Karena suami dan anaknya ditembak mati oleh pemburu, Anjani. Seekor serigala betina melakukan transformasi jiwa terhadap keluarga si pemburu suami dan anaknya.
Dia ingin merampas jiwa sekaligus nyawa si pelaku, akan tetapi rencananya mengalami kendala. Sebab dia salah masuk ke dalam raga seseorang yang tidak pernah dihargai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEMARAHAN SARI
Dara diam menyimak meskipun mulut nya terus saja mengunyah makanan olahan daging. Dalam diri si Anjani, dia memang pantang disepelekan.
" Baiklah, Aku akan membantumu " Tegas Dara setelah menelan semua makanan yang ia kunyah.
Semua perhatian orang yang ada di dalam ruang makan teralihkan.
" Benarkah ?" Dito tersenyum senang, Apalagi ketika Dara mengangguk yakin.
Donita mencebikkan bibir, Baginya apa yang bisa Dara lakukan ?? Hemhh, Pasti nanti juga bakal diusir sama Dito. Donita tahu seperti apa karakter sang anak.
" Bagus! Belajarlah sedikit demi sedikit Dara, Kau harus ikut andil dalam kemajuan perusahaan " Tambah Tuan Lesmana.
Dara mengangguk , pandangan nya beradu dengan Tuan Lesmana. Keduanya sama-sama menyunggingkan senyuman aneh.
" Bagaimana hasil penyelidikan mu?" Tanya Tuan Lesmana kepada asisten nya. Kini ia dan Pak Aji sedang berada di ruang kerja di kamar Tuan Lesmana.
" Banyak sekali kabar buruk Tuan"
" Katakan !!" Titah Tuan Lesmana datar nan tegas.
" Tuan muda Lesmana Lindu, Dia memang memiliki banyak masalah. Anindita sekarang ada di rumah sakit, sepertinya dia hamil. Dan Tuan muda sengaja tidak memberi tahu anda. Dan istrinya, Nyonya Yunita. Dia orang terakhir yang datang merawat Nona Anin, Dia terlihat sangat gelisah dan seperti kehilangan seseorang "
Tuan Lesmana manggut-manggut pelan.
" Kau harus memperhatikan Yunita secara extra, Aku takut apa yang diucapkan oleh Dara itu benar "
Pak Aji mengangguk patuh.
" Lalu, Bagaimana dengan Dara?" Sebenarnya Tuan Lesmana lebih penasaran tentang cucu menantu nya itu.
Namun Gelengan lemah dari Pak Aji sedikit mengecewakan.
" Jadi kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Dara?"
Sekali lagi Pak Aji menggeleng sembari menunduk dalam. Tuan Lesmana menghela nafas panjang.
" Tapi Tuan,,,," Kata-kata Pak Aji menggantung untuk sesaat.
" Ada apa ?"
Pak Aji diam, dia bingung harus bagaimana cara menyampaikan isi analisis nya tentang Dara.
" Katakanlah Aji, tidak usah takut "
" Ummmm saya merasa, jika Nona Dara seperti orang lain. Dia bukan Nona Dara, hanya saja saya tidak bisa membuktikan dia itu siapa?"
" Aku juga berpikir seperti itu, Dara kurang suka dengan daging sapi. Dia lebih suka makan tahu tempe dengan lalapan terong, tapi sekarang makanan itu tidak dia sentuh sama sekali. Malah cenderung tidak suka makan nasi"
" Aku ingat bagaimana dia bilang jika Nasi adalah makanan terpenting bagi manusia, Dan menyuruhku mengabaikan kata Dokter yang melarang ku makan nasi"
Pak Aji mengangguk paham, dan itulah maksud dari penyampaiannya barusan.
" Tapi kalau dia bukan Dara, Lalu siapa ?" Imbuh Tuan Lesmana.
>>>
Sari cepat pergi ke teras depan saat melihat kelibat Rian, Pasti pria itu tengah membersihkan mobil Donita.
" Mas... " Suara Sari memanggil berusaha pelan sekali , Karena takut didengar oleh para majikan.
Rian menoleh, dia menghentikan aktivitas nya mengelap mobil Donita.
" Semalam kamu kemana ?"
" Aku?? Aku ada urusan " Rian melanjutkan kembali mengelap mobil, ia berusaha menghindar tatapan mata Sari padanya.
" Jangan bohong Mas, Aku tahu kau pasti pergi dengan Ayu. Iya Kan?" Sari tidak mau berbasa-basi, Yang ia ingin kan adalah sebuah jawaban.
" Ayu? Ngapain aku pergi dengan dia" Namun Rian mengelak, dia terus saja mengelap mobil tanpa sedikitpun menoleh.
Sari kesal dengan sikap Rian, secara paksa Sari menarik Rian hingga tubuhnya berputar.
" Liat aku Mas kalau ngomong !!" Gertak Sari.
