Li Yuchen adalah seorang kaisar yang memiliki kekuatan yang kuat hingga melegenda di Daratan Wuzhou namun tanpa disadari Hukum Dunia datang yang mengakibatkan dirinya gagal dalam melakukan terobosan yang lebih tinggi lagi.
Bagaikan orang yang terjatuh lalu tertimpa tangga, Li Yuchen dikhianati dan dibunuh oleh selir dan musuhnya hanya demi sebuah Harta.
Li Yuchen yang mengira ini adalah akhir dari hidupnya tidak menyangka ternyata dirinya mendapatkan kesempatan kedua dan dapat terlahir kembali.
Li Yuchen yang tidak ingin mengalami hal yang serupa di masa lalu pun mencoba mengubah takdirnya.
Apakah Li Yuchen dapat berhasil dalam mewujudkan keinginannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2. Penghianatan Ketiga Selir
Li Yuchen yang melihat wajah orang yang menangkap tubuhnya pun merasa legah.
"Aku baik-baik saja hanya saja aku gagal." ucap Li Yuchen dengan nada rendah dan sedikit penyesalan dan ekspresi wajah yang lelah yang tidak bisa diungkapkan.
"Syukurlah jika yang mulia baik-baik saja." ucap wanita cantik dengan senyum lembut dan tatapan mata yang teduh yang sedang berdiri di depan Li Yuchen.
"Tentu saja. Ayo kita kembali ke Istana, Selir Yuwen." ucap Li Yuchen yang mengajak Selir Kesayangannya untuk kembali ke Istana dengan ramah dan nada bicara yang lembut.
Selir Yuwen, Shen Yuwen, adalah Selir Kesayangan Li Yuchen setelah kepergian Permaisurinya yang menghilang dan tak pernah kembali.
Selir Yuwen yang memiliki paras yang cantik, kulit putih dan lembut serta tubuh yang indah menjadikannya sebagai Selir yang sangat dicemburui oleh Selir lainnya.
Selir Yuwen tidak hanya memiliki wajah yang cantik tapi juga memiliki batas kultivasi yang tinggi sehingga diantara ketiga Selir yang dimiliki Li Yuchen hanya Selir Yuwen yang mendapatkan perhatian lebih.
Li Yuchen yang tidak ingin terlihat lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk bertarung lagi pun menggunakan sisa Aura yang ada di Gunung Minghao untuk membantunya berdiri tegap dan terbang kembali ke Istanya.
Namun tanpa diduga, saat Li Yuchen ingin terbang kedua Selirnya yang lain ternyata datang menyusul dirinya ke Gunung Minghao.
Li Yuchen yang awalnya merasa senang karena mendapatkan perhatian tiba-tiba merasa ada yang aneh dengan sikap ketiga Selirnya.
"Kenapa mereka bertiga datang kemari?" tanya Li Yuchen dalam hati dengan ekspresi wajah yang datar dan tanpa ekspresi sambil melihat kedatangan dua Selirnya, Selir ling dan Selir Xue.
"Hamba menghadap Yang Mulia, maafkan kelancangan kami yang datang tanpa diundang Yang Mulia. Kami mendengar suara Petir yang menymbar berkali-kali dan kami sangat mengkhawatirkan Yang Mulia." ucap kedua Selir secara bersamaan dengan ekspresi wajah yang cemas dan nada bicara yang menggebu-gebu.
Li Yuchen yang mendengar perkataan Kedua Selirnya itu pun merasa sangat senang dan seketika perasaan gelisah itu hilang meski tetap ada rasa curiga di dalamnya.
"Aku baik-baik saja." ucap Li Yuchen sekali lagi untuk menyakinkan ketiga Selirnya bahwa tidak terjadi hal buruk padanya sambil merentangkan tangan menerima pelukan dari Ketiga Selirnya.
"Yang Mulia!" ucap Ketiga Selir secara bersamaan dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dibaca sambil melemparkan dirinya ke pelukan Li Yuchen.
Li Yuchen yang percaya akan kata-kata Ketiga Selirnya pun menurunkan kewaspadaannya tapi ternyata Li Yuchen diserang tanpa diduga.
Salah satu Selir Li Yuchen ternyata menyembunyikan pisau beracun dibalik lengan bajunya dan saat Li Yuchen menurunkan kewaspadaannya mereka pun menyerang Li Yuchen.
Li Yuchen yang tidak menyangka jika Selir Yuwen yang merupakan Selir yang sangat disayang dan dimanja olehnya tega melakukan itu padanya.
Tak hanya itu ternyata Kedua Selirnya yang lain pun mengetahui rencana dan tindakan Selir Yuwen tapi mereka hanya diam dan ikut membantu.
"Ka-kalian!" ucap Li Yuchen dengan terbata-bata dengan salah satu kaki yang tertekuk jatuh ke tanah sambil memasang wajah terkejut dan tak percaya.
"A-apa yang kau lakukan? Apa kau sudah kehilangan akalmu?" tanya Li Yuchen kepada Selirnya dengan ekspresi wajah yang marah sambil menahan rasa sakit yang diakibatkan oleh tusukan pisau yang beracun.
"Kehilangan akal? Mungkin saja! Hahaha." ucap Selir Yuwen yang telah menjaga jarak dari Li Yuchen sambil tertawa senang dengan ekspresi wajah yang bahagia.
"Bagaimana rasanya? Apakah sakit sekali Yang Mulia? Hahaha!" ucap Selir Ling dengan tawa ringan dibalik kipasnya sambil berbicara dengan nada yang sinis.
