NovelToon NovelToon
Terjebak Dua Hati

Terjebak Dua Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Afriyeni Official

Dua orang Kakak beradik dari keluarga konglomerat dengan sifat yang berbeda, sama-sama jatuh cinta pada seorang wanita.

Satria yang diam-diam telah menjalin cinta dengan Aurora terpaksa menelan kenyataan pahit saat mengetahui wanita yang dinikahi Kakaknya Saga adalah kekasih hatinya, Aurora.

Satria yang salah paham pada Aurora, jadi sakit hati dan frustasi. Cintanya pada Aurora berubah menjadi dendam dan kebencian.

Satria melakukan banyak hal untuk merusak rumah tangga kakak dan mantan kekasihnya itu.

Hingga akhirnya, Saga meninggal karna penyakit kelainan jantung yang ia derita dari kecil.

Satria malah menuduh, Aurora lah peyebab kematian sang Kakak.
Rasa benci yang mendalam, membuat Satria terus menerus menyiksa batin Aurora.

Apakah Aurora sanggup bertahan dengan ujaran kebencian Satria? Sementara Aurora masih sangat mencintai Satria.

Jangan lupa mampir ke karya author yang lain ya, 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benarkah Aura hamil?

Satria memandang Aurora dan Saga dari kejauhan. Kedekatan mereka berdua selalu saja mengguncang perasaannya. Dia berniat pergi meninggalkan ruangan tempat Saga dirawat di rumah sakit namun langkahnya keburu di cegat Nilam mamanya yang baru saja datang bersama Wira papanya.

"Mau kemana kau? Ikut mama, kita harus bicara." Nilam serta merta menarik tangan Satria yang hanya menurut patuh mengikuti Nilam menuju sebuah bangku ruang tunggu yang lumayan jauh dari sana dan memaksa Satria duduk disana bersamanya.

Kepergian ibu dan anak itu hanya dipandangi Wira dengan pandangan tak mengerti. Namun Wira mengabaikan sikap mereka yang tampak duduk berdua tanpa ada kecurigaan sama sekali. Wira pun langsung masuk kedalam ruangan untuk menjenguk keadaan Saga yang sedang ditemani Aurora.

"Katakan, apa yang terjadi?" tanya Nilam memandang Satria dengan pandangan penuh selidik.

Satria menghembuskan nafas panjang. Sulit baginya untuk berbohong pada Nilam yang pasti sedang mencurigainya.

"Aku ingin menjebak Aura. Aku berhasil, Saga menyaksikan kami sedang berduaan." ujar Satria dengan wajah tanpa dosa.

Plak!

Nilam menepuk bahu Satria keras.

Satria sedikit kaget melihat reaksi mamanya. Dia mengangkat lengannya menghindari pukulan Nilam yang berusaha memukul bahunya sekali lagi.

"Sudah mama bilang, jangan lakukan itu! Lihat kelakuanmu! Nyawa kakakmu bisa melayang dengan mudah andai kau tidak segera membawanya kesini." gerutu Nilam gregetan bercampur kesal melihat kelakuan Satria yang bisa saja mengancam keselamatan Saga.

"Aku tidak tahu jika dia separah itu. Ku pikir Saga cukup kuat, ternyata tidak." ungkap Satria beralasan.

"Saga tidak sekuat yang kau pikir Satria. Cobalah untuk memikirkan perasaan Mama dan Papa. Setiap hari Mama lelah merawat perasaan Saga agar dia tidak tertekan." keluh Nilam tanpa memikirkan ucapannya.

"Ma, aku juga punya perasaan ma. Tak seorangpun yang menjaga perasaanku. Mama dan papa selalu sibuk memikirkan Saga dan Saga!" ujar Satria mengungkapkan isi hatinya pada Mamanya.

"Kamu beda Satria. Kamu lebih kuat daripada Saga. Mama yakin, kamu bisa menghadapi segalanya tanpa bantuan Mama dan Papa." ujar Nilam mengabaikan keluh kesah Satria.

Satria tertegun mendengar ucapan Nilam. Lagi-lagi perkataan menyakitkan yang ia terima. Sudah belasan tahun, yang Satria dapatkan dari Mamanya hanya kata 'kamu bisa' Satria juga butuh kata manja dan belaian saat ia bersedih hati.

