NovelToon NovelToon
Cinta Datang Sekali Lagi

Cinta Datang Sekali Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mia Riski

" aku takut untuk kembali patah setelah jatuh hati " ---


Ziva gadis cantik yang batal menikah karena suatu hal yang tak jelas. Lelaki yang ia percaya itu pergi meninggakkan dirinya sebelum hari pernikahan mereka dilangsungkan. menghancurkan segala mimpi setelah sekian lama di bangun bersama. Segala kesakitan itu membuat ziva sulit untuk kembali menjalin hubungan yang baru . Hingga kehadiran seorang lelaki aneh yang memberi warna baru dalam hidupnya. Namun banyak rahasia yang tersembunyi di balik kemunculannya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mia Riski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Terduga

Lelaki itu membuka pintu butik mikik ziva, ia berjalan dengan gagah kearah karyawan butik . Orang yang berada disana menoleh kagum kearah Gabriel , wajar saja ia memiliki wajah yang tampan dan gayanya yang begitu diminati kaum hawa . Sesekali tangannya membenarkan rambutnya yang disisir ke samping kanan .

" Saya mau bertemu ziva , yang punya butik ini " ucap Gabriel

" Sudah membuat janji ? " Tanya perempuan mengenakan baju seragam itu .

" Ya " singkat Gabriel . Memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya.

Karyawan tersebut mengantarkan Gabriel ke lantai 2 butik ziva , dimana letak ruangan gadis itu berada . Ia membuka pintu dan mempersilahkan Gabriel untuk masuk ke dalam .

" Maaf Bu ziva , ada yang mencari .. " ucap karyawan tersebut , ziva yang sibuk merancang busana itu menoleh kearah suara . Ia terdiam sejenak melihat Gabriel yang sudah ada di hadapannya .

Gadis itu memberi isyarat kepada karyawannya untuk meninggalkan ia bersama Lelaki itu .

" Mau ngapain sih Lo pake Dateng kesini .. " ketus ziva memandang kearah Gabriel .

" Lo lupa ya ? Gue pacar Lo sekarang .. " lelaki itu duduk seenaknya di sofa , meletakkan tangannya kearah belakang kepala menyandarkan dirinya . Ia menghirup bau ruangan ber AC yang cukup wangi ini . Aromanya sangat khas membuat nyaman penciumannya .

" Gue tuh bingung sama Lo ya , Lo ini gak jelek jelek banget . Kaya juga , masa gak ada yang mau sama Lo? Kenapa Lo harus maksa gue jadi pacar Lo . 1 bulan pula " ucapnya menatap malas kearah Gabriel yang terpejam disana.

Lelaki itu membuka matanya, menaikkan sebelah alis. ia berjalan mendekati ziva yang berada di kursinya. Mengunci gadis itu dengan kedua tangannya.

" Lo mau lebih dari 1 bulan? " Gabriel mendekati wajah ziva . Sangat dekat hingga manik mata mereka saling bertemu . Gadis itu terlihat gugup , ia membuang wajahnya menghadap arah lain .

" Apaan sih Lo " mendorong tubuh Gabriel menjauhinya.

" Ikut gue.. " Gabriel memegang tangan ziva , gadis itu kaget di buatnya.

" Kemana ? "

" Bisa gak ,Lo gak perlu bawel . Ini udah jam makan siang juga. " Gabriel memaksa gadis itu berdiri , ziva hanya mengikutinya saja . Meraih tasnya dan membiarkan tangan kanannya di genggam oleh Gabriel .

Semua orang di dalam butik hanya memandang heran kearah keduanya , untuk pertama kali melihat bos mereka di gandeng mesra orang seorang lelaki . Sayangnya mahalini tidak ada untuk menyaksikan moment langka itu .

Selama di dalam mobil ziva hanya diam saja , ia tak banyak berbicara seperti biasanya . Memainkan handphonenya sengaja tidak ingin melihat kearah samping . Gabriel yang sedari tadi menyetir , sesekali menoleh . Melihat ziva dengan wajah manyunnya itu .

" Lo gak mau nanya lagi kita mau kemana ? " Tanya Gabriel .

Ziva mendengus sebal , ia sebenarnya ingin bertanya . Tapi lelaki itu nanti terus mengatakan bahwa dirinya bawel .

