Sistem Dewa Terkuat

Jangan lupa like, dan komentarnya. Terimakasih...

°°°

Pelanggan restoran yang melihat kejadian di depannya ternganga tidak percaya dengan apa yang baru mereka lihat.

[Tuan, wanita itu memiliki tipe tubuh Kristal Abadi, tipe tubuh yang hanya dimiliki para Dewa. Tubuh Kristal Abadi miliknya berasa di tingkat emas, tingkat tertinggi dari lima tingkat tipe tubuh Kristal Abadi. Masa depan wanita ini sangat cerah, aku harap Tuan menjalin hubungan baik dengannya.]

Mengetahui keistimewaan yang dimiliki wanita bercadar, membuat bibir Zhang Yu melengkung membentuk sebuah senyuman. Namun, dia tidak tahu hubungan baik seperti apa yang harus dia bangun dengan wanita itu. ‘Sial! Kenapa juga waktu di Bumi aku tidak berusaha menjalin hubungan baik dengan wanita, dan mempelajari bagaimana cara bersikap padanya’ keluhnya dalam hati.

“Kau berani menyerang teman kami! Wanita sialan, kau akan membayar mahal untuk nyawanya!” Ancam salah satu teman pria yang telah menjadi mayat, dan langsung saja dia melesat maju menyerang wanita yang tetap tenang berdiri di tempatnya.

Melihat seseorang melakukan serangan ke arahnya, wanita itu hanya menggerakkan cepat pedang di tangannya. Tidak lama terdengar suara benda jatuh, saat orang yang menyerangnya tumbang, dengan bagian tubuh terpotong menjadi lima bagian.

“Sangat lemah, pantas saja kalian kalah dalam kompetisi!”

Wanita itu mencibir sembari mengayunkan pedang, membersihkan darah dari bilah tajam pedangnya. Dengan sorot mata tajam, dia menatap dua orang yang diam mematung.

“Pergi dan bawa tubuh mereka! Atau kalian ingin bernasib dengan dua orang bodoh itu?” ujar wanita bercadar dengan nada suara dingin yang membuat tubuh keduanya gemetar ketakutan.

Zhang Yu yang melihat kejadian di depannya tersenyum tipis, dan tak ada niatan sedikit pun darinya untuk ikut campur.

Dua orang itu segera mengumpulkan potongan tubuh teman-temannya.

“Jangan sampai kita bertemu lagi! Kalau kalian masih berani menunjukkan wajah di hadapanku, saat itu juga akan menjadi hari kematian kalian!” ujar wanita bercadar, sebelum para pengganggu pergi meninggalkan restoran.

Menghabiskan banyak waktu di restoran, Zhang Yu sadar kalau tak lama lagi tiba gilirannya bertarung. “Nona, bagaimana kalau kita pergi ke alun-alun kota? Kebetulan aku salah satu peserta kompetensi, dan mungkin sudah waktunya aku bertarung di atas arena,” ungkapnya.

Wanita itu sejenak terdiam, saat tahu Zhang Yu salah satu peserta kompetisi. Namun, tak lama dia tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

“Aku ikut denganmu, dan lagi aku sangat penasaran dengan kekuatan kalian berdua.” Wanita itu menatap bergantian Zhang Yu dan Xin Wang, dua orang yang kekuatannya tidak bisa dia ukur.

Dia juga dengan cepat menyambar Zhang Lao, dan kembali menggendongnya. “Kucing kecil, selama tuanmu bertarung untuk menjadi pemenang kompetisi, aku yang akan menjagamu!” ujarnya.

‘Kenapa aku harus bersamanya?’ Zhang Lao mengeluh dalam hati, saat kembali dia digendong oleh seorang wanita.

“Baiklah, aku titipkan kucing itu padamu, tapi tolong jauhkan dia dari kucing betina, karena dia mudah tergoda kecantikan para betina,” ujar Zhang Yu tanpa melihat ekspresi yang ditunjukkan Zhang Lao.

‘Tuan, Anda sungguh tega!’ ujarnya dalam hati.

“Tuan, sebaiknya kita cepat! Saya takut kita terlambat,” ujar Xin Wang, yang membuat wanita bercadar keheranan dengan caranya memanggil Zhang Yu.

Wanita itu berpikir kalau identitas pria berambut putih keperakan tidak sesederhana kelihatannya. Walau tidak bisa merasakan kekuatan mereka berdua, dia dapat merasakan kalau mereka lebih kuat darinya, dan mungkin kekuatan mereka telah melebihi kekuatan penguasa Kota Luan.

“Kalau aku boleh tahu, untuk apa kalian ikut kompetisi? Apa kalian tertarik menjadi murid sekte seribu pedang?” tanya wanita itu penasaran dengan tujuan Zhang Yu dan Xin Wang.

Tanpa berpikir panjang, Zhang Yu langsung menjawabnya. “Kami tidak tertarik bergabung dengan sekte mana pun, tapi kami hanya ingin pergi ke Benua Tengah dengan bantuan sekte itu.”