"Sulit untuk Mama menyingkirkan Aurora. Dia selalu dilindungi Saga. Mama tak bisa berbuat apa-apa karena penyakit yang Saga derita. Jika tidak, Mama sudah mengusirnya dari dulu." dengus Nilam kesal membayangkan Aurora.

"Mama takkan bisa menyingkirkan Aurora lagi. Semua sudah terlambat." ujar Satria dengan nada putus asa.

Nilam mengerutkan dahinya tak mengerti menatap Satria heran.

"Apa maksud mu? kenapa kau bicara begitu?" tanya Nilam bingung.

Satria memejamkan matanya sesaat dan menghembuskan nafasnya pelan.

"Aura hamil. Dia mengandung anaknya Saga." tutur Satria pelan dengan nada getir.

Nilam segera menutup mulutnya yang mendadak terbuka lebar. Dia terperangah mendengar berita yang disampaikan Satria padanya.

"Mama tidak percaya dia hamil. Kita harus memeriksa kebenarannya." Nilam tak mau percaya begitu saja.

"Mama akan suruh dia periksa sekarang juga." ujar Nilam tak sabaran.

Nilam pun bergegas bangkit dari duduknya dipandangi Satria yang telah kehilangan semangat diri semenjak mengetahui kehamilan Aurora.

"Aurora, mama bisa bicara denganmu sebentar." tegur Nilam yang tiba-tiba sudah berada dibelakang Aurora sembari mengedipkan matanya memberi isyarat agar Aurora mengikutinya.

Saga yang masih terbaring lemah, tampak khawatir melihat sikap Mamanya yang sedikit mencurigakan.

"Mama mau bicara apa? Disini saja, aku juga ingin tahu." ujar Saga mencoba bangkit dari tidurnya.

"Nanti kamu akan mama beri tahu, tenang saja..., ini urusan perempuan. Mama tidak akan macam-macam pada istrimu." ucap Nilam membujuk Saga agar tetap tenang.

"Tapi ma...," Saga ingin meneruskan kalimatnya namun bahunya di pegang oleh Wira.

"Biarkan mereka bicara. Pasti ada sesuatu yang penting yang ingin dikatakan Mamamu. Istirahat saja, jika ada apa-apa biar papa yang menyelesaikan." ujar Wira meyakinkan Saga untuk tetap tenang.

Saat papanya ikut angkat bicara, Saga tak lagi berkutik. Dia hanya kembali berbaring seraya memandangi Aurora yang dibawa pergi oleh Nilam keluar ruangan.

"Ada apa ma?" tanya Aurora bingung saat Nilam terus menarik tangannya menjauhi ruangan tempat Saga dirawat.

"Jangan banyak cincong! Ikut saja!" ujar Nilam dengan nada ketus.

Aurora terdiam mengikuti langkah Nilam yang bergerak cepat menyusuri lorong rumah sakit. Tanpa mereka sadari, Satria mengikuti langkah mereka dari belakang.

"Maaf sus, kalau mau periksa kehamilan. Ruangannya sebelah mana ya?" tanya Nilam mendadak mencegat seorang perawat yang sedang lewat didekat mereka.

"Oh, itu buk. Lurus saja, lalu belok kanan, trus ke kanan lagi." jawab si perawat menunjukan arah pada Nilam.

"Oke, makasih ya sus." ucap Nilam kemudian kembali menyeret Aurora yang jadi kaget setelah mengetahui arah tujuan Nilam untuk membawanya.

"Mama tahu dari mana kalau aku hamil?" tanya Aurora sedikit penasaran.

Pikirannya langsung tertuju pada Satria. Aurora yakin, Satria yang telah memberitahu Nilam.

"Tidak penting! Aku hanya ingin memeriksa kebenarannya saja. Aku tak yakin kau benar-benar hamil." sungut Nilam jengkel.

Dia tak senang, jika Aurora benar-benar hamil. Upayanya untuk memisahkan Saga dengan Aurora akan gagal selamanya.

Tak lama kemudian, mereka sampai di ruangan yang di maksud. Setelah mengambil nomor antrian, Nilam dan Aurora duduk di bangku tunggu.

"Nyonya Aurora!" seorang perawat memanggil nama Aurora saat nomor antrian mereka telah tiba.

Nilam bergegas menemani Aurora yang dipaksa masuk oleh Nilam untuk di periksa.

Selama menjalani pemeriksaan, mata Nilam tak berkedip memperhatikan hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter dengan alat-alat pendeteksi kehamilan.

