NovelToon NovelToon
Di Batas Waktu

Di Batas Waktu

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Romansa
Popularitas:415.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Menikah sekali seumur hidup adalah mimpi Adel. Namun, gadis berhijab yang memiliki nama lengkap Dandelion Az-Zahra itu harus menerima kenyataan bahwa pernikahannya dengan orang yang pernah ia sukai di masa putih abu itu bukanlah pernikahan impiannya. Karena, Sakha Rafardhan, menikahinya hanya sebatas rasa bakti kepada sang ayah di akhir hayatnya yang ingin melihat putra semata wayangnya menikah. Sementara sang kekasih yang akan ia nikahi justru hilang bak di telan bumi tanpa meninggalkan pesan apapun kepadanya.

" Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku terpaksa menikahimu karena Lisa tiba-tiba hilang tanpa kabar. Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir". Sakha

" Sampai waktunya tiba, izinkan aku tetap melaksanakan tugasku sebagai istrimu. Karena apapun alasanmu menikahi ku, aku tetaplah istrimu." Adel

Bagaimana perjalanan mahligai rumah tangga mereka di saat akhirnya Sakha bisa menemukan Lisa?
Benarkah tidak ada cinta untuk Adel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBW 14 Adel Hamil

Di Batas Waktu (14)

" Apa tidak apa-apa kau tinggal sendiri di sini?", tanyanya memastikan.

" Aku tidak apa-apa. Aku memang butuh ketenangan", ucapnya sambil tersenyum manis.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

" Jadi, kau dan Sakha akan berpisah?", tanya Syifa setelah meminum teh manis miliknya.

" Aku gak tau. Yang pasti dia sudah menjatuhkan talak satu", jawab Adel lirih.

" Bagaimana kalau dia meminta rujuk?", tanya Syifa kemudian.

" Entahlah. Selama dia masih tidak bisa lepas dari masa lalunya, aku memilih tidak menerima. " jawabnya tegas.

" Kau masih mencintainya kan?"

" Kau pasti tahu jawabannya ", Syifa hanya tersenyum kecil. Ia tahu sebesar apa sahabatnya itu mencintai Sakha, berjuang meraih cinta suaminya walau ia tahu Sakha mencintai Lisa. Berharap esok lusa, hati Sakha berubah. Meminta pada Sang Pemilik Hati, yang Maha Membolak-balikan hati manusia.

" Apa rencanamu sekarang?"

" Sementara waktu, aku akan di sini. Menyiapkan diri untuk sendiri lagi", Adel tersenyum kecut. Ya, dia sudah di talak, secara agama ia sudah bercerai. Kalau Sakha memilih masa lalunya, tinggal menyelesaikan surat-surat saja.

" Kau tau? dari ceritamu, aku merasa kalau Sakha mulai mencintaimu", Syifa menjeda ucapannya. "Dia mulai nyaman denganmu. Hanya saja ia belum sadar. Mungkin besok atau lusa dia akan menyadarinya ", jelas Syifa mencoba melapangkan hati Adel bahwa perjuangannya tak sia-sia.

" Semoga saja". Adel tak mau terlalu berharap. Apalagi berharap pada manusia. Lebih baik ia serahkan semuanya kepada Yang Maha Pencipta. Apapun yang akan terjadi di depan sana, ia mencoba untuk ikhlas.

" Sudah malam, ayo masuk!", ajak Syifa. "Aku hanya akan menginap hari ini. Besok sudah kembali ke kota. Mungkin ke sini lagi nanti pas weekend", jelas Syifa sambil membawa nampan berisi gelas ke dalam rumah.

" Iya . Makasih sudah memperbolehkan aku menginap di sini. Kau tau sendiri, kalau aku pulang ke rumah orang tuaku, aku tidak akan. bisa menenangkan diri." Karena sudah pasti orang yang coba ia hindari mudah untuk menemukannya.

