NovelToon NovelToon
Beautiful Accident

Beautiful Accident

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / One Night Stand / Persahabatan / Penyesalan Suami / Bad Boy
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: ZaranyaZayn12

Kejadian tak terduga di pesta ulang tahun sahabatnya membuat seorang gadis yang bernama Recia Zavira harus mengandung seorang anak dari Aaron Sanzio Raxanvi.

Aaro yang paling anti wanita selain ibunya itu, tiba-tiba harus belajar menjaga seorang gadis manja yang takut dengan dirinya, seorang gadis yang mengubah seluruh dunia Aaro hanya berpusat padanya.

Apakah dia bisa menjadi ayah yang baik untuk anaknya?
Apakah dia bisa membuat Cia agar tidak takut dengannya?
Dapatkan dia dan Cia menyatu?
Dapatkah Cia menghilangkan semua rasa takutnya pada Aaro?

Ayo baca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZaranyaZayn12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Tujuh

"Kalian ke mana aja Aa? Kenapa sampainya lama?" Protes Sana dengan tangan yang menggandeng tangan Cia agar duduk di kursi ruang keluarga.

"Tadi Kak Aaro nyuruh buat gak ke rumah mama loh ma." Adu Cia yang membuat Aaro memembesarkan matanya ke arah Cia.

"Bener Aa?" Tanya Sana garang.

Aaro menganggukkan kepalanya pelan membenarkan kejadian tadi.

"Kamu ini! Udah bener kamu ajak Cia ke sini, kenapa pikiran kamu melenceng sih Aa? Untung kalian jadi ke sini." Ujar Sana mengusap rambut Cia sayang.

"Aaro gak rela Ma kalo Cia di lihat sama orang lain." Lirih Aaro membuat mereka yang berada di ruang keluarga menganga tak percaya.

"Kamu pikir di sini ada siapa?" Gemas Sana manatap ke arah putranya dengan geram.

"Cuma Papa, Rion, Zaki sama Dikru doang cowoknya Aa." Ujar Sana dengan malas. Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya sepertinya.

Sangat mirip dengan papanya, Posesif! Kesal Sana.

"Tapi kan tetap aja pas di jalannya banyak yang merhatiin bidadarinya Aaro." Kesal Aaro membuat Sana memutar matanya ke atas.

"Lebay kamu Aa. Orang kalian ke sini aja naik mobil, gimana orang mau liatin Cia coba?" Heran Sana sembari menggelengkan kepalanya tak habis pikir membuat mereka semua yang berada di sana tertawa lepas.

"Ish Ay... Masa aku di katain lebay sama Mama?" Rengek Aaro sambil menghampiri Cia kemudian memeluk gadis itu erat yang langsung mendapatkan sorakan dari mereka.

"Udah Kak, Cia sakit perut ketawa mulu." Ujar Cia yang masih berusaha meredakan tawanya.

Tangannya dengan lembut mengusap rambut Aaro membuat pelukan di perutnya bertambah kuat.

"Pulang aja yuk Ay." Ajak Aaro dengan suara yang teredam namun masih bisa di dengar dengan jelas.

"Pulang? Kamu mau bawa mantu Mama pulang?"

"Pulang aja kamu sendiri! Jangan bawa-bawa mantu Mama ya Aa!" Teriak Sana membuat mereka semua menutup telinganya kuat.

"Jangan teriak-teriak Ma! Nanti tenggorokannya sakit." Ujar Zio mengusap lengan Sana lembut.

"Anak Papa tuh. Ngeselin banget! Masa mau bawa mantu Mama pulang." Kesal Sana.

"Liat tuh Ay, Mama jadi kejam banget kalo sama aku Ay." Adu Aaro membuat Sana bertambah kesal.

"Anak nakal kamu ya Aa, jangan hasut Mantu Mama Aaro!" Kesal Sana memekakan telinga mereka.

"Iya Ma, enggak Ma. Ampun Maa." Teriak Aaro ketika Mamanya mulai berjalan ke arahnya dengan tangan yang sudah meremas remas gemas.

"Kamu dari tadi bikin Mama kesel mulu ya Aa, nakal banget kamu." Ujar Sana sambil menjewer telinga Aaro membuat yang punya berteriak kencang.

"Sakit Mama! Lepasin Ma! Ampun!" Teriak Aaro.

"Gak! Lagian kamu ngeselin banget sih. Biar tau rasa kamu." Ujar Sana yang masih menyiksa anaknya.

"Kamu sih Aa. Udah tau Mama kamu mudah kesal, malah kamu pancing." Ujar Zio menggaruk kepalanya bingung melihat istrinya yang kalap itu.

"Papa tolongin Aaro Pa, Ay tolong Ay." Teriak Aaro sembari menggapai-gapai tangan Cia membuat gadis itu menatap Aaro dengan prihatin.

"Mama cantik jangan marah-marah mulu ya, yuk Cia temenin Mama nonton." Ajak Cia membuat Sana mengalihkan tatapannya kepada gadis itu kemudian tersenyum lebar.

"Ayo sayang." Antusias Sana. Dalam sekejab wanita itu melepaskan jewerannya di telinga Aaro kemudian menggandeng tangan Cia menuju ruang TV dengan riang.

Perubahan mood yang sangat cepat bukan?

Aaro menghembuskan nafasnya lega ketika melihat Mamanya yang sudah pergi. Untung istrinya itu bisa di andalka. Jika tidak, mungkin sekarang telinga Aaro sudah putus kali ya?

Tarikan maut Mamanya itu memang tidak ada tandingannya. Coba saja bayangkan, telinganya sampai lecet karena jeweran itu.

"Kamu sih Aa. Udah tau Mama kamu ganas masih aja di godain." Ujar Zio menepuk pundak anaknya itu pelan.

"Salah sendiri lo Aa." Tawa teman-teman dan kembarannya masih terdengar di telinga Aaro membuat laki-laki itu kesal.

"Malesin, mending Aaro masuk kamar aja. Papa gak seru nih." Kesal laki-laki itu kemudian beranjak naik ke atas tangga menuju kamarnya.

1
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!