NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Light Novel
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

karya ini murni imajinasi author jika ada kesamaan nama itu hal yang tidak di sengaja

Galang Bhaskara adalah anak yang dibuang oleh ayah kandungnya sendiri waktu masih bayi. Setelah Galang tepat berumur tujuh belas tahun, Galang bermimpi bertemu kakek tua bungkuk yang mengaku sebagai leluhurnya.

Bagaimana perjalanan Galang untuk menjadi pahlawan kota? Dan, akankah Galang menemukan keluarga kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penculikan lagi

Setelah beberapa menit, akhirnya polisi datang dan membawa Rizal dan kedua temannya. "Huh, huh, huh, pembunuh!" teriak para warga, sedangkan kedua orang tua Rizal menunduk malu.

Jasat Tiara juga dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Tersisa orang tua Tiara, para warga, dan orang tua Rizal di ruang tamu.

"Dasar orang tua ga becus didik anak!" teriak ibu Tiara.

"Maaf, bu, kami ga tau Rizal yang sudah bunuh Tiara, karena kami berdua kerja," ucap bapak Rizal.

"Makanya punya anak di didik yang bener, ngurusinnya cuman uang, sampai anak kalian bunuh orang aja ga tau!" teriak bapak Tiara.

"Huh, huh, huh!" seruan para warga.

"Udah, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, kasian mereka, mungkin mereka emang beneran ga tau," ucap bapak Tiara. "Eh, sampai lupa kalo masih ada kamu, Nak."

"Ngmong, ngmong, siapa nama kamu, Nak? Dan apa kamu temen Tiara?" tanya bapak Tiara.

"Nama saya Galang, Om. Saya bukan teman Tiara, karena arwah Tiara gentayangan di sekolah saya, jadi saya kesini buat ngebongkar kematian Tiara," ucap Galang.

"Kenapa arwah Tiara gentayangan, dan kenapa kamu bisa tau kalo anak saya yang bunuh Tiara?" ucap ibu Rizal.

"Karena arwah Tiara ingin balas dendam sendiri pada Rizal dan kedua temannya. Saya tau Rizal yang membunuh karena saya tanya pada arwah Tiara, dia juga yang menunjukan bahwa jasatnya ada di gudang," ucap Galang.

"Wah, hebat, Mas, masih muda udah tau hal-hal kaya gini," ucap para warga.

"Ya, udah, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, karena udah sore, saya permisi pulang dulu," ucap Galang.

"Iya, silahkan, Mas," ucap para warga.

Galang kembali ke rumah Tiara dan mengambil motornya. Saat Galang akan menggas motornya, nampak arwah Tiara di depannya.

"Makasih, yah, Mas, udah nolongin Tiara," ucap arwah Tiara, kali ini tidak nampak menyeramkan, hanya wanita biasa.

"Iya, sama-sama, kamu yang tenang di sana, kamu jangan pernah menyesal, ini udah takdir kamu," ucap Galang.

Arwah Tiara tersenyum pada Galang dan lebur tertiup angin. Galang kembali menggas motornya menuju rumah.

"Udah sore banget, gini pasti Ibu marah," ucap Galang dalam hati.

Galang sampai di rumah saat malam hari karena jarak sekolah dan desa Mergosari jauh. "Awwww, bu sakit," rintih Galang karena Bu Sari langsung menjewernya.

"Kebiasaan kalo pulang malem ngabarin ke ibu, jadi ibu ga khawatir," ucap Bu Sari.

"Mau ngabarin gimana, Bu? Ibu aja ga punya hape," ucap Galang.

"Oh, iya ya, hehe. Kamu kenapa pulangnya malem?" tanya Bu Sari.

"Tadi main dulu, Bu, ke rumah temen," ucap Galang.

"Oh, yaudah, sana bersih-bersih, terus makan," ucap Bu Sari.

"Siap, Bu," ucap Galang.

Galang selesai makan, saat ini sedang berada di kamar. "Singo, bagaimana caranya agar energi ku tidak gampang terkuras saat menggunakan pusaka busur panah Kanigara?" tanya Galang.

"Tuan hanya perlu banyak-banyak bertapa dan melatih kekuatan dari busur itu, tuan," ucap Singo.

"Baiklah," ucap Galang, langsung ke alam ghoib dalam cincinya. Galang mengeluarkan busur panah Kanigara, nampak aura emas menyala-nyala keluar dari tubuh Galang. Galang langsung melesat kesana-kemari dan memanah secara acak.

"Bum, bum, bum!" Ledakan dahsyat terjadi di mana-mana akibat kekuatan anak panah yang dikeluarkan busur panah Kanigara. Alam ghoib bergetar hebat karena Galang.

Setelah beberapa jam berlatih, Galang kehabisan tenaga. Keringat mengalir di mana-mana, aura emasnya menghilang beserta dengan busurnya.

"Hah, hah, hah!" Nafas Galang memburu. "Baru kali ini gw latihan sekeras ini," ucap Galang sambil berbaring. "Semoga pinggang gw ga encok lagi, dah."

Setelah tenaganya lumayan pulih, Galang kembali ke kamarnya. "Aku sudah berlatih menggunakan busur Kanigara, Singo. Apa kekuatanku sudah meningkat?" tanya Galang.