" No problem. Kamu sahabat aku", Syifa tersenyum.

Adel merasa bahagia memiliki sahabat seperti Syifa yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Apalagi keduanya pun sudah sama-sama tidak memiliki orang tua. Walaupun Syifa sebenarnya cukup beruntung karena masih memiliki seorang kakak laki-laki berbeda dengan Adel yang anak tunggal.

Pagi harinya, setelah sarapan bersama, Syifa langsung pergi karena hari itu juga ia harus bekerja. Hingga akhirnya di rumah itu hanya menyisakan Adel seorang.

Adel yang biasanya akan sibuk di toko kue miliknya setelah sarapan kini bingung harus melakukan apa. Akhirnya ia melihat-lihat ke sekeliling rumah, setelah mengantongi izin dari Syifa.

Di sinilah Adel berada, di samping rumah yang banyak terdapat aneka macam tanaman yang di tanam di dalam pot.

Duduk di atas bangku kayu, Adel membuka laptop yang ia bawa dan mulai sibuk dengan tontonannya, apalagi kalau bukan mengenai kuliner terutama tentang kue. Dunia yang Adel geluti saat ini.

Asyik menonton akhirnya tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Merasakan panas di siang bolong, tiba-tiba Adel menginginkan yang segar-segar. Matanya memicing melihat pohon mangga di dekatnya yang sedang berbuah. Membayangkan rujak mangga muda, entah kenapa ia begitu berselera.

Adel mengambil galah di belakang rumah, sesuai instruksi dari Syifa saat tadi ia menelpon untuk meminta izin memetik mangga muda di pohon milik Syifa.

"Petik aja , Del. Kenapa harus minta izin segala . Cuma mangga ini. Lagian kamu kayak orang ngidam aja pengen rujak mangga muda. Atau jangan-jangan kamu hamil, Del? "

Deg!

Adel tertegun mengingat perkataan sekaligus pertanyaan Syifa. Pikirannya melayang pada testpack yang kemarin belum sempat ia lihat hasilnya.

Apa aku benar-benar hamil? tanya Adel sambil mengelus perutnya yang rata.

"Apa kamu sudah ada di dalam sini, sayang?", tanya Adel dengan suara lirih. Matanya tiba-tiba menghangat. Ada perasaan khawatir saat ia harus mengalami ini di kondisi yang tidak tepat menurut Adel.

" Tidak! tidak! Kau datang di saat yang tepat, sayang. Kau akan menemani bunda, jadi bunda tidak sendiri", ucapnya meralat pikiran negatifnya. Seolah berbicara dengan sang janin yang ia sendiri belum pastikan keberadaannya tapi, Adel sendiri mulai yakin dengan perasaannya. Bahwa buah cinta ia dan Sakha sudah tumbuh di rahimnya.

Buah cinta ? Benarkah? Adel hanya tersenyum getir jika mengingat sikap Sakha pada Lisa kemarin.

Tak ingin berlarut larut, ia lanjutkan memetik buah mangga dan mencari bumbu di dapur yang masih tersedia karena Syifa juga sesekali pulang ke rumahnya. Sedangkan untuk memastikan kehamilannya, ia akan ke apotik nanti sore untuk membeli testpack.

Siang itu, akhirnya Adel bisa merasakan rujak mangga yang begitu segar. Segar bagi para ibu hamil, namun jika mereka yang tidak biasa hanya akan meringis ngilu. Merasakan betapa asamnya buah mangga muda.

***

Sakha berjalan ke kamarnya, semalaman ia tidur di ruang kerjanya. Kemarin, ketika membuka pintu kamar, ia merasakan hatinya sedikit sesak. Pikirannya teringat pada Adel yang selalu melakukannya yang terbaik sebagai seorang istri. Berbeda dengan dirinya. Ia pun membayangkan bagaimana perasaan Adel melihat dirinya dan Lisa.

