Pewaris Heavenly Demon

“Sebentar lagi Kita akan sampai ke Kota Bulan Awan Biru setelah melewati gunung itu!” seru Tetua Duan Silian.

Dia sangat senang tak ada bandit yang mencoba menjarah barang bawaannya walaupun sedikit menyayangkan kehilangan uang banyak karena menyewa Kelompok Iblis Bayangan cukup mahal.

“Misi pertama kita berjalan sukses, Bos besar.” Xiao Xuan tertawa bahagia.

“He-he-he benar sekali,” sahut Ye Tianming.

“Jangan senang dulu bocah besar, intuisimu sepertinya melemah setelah berhenti berlatih!” Leluhur Ye Xiu menegur Ye Tianming.

“Eh? Apakah ada bandit yang mendekat, Leluhur Xiu?” Ye Tianming terkejut mendengarnya, ia juga tidak merasakan kehadiran orang lain di dekat mereka.

“Mungkin bukan bandit, tetapi sekelompok Pembunuh bayaran profesional,” sahut Leluhur Ye Xiu.

Ye Tianming semakin keheranan, kenapa pembunuh bayaran mengincar Tetua Duan Silian? Padahal barang-barang bawaan di gerbong kereta kuda tidak ada yang berkelas tinggi. Kalau incaran pembunuh bayaran itu adalah Tetua Duan Silian, maka seharusnya mereka cukup membawa beberapa Assassin saja, bukan malah membawa pasukan besar.

“Tak ada waktu melamun lagi, cepat suruh mereka mempercepat laju kereta kuda. Salah satu Assassin itu selevel denganmu dan yang lainnya setara Ranah Inti Emas Tingkat Satu hingga Tingkat Lima!” desak Leluhur Ye Xiu.

“Percepat laju kereta kuda!” Ye Tianming berteriak keras. “Lian‘er, ikuti Tetua Duan ke Kota Awan Biru! Musuh yang kita hadapi sangat kuat.”

Duan Silian terkejut mendengarnya dan tidak menyangka akan disergap musuh kuat saat hampir sampai ke Kota Awan Biru. Dia menduga-duga Klan mana yang berusaha mencabut nyawanya itu? Apalagi musuh yang mendekat sampai membuat panik Bos Iblis Bayangan, ia menduga musuh mungkin mengirim beberapa Tetua Klan.

“Ayo percepat laju kudanya!” seru Duan Silian. “Kita harus segera ke kediaman Klan Duan meminta bala bantuan. Klan mana sih yang sudah bosan hidup ini?” keluhnya.

Ye Tianming melompat ke dahan pohon dan membiarkan kudanya terus melaju mengikuti kereta kuda Tetua Duan Silian ke Kota Awan Biru. Dia tidak membiarkan Kuda yang harganya cukup mahal itu mati, sebab jika kuda itu mati maka ia akan rugi besar karena upah pengawalan ini lebih murah dari harga Kuda tersebut.

Ye Tianming menghunus Pedang besar dari punggungnya, bersiap-siap menghadapi para pembunuh bayaran yang sudah terlihat.

Kening Ye Tianming langsung berkerut, karena tidak menyangka jumlah musuh sangat banyak sekali.

“Ya, ampun, sekaya apa sih orang yang membayar mereka?” gerutu Ye Sanlang langsung berkeringat dingin.

“Paling murah mungkin 10.000 Koin Emas. Kalau Klan kami yang menyewa mereka, maka Klan Xiao akan bangkrut keesokan harinya,” sahut Xiao Xuan.

“Kesampingkan itu dulu,” sela Ye Sanlang. “Walaupun basis Kultivasi kita lebih tinggi, apa kita bisa melawan musuh sebanyak itu?”

“Kita cukup bertahan saja sampai bala bantuan dari Klan Duan datang,” sahut Xiao Xuan.

Pembunuh bayaran itu tiba-tiba menyebar ke segala penjuru. Mereka melempar asap beracun ke arah Ye Sanlang dan Xiao Xuan. Sementara Assassin terkuat dan belasan lainnya langsung melesat ke arah Ye Tianming.

“Hmm, apakah dari awal yang mereka incar adalah aku?” gumam Ye Tianming berspekulasi.

Leluhur Ye Xiu setuju dengan dugaan Ye Tianming, karena dari awal niat membunuh para Assassin itu tertuju pada Ye Tianming.

