di sebuah hotel ternama
Dan acara yang akan di adakan adalah acara pertunangan perempuan dari masalalu Luke yang sudah mengkhianati Luke beberapa tahun lalu
"Kita sudah sampai, pastikan kau selalu menggandeng lengan ku dan tidak berbicara apapun, karna kamu aku ajak kesini buat jadi pasangan pura pura, paham" ucap Luke sebelum keluar dari mobil untuk membukakan aku pintu
"Saya mengerti tuan dan saya akan melakukan yang terbaik dan mengusir semua lalat yang akan menempel pada tuan" ucapku menggoda Luke saat dia mengulurkan tangannya
"Dan jangan memanggil saya dengan sebutan Tuan selama pesta, panggil saja sesukamu" ucap Luke menggandeng lenganku masuk
"Kalau honey bagaimana, Boleh" ucapku menggoda Luke dan makin mempererat rangkulan ditangan Luke
"Terserah kau" ucap Luke tenang sambil membawa ku masuk ke tempat Acara dilangsungkan dan sepanjang jalan banyak wartawan memotret kearah mereka sambil berbisik
'Tuan lukas membawa siapa itu, dia sangat cantik, sangat cocok dengan tuan Lukas yang tampan' begitulah bisik bisik yang terdengar di telinga Queen
" Baiklah Honey, ayo kita berpesta" Ucapku gembira dan mengajak Luke masuk
Setelah memasuki ruangan acara, semuanya menoleh ke arahku dan Luke yang saling bergandengan tangan
"Honey kenapa mereka melihat kearah kita?" ucapku sedikit membesarkan suara agar orang yang melihat kearah kami tersinggung
" Tidak perlu memperdulikan orang lain" ucap Luke sambil memeluk pinggangku