"Saudari, kau tidak perlu berkata seperti itu. Bukankah itu sudah jelas bagaimana rasanya? Hahaha!" ucap Selir Xue dengan tawa yang halus dan dengan nada bicara sinis.
Li Yuchen yang menyadari jika Selir-selirnya ternyata berencana untuk membunuhnya dengan racun yang mematikan yang bahkan dapat membunuh seorang kultivator dengan kultivasi yang tinggi.
"Sial! Racun ini sangat menyakitkan. Untunglah aku sudah melatih tubuhku sampai ke ranah yang tidak bisa dibayangkan orang lain jika tidak maka saat ini aku pasti sudah tiada!" ucap Li Yuchen dalam hati sambil mencabut pisau yang tertancap di dadanya dengan ekspresi wajah menahan rasa sakit.
"Aarrgghhh!" keram Li Yuchen dengan suara yang tinggi sambil menghembuskan nafas berulang kali.
Selir Yuwen yang melihat Li Yuchen yang tidak langsung kehilangan nyawanya setelah terkena racun khusus yang telah disiapkannya menjadi marah.
"Kenapa Yuchen tidak langsung meninggal? Ini pasti karena harta yang ditemukannya itu. Aku harus mendapatkan harta itu!" ucap Selir Yuwen dalam hati sambil mengepalkan kedua tangannya dengan sangat erat hingga membuat kuku-kukunya yanh panjang masuk menembus ke kulit tangannya.
Sementara Kedua Selir yang lain yang melihat Selir Yuwen melukai dirinya sendiri pun tidak bisa menghentikan dirinya untuk memberi sindiran.
"Saudari Yuwen, apakah tanganmu yang halus itu sudah tidak kau perlukan lagi? Jika tidak maka aku bersedia membantumu melakukannya." ucap Selir Xue dengan sorot mata yang tajam seolah menghina.
"Saudari Xue tidak perlu berkata seperti itu, aku yakin Saudari Yuwen pasti tidak sengaja melakukannya karena rencana yang sudah tersusun rapi ternyata gagal!" ucap Selir Ling dengan nada sindiran yang pedas ambil menutup mulutnya dengan kipas.
"Kedua Saudari sangat perhatian tapi sepertinya Kedua Saudari melupakan apa yang akan terjadi jika rencana ini gagal!" jawab Selir Yuwen dengan ekspresi wajah yang dingin sambil melirik ke arah Selir Ling dan Selir Xue.
Selir Ling dan Selir Xue yang mendapatkan sindiran pedas dari Selir Yuwen pun menutup mulut mereka dengan rapat dan tak berani berkomentar kembali.
Selir Yuwen yang tidak ingin dikuasai oleh kemarahan pun mencoba menarik nafas dan bernegosiasi dengan Li Yuchen yang menurutnya sudah sekarat saat ini.
"Jangan berpura-pura kuat Yuchen. Aku tau kau saat ini pasti sedang sangat menderita. Aku bisa memberikan penawar racun itu padamu tapi kau harus menyerahkan harta yang kau temukan itu padaku." ucap Selir Yuwen dengan nada sombong dan angkuh sambil memandang ke arah Yuchen seolah melihat seekor semut.
Li Yuchen yang mendengar apa yang dikatakan oleh Selir Yuwen akhirnya mengerti alasan dari semua yang telah terjadi padanya saat ini.
"Jadi hanya karena sebuah Harta, Selirku tega membunuhku. Ternyata aku sudah terlalu baik hati sekarang." ucap Li Yuchen dalam hati dengan senyum pahit yang terukir jelas di wajahnya.
Li Yuchen yang sangat marah dan kecewa pada dirinya sendiri pun tertawa dengan sangat keras hingga membuat Ketiga Selirnya menjadi kebingungan.
"Hahaha..." suara tawa Li Yuchen yang terdengar sangar keras hingga ke seluruh Gunung Minghao yang telah berubah bentuk.
"Apa yang kau tertawakan? Cepat serahkan harta itu, jika tidak, aku pastikan penawar racun dari racunmu itu akan aku hancurkan." ucap Selir Yuwen yang wajahnya sudah merah karena menahan amarah.
"Kau ingin Harta yang aku temukan? Hah! Jangan bermimpi! Harta itu tidak akan pernah menjadi milikmu!" ucap Li Yuchen dengan nada angkuh dan dengan ekspresi wajah yang dingin seperti es.
#Bersambung#
Jangan lupa Like, Komen dan tekan Love ya..
Terima kasih..
membacanya cukup sampai disini....
(memang begitu😛)
justeru alur jadi bajing luncatt...😅😜👌
sendu = sikap yg terbawa dalam kesedihan.
senduh = ?????!
belum lagi bbrp kata yg tidak tepat sesuai kebutuhan kalimat dan ....
+ langkah = gerakan kaki saat berjalan.
+ langka = sesuatu yg jarang/sulit dicari.
+ kesiann mantan guru bahasanya......!!
sadarkah anda sudah mempermalukan guru bhs indonesia dari SD, SMP, SMA....? 9 thn itu dipelajari lho...!!🧐🤔🙈
yakinlah pembaca yg normal anda buat jijik....!
silakan thor.... silakan siram toiletnya bersih² lalu cebokan nanti setelah bersih barulah anda bab...😅😜
+ makan dulu baru mulai memasak.
+siram toilet dulu baru buang air
+ tulis berita dulu baru ke tkp
😂😴😂😴😂😴😂😴😂😴😜😜🙊🙈😇😇😅😇😅😅😅😅😇
takutnya penulis ini bila buang air, toilet disiram dulu baru buang air..😜🙊🙈😂😂😂