"Ah, aku berada di mana?"
Sebuah tempat yang mengesankan! Sial, tapi ini bukan duniaku. Ini adalah dunia sihir! Tunggu, aku terjebak di dalam tubuh seorang pemuda hina yang memiliki sihir sama sekali.
Bodoh, kenapa aku ini mencintai seorang putri kekaisaran sedangkan aku bukan siapa-siapa?
Ahahaha tidak masalah, mari kita genggam dunia ini menggunakan sebuah kecerdasan yang luar biasa. Tidak apa-apa aku tidak memiliki sihir, tapi aku memiliki sebuah seni yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Ini adalah dunia yang dipenuhi oleh pedang dan juga sihir. Kau tidak punya sihir? maka kau akan dikucilkan. Tapi mari kita lihat, bagaimana pemikiran dunia modern diterapkan di dunia yang tidak pernah menyentuh sains yang menakjubkan. Juga, mari kita taklukkan dunia ini dengan sebuah kecerdasan dan perkembangan teknologi yang luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arachanaee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musim Dingin
Pada akhirnya, musim dingin telah dimulai. Setitik salju mulai turun ke atas tanah. Orang-orang mengunci dirinya di dalam rumah, dengan segala bahan makanan yang cukup untuk mereka selama beberapa bulan ke depan. Saat itu juga, Kazuto sedang berada di dalam ruangannya, api penghangat menyala hingga dingin tak dapat menembus hatinya, selama musim dingin, dia menulis apa yang dia ketahui, menulis segala pengetahuan yang ada di dunia lama dan akan meneruskannya di dunia ini.
Segala ilmu, entah itu dibidang fisika, Kazuto menuliskan segala rumus. Entah berguna atau tidak, bahkan orang dengan seperti Garrick tidak membutuhkan rumus ini sebagai seorang pengrajin, tapi paling tidak ini bisa menjadi senjata bagi orang yang tidak memiliki sihir. Semua pengetahuan, pengetahuan tentang alam dia bentuk dalam sebuah lembaran yang telah di sediakan kepada Sahal dimana dia menebang banyak pohon dan membuat begitu banyak lembaran untuk kertas. Walaupun kertasnya agak coklat, tapi ini bukanlah sebuah masalah.
Kulit-kulit hewan yang telah disamak dan dijadikan kertas pun, Kazuto juga mau.
“Hukum alam itu mutlak. Jadi kemungkinan hukum fisika yang ada di dunia ini tidak berubah. Hanya relativitas waktu di dunia ini dan dunia lama yang berubah. Hanya saja ....” Kazuto merenung sejenak, “Astronomi, aku yakin semua mengenai perbintangan akan berubah. Kecuali, jika dunia ini adalah dunia paralel dari dunia lama. Perbintangan tidak berubah, teori ini diperkuat karena nama planet ini adalah bumi.” Kazuto berbicara kepada dirinya sendiri.
“Dan ini ada di era abad pertengahan, kemungkinan juga, jika di dunia lama ini ada di wilayah Eropa. Aku tidak tahu apakah peta nya berubah atau tidak. Tapi jika dilihat dari nama kotanya, kemungkinan wilayahnya berubah.”
Selain itu, di wilayah ini hukum gereja begitu kuat. Selain kerajaan dan kekaisaran, di dunia ini yang Kazuto ketahui juga terdapat sebuah wilayah kegerejaan. Yaitu sebuah wilayah suci yang dipimpin oleh uskup agung dimana pengaruh ini menyebar luas ke segala kekaisaran dan kerajaan. Pengaruh dan ajaran gereja tentunya menjadi acuan kepercayaan di dunia ini. Sayangnya, sesembahan di dunia ini tidak menggunakan konsep trinitas seperti yang ada di dunia lama, tapi mereka menyebutnya sebagai seorang dewa. Agamanya pun bukan agama kristen, tapi agama ajaran gereja.
Walaupun ini sangat bertolak belakang dengan dunia lama, paling tidak era kegerajaan selayaknya ada di abad pertengahan. Namun yang menjadi pertanyaan bagi Kazuto, “Apakah orang yang tidak mengikuti ajaran gereja akan diperangi dan dihukum?”
Jika iya, maka Kazuto haris berhati-hati. “Dan apa yang akan terjadi jika ada revolusi hingga menimbulkan pengaruh gereja turun?” Kazuto tersenyum. Dia menjadi teringat dengan revolusi prancis, dimana itu mengakhiri era abad kegelapan dan era pengaruh gereja.
Sayangnya Kazuto tidak sejahat itu. itu semua tergantung bagaimana sikap gereja terhadap dirinya jika tahu bahwa Kazuto tidak mengembangkan sihir, tapi sains. Namun jika dipikir-pikir, memangnya diskriminasi ini datangnya darimana jika bukan dari gereja? Itulah mengapa pengaruh dan doktrin gereja sangatlah kuat.
................
Tepat di hari pertengahan musim dingin udara yang dingin dan dipenuhi oleh salju, sebuah tapak kaki ada di atas salju hingga membekas sebelum tertutup oleh kepingan salju lainnya. Namun, beberapa detik kemudian, jejak tapak kaki itu diinjak oleh tapak kaki oleh orang lain yang tidak hanya satu, tapi juga banyak.
Di setiap kaki orang-orang tersebut, terikatlah rantai besi yang mungkin sangat berat, rantai itu juga menyeret tumpukan salju hingga salju terceceran sebelum diinjak oleh orang lain, dan begitupun seterusnya sehingga salju itu tidak menunjukkan wujudnya lagi.
