Rea adalah gadis manis anak angkat keluarga Mahendra. Rea tumbuh menjadi gadis manis, anggun, lemah lembut namun pendiam. Dirinya jarang berekspresi karena didikan mamanya yang melarangnya untuk terlalu terlihat ceria. Rea selalu tersenyum, meskipun dirinya tak menyukai hal yang dia lakukan, dia akan tetap tersenyum
Saat kepindahannya, dirinya mengenal Arjuna. Juna mungkin terlihat nakal, namun Rea tak malu untuk tertawa dihadapan Juna dan Rea tak perlu memakai topeng saat berhadapan dengan orang lain. Rea menganggap bahwa Juna adalah tempatnya untuk pulang
Namun hubungan mereka kandas karena perbuatan mamanya. Membawa Rea pergi jauh dari Juna. Sampai akhir pun Rea dipaksa pindah agar bisa jauh
~Aku akan melepas topeng itu dan akan membuatmu menjadi jauh lebih berekspresi. setelahnya kau tidak akan pergi dariku~ Arjuna'
~Terima kasih Juna, aku menjadi sosok yang lebih baik setelah mengenalmu. Aku selalu menyayangimu Juna~ Andrea
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 - BALI
Di pekan ini adalah masa liburan bagi Rea dan teman-temannya. Sesuai dengan rencana, mereka akan pergi liburan ke Bali. Anjeli sudah menyusun rencana liburannya dan berniat mengenalkan budaya Indonesia kepada Seojun. Anjeli telah menyusun mulai dari tempat menginap hingga destinasi yang harus mereka kunjungi selama di Bali nantinya
...****************...
"I am in Bali" teriak Bayu setelah keluar dari Bandara Ngurah Rai.
Sesampainya di Bandara Ngurah Rai, mereka antusias dengan suasana Bali. Anjeli, sebagai penyusun rencana liburan telah menyiapkan semua hal selama liburan termasuk transportasi mereka selama di Bali.
Melihat mobil jemputan mereka sudah sampai, mereka pun bergerak menuju tempat penginapan mereka.
"An, seperti biasa kau teliti dalam membuat rencana liburan" ujar Seojun yang sudah terbiasa dengan Anjeli dalam menyusun rencana liburan
"Tentu. Liburan kan harus totalitas. Jadi harus teliti, tidak boleh ada yang terlewat" ujar Anjeli dengan bangga
"Kalian sering liburan bersama?" tanya Rayhan
"Tidak juga, kami sering liburan sejak mengenal Rea..." Seojun tiba-tiba melirik kearah Rea. Semua orang kebingungan dengan ucapan Seojun
"Sejak mengenal Rea kami juga menjadi dekat. Demi mengenalkan tentang Korea kepada Rea, Anjeli dan aku sering merencanakan destinasi yang akan kami kunjungi. Selain itu saat Rea kembali ke Amerika, aku dan Anjeli selalu membuat rencana liburan untuk menemui Rea" Seojun bercerita sambil melirik kearah Rea
Juna yang mendengarkan cerita itu dan melihat lirikan Seojun yang dapat dilihat bahwa dia menyukai Rea membuat perasaannya begitu panas. Juna merasa cemburu mendengar kedekatan mereka, melihat tatapan suka dari mata Seojun untuk Rea.
Deo yang melihat Juna sedang cemburu lun ikut memanasi keadaan
"Ahh, karena itu kalian sering ke Amerika ya" ujar Deo
"Ya, Seojun bagaimana kalau jadi calon adik iparku?" tawar Deo dengan sengaja
Semua orang terkejut mendengar tawaran yang diberikan Deo kepada Seojun. Hening seketika dalam mobil travel terasa begitu mencekam. Deo yang melihat amarah dan aura kecemburuan dari Juna pun tersenyum kecil
Seojun yang mengerti maksud dari Deo pun tersenyum dan menjawab, "Kalau kakak setuju sih, aku akan berusaha kak"
Anjeli yang melihat drama yang dibuat oleh kakak sahabatnya pun menahan senyum dan tawanya. Sedangkan Rea, dirinya merasa kesal karena melihat kakaknya yang sedang jahil kepada Juna
"Sudahlah, ini kita sudah sampai di hotel, mari kita turun" ujar Rea yang berusaha mengalihkan pembicaraan saat merasa mobil berhenti dan melihat bahwa sudah sampai di tempat tujuan
Mendengar ucapan Rea, semua orang melihat kearah jendela mobil dan melihat bahwa mereka memang sudah sampai di hotel yang mereka tuju.
