"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
Kembali ke Zahra..
Gadis itu terlihat menghabiskan 2 mangkuk es cream. Hal itu berhasil membuat kepalanya yang tadi sedikit pusing malah tambah pusing.
"..."Zahra menoleh ke kanan dan kekiri mendapati suasana taman masih cukup sepi.
Tatapannya kini terhenti pada seorang pemuda yang sedari tadi menatapnya. Hal itu sontak membuat Zahra berdiri.
Zahra terdiam mendapati pemuda itu mendekat ke arahnya. Pemuda dengan topi juga masker yang menutupi wajahnya.
Hal itu membuat Zahra sedikit takut, ia ingin berteriak hanya saja ia menunggu saat yang tepat.
"Kamu takut?"tanya sosok itu membuat Zahra menggeleng pelan
"Terus kenapa kamu kayak dek dekan bangat?"tanya sosok itu lagi
"Aku cuman lagi nungguin suami aku dat-"
"Dia gak bakalan datang, tau gak sekarang itu dia lagi di mana?"tanya sosok itu membuat Zahra terdiam
kepalanya terasa semakin pusing
"Perlu ku kasi liat sesuatu biar kamu tau suami kamu ada di mana?"tanya pemuda itu lagi mulai mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto pada Zahra.
Zahra terdiam, apalagi saat mendapati suaminya lagi lagi sedang bercanda gurau dengan seorang perempuan bukan lain adalah Miska.
Matanya kini memperlihatkan embun, ia mendongak dan menatap manik mata sosok yang ada di hadapannya.
"Biar apa kamu kasi liat aku foto itu, apa kamu punya niatan buat nge-hancurin rumah tangga aku sama mas Xavi?"tanya Zahra
"Nge-hancurin? Hmm, kamu bodoh. Kamu udah tau gimana sikap suami kamu di belakang tapi kamu masih bertahan? Sepatutnya yang hancurin rumah tangga itu kamu sendiri! Buat apa kamu bertahan bahkan pada saat kamu udah tau sikap dia di belakang kamu?!"kesal sosok itu tampak mengeluarkan semua isi hatinya.
Zahra yang mendengar semua itu mulai terdiam. Sekarang gadis itu sama seperti manekin yang tak bergerak. Percayalah fikiran gadis itu sangat lah kacau sekarang.
Tak berapa lama kemudian tiba tiba Zahra jatuh pingsan. Sosok yang tadi berdiri di samping Zahra segera menahan tubuh gadis itu.
"Hmm, mari bermain sejenak Mr.Xavier"gumam sosok itu pelan dan mulai membawa Zahra kedalam mobilnya.
Beberapa jam kemudian..
Terlihat Xavier keluar dari mobil dan mulai berjalan masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum.."ujarnya berjalan naik ke atas kamar. Ia mencari Zahra kemana mana namun tak mendapati gadis itu.
Segera Xavier turun dan mulai mencarinya di dapur dan di belakang. Namun nihil, zahra sama sekali tidak ada disana.
"Dek, kamu di mana. Kamu di rumah kan!"teriakan Xavier menggema namun sama sekali ia tidak mendapatkan balasan apapun.
Xavier mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi Zahra. Dan ternyata, nomornya juga tidak aktif.
Saat sedang berusaha menelfon gadis itu, tiba tiba Xavier salfok akan beberapa pesan masuk dari nomor tak di kenal. Segera Xavier membukanya dan betapa terkejutnya saat ia mendapati sebuah foto di mana Zahra duduk seorang diri.
"Aa-apa apaan ini"gumam pemuda itu pelan sembari menutup mulutnya tak percaya. apalagi saat mendapati pesan yang di tulis oleh si pengirim.
Gadis manis itu tampak seorang diri. Dia istri kamu kan? Hmm, sangat di sayangkan dia datang seorang diri. Apa boleh aku meminjamnya sebentar?_xxxx
"Shitttt.."desis Xavier dengan mata yang memerah.
Ia kembali membaca pesan yang sepertinya masuk di beberapa menit yang lalu.
Sudah lebih dari dua jam, kamu belum membaca bahkan melihat pesan yang sudah aku kirimkan. Sesibuk itu yah kamu sama Miska? Hmm kasian Zahra yah.xxxx
Segera Xavier menghubungi nomor yang mengirimi nya foto itu.
***
***
Di tempat lain
Terlihat Zahra duduk dengan tatapan kosong. Ia tau kalau sedang berada di tempat orang lain, bahkan ia tau kalau sekarang ini ia sedang di sekap atau lebih tepatnya di jadikan sandera.
Yang Zahra tidak tau adalah apa alasan di balik itu semua. Namun percayalah Zahra tidak memperdulikan itu semua, rasanya masih cukup sakit mengingat seberapa banyak Xavier berbohong padanya.
"Nona, sudah dua jam lebih. Kenapa anda tidak memakan semua makanan yang kami bawa?"tanya seorang wanita.
Zahra tidak membalas apapun, ia dapat melihat dua wanita yang berdiri di hadapannya mulai merasa kebingungan.
"Nona, setidaknya anda-"
Kring(suara lonceng berbunyi tanda seseorang baru saja masuk kedalam kamar yang sekarang ini Zahra tempati saat ini)
Dua wanita tadi menunduk hormat, keduanya segera keluar saat mendapati sosok itu memerintahkannya.
"Kamu tau betul kenapa sekarang kamu ada di sini. Seinggaknya kamu memohon untuk keluar. Tapi ken-"
"Aku gak berharap keluar, bahkan aku memiliki keinginan untuk tetap di sini."Ujar Zahra pelan.
Mendengar itu pemuda yang berucap tadi reflek menoleh dan mendapati Zahra masih dalam keadaan tatapan kosong.
...ΩΩΩΩΩΩ...