NovelToon NovelToon
Asmara Ke-2

Asmara Ke-2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Marsia Niqi

Amara Calista seorang gadis berbadan bongsor, yang mempunyai hobi main basket, jatuh cinta pada seniornya yang bernama Altaf Alfarizi. Altaf yang mempunyai banyak fans, awalnya hanya memandang sebelah mata pada Amara. Amara berusaha sungguh-sungguh untuk merubah penampilannya demi mendapatkan hati Altaf. Dan dengan kekuasaan sang papa Amara bisa mendapatkan Altaf melalui sebuah perjodohan. Namun sebuah musibah membuat Amara pupus harapan dan memilih berpisah dengan sang suami tercinta. Bagaimana kisah cinta Amara dan Altaf? Ikuti kisah lengkapnya dalam "Asmara Ke Dua".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsia Niqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salting

Altaf dan Ara duduk berbincang di kamarnya. Badan mereka serasa pegal-pegal akibat olah raga malam ala pengantin baru. Perut mereka sudah keroncongan minta diisi. Ponsel Altaf bergetar, nama mamanya ada dilayar.

"Assalamualaikum ma?" Kata Altaf lembut.

"Waalaikumsalam, cie...cie... lembut banget suaranya, kayak habis dapat sesuatu!" Goda mamanya.

"Mama...! Al tutup nih kalau cuma mau bikin Al kesel!" Ancam Altaf.

"Ehhh tunggu! Mama cuma mau bilang, kamu sama Ara turun sekarang, kita sarapan bereng. Habis olah raga malam lapar kan?" Goda mamanya lagi.

"Mama....!" Kesal Altaf pada mamanya.

"Iya....iya...turun sekarang, kami tunggu di bawah, kita sarapan bareng, habis itu kami mau langsung balik ke Jakarta.

Altaf memandang Ara yang mukanya cemberut.

"Kenapa cemberut gitu hem? Jelek tahu nggak! Kata Altaf sambil mencubit dagu sang Ara.

"Kak, nanti Ara di godain sama mereka semua!" Kata Ara semakin cemberut.

"Nggak papa, biasa pengantin baru digodain, nggak usah dipikirin. Ayok turun!" Kata Altaf sambil menggandeng tangan Ara. Altaf berjalan pede dengan outfit celana jeans biru tua dan kemeja putihnya yang dilipat di bawah siku. Sedangkan Ara memakai rok panjang rempel putih dan cardigan biru muda, nampak cantik dan anggun dengan rambut yang dibiarkan terurai.

Altaf berjalan tetap menggandeng tangan Ara.

"Duh, cantik banget sih mantu mama!" Kata mama Fifi, yang membuat semua spontan menoleh ke arah pasangan pengantin baru yang berjalan ke arah meja mereka.

Mama Dinda dan papa David juga papa Aldi tersenyum melihat pasangan romantis itu berjalan bergandengan tangan. Tapi tidak dengan Rena yang nampak kesal melihatnya.

"Hem......gitu kok bilangnya ogah dijodohin! Sudah tau rasanya nempel terus kan kayak kutil!" Kata Alfin.

"Hus...! Fin jaga ucapan kamu, malu sama om dan tante!" Kata mama Fifi pada putra sulungnya.

"Apa? Kutil jumbo! Mau ketempelan kutil jumbo?!" Kata Altaf ketus pada kakaknya.

"Udah ah Al, nggak usah didengerin masmu itu, ayok kita sarapan!" Kata mama Fifi.

"Dek... Al..., habis ini mama papa dan semua mau langsung pulang ke Jakarta lho. Kalian hati-hati di sini!" Kata mama Dinda.

"Kok cepetan ma, tinggal dulu dua tiga hari disini!" Kata Ara dengan wajah nuntutnya.

"Dek, papa harus ke sekolah. Udah beberapa hari nggak masuk! Papa Aldi sama mama Fifi juga mau pulang, ya kan mbak Fifi?" Tanya mama Dinda pada mama Fifi.

"Iya sayang, kamu baik-baik sama anak bandel nya mama ya! Kalau di apa-apain telepon mama, biar mama hukum dia!" Ancam mama Fifi.

"Ra, ini hadiah pernikahan dari papa mama untuk kalian berdua." Kata papa David sambil memberikan satu kotak kecil.

"Apa ni pa?" Tanya Ara.

"Buka aja!" Perintah papa David, dan Ara membukanya, Ara terkejut melihat isi kotak itu ternyata satu set kunci.

"Kunci apa nih pa?"

"Itu kunci rumah, papa sama mama sudah siapin rumah itu setahun yang lalu. Semua sudah lengkap isinya. Nanti pulang dari sini kamu sama Al bisa langsung tinggal di sana. Rumahnya dekat dengan sekolah papa!" Kata papa David menjelaskan.

"Papa ngusir Ara nih, pa?!" Tanya Ara dengan mata berkaca-kaca.

"Ra, sekarang papa sudah melepas tanggung jawab kamu, papa sudah memberikan tanggung jawab itu sepenuhnya pada Altaf. Jadi kamu harus nurut sama Altaf, suami kamu." Kata papa David lembut pada putri semata wayangnya.

"Dan ini dari papa Ra, semoga Ara suka!" Kata papa Aldi memberikan kunci mobil pada Ara.

"Papa...kok di kasih ke Ara?" Tanya Ara bingung.

"Iya, anak papa itu bandelnya kelewatan, nanti kalau dia macam-macam tinggal aja, nggak usah dibawa pulang, mobilnya ada di depan, ini surat-surat mobilnya.

"Ditinggal! Emangnya Al barang apa, main tinggal-tingal aja!

"Udah Ra, terima aja, papa itu emang suka maksa!" Kata Altaf dingin. Sedangkan muka Rena semakin ditekuk. Menjadi menantu keluarga Himawan ia harus menunggu beberapa bulan waktu minta dibelikan mobil. Tapi Ara begitu jadi menantu langsung diberi tanpa meminta. Padahal Ara sudah punya mobil. Dan orang tua Ara sendiri bisa saja membelikan mobil lagi. Rena merasa nasib baik tak berpihak kepadanya.

"Dek, nanti mama akan suruh orang bawa barang-barang kamu ke rumah baru kamu. Biar di rapiin jadi kamu nggak perlu capek-capek beberes pulang dