Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Faiz cemburu.
Hari ini hari libur dan seperti biasa keluarga Dirgantara selalu berkumpul dari anak pertama beserta anak cucu menantu semua hadir. Anak kedua pun seperti itu begitu pun dengan anak ketiga. Rumah terlihat ramai sedangkan para wanita berada di dapur untuk memasak. Para lelaki di belakang rumah beserta anak-anak kecil.
Namun entah apa yang ada di pikiran Kian hingga tiba-tiba punya ide buat ngerjain Faiz. Kian memanggil anak Keyla dan Reyhan yang masih berumur lima tahun.
"Ada apa kakek? " tanya Rayan anak dari Keyla.
"Kamu coba pukul om Faiz dengan ini" jawab Kian sambil nunjuk mainan miliknya.
"Sama ini kakek? "tanya Rayan sambil memegang mainannya.
Kian pun mengangguk lalu Rayan mulai berlari mendekati Faiz dan tanpa aba-aba dia langsung memukul Faiz tepat di kepalanya membuat Faiz kaget dan kesakitan.
"Rayan" tegur Reyhan sang papa dan langsung menarik sangat anak.
Sedangkan Faiz dia merintih kesakitan sambil memegang kepalanya yang berdarah.
"Rayan di suruh kakek" beritahu Rayan yang tidak mau di marahi sang papa.
Reyhan dan semua orang melirik Arya papanya Keyla.
"Kenapa kalian melihat ke arah ku, bukan aku yang nyuruh" ucap Arya papanya Keyla.
"Kakak Kian yang nyuruh" tunjuk Rayan dan semua langsung melihat ke arah Kian dengan tatapan marah.
Kian dia hanya tersenyum tanpa dosa. Faiz yang kesal dia langsung pergi masuk dan saat melewati dapur sang mama Erika melihat Faiz masuk sambil. memegang kepalanya.
"Ada apa bang, sakit lagi kepalanya? " tanya sang mama membuat para wanita yang ada di sana melihat ke arah mereka.
"Gak apa-apa" jawab Faiz hendak pergi namun sang mama melihat ada darah mengalir.
"Kamu terluka? " ucap Erika sang mama sambil melihat lukanya.
Namun belum sempat Faiz menjawab tiba-tiba Kian muncul dan Faiz langsung pergi begitu saja. Erika yang melihat tatapan marah Faiz pada sang papa membuat Erika bingung.
Faiz pun pergi naik ke kamarnya, Kian mendekati Naira lalu memberi isyarat pada Naira untuk mengejar Faiz.
"Jangan lupa bawa kotak obat" ucap Kian.
Naira pun mengangguk lalu mengejar Faiz sedangkan di dapur Erika langsung minta penjelasan pada Kian.
"Aku nyuruh Rayan buat mukul kepala Faiz" beritahu nya.
"Buat apa bang? , abang pikir dengan di pukul kepalanya Faiz bakal ingat semuanya?, enggak bang" omel Erika pada Kian karena kesal mendengar jawabannya.
"Aku tau aku salah, tapi aku lakukan itu agar Faiz ingat dan Naira tidak menderita lagi. Jujur setelah Faiz hilang ingatan aku merasa senyum Naira langsung hilang" balas Kian dan ucapannya tak sengaja di dengar Naira karena dia hendak kembali untuk menanyakan kotak obat.
Naira pun mengurungkan niatnya lalu kembali dan mencari sendiri kotak obatnya. Setelah ketemu Naira masuk ke kamar Faiz dan dia Melihat Faiz sedang duduk di tepi tempat tidur dan memegang kepalanya yang sakit. Naira pun mendekatinya lalu langsung mengobatinya sambil menahan air matanya jika dia berkedip pasti langsung jatuh.
Setelah selesai Naira membereskan kotak obat dan hendak pergi namun di tahan oleh Faiz.
"Ada apa? " tanya Faiz.
"Gak ada apa-apa bang" jawab Naira.
"Jangan bohong, aku bisa lihat kamu sedang sedih seperti memikirkan sesuatu" ucap Faiz.
