NovelToon NovelToon
DOSEN PILIHAN OMA

DOSEN PILIHAN OMA

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:883.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: UQies

Calon suaminya direbut oleh sang kakak kandung. Ayahnya berselingkuh hingga menyebabkan ibunya lumpuh. Kejadian menyakitkan itu membuat Zara tidak lagi percaya pada cinta. Semua pria adalah brengsek di mata gadis itu.

Zara bertekad tidak ingin menjalin hubungan dengan pria mana pun, tetapi sang oma malah meminta gadis itu untuk menikah dengan dosen killernya di kampus.

Awalnya, Zara berpikir cinta tak akan hadir dalam rumah tangga tersebut. Ia seakan membuat pembatas antara dirinya dan sang suami yang mencintainya, bahkan sejak ia remaja. Namun, ketika Alif pergi jauh, barulah Zara sadar bahwa dia tidak sanggup hidup tanpa cinta pria itu.

Akan tetapi, cinta yang baru mekar tersebut kembali dihempas oleh bayang-bayang ketakutan. Ya, ketakutan akan sebuah pengkhianatan ketika sang kakak kembali hadir di tengah rumah tangganya.

Di antara cinta dan trauma, kesetiaan dan perselingkuhan, Zara berjuang untuk bahagia. Bisakah ia menemui akhir cerita seperti harapannya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UQies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE #22

...Kadang aku berpikir, mungkinkah kelak aku menghabiskan sisa hidupku sendiri? Berjalan menapaki batu kehidupan tanpa ada yang menemani?...

...Luka masa lalu ternyata sangat membekas dalam hatiku. Nyatanya, rasa takut menjalani sebuah hubungan masih saja membayangi. Namun, kehadirannya perlahan membuat rasa takut itu memudar....

...Bagaimana bisa? Dia yang belum lama hadir dalam hidupku, justru perlahan mengubah rasa takut itu menjadi sebuah keyakinan. Kali ini, bisakah aku mengikuti kata hatiku?...

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

.

Sudah satu bulan lamanya kegiatan KKP berlangsung di Desa Uluhati. Dalam beberapa jam lagi kegiatan yang menghadirkan beraneka ragam kesan itu selesai dan para mahasiswa akan kembali ke dunia kampus.

Senang dan sedih sudah pasti menghampiri hati masing-masing mahasiswa. Namun, berbeda dengan Zara yang justru merasakan hal lain selama melakukan KKP.

Bukan tanpa alasan, sejak kedatangannya kembali ke Desa Uluhati, Alif tak pernah lagi menampakkan batang hidungnya. Menelepon atau sekadar mengirim pesan pun tak pernah. Lalu, kemana pria itu? Mau menghubungi duluan pun rasanya begitu berat.

Saat ini sedang berlangsung kegiatan perpisahan antara mahasiswa KKP dengan para warga Desa Uluhati. Para mahasiswa saling bergantian menampilkan persembahan mereka. Ada yang menampilkan drama musikal, bernyanyi, hingga berpuisi. Begitu pun dengan Naufal yang memilih bernyanyi sambil bermain gitar.

Semua mahasiswa dan para warga tampak takjub dengan keindahan suara Naufal. Namun, berbeda dengan Zara yang masih tak menunjukkan semangat sama sekali. Bibirnya bahkan mengerucut dengan mata tertuju pada ponsel yang sungguh hampa bak kuburan.

Apa yang ia harapkan nyatanya tak kunjung tiba. Hanya Oma Ratna yang begitu setia menghubungi dan menanyakan kabar Zara. Rasanya ia benar-benar tidak percaya jika kini ia telah memiliki suami.

"Itu bibir kenapa? Udah kayak habis kena bom aja," ujar Naufal tertawa pelan sambil duduk di samping Zara yang sedang termenung di belakang panggung.

"Eh, tidak apa-apa, Pak," balas Zara singkat.

"Pasti kamu sedih karena akan berpisah dengan warga desa, 'kan? Gimana kalau nanti sore sebelum balik ke kota, kita bersenang-senang di air terjun kemarin bersama para pemuda desa?" tanya Naufal menatap Zara dari arah samping.

Wajah Zara seketika memucat mendengar kata air terjun. Ingatannya pada insiden yang ia alami beberapa waktu lalu kembali berputar dalam ingatannya. Rasa takut mulai menjalar hingga membuat wanita itu menggelengkan kepalanya pelan.

"Maaf, Pak. Saya takut ke sana lagi."

"Jangan takut, ada aku. Aku akan menjaga kamu."

"Tapi, Pak ...."

"Tenanglah, Zara. Aku akan selalu berada di dekatmu. Tidak enak jika semua teman dan para pemuda desa pergi, tapi kamu malah diam di sini ... Lagi pula ada yang ingin aku katakan padamu."

Zara diam berpikir sejenak. Ia menunduk memandangi ponselnya yang gelap. Perkataan Naufal ada benarnya, tetapi rasanya ada yang mengganjal di hati wanita itu.

"Gimana?" tanya Naufal. Kali ini pria itu semakin mendekatkan wajahnya pada Zara hingga membuat wanita itu semakin risih.

Zara menggeser sedikit tubuhnya karena merasa tak nyaman. Ia baru akan membuka mulut untuk menjawab pertanyaan sang dosen, tetapi tiba-tiba beberapa mahasiswi tak sengaja lewat di depan mereka.

"Ciee, Pak Naufal, apa Kak Zara gadis yang dimaksud dalam lagu Bapak tadi?" tanya Fina menggoda.

Naufal tersenyum tipis mendengar perkataan mahasiswanya. "Apaan, sih, kalian? Sana tampil! Giliran kalian, 'kan, sekarang?" ujarnya mencoba menutupi rasa malu yang membuat pria itu salah tingkah.

"Ya ela, Pak. Bilang aja kalau tak mau diganggu. Yuk, kita ke depan, guys" ujar Fina tertawa kecil, lalu menarik dua temannya ke depan dengan senyuman yang seketika hilang tanpa bekas.

.

.

.

Di tempat lain, seorang pria sedang berdiri di balik jendela gedung yang cukup tinggi. Pandangannya menatap ke bawah, sementara tangannya memegang ponsel yang berada di telinga.

"Kabar Alif baik, Oma. Oma bagaimana? Oh, iya, apa Oma sering menghubungi Zara?" tanyanya pada orang yang berada di seberang telepon.

"Alhamdulillah, baik, Nak. Zara juga baik. Kebetulan Oma selalu hubungi dia. Malam ini dia akan kembali ke kota," jawab Oma Ratna.

"Alhamdulillah kalau begitu, Oma. Alif lega mendengarnya," ucap Alif tersenyum sendu.

Hening sejenak tak ada yang bersuara, yang terdengar hanya suara embusan napas kasar dari pria itu.

"Apa kamu belum ingin jujur pada Zara, Nak? Bagaimana pun juga dia adalah istrimu." Oma Ratna kembali memulai pembicaraan mereka.

"Belum, Oma. Zara belum mencintai Alif. Alif tidak ingin Zara mencintai Alif nantinya karena kasihan." Pria itu lagi-lagi tersenyum, tetapi tidak dengan matanya yang kini tampak berkaca-kaca.

"Baiklah, Nak. Terserah kamu saja, ini pernikahan kalian, Oma tidak akan memaksa. Oma berharap semoga hubungan kalian dipenuhi cinta yang tulus."

"Terima kasih, Oma, karena selalu mendukung Alif."

Panggilan pun berakhir, Alif menyimpan ponselnya di saku celana piyama khas yang ia gunakan saat ini, lalu kembali menatap lalu lintas yang berada jauh di bawah gedung.