" tadi gue nanya Lo bilang gue bawel , gimana sih " kesal ziva . Lelaki itu hanya terkekeh , gadis ini begitu galak .

" Ketemu Tasya " ucapnya .

" Hah? Siapa dia.. ?"

" Cewek yang mau di jodohin sama gue . " ucapnya .

" Emang dia percaya gtu kalau gue pacar Lo ? " Tanya ziva

" Engga , makanya gue butuh 1 bulan buat bener bener ngeyakinin dia . Setidaknya sampai dia gak mau deketin gue lagi "

" Dih sok ganteng banget sih Lo jadi cowok " hina ziva , ia merasa lelaki ini terlalu jual mahal . Padahal ia sendiri tidak melihat ada yang spesial darinya.

" Terserah elo mau ngomong apa , yang pasti gue gak mau nikah sama cewek manja itu. Jadi Lo harus bantuin gue . " Gabriel kembali fokus menyetir .

Lelaki itu memarkirkan mobilnya di sebuah Cafe yang cukup mewah , ia turun dari mobil membukakan pintu untuk ziva . Gadis itu di buat bingung dengan perlakuan manis laki laki ini .

"bersikaplah sebagai sepasang kekasih " bisik Biel di telinga ziva , lalu menutup pintu mobil kembali. Ia berjalan sembari merangkul ziva . Gadis itu diam tak berkutik , ia merasa gugup sekali . Wajahnya sudah memerah namun berusaha tak ia perlihatkan kepada Gabriel.

Mereka menuju sebuah meja, dimana ada seorang wanita cantik yang telah menunggu disana . Ia tersenyum melihat Gabriel , melambaikan tangannya .

" Kamu kok lama sih " wanita itu bersemangat berbicara pada Gabriel hingga sorot matanya menoleh ke samping . Dimana ziva yang tersenyum kaku kearahnya .

" Dia siapa ? " Tanya Tasya , ia langsung berdiri dari duduknya.

" pacarku " singkat Gabriel memberi kode kepada ziva.

" Hai , aku ziva.. " gadis itu sedikit gugup mengulurkan tangannya pada Tasya .

" Tasya .. " jawabnya tersenyum tipis.

Mereka bertiga kembali duduk , di posisi ziva dan Biel bersebelahan menghadap Tasya . Wanita itu sejak tadi terus memandang ke arah ziva .

Mereka langsung memesan makanan , karena sudah masuk jam makan siang .

Tasya banyak sekali bertanya , ia mencurigai hubungan mereka berdua .

" Sejak kapan kamu punya pacar ? Aku tahu kamu tidak akan pernah bisa melupakan dia." tasya memandang serius kearah Gabriel dan Ziva . Ia seolah tak percaya bahwa gadis ini adalah tambatan hati lelaki itu.

" Kamu tidak mengenalku dengan baik"

" Kenapa kamu pilih dia ? " Tanya Tasya lagi , entah ada apa dengan gadis ini . Ia seperti sedang melakukan penyelidikan kasus berat .

" Karena dia bukan kamu. " Gabriel memandang kearah Tasya .

" Gabriel , kenapa kamu selalu membenciku .. " lirih Tasya , ia berusaha memegang tangan Gabriel .

" seharusnya tanyakan pada dirimu sendiri . Kamu tahu dengan baik jawabannya ." Gabriel menepis tangan Tasya darinya .

" Sekarang lupakan tentang obsesimu untuk menjadi istriku , sampai hari ini aku tidak akan pernah mau membuka hati untuk kamu . Bahkan setelah aku kehilangan " sambung Gabriel lagi .

Tasya beranjak dari duduknya , ia pergi meninggalkan Gabriel begitu saja . Air matanya sudah jatuh di kedua pelupuk matanya.

" Kok Lo jahat banget sih sama cewek " ziva memukul lengan Gabriel cukup kuat , lelaki itu memegang lengannya.

" Lo gak tahu apa apa tentang hidup gue "

" Tapi gue rasa Lo keterlaluan , kasihan tau . " Ziva beranjak dari duduknya .

" Lo mau kemana ? "

" Pulang . Gue gak mau lanjutin lagi ide gila Lo. Terserah Lo deh kalau mau laporin gue ke polisi " ucapnya , ia pergi meninggalkan Gabriel begitu saja .