Naira pun berbalik lalu berkata "bagaimana kalau kita pisah saja".
Faiz yang mendengar itu terkejut bahkan tangannya langsung terlepas yang sedang memegang tangan Naira.
Sakit, itu yang dirasakan Faiz saat mendengar Naira berkata seperti itu.
" Aku gak mau melihat abang sakit bahkan tertekan dengan ini semua"ucap Naira.
"Aku gak bisa paksa kamu, jika itu sudah keputusan kamu dan akan membuat kamu merasa tenang maka lakukanlah" balas Faiz lalu duduk kembali.
Naira pun hendak pergi namun dia terkejut melihat Erika sang mama berdiri di depan pintu menatap mereka.
"Ma" ucap Naira dan Faiz pun melihat ke arah pintu ternyata ada sang mama.
"Mama gak akan setuju dengan keputusan kalian, mama gak mau suatu saat kalian akan menyesal" ucap Erika sang mama sambil mendekati Naira.
"Ma, aku cuman butuh waktu untuk menenangkan hati dan pikiranku seperti dulu. Mungkin jika berjodoh semuanya pasti akan kembali baik-baik saja" ujar Naira.
"Tapi sayang.. " ucap Erika.
"Aku dan bang Faiz tidak akan langsung berpisah begitu saja, mungkin untuk sementara aku tinggal di rumah orang tua ku dulu. Aku ingin memberi ruang buat bang Faiz sembuh dan kembali seperti dulu" penjelasan Naira.
"Ya sudah kalau itu mau kamu mama hormati keputusan kamu" balas Erika.
"Tapi aku minta sama mama jangan kasih tau yang lain mungkin aku akan bilang sama papa kalau aku mau nginap di rumah orang tua ku" pinta Naira dan Erika setuju.
Akhirnya Naira pun kembali ke rumah orang tuanya dan kedua orang tua Naira tidak banyak bertanya karena Erika sudah menjelaskan semuanya. Namun selama mereka berpisah Faiz merasa kehilangan bahkan hampir tiap hari Faiz datang ke toko kue namun dia tidak pernah masuk cukup melihat Naira di luar pun dia merasa tenang.
namun hari ini saat Faiz sedang melihat Naira tiba-tiba seorang pria masuk dan berbicara dengan Naira begitu akrab membuat Faiz merasa kesal. Faiz yang kesal dia langsung turun dan masuk ke toko dan menghampiri Naira, membuat Naira terkejut dan langsung berdiri saat Faiz berjalan ke arahnya.
"Abang" ucap Naira dan Pria itu pun berdiri namun Faiz tiba-tiba langsung memukul pria itu dan membuat pria itu jatuh. Naira yang melihat itu langsung menarik Faiz pergi dari meja mereka.
"Abang apa-pa sih? " tanya Naira.
"Aku gak suka kamu dekat dengan dia" jawab Faiz.
"Tapi kan gak harus seperti itu juga bang" bentak Naira.
"Kamu ini istri ku ya wajar aku marah melihat kamu dengan wanita lain" ujar Faiz.
Naira menatap Faiz dengan lekat membuat Faiz bingung.
"Ada apa? " tanya Faiz.
"Sejak kapan abang akui aku sebagai istri abang? " tanya Naira.
"Loh, semua orang bilang begitu" balasnya.
"Iya semua orang bilang seperti itu, tapi selama ini abang lupa jika aku ini istriku" ucap Naira.
Namun saat Naira dan Faiz sedang berbicara tiba-tiba laki-laki yang tadi Faiz pukul mendekati mereka lalu memukulkan botol minuman ke kepala Faiz membuat kepal Faiz berdarah.
"Abang" teriak Naira karena melihat darah mengalir di kepala Faiz dan Faiz langsung ambruk membuat Naira semakin histeris.Naira melihat keadaan Faiz yang tak sadarkan diri lalu dia bangkit dan melayangkan tamparan ke wajah pria yang tadi memukul Faiz.
"Dia suami aku bang" bentaknya membuat pria itu terdiam dan kaget.
.ujian rmh tangga naira luar biasa smg faiz cpt sadar lh ingatany
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..