" Apa-apaan sih " Riyan menepis tangan Sari, wajahnya sewot sekali.
" Kalau tidak pergi dengan Ayu, Lalu kenapa Ayu juga tidak ada di kamar? " Lanjut Sari menginterogasi Riyan.
" Mana aku tahu, tanya sendiri lah sama dia"
Jawaban Riyan membuat Sari mati kutu, ia kehilangan kata-kata yang sudah ia rancang sebelumnya.
Pada saat itu kebetulan Dara dan Dito keluar, mereka sudah mau berangkat ke kantor.
" Eh, si tukang selingkuh " Timpal Dara, kedua orang pelayan Donita itu menoleh.
Dara tersenyum, raut wajah keduanya nampak lucu ketika sedang bersitegang.
" Nggak perlu ditanyain lagi, dia fix baru saja Bermandi peluh dengan teman mu. Baunya aja sudah anyir begini hehehehehe"
Dara menutup mulut nya sembari berlalu pergi, Dito hanya menyimak tanpa ada rasa tertarik untuk tahu.
Kepala Sari berputar, wajahnya sudah tegang. Sedangkan Rian tidak mengucapkan sepatah kata, tenggorokannya tercekat seperti habis makan rambak sapi.
Kebetulan sekali Donita muncul, Sekilas dia melihat Dara cengar-cengir masuk ke dalam mobil Dito. Hatinya cemburu, tapi tidak bisa berbuat banyak.
" Rian... Kamu sudah siap?!" Seru Donita.
" Su- Sudah Nyonya "
Riyan bergerak cepat membukakan pintu, majikannya bagaikan dewa penyelamat disaat dia mati kutu di depan Sari. Gadis itu juga hanya bisa diam serta tak lupa memberikan hormat kepada sang majikan.
Setelah mobil Donita menghilang dari balik pintu gerbang, Sari mengangkat kakinya cepat mencari Ayu.
Dia tidak segan langsung menarik rambut Ayu hingga gadis itu terseret. Kegaduhan tersebut memancing perhatian para pelayan yang lain.
" Awww Awww ... Sari!! Kamu apa-apaan sih?? Sakit... AWW..."
Ayu sebisa mungkin melindungi rambutnya, tapi itu tidak lah berguna.
" Sariii" Ayu memekik kuat, beberapa pelayan berupaya menolong.
" Sari, lepaskan Ayu.. Kasian dia"
" Jangan ikut campur !!!" Balas Sari sengit, ia menunjuk wajah para pelayan disertai jelingan tajam.
Semua ciut, Kedudukan Sari cukup tinggi sebagai pelayan pribadi Donita. Jadi tidak ada yang berani melawannya.
Sari kembali menyeret rambut Ayu, perempuan itu terus merintih kesakitan. Sembari memohon supaya Sari melepaskan nya.
Setelah tiba di tepi kolam, Sari mendorong Ayu ke tepi kolam.
" Aw!!!"
Ayu menjerit kesakitan, Namun ia lebih takut dengan sorot mata Sari yang dipenuhi kemarahan.
" Semalam kamu pergi kemana ?"
Ayu terhenyak, sungguh dia tidak menduga jika Sari mencurigai nya.
" Jawab !!! Jangan bohong !!" Gertak Sari, bola matanya melotot tajam.
Ayu menelan ludah sebisa mungkin, dia takut salah jawab. Apalagi banyak orang tengah memperhatikan mereka.
Sari berjongkok di depan wajah Ayu, ia mengangkat wajah Ayu dengan sedikit penekanan.
" Kau pergi dengan Mas Riyan bukan ??"
Ayu menggeleng, dia takut sungguh takut. Sari tersenyum miring, ketika tanpa sengaja melihat sesuatu di bagian dada Ayu yang tertutupi kemejanya.
Sari bangkit, lalu ia menarik kasar pakaian Ayu hingga terpampang jelas tanda merah di dadanya. Ayu terhenyak, ia reflek menutupi dadanya.
HO?????
Semua terkejut, tanda merah itu hanya bisa dilakukan oleh sepasang kekasih. Sari menggertakkan gerahamnya, ia sudah tidak mampu menahan perasaan nya. Dengan tanpa ampun, Sari menendang pundak Ayu hingga terjungkal masuk ke dalam kolam renang.
Sari tahu Ayu tidak bisa berenang, karena itu dia menginterogasi Ayu di tepi kolam.
Ayu berusaha minta tolong, tangannya menggapai udara kosong. Dan kepalanya perlahan ditelan air.
>>>
MAAF JIKA AUTHOR LAMBAT UPDATE, KONDISI TUBUH SANGAT TIDAK MENDUKUNG 🙏🙏🙏
km baik sintia semoga mndptkan laki² yg baik juga
Semoga Dito tak gegabah utk mempercayai semua foto yg di kirimkan wanita duplikat itu. selidikilah dulu .. jngn main usir Dara