Lelaki itu meletakkan uang di meja membayar pesanan mereka . Ia langsung mengikuti ziva yang sudah terlebih dahulu keluar dari cafe tersebut .

Dari arah depan , tampak mobil putih sedang melaju kearah ziva . Gabriel melotot melihatnya , ia langsung menarik ziva menghindari mobil tersebut .

" Brakk "

Dua orang itu jatuh di aspal ,gadis itu baik baik saja namun sayangnya siku Gabriel berdarah . Ziva terdiam sejenak , ia masih syok mengalami kejadian barusan . Seseorang seperti ingin mengambil nyawanya .

" Lo gak apa apa ? " Gabriel membantu ziva berdiri .

" Gue baik baik aja , cuma kaget . Tapi siku Lo berdarah . Kita ke butik gue aja ya , ntar gue obatin " ucap ziva . Gabriel mengangguk pelan .

" Sini gue yang bawa mobil " ziva mengambil kunci mobil dari Gabriel . keduanya langsung menuju butik ziva .

.

.

" Aww . Pelan pelan " rintih Gabriel saat gadis itu memberikan betadine pada lukanya.

" Cengeng banget jadi cowok " Ziva melihat kearah Gabriel.

" Jujur sama gue, Lo pasti tahu siapa yang hampir nabrak gue .. "

Gabriel hanya diam , ia mencurigai seseorang tapi tidak ingin berkata jujur . Memilih untuk tidak membuka mulut , karena ia tak memiliki bukti yang kuat .

" Seumur hidup , kayanya gue gak Pernah punya musuh . Tapi setelah gue berurusan sama elo , baru nih muncul . " Gadis itu tak berhenti berbicara , ia berharap lelaki ini mau berkata jujur padanya.

" Please Lo harus bantuin gue , hanya untuk 1 bulan ini . Setelah Tasya benar benar membatalkan pertunangan kita ." ucap Gabriel . Ziva menggeleng cepat , ia tidak ingin meneruskan rencana gila lelaki ini .

" Gue gak mau .. "

" gue mohon banget sama Lo . Lupakan soal tabrakan , gue gak akan minta pertanggung jawaban tentang itu . Tapi gue mohon , Lo harus bantu gue . Gue gak mungkin nikah sama Tasya " ia menangkup kedua tangan memohon pada ziva . Tatapannya sangat meluluhkan hati gadis ini .

" Yaudah deh " pasrah ziva.

" Makasih ya , gue berharap kita bisa jadi teman " ia mengulurkan tangannya , ziva tersenyum kecil menerima jabatan tangan itu .

Gabriel menatap bola mata ziva , ia memandangnya cukup lama . Tampak kehangatan yang selalu dirindukannya berada pada kedua mata itu .

" Udah selesai nih " ziva telah membalut luka Gabriel . Ia beranjak menyimpan kotak P3K nya di atas lemari .

" Yaudah gue pamit pulang dulu , oh iya Lo sekarang harus hati hati. Kalau ada apa-apa langsung hubungi gue "

" Ia , Lo juga bawa mobil yang bener " ucap ziva .

Gabriel tersenyum, ia melangkah keluar dari ruangan ziva berpapasan dengan linka yang berjalan masuk. Ia sempat menoleh kearah Gabriel hingga lelaki itu lenyap dari pandangan nya .

" Itu Gabriel kan, ngapain dia kesini..? " Menunjuk kearah luar lalu membalikkan badannya. linka mendekati ziva.

" Ngobatin dia, tadi ada yang hampir nabrak gue, pas kita lagi makan siang " ucap ziva, menyusun buku buku di mejanya.

" Hahh? Lo di tabrak ? Sama siapa? Lo gpp ? Baik baik aja kan ? " linka berbicara tanpa jeda , persis seperti mamanya .

" Lo tuh ya kalau nanya tu satu satu " ziva duduk di kursinya, meneguk air di botol . Tenggorokan gadis itu terasa kering sekali sejak tadi .

"jadi gimana? " rasa penasaran linka masih belum reda.

" Gue gak tahu siapa yang nabrak, mobilnya kenceng banget . Udahlah gue gak mau bahas itu "

1
Aliyana Angela Bara Bere
cerita yg plg tidak bisa ku hayati😌😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!