"Alif, kemarilah!" Suara panggilan seorang wanita, membuat Alif berbalik dan langsung mengikuti kemana wanita itu membawanya.

.

.

.

Langit mulai menampakkan semburat jingga di Desa Uluhati, tepatnya di bawah air terjun yang sangat indah. Beberapa pemuda desa dan mahasiswa sedang membakar ikan hasil tangkapan mereka sore itu, sementara mahasiswa yang lain memilih mandi di sungai tersebut, termasuk Naufal.

Zara mengamati semua aktivitas mereka dari atas batang pohon tumbang yang cukup aman dari jalan licin sekitar air terjun. Sesekali ia kembali mengamati ponsel dan nama kontak sang suami yang berulang kali hendak ia hubungi, tetapi berulang kali pula diurungkan.

"Zara, kamu tak ingin mandi?" tanya Naufal yang saat ini baru saja naik dari sungai. Pria itu memakai kaos lengan pendek dan celana selutut yang kini sudah basah.

"Tidak, Pak. Saya di sini saja," jawab Zara yang pandangannya justru tertuju pada kedua lengan Naufal dengan alis berkerut.

Sebuah pertanyaan kini menari-nari dalam benaknya. Rasa penasaran membuat Zara ingin langsung mengutarakan isi hatinya.

"Pak ..."

"Zara ..."

Keduanya diam sejenak karena menyadari ucapan mereka terlontar secara bersamaan.

"Bapak duluan saja," kata Zara mempersilakan Naufal untuk berbicara lebih dulu.

"Baik, terima kasih, Zara." Naufal menghentikan perkataannya sejenak sambil mengamati keadaan sekitar di mana semua orang tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

"Sebelumnya, aku ingin berbicara kepadamu bukan sebagai dosen, tetapi sebagai pria yang sudah lama mengenalmu."

.

.

#bersambung#

Maaf telat update yah, Kakak-kakak 🥰

1
Angel Santos
Luar biasa karyamu kak
Ina Karlina
terus berkarya ya author dan tetap semangat 👍👍🥰
Ina Karlina
ah ter nyata mereka berdua sama2 saling mencintai 😁
Ina Karlina
terima dengan bahagia tentu nya🌹🥰
Ina Karlina
sepertinya yang di calonkan dengan iba itu pk Yusuf
Ina Karlina
kalau jodoh takkan ke mana
Ina Karlina
ahir nya hadir juga calon Alif junior..tapi sayang suami nya jauh.. bagaimana kalau ngidam nanti
Ina Karlina
hadeh si oelakir mulai ber aksi rupanya .dasar emang ya ga tau diri tuh s lita 🤦🤦🤦
Ina Karlina
air mata buaya udah biarkan saja biar tau rasa atas segala sikap sombong nya itu 😡
Ina Karlina
ooh ternyata s Fina mata mata nya s lita.
Ina Karlina
ya udah tinggal keluar aja ya pak Alif jadi dosen juga karena zarra ini
Ina Karlina
memaaf lantai tidak untuk mengajak tinggal bersama ..cukup bersikap biasa saja itu lebih baik..
Ina Karlina
wah dasar perempuan ular.. jangan mau zarra..enak aja bisa bisa nanti s Alip di rebut juga sama dia karena tau suami mu sgt kaya😡
Ina Karlina
lah pa kades ganggu orang yang lagi mojok ...
Ina Karlina
ha ha ha malu pasti tuh zarra
Ina Karlina
seperti nya Zara salah faham deh yang menyelamatkan dia bukan Naufal tapi alif
Ina Karlina
dapat bonus he he😁😁😁
Ina Karlina
treng treng pas ketemu ternyata dia s SBK 😁😁
Ina Karlina
ha ha di tembak langsung oleh SBK..apa ga syok tuh Zahra..🤭
Ina Karlina
bencanamu bertambah Zara sepertinya calon jodoh mu orang yang kamu benci si SBK 😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!