Menceritakan tentang seorang pemuda bernama Fang Chen yang bereinkarnasi ke masa mudanya saat berusia 20 tahun. Dia mati karena dikhianati oleh saudara angkatnya sendiri di Alam Dewa karena permasalahan sebuah harta yang ternyata itu adalah Sistem Kultivasi Modern.
Dia mewarisi sebuah harta berupa Sistem dan karena dia tidak ingin menjadi terlalu naif seperti kehidupan sebelumnya, dia saat ini menjadi sosok yang sangat sadis dan jarang berbelas kasihan kepada orang, dia melewati lika-liku kultivasi menuju puncak hanya untuk satu tujuan yaitu BALAS DENDAM kepada orang yang mengkhianatinya dulu.
Salam Sistem.
Faisal Fanani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faisal Fanani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
P2 - Reinkarnasi
“Sepertinya adik kita ini tidak bisa diajak kerjasama, kalau begitu apa boleh buat, kami semua akan membunuhmu dengan kejam adik, aku sudah tidak peduli lagi dengan persaudaraan kita yang kamu banggakan itu” seorang perempuan yang termasuk salah satu penyerang itu langsung membuat gerakan pembunuh untuk mengakhiri nyawa Fang Chen.
“Matilah, hyaaaaaahm….” ketiga orang itu menyerang Fang Chen dengan semua kekuatannya, mereka tidak ingin harta yang telah mereka incar selama ini malah tersegel dan membutuhkan waktu ribuan atau bahkan bisa sampai jutaan tahun untuk membukanya, jika sampai Fang Chen berhasil menyegelnya.
“Guru Ba. .Hen, maafkanlah muridmu yang tidak berbakti ini, aku hanya bisa menyegelnya sementara waktu guru, mungkin jika guru mendengarkanku dimanapun guru berada, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sudah berusaha sekuat mungkin untuk memenuhi tanggung jawabku semoga guru selalu sehat dimanapun guru berada” setelah Fang Chen berhasil menyegel harta itu, sayangnya waktu itu juga bertepatan dengan serangan ketiga orang yang menyerang menghantam tubuhnya.
“ARRRRGGGHHH” Fang Chen berteriak dengan keras, meskipun harta itu sudah berhasil tersegel, tapi dia harus mengorbankan seluruh tubuhnya untuk memastikan keberhasilan segelnya itu, saat ini, kedua tangan dan kakinya sudah putus, perutnya sebagian sudah bolong, seluruh tubuh, wajah dan anggota badan lain mengeluarkan darah yang deras.
Di akhir kesadarannya Fang Chen berteriak dengan keras, “Hong Ling Dewa Perang, Huang Gui Dewa Api, Song Ha Dewi Cahaya, jika aku diberi kesempatan reinkarnasi, akan aku balaskan dendamku saat ini pada kalian, aku harap hingga saat itu tiba kalian semua sudah bersiap-siap untuk matiiii” Fang Chen.
Ketiga orang yang mendengar Fang Chen mengucapkan itu sedikit gemetar, entah kenapa jika sampai perkataan Fang Chen itu terjadi, mereka pasti akan kewalahan untuk menghalaunya, mereka sadar diri, karena kondisi sekarang yang sampai bisa menyebabkan Fang Chen kalah dan terbunuh bukan karena mereka bertiga lebih kuat dari Fang Chen.
Tapi Fang Chen sudah terlebih dulu mereka beri racun neraka, racun yang sampai sekarang belum ada penawarnya, meskipun di Alam Dewa ini, tapi mereka menghentikan pemikiran konyol itu, mereka sekarang sedang mencari harta yang ada dalam genggaman Fang Chen tadi.
Tapi ketika salah satu dari mereka bertiga hendak menyentuh harta itu, harta itu malah retak kemudian pecah serta memunculkan cahaya putih yang sangat menyilaukan mata, cahaya itu dengan cepat menghampiri Jiwa Fang Chen dan menyatu dengannya.
Harta itu bernama ‘Sistem Kultivasi’, sebuah harta yang tidak akan ada lagi di seluruh kehidupan, memang ini adalah garta unik yang hanya bisa dimiliki oleh satu orang, dan orang yang terpilih itu adalah Fang Chen.
Setelah kematian jasad Fang Chen itu, jiwanya terbang ke sebuah tempat, selama terbang itu dia seperti mendengar suara gurunya, gurunya itu berkata “Fang Chen, aku wariskan harta ini kepadamu, gunakanlah dengan sebaik-baiknya, guru tidak membatasi akan kamu gunakan untuk apa, mau kamu gunakan untuk balas dendam pun juga boleh, guru percaya padamu Fang Chen” suara itu berakhir.
***
Beijing, 01 Maret 2022
“Bajingan…”
“Hah, hah, hah …” Fang Chen terbangun dari mimpinya, mimpi yang terasa sangat nyata, tapi setelah dia berpikir sebentar dia sadar bahwa semuanya itu bukan mimpi, tapi kehidupan aslinya. Dia kemudian melihat sekelilingnya, harapannya terkabul, dia telah kembali ke masa lalu tepatnya ketika dia masih menjadi mahasiswa dan berumur 20 tahun.