Tapi memang, di hamparan salju ini, banyak orang yang terikat kaki dan tangan mereka menggunakan sebuah rantai, entah itu laki-laki atau perempuan, baik itu dewasa maupun remaja, mereka semua terarak menuju ke suatu tempat. Namun, mereka menundukkan kepala, menerima nasib bahwa mereka diperlakukan benar-benar sanngat buruk. Pakaian mereka tipis, sehingga mereka dipaksa untuk menerima rasa dingin yang begitu menusuk.
Ketika salah satu anak remaja terperosok, salah seseorang dari belakang, yang mengenakan jubah dan penutup kepala dari belakang memukulkan sebuah tongkat pada kaki orang tersebut, memaksanya untuk segera berdiri. Anak remaja itu menoleh ke belakang, tatapannya sayu.
“Aku kedinginan.”
“Jangan banyak bicara!” Orang itu kemudian menendang bocah tersebut, memaksanya untuk segera berjalan. Karena ketika bocah itu berhenti, maka semua orang yang ada di belakang dan depannya akan berhenti karena rantai tersebut akan saling mengikat.
Orang yang menggunakan jubah sebenarnya bukan hanya satu, tapi begitu banyak dimana mereka sebenarnya sedang mengarak para tawanan-tawanan yang tidak berguna ini, yang memang mereka ditugaskan kepada atasan mereka untuk menghukum para tawanan-tawanan yang tidak berguna ini. Lebih tepatnya, hukuman mati?
Semakin lama mereka berjalan, semakin jauh dari peradaban, yang ada hanyalah pepohonan yang daun-daunnya tertutup oleh salju. Mereka pada akhirnya juga menginjak salju-salju tebal yang membuat mereka hendak mati.
“Kita sudah ada di wilayah pegunungan Ara. Pegunungan yang tidak diakui oleh banyak kekaisaran manapun. Dan pastinya, kita sudah keluar dari benteng Valmour. Perintah Count untuk membuang mereka ke gunung Ara sudah terlaksanakan, apalagi banyak sekali magical beast yang berkeliaran di sini.” Salah satu orang berjubah itu kemudian berbicara usai mereka melihat sekelilingm berbicara dengan rekan yang ada di sekitarnya.
“Tinggalkan mereka.”
Semua orang berjubah itu kemudian mengangguk. Yang kemudian, salah satu dari mereka mengulurkan tangan yang kala itu memegang sebuah batu berwarna hitam dan juga memiliki energi yang luar biasa.
Ketika orang itu menghancurkan batu hitam tersebut menggunakan tangannya. Dan saat itu juga, sebuah ruang kosong yang ada di depan mereka muncul sebuah lubang yang ukurannya sebesar ibu jari. Kemudian, lubang itu membesar dalam waktu yang begitu dekat dan juga berputar dengan begitu cepat.
Tanpa menoleh ke belakang, para penjaga itu masuk ke portal yang disebut sebagai sebuah portal teleportasi. Hingga banyaknya sepuluh orang, mereka semua masuk tanpa tersisa, meninggalkan para tawanan yang kini berada di tempat antah berantah dalam kondisi suhu yang begitu dingin.
Para tawanan itu hanya bisa memandang secara pasrah. Mereka tidak memiliki harapan hidup apapun. Mereka tampak lemas, dan menunggu waktu kematian mereka saja. Tubuh mereka, dalam kurun waktu dekat, pasti akan membeku.
........
Sementara ini, di waktu yang bersamaan, di dalam sebuah gua tengah-tengah hutan, seseorang tampak tersenyum di depan api unggun ketika kondisi diluar gua banyka tumpukan salju. Kulitnya benar-benar begitu lembut dan bisa dibandingkan dengan sebuah salju yang ada diluar. Berbanding terbalik dengan kondisi dirinya beberapa waktu yang lalu.
Ya, dia sungguh tampan dan rupawan, apalagi ketika wajahnya tersoroti cahaya api sebagai sebuah penghangat. Dan ketika dia menghela napas, uap embul miliknya menerpa wajahnya.
“Saatnya aku tahu berterimakasih.” Katanya, Ryugard.
Dia menepukkan kedua telapak tangan, yang kemudian membentuk beberapa formasi segel tangan yang begitu rumit. Hal itu menciptakan sebuah formasi sihir berwarna biru muda tepat di bawah dirinya.
“Dragonic Void Holo.”
Seketika, Array yang berada di bawah Ryugard melebar luas. Menembus apapun yang ada di hadapannya bahkan sekalipun itu adalah dinding gua. Tapi pada kenyataannya, Array itu benar-benar melebar sangat luas, diameternya luas sekali hingga membuat pegunungan ini tertutupi oleh Array tersebut. Sayangnya, beberapa detik kemudian, Array itu menghilang, tapi sebagai gantinya, sebuah kubah dengan diameter sama seperti Array itu muncul, melapisi gunung dengan energi kubah berwarna biru.
Dan itu hanya dalam waktu beberapa detik, sebelum wujud kubah itu menghilang. Hanya saja, esensinya masih tetap ada.
Efeknya membuat salju yang ada di dalam jangkauan tersebut langsung meleleh, digantikan dengan hawa pada umumnya dan udara yang begitu degar. Magical beast yang memiliki kekuatan rendah, terpaksa mati karena tidak mampu menerima kekuatan sebesar itu, sayangnya, beberapa magical beast yang kuat lainnya masih bisa bertahan, tapi begitu tertekan sehingga membuat mereka lari kemanapun untuk menyelamatkan diri.
ayo mampir juga dinovelku jika berkenan