Wanita bercadar yang mendengarnya hanya mengangguk pelan. Dia merasa kalau jawaban itu benar-benar keluar dari lubuk hati pria, yang sampai detik ini belum memperkenalkan dirinya.

°°°

Saat ini Zhang Yu, Xin Wang, dan wanita bercadar yang sedang menggendong Zhang Lao sudah berada di dekat arena kompetisi.

[Tuan, ada beberapa sosok yang terus memperhatikan kita. Tepatnya mereka ada lima orang dengan masing-masing kekuatan berada di ranah Jalan Surgawi tingkat satu.]

Mendengar informasi dari sistem, Zhang Yu tidak terkejut karena dia juga telah merasakan keberadaan mereka. “Selama tidak membuat masalah denganku, aku akan membiarkan mereka,” katanya pada sistem melalui pikiran.

Pertarungan di atas arena baru selesai, dan kini giliran Zhang Yu dan Xin Wang yang bertarung di atas arena yang berbeda. Menghadapi seorang kultivator di ranah Transformasi, Zhang Yu menunjukkan aura kekuatan satu tingkat dibawah orang itu.

“Dengan kekuatanmu, lebih baik kamu menyerah daripada melakukan pertarungan yang hasilnya sudah diketahui,” ujar lawan Zhang Yu.

“Dengan kekuatan yang lebih tinggi dariku, belum tentu kamu bisa menang. Jadi, untuk apa aku menyerah sebelum bertarung?” balas Zhang Yu.

“Aku sudah baik memberimu kesempatan untuk menyerah, tapi kamu justru memilih kalah dengan menyakitkan. Kalau sudah seperti ini, jangan menyalahkanku kalau aku memberikan luka sangat parah padamu!” ujarnya, sambil memasang kuda-kuda dan bersiap menyerang Zhang Yu.

Zhang Yu hanya menunjukkan senyuman tipisnya, mendengar perkataan lawannya. Tanpa melakukan persiapan, dia akan menyambut serangan lawannya.

Boomm...

Dengan gerakan sangat cepat, pria bertubuh besar menyerang. Zhang Yu terdorong mundur satu langkah dari tempatnya, saat menahan serangannya. Namun nasib buruk menimpa pria yang menyerangnya, dia meringkuk di atas arena sambil memegangi tangannya, yang remuk setelah memukul tubuh Zhang Yu.

“Dia tidak melakukan apa-apa, tapi lawannya mengalami kerugian besar setelah berhasil memukul dadanya,” gumam Li Zhong.

“Tanah Transformasi tingkat dua, sepertinya dia telah menipu kita semua. Membuat lawannya terluka seperti itu, aku rasa kekuatan fisiknya setara dengan kekuatan fisik kultivator ranah Kaisar,” ungkap Li Huang.

Mereka tau fisik Zhang Yu sangatlah kuat, tapi keduanya merasa aneh karena tetap tidak bisa melihat ranah kekuatan pemuda itu. Selain kekuatan fisik, mereka hanya tahu kalau pemuda itu masih sangat muda, bisa dikatakan dia adalah peserta kompetisi paling muda.

Para penonton dibuat bingung dengan apa yang baru saja terjadi di atas arena pertarungan Zhang Yu, tapi bagi kultivator tingkat tinggi, mereka sangat tahu apa yang terjadi, dan itu sangat wajar.

Di arena lain, hanya dengan satu pukulan Xin Wang mengalahkan lawannya.

Kedua tetua sekte seribu pedang melebarkan kedua matanya, saat melihat kekuatan Xin Wang. “Di usia tiga puluh tahun, sudah memiliki kekuatan di ranah Jalan Surgawi tingkat 7. Bukankah dia sudah menyamai pria tua itu, dan kejeniusannya setara dengan murid jenius sekte besar,” ujar Li Huang.

“Jangan lupa, dia tinggal di Benua Selatan, wilayah miskin sumberdaya. Seandainya tinggal di Benua Tengah, aku yakin dia bisa jauh lebih kuat dari sekarang,” kata Li Zhong yang telah memasukkan nama Xin Wang dalam daftar murid luar sekte seribu pedang.

“Mengalahkan lawan dengan cara yang sangat menakjubkan. Aku Li Zhong, mengundang kalian berdua untuk menjadi murid sekte seribu pedang,” katanya bersemangat.

Para penonton dibuat terkejut, dengan apa yang baru mereka dengar.

Setelah ratusan peserta, baru sekarang mereka me dengar ada dua orang yang diundang secara langsung untuk menjadi murid sekte seribu pedang.

Selain terkejut, banyak reaksi lainnya yang mereka tunjukkan. Ada yang kecewa karena kedua orang itu bukan saudara, atau teman mereka, tapi banyak juga yang senang karena ada kultivator muda dari Kekaisaran Qing yang menjadi murid sekte tingkat menengah.

“Aku sudah menduga mereka dapat dengan mudah menjadi murid sekte seribu pedang,” ujar wanita bercadar, yang tanpa lelah terus menggendong Zhang Lao.

°°°

Bersambung...