Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Galang Terimakasih Ke Melvi
Saya membangun ini tidak mudah. Dari saya yang tidak tahu apa-apa, mulai belajar dari bawah menikmati proses tahapan demi tahapan."
"Namun, disaat kebanyakan orang tersupport oleh orang tersayang, saya lebih memilih jalan kebalikannya. Jatuh bangunnya proses yang saya alami, saya usahakan jangan sampai dia tahu. Kenapa? karena saya tidak mau melihat air matanya jatuh karena kesedihan."
Melvi tersentuh. Dia deg-degan soalnya Galang bercerita kisah tentang dia dan laki-laki itu di dalam pernikahannya yang sudah kandas. Galang gak pernah cerita apa-apa selama Melvi gak tahu apa yang dia lakuin. Melvi bertanya pun hanya dijawab seadanya lalu dialihkan ke hal-hal lucu yang membuat mereka berakhir tertawa bersama.
Melvi menyeka bulir di pelupuk mata. Wanita itu mengatur nafas, lalu membentangkan senyum ke arah dimana Galang berdiri. Melvi sudah menyiapkan sepatah dua kata bila diminta tanggapan tentang kisah harunya itu.
Wah, sudah menikah rupanya.
Beruntung sekali yang menjadi pasangannya, tidak harus di ajak bersusah payah.
Jarang-jarang orang seperti ini.
"Biarlah saya terlihat seperti orang yang entahlah, namun saya ingin selalu bisa membuatnya tersenyum, membuatnya nyaman berada di sisi saya. Dan pada kesempatan ini, saya mau mempersembahkan kesuksesan ini pada seseorang tersebut yang kebetulan hadir disini. Terimakasih sudah sabar, setia, dan mencintai laki-laki ini dengan tulus, istriku...Aira Nisa."
Prok.. prok.. prok.. tepuk tangan meriah memenuhi ruangan. Aira yang disebut namanya berdiri, menundukkan kepalanya hormat sebagai balasan Galang yang mengatupkan kedua tangan mengucapkan terimakasih.
Kisah cerita Galang menjadi ajang cie.. cie.. cihuy bagi para hadirin. Ada yang menuntut suaminya supaya berlaku seperti Galang. Ada juga yang mengidamkan sosok Galang menjadi pendamping hidupnya. Pokoknya banyak komentar tentang Galang yang bersarang di kepala para tamu.
Beda lagi sama keluarga Melvi. Kondisinya terbungkam sejak saat pengumuman Galang adalah bos muda. Mereka gak ngomong apa-apa karena tenggorokan terasa seret kaya lagi nelen biji kedondong. Orang-orang pada tepuk tangan pun, mereka hanya membuang muka ke sembarang arah sambil hidungnya kembang kempis.
Nggak tahu dah habis acara ini mereka harus bagaimana ke Galang. Apa mau tetap musuhin laki-laki itu atau malah menjadi penjilat. Roman-romannya Pak Tarjo milih jadi penjilat saja, karena bos ditempatnya bekerja masih jauh posisinya di bawah Galang. Takut hidupnya dipersulit, Pak Tarjo mau melembutkan hubungannya dengan mantan menantunya itu.
Beda lagi sama istri dan anaknya yang sama-sama lagi terkejut. Si emak malah kepikiran buat main dukun, kali aja bisa pelet Galang biar tergila-gila lagi sama Melvi. Sedangkan Melvi merasa nyeri di hati sewaktu Galang nyebut nama Aira. Padahal yang sudah menemani di kala susah dia kan, tetapi perempuan yang baru saja dinikahinya malah mendapatkan hasil manisnya. Ini nggak bisa dibiarin.
Melvi berdiri mau berbicara. Hal seperti ini sudah di antisipasi Galang sehingga Pulung datang ke sisi Melvi, memberikan dua pilihan untuk gak protes membenarkan isi cerita Galang atau mau diputarnya perselingkuhan dirinya dengan Adrian.