"Selamat nyonya, kehamilan anda sudah berumur tiga minggu. Apakah ini kehamilan pertama anda nyonya?" ujar dokter wanita itu sembari tersenyum manis pada Aurora.

Tak ada rasa terkejut ataupun pancaran bahagia di wajah Aurora. Dia hanya mengangguk dan membalas senyuman dokter dengan senyuman tipis.

"Iya dok, ini kehamilan saya yang pertama." sahut Aurora sembari membelai perlahan, perutnya yang masih datar.

Berbeda dengan Aurora, reaksi Nilam tampak sangat kaget dan kecewa. Raut wajahnya langsung berubah masam.

Nilam berupaya menyembunyikan perasaan nya didepan dokter itu dengan melemparkan senyuman terpaksa ketika tanpa sengaja si dokter melirik kearahnya.

"Selamat ya buk, anda akan punya cucu." ujar si dokter pada Nilam yang langsung salah tingkah.

"oh, iya, makasih buk dokter." jawab Nilam berpura-pura bersikap manis.

"Kalau ada keluhan selama kehamilan, anda bisa datang temui saya. Kami akan selalu siap membantu." ujar dokter wanita itu lagi menatap Aurora sedikit heran.

Reaksi Aurora sebagai ibu muda yang hamil anak pertama, membuat dokter wanita itu penuh tanda tanya.

"Apakah dia tak menginginkan kehamilannya itu?" benak dokter wanita itupun merasa bingung sendiri.

Sementara itu, Satria yang sempat menguping pembicaraan mereka dari luar ruangan rumah sakit. Makin terpukul menerima kenyataan yang barusan ia dengar.

Harapannya untuk bisa hidup bersama Aurora sirna sudah. Tubuh Satria terasa lemas tak bertenaga. Dengan lunglai, dia pergi meninggalkan rumah sakit tanpa berpamitan pada siapapun.

"Selamat tinggal aura!" desis Satria pelan sebelum mobilnya melaju kencang meninggalkan rumah sakit.

.

.

BERSAMBUNG

1
Zenun
Iya benar. Biarlah nanti dia lihat dengan mata kepalanya sendiri
Zenun
Hayoloo ketahuan
CintaAfya
dua2 mau menang... lanjut
TAG
minta digampar ini orang /Joyful/
TAG
nah gitu dong lawan
TAG
Berisik amat ini emak2/Facepalm/
lis mwt
menegangkan jadi penasaran ,seruuu
💫0m@~ga0eL🔱: mksh selalu mampir 🤗
total 1 replies
lis mwt
woww kerennn ,next 👍👍
💫0m@~ga0eL🔱: siipp pantau terus y😍
total 1 replies
~Opp@❤️Om@
untukmu aurora
CintaAfya
keluarga yg mental apa apaan...🤣🤣🤣 kasihan Aurora
CintaAfya: /Ok//Smirk//Smirk/
💫0m@~ga0eL🔱: bikin mereka sehat dong 🤭/Joyful/
total 6 replies
CintaAfya
Saga seharusnya bersikap lembut pd Aurora jika ngak mahu Aurora kabur terus...
CintaAfya: /Curse//Curse//Curse/
💫0m@~ga0eL🔱: asal jangan kelembutan Saga nya /Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
CintaAfya
Satria akal panjang... berpura2 baik di hadapan ortunya .
Wifasha Fasha
minggat ja aura,minggat sana
F.T Zira
☕️ untuk awal pekan
💫0m@~ga0eL🔱: mksh sygku cintaku ❤️🥰😘
total 1 replies
F.T Zira
tapi caramu memperlakukan aura sudah masuk keji jgaa/Smug/
F.T Zira
caranya nyuruh pergi oke juga ... tapi entahlah.. aku berharap aura lepas aja dari keduanyaaa
F.T Zira: jagan sama dia S ini.. aku gak relaaaaaa/Sob//Sob//Sob/
💫0m@~ga0eL🔱: entahlah, aku kayaknya gak sreg sama keduanya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful/
total 2 replies
F.T Zira
sesekali perlu di getok si saga ini/Hammer//Hammer/
Taurus girls
kasih iklan deh
Taurus girls
untung simbok nggak di gaplok sama Satria /Joyful/
lis mwt
apakah cerita ini masih berlanjut
💫0m@~ga0eL🔱: masihhh,, ini baru di kontrak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!