Ini aneh sekali, Klan Ye tidak memiliki musuh bebuyutan di Kota Bulan Angin. Klan-Klan di sana juga tidak akan mampu membayar Assassin sebanyak ini, kecuali Aliansi Beladiri sudah menyadari seni beladiri asli Klan Ye sudah diturunkan pada Ye Tianming. Akan tetapi rasanya itu tak mungkin, karena Ye Tianming belum pernah bertarung setelah kembali ke Klan Ye.

“Ah, aku ingat!” seru Ye Tianming. “Mereka mungkin Assassin yang disewa oleh Kelompok Pedagang Phoenix. Mungkin mereka marah padaku karena dua kali menggagalkan rencana mereka.”

Pertama, Kelompok Pedagang Phoenix gagal mendapatkan Penginapan Persik Bulan, dan kedua adalah mereka gagal mendapatkan aset Klan Xiao.

“Cih, aku tidak menyangka kumpulan lintah darat itu akan bertindak sejauh ini!” gerutu Ye Tianming. “Kalau kami berhasil kembali hidup-hidup dari sini, sepertinya Kelompok Iblis Bayangan harus melahap mereka lebih dulu.”

“Cih, jangan berpikir ke mana-mana dulu bocah laknat. Kalahkan mereka dan lahap kehidupan mereka!” cibir Leluhur Ye Xiu.

“Maaf Leluhur Xiu, aku tidak bisa menuruti perintahmu. Bukankah aku sudah berjanji tidak akan menggunakan Tehnik Menyerap Jiwa pada manusia,” sahut Ye Tianming.

“Kau itu pewaris Heavenly Demon. Bagi perwujudan dari Dewa Iblis, janji itu untuk dilanggar,” kata Leluhur Ye Xiu. “Kalau Kamu menjadi Kultivator yang terlalu baik, maka kamu akan gugur sangat cepat karena dunia ini hanya untuk orang-orang munafik. Aliansi Beladiri yang membanggakan diri sebagai perkumpulan seniman beladiri penegak keadilan itu sama busuknya denganku. Kamu akan mengetahui kebusukan mereka saat bergaul dengan mereka suatu hari nanti.”

Kalau Ye Tianming berhasil selamat dari upaya pembunuhan ini, maka Assassin yang lebih kuat kedepannya pasti akan datang lagi hingga ia berhasil dilenyapkan.

“Hmm?” Ye Tianming tidak menanggapi perkataan Leluhurnya itu. Namun, ia merasa apa yang dikatakan oleh leluhurnya itu memang benar sekali.

Ye Tianming mengayunkan Pedang besar yang baru ia beli dari Paviliun Kelompok Pedagang Phoenix itu ke arah depan. Dari bilah Pedang tersebut melesat energi spiritual berwarna merah darah kehitam-hitaman yang mengandung aura menakutkan.

Zhuo Qian, pemimpin kelompok pembunuh bayaran itu terkejut saat merasakan aura menakutkan itu. Dia belum pernah merasakan aura semenakutkan ini seumur hidupnya, sehingga ia hampir terlambat menangkis serangan Ye Tianming.

“Kau memang cukup kuat, pantas saja Beliau menyuruhku membawa banyak Assassin dan jangan meremehkanmu,” cibir Zhuo Qian.

Tiga Pendekar Ranah Inti Emas Tingkat Satu di belakangnya terluka parah karena tak mampu menangkis serangan Ye Tianming.

“Terimakasih atas pujiannya,” sahut Ye Tianming.

“Gunakan formasi segel bayangan!” seru Zhuo Qian.

Assassin yang mengikutinya langsung berpencar, sesaat kemudian mereka melempar sesuatu yang mengakibatkan ribuan jarum melayang membentuk posisi segitiga dengan Ye Tianming pusatnya.

“Itu adalah jarum beracun,” kata Leluhur Ye Xiu.

“Hindari titik vital tubuhnya, kita harus membawanya hidup-hidup!” seru Zhuo Qian menyeringai lebar.

Dia tidak menyangka pengejaran Ye Tianming berakhir cepat, karena Ye Tianming langsung masuk ke dalam perangkap formasi segel bayangan.

“Langkah Hantu!”

Ye Tianming berusaha keluar dari formasi segel bayangan dengan melompat ke atas, kemudian melesat menjauh dari sana. Namun, ribuan jarum itu mengejarnya sembari mempertahankan bentuk segitiga.

Ye Tianming kembali menggunakan Jurus Pedang Penghancur, tetapi sebagian besar dari jarum-jarum beracun itu terus mengejarnya. Belum lagi serangan merepotkan muncul dari Assassin yang bersembunyi di balik dahan-dahan pohon yang menembakkan anak panah ke arahnya.