"Belum, tuan. Itu semua butuh proses. Yang penting tuan terus berlatih, pasti energi tuan akan setara dengan Groban, atau bahkan bisa lebih kuat," ucap Singo.

"Baiklah," ucap Galang, langsung tertidur karena dia sangat capek akibat berlatih.

Di sisi lain, "Bocah brengsek, udah bayar mahal-mahal, malah ga mati, malah Groban sendiri yang mati!" ucap Abimanyu.

Abimanyu mengambil handphonenya dan menelepon Candra. "Halo?" ucap suara dari ujung telepon.

"Apa, Pak Candra? Sudah tah Groban tewas?" tanya Abimanyu.

"Iya, aku sudah tau," ucap Candra.

"Hmmm, sebenarnya, seberapa kuat bocah itu?" tanya Abimanyu.

"Bagaimana kalau kita bersama-sama mengeroyok bocah itu, Pak Candra?" tanya Abimanyu.

"Maaf, Pak Abimanyu. Bocah yang bernama Surageni atau Galang itu sudah mengembalikan keris Kertana milik Rangga, jadi aku tidak memiliki dendam lagi pada dia," ucap Tuan Candra, langsung mematikan telepon.

"BAJINGAN!" teriak Tuan Abimanyu sambil membanting handphonenya.

"Pah, aku punya ide agar Galang bisa mati," ucap Aditya.

"Bagaimana? Dia sangat kuat," ucap Abimanyu.

"Culik saja pacarnya, Pacarnya."

"culik lagi, udah sering. dan semuanya gagal"

"kali ini beda pah, papah bayar orang orang sakti yang banyak buat bunuh galang."

nampak abimanyu manggut manggut.

Pagi pun datang, Galang saat ini sedang berada di sekolah dan akan menuju kelas bersama dengan Tanty.

"Hey, nama kamu siapa?" tanya Elsa yang berpapasan dengan Galang dan Tanty.

"Galang," jawab Galang singkat.

"Oh, namaku Elsa, aku dari keluarga Cengkarwangsa," ucap Elsa.

"Udah, sana minggir, ngehalangin jalan aja kamu," ucap Tanty.

"Suka-suka gw lah, emang ini jalan punya bapak lo," ucap Elsa sambil melotot.

Tanty mau membalas, tetapi sudah ditarik tangannya oleh Galang.

"Udah, ayo, Nty," ucap Galang.

"Tuh, orang ngeselin banget, mentang-mentang dari keluarga besar, di pikir aku takut," ucap Tanty dengan nada kesal.

"Udah, biarin aja, ga usah dipedulikan. Brengsek, sok banget, tuh cewek, apa pacarnya, yah? Awas aja," ucap Elsa dalam hati.

Galang dan Tanty sampai di kelas, Tanty masuk dengan menghentakan kakinya.

"Calon bini lu baper, tuh, cup!" ucap Aldi.

"Hahaha!" Tawa Ucup.

"Diam lo!" teriak Tanty.

Sedangkan Galang nampak acuh dan memilih bermain ponselnya.

Aditya menatap tajam Galang. "Malam ini, gw pastiin lu bakalan mati, Galang Bhaskara," ucap Aditya dalam hati.

Saat jam pelajaran, Tanty ke kamar mandi. "Bu, izin ke toilet."

"Iya," jawab Bu Guru.

Tanty berjalan ke toilet, saat hampir sampai di toilet, tiba-tiba tengkuknya seperti di strum, dan seketika pingsan karena masih jam pelajaran, tidak ada yang melihat.

Sementara itu, Aditya tersenyum tipis setelah membaca pesan.

"Tanty ko lama banget, yah? Padahal cuma ke toilet," ucap Galang.

Galang ikut izin ke toilet. Galang bergegas mencari Tanty di toilet, tetapi kosong. Galang kembali mencari ke mana-mana, tetapi tidak ditemukan.

"Kemana sih? Apa di culik lagi? Tapi siapa? Apa ibunya atau Abimanyu lagi? Apa jangan-jangan?" Galang melihat Elsa tidak mengikuti pelajaran, justru sedang bermain ponsel di parkiran sendirian.

"Dimana Tanty?" tanya Galang tanpa basa-basi.

"Maksud lo apa? Nuduh gw? Gw tau lu bukan orang biasa, pasti lu udah nyulik Tanty karena tadi pagi lu sempat adu mulut sama dia," ucap Galang.

"Eh, bukan gw yang nyulik dia. Gw emang dendam sama dia, tapi gw belum jalanin rencana gw," ucap Elsa.

"Kalo bukan lo, siapa lagi? Mana gw tau?" ucap Elsa sambil berjalan pergi.

Galang sangat kesal. "Oh, iya, CCTV!" ucap Galang.

Galang langsung ke pos satpam dan memutar CCTV. Nampak pria berpakaian serba hitam membawa Tanty yang sudah pingsan.

"Waduh, ada yang di culik. Cepat kasih tau kepala sekolah," ucap satpam.

Galang menggertakan giginya. "Siapa lagi ini yang udah nyulik?" Galang mengecek handphonenya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!