Anjeli, sebagai pemesan kamar pun segera menuju ke resepsionis untuk memverifikasi kamar tempat mereka menginap selama di Bali. Saat sudah mendapatkan kunci masing-masing, mereka menuju nomor ruang kamar mereka.
REA POV
"Ini kunci kamar kalian" ujar Anjeli sembari membagikan kunci kamarnya
"Re, ini kunci buat elo. Khusus buat elo" ujar Anjeli sambil mengedipkan matanya.
Aku yang melihat tingkah Anjeli merasa bingung. Apa yang spesial dalam kamar milikku ya, pikir ku.
"Oh iya, aku sudah mengirimkan rencana kita selama di Bali di grup yang baru saja aku buat tadi" ujar Anjeli yang di angguki semua orang
"Ayo ke kamar masing-masing" ajak Anjeli
Aku yang melihat semua orang sudah mendapatkan kamar milik mereka, hanya tinggal aku, Juna dan juga Seojun
Saat menemukan kamar miliknya, membuatku terkejut. Terkejut bahwa kamar miliknya berdekatan dengan kamar milik Juna dan Seojun. Anjeli pasti sengaja, pikirku.
Tidak ingin mendengar pertanyaan maupun perdebatan setelah melihat wajah Juna yang suram, aku lebih memilih segera masuk ke dalam kamarnya. Memasuki kamarnya, melihat interior dari hotel yang di pesan oleh Anjeli.
"Anjeli memang yang paling bisa dalam menyusun rencana liburan. Hotel yang di pesannya cukup bagus dan merasa nyaman" Aku dapat melihat bahwa interior ini memang selera milik Anjeli.
Merasa nyaman dengan kamar miliknya membuat rasa kantuk dan lelah selama perjalanan datang sehingga membuatnya memilih langsung berbaring ke tempat tidurnya.
REA POV END
...****************...
Berbanding terbalik dengan Rea yang mampu beristirahat dengan nyaman, Juna justru merasa gelisah karena kedatangan Seojun. Juna merasa takut jika Seojun berhasil mendekati Rea
JUNA POV
"Apa yang harus aku lakukan agar bisa mendekati Rea kembali" ujar Juna sambil mondar mandir dalam kamar miliknya
"Seojun ya..."
"Aku pastikan dia tidak berhasil mendekati Rea. Bahkan dalam mimpi sekalipun"
Juna menyeringai dengan rencana-rencana yang telah disusunnya dalam kepalanya.
JUNA POV END
...****************...
Di lain sisi, ada seseorang yang memperhatikan tingkah Juna melalui CCTV.
"Kita lihat apa yang akan terjadi selama di Bali" ujar seseorang yang memperhatikan kamera CCTV hotel yang berhasil di retasnya.
Drrttt .... Drtttt......
Terdengar suara ponsel milik peretas itu. Melihat nama penelepon itu, peretas itu segera menjawabnya
"Ada apa"
"Kau yakin dengan rencanamu ini"
"Tentu saja. Ini akan berjalan dengan sangat lancar"
"Kau tidak takut jika rencana ini gagal?"
"Tenang saja, santai. Aku akan mengirimkan video yang baru saja aku lihat
"Oke"
tuuuut... tutttt
Melihat panggilan mereka sudah terputus, peretas itu segera mengirimkan video yang baru dia lihat ke rekan miliknya. Dirinya merasa senang bahwa rencana yang disusunnya berjalan dengan cukup lancar
"Ayo Juna, buat ini menjadi lebih menaiki lagi" ujar peretas itu
...****************...
Sore ini, Anjeli berusaha membangunkan dan mengingatkan semua orang terkait rencana sore hari ini.
Anjeli menunggu semua orang di lobi hotel. Selama menunggu, Anjeli mencoba menghubungi semua orang agar segera menyusulnya di lobi hotel. Setelah menunggu lama, semua orang sudah datang kecuali Rea dan Seojun
"Tunggu, mana Rea dan Seojun" tanya Anjeli
Juna yang sedari tadi ikut menunggu Rea pun menjadi gelisah saat menyadari bahwa yang belum datang bukan hanya Rea tapi juga Seojun.
"Tunggu, biar aku hubungi mereka dulu" ujar Anjeli sambil mencoba menghubungi Rea maupun Seojun.
"Bagaimana, di angkat tidak?" tanya Deo yang juga mulai khawatir dengan Rea
"Rea tidak mengangkatnya kak. Bentar, aku coba hubungi Seojun" Anjeli berusaha menghubungi Seojun setelah tidak berhasil menghubungi Rea
"Seojun, lo dimana?"
"...."
"Ya elah. Ya udah coba cek kamar Rea. Tinggal lo sama dia aja yang belum kumpul"
"...."
"Elo yakin mau di tinggal?"
"...."
"Heh, ini bukan di Korea. Kalau elo sama Rea tersesat gimana?"
"...."
"Ya udah, gue share location tempat kita makan. Oke"
Anjeli pun memberitahu yang lain terkait Rea dan juga Seojun. Mendengar penjelasan dari Anjeli, mereka menyetujui rencana Anjeli. Namun hanya Deo yang kurang setuju, karena dirinya tidak ingin meninggalkan adiknya sendirian. Anjeli yang melihat raut wajah ketidak setujuan Deo pun berbisik menjelaskan sesuatu dan hal itu membuat Deo akhirnya setuju dengan Anjeli.
...****************...
Selama di restoran Juna melihat ke arah pintu masuk, berharap dapat melihat kedatangan Rea. Semua orang dalam meja itu dapat melihat bahwa Juna tidak tenang karena Rea tak kunjung datang.
Tak lama, Juna tersenyum melihat Rea berjalan memasuki restoran. Namun senyum itu menjadi hilang karena melihat Seojun yang datang bersama dengan Rea.
Rea yang melihat sekeliling untuk mencari dimana kakak dan teman-temannya duduk. Setelah menemukan tempat duduk yang lainnya, Rea segera menggandeng tangan Seojun untuk mengajaknya ke tempat yang lainnya duduk
"Maaf ya lama, tadi aku ketiduran terus tersesat pula" ujar Rea yang menyesal karena datang terlambat
"Santai, Re. Makanannya juga belum datang" ujar Ira. Kemudian Ira melihat tangan Rea dan Seojun yang bergandengan pun tersenyum menggoda mereka
"Gandengannya bisa di lepas kali" goda Ira
Mendengar itu, Rea dan Seojun langsung melepas pegangan tangan mereka. Juna yang sejak tadi melihat kedatangan mereka pun merenggut kesal.
"Ya sudah mending kalian duduk" ujar Bayu yang melihat keadaan kurang kondusif, terutama Juna.
Rea dan Seojun pun segera duduk di tempat duduk yang kosong. Rea duduk di samping Deo dan Seojun duduk di samping Anjeli.
"Rea, kakak sudah memesankan makanan untukmu. Makanan kesukaanmu" ujar Deo
"Makasih kak" Rea senang melihat perhatian dari kakaknya
"Oh iya, rencana besok untuk ke pernikahan Yuri kita jadi berangkat malam. Kecuali Rea dan Juna kan?" tanya Ira
"Iya, kita berangkat pukul 6 sore" balas Rayhan
"Rea, besok kakak yang antar kamu Ya ke tempat pernikahan Yuri" tawar Deo
"Biar aku saja kak. Aku kan juga Groomsmen" ujar Juna
"Gimana, Re? Kamu mau?" tanya Deo. Dirinya takut adiknya tidak nyaman dengan tawaran Juna
"Tidak masalah. Aku bisa berangkat dengan siapa aja" ujar Rea
"Kalau begitu kita berangkat bersama besok ya, Re" ujar Juna. Juna merasa senang karena berhasil berangkat bersama besok.
Rea hanya mengangguk sebagai jawaban. Deo yang melihat modus yang dilakukan Juna merasa geli sendiri. Juna semangat berjuang, batin Deo
"menjadi simpanan tuan arogan"