Melvi kesal sekali kelakuannya yang sempat merekam kenikmatannya malah dimanfaatkan oleh Galang. Beginilah jadinya kalau kartu As jatuh ke tangan mantan. Andai waktu bisa diulang, Melvi gak akan merekam kejadian panas itu.
Akhirnya Melvi yang sudah terlanjur berdiri duduk kembali dengan perasaan malu bercampur kesal. Aira melirik Melvi lalu tersenyum tipis.
...***...
Bubaran acara, keluarga Melvi sengaja mencegat kehadiran Galang. Setelah beberapa waktu menunggu, akhirnya mereka melihat eksistensi Galang yang menggandeng Aira menuju penjemputan mobil mewah.
"Tuh mereka, ayo cepat kita kesana!" Pak Tarjo dan istrinya paling bersemangat. Sedangkan Melvi dirundung rasa badmood.
"Maaf Mas Galang,"
Pulung mengepalkan tangan dengar panggilan mantan mertua bosnya. Galang memberi kode ke Pulung agar bisa menahan diri karena masih berada di khalayak umum. Apalagi Galang sudah membuka identitasnya, maka dia harus lebih berhati-hati dalam bertindak. Menghadapi keluarga Melvi sulit untuk tidak main tonjok-tonjokan atau minimalnya adu bacot.
"Ada apa? kalau ada mau dibicarakan, mari datang ke tempat yang akan di tunjukkan asisten saya."
Eh? rupanya Galang masih bisa lembut setelah apa yang sudah mereka lakukan padanya. Keluarga Melvi seperti mendapat angin segar, cengengesan sok akrab dan langsung mengeluarkan jurus bersilat lidah.
Di ruang yang sudah privat,
"Nak Galang, mohon maaf kalau kami ada salah. Kami berharap hubungan kita bisa harmonis meskipun sudah gak ada lagi ikatan pernikahan di antara Nak Galang dengan Melvi. Bagaimanapun, Melvi pernah menjadi wanita yang dicintai Nak Galang."
"Minta maaf tuh yang benar!"
"Tapi kamu sudah mengatakan yang benar bukan?" si emak yang jawab.
Galang tulak pinggang, "Kalian benar-benar gak ngerti cara minta maaf yang benar hah?! pantas saja moral anaknya hancur." Galang ngomong pedas sekali. Muka emaknya Melvi sudah tak sedap dipandang. Masa sudah merendah diri untuk meminta maaf masih kena hardik juga.
"Tapi Nak Galang, kesalahpahaman kita kemarin-kemarin juga karena kita nggak tahu cerita yang sebenarnya. Kalau kita tahu pasti gak akan berlaku demikian." Pak Tarjo berusaha menjelaskan yang malah memperkeruh suasana.
"Saya udah gak peduli kalian mau alasan apa buat baik-baikin saya karena ada maunya. Yang pasti saya mau minta pertanggungjawaban atas perbuatan kalian masing-masing. Untuk ibu, anda akan ada yang menjemput setelah ini. Dan untuk Bapak, anda akan dihubungi Bos tempat anda bekerja."
"Maksudnya?" barengan orang tua Melvi bertanya-tanya.
"Kalian terimalah konsekuensi atas apa yang kalian perbuat."
"Mas Galang, kamu gak perlu berlebihan seperti ini. Aku tahu kamu masih marah sama aku, tapi jangan bawa-bawa orang tua." Melvi yang sejak tadi diam, kini bersuara.
"Marah sama lu? gak tuh. Ini murni karena memang siapa berbuat, ya harus bertanggung jawab. Mereka udah ngelakuin kesalahan yang dijelasin sama orang yang bakal temuin mereka."
"Oh yaaa..kalau gitu, kenapa aku gak ikut di permasalahin sama kamu, sementara aku sudah mengkhianati mu Mas."
"Itu karena... gua udah gak ada perasaan apapun lagi sama lu Mel. Jadi lu selingkuh pun gua ngerasa biasa aja. Malah gua berterimakasih sama lu, berkat lu selingkuh sama Adrian, gua bisa dapetin perempuan spek bidadari kaya Aira."
Melvi semakin panas. Dia begitu membenci Aira.
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️