Setelah menduga-duga, akhirnya Sakha memutuskan mengecek cctv Cafe dan benar di sana terlihat Adel yang mendatangi ruangannya dan tidak lama segera berlalu ke toilet.

" Maaf. Kau pasti kecewa", ucapnya lirih. Padahal baru saja ia mengatakan akan memperbaiki semuanya. Namun malah sudah mengingkari janjinya.

Sakha menghela nafas panjang. Ia memasuki kamarnya dan melihat ke sekelilingnya. Lagi-lagi ia merasa jadi suami yang begitu jahat. Karena tetap memajang foto kebersamaanya bersama Lisa. Bahkan tidak hanya satu foto. Sedangkan di sana, tidak ada satupun fotonya dengan Adel.

Setelah berlama-lama duduk di atas ranjang, Sakha melangkah ke kamar mandi. Ia akan segera bersiap melaksanakan shalat Dzuhur. Meminta petunjuk agar ia bisa menemukan Adel untuk meminta maaf dan membicarakan semuanya.

Namun, netranya tak sengaja melihat sesuatu yang asing tergeletak di wastafel. Tidak hanya satu, tapi, ada tiga. Sakha tahu bahwa itu adalah testpack, alat untuk mengetes kehamilan. Ia pun yakin itu milik Adel, karena kamar mandi ini hanya di gunakan oleh mereka berdua.

" Garis dua?", lirih Sakha. " Jadi, Adel hamil?", gumamnya pelan dengan bibir bergetar.

Ada rasa haru menyelimuti hatinya.

" Aku akan menjadi seorang ayah?" , senang dan rasa sesak bercampur menjadi satu. Di saat seperti ini, justru ia tak mengetahui keberadaan Adel.

Sakha segera keluar dari kamar mandi dan menuju ke kamar sang ibu untuk memberitahukan apa yang ia temukan.

Sementara di tempat lain, Adel mematung. Setelah tadi membeli testpack dan menguji urinenya, ternyata garis dua yang terlihat.

" Aku benar-benar hamil?", lirihnya dengan berlinang air mata. Walaupun ia yakin hamil menyadari tanda-tanda ngidam yang ia rasakan, tapi testpack ini membuatnya tambah yakin akan kehamilannya.

" Ma, aku benar-benar hamil. Seperti firasat mama", ucap Adel mengingat sang mertua yang meyakini bahwa dirinya hamil di saat ia sendiri belum yakin.

1
Nadien Najwa
Luar biasa
Dewi Yanti
katanya orag bodoh itu akan melakukan kesalahan yg sm berulag kali, shaka bodoh g bljr dr kesalahan yg sblmnya.
Dewi Nafisah
pokoknya ngena banget ceritanya. oke dech...
Nurulindah Indah
nice, semangat Thor 👍👍
Olha Alamri
Kecewa
elise rachma
Luar biasa
Erna M Jen
bagus itu pemikiranmu adel biar jelas mau bawa kemana rumah tanggamu ..👍
Nurhayati Lubis
hahahahah...Adel kerja Lembur
Erna M Jen
aku suka jalan ceritanya 👍👍
Rahma Lia
Luar biasa
Uthie
Cerita yg baguss... menarik... sukkkaaa.. 👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️
Uthie
Sukkaaa banget sama ceritanya 👍👍👍😘😘🤗🤗🤗
Uthie
Yaaa dahh ending dehhh 😂😂😂
Uthie
Hahaha... lucu si ayah baru niii 😂😂
Uthie
setelah ini sy Cusss ke cerita mu berikutnya Thor 😘 👍👍👍👍💃💃💃
Uthie
sukurin tuhh si Lisa 😡😡😡
Uthie
harus segera ditindak itu 😡😡😡
Uthie
lebih baik jujur 👍😌
Uthie
Wadduuhhhh... Shaka 😌
Uthie
Duhh... gangguan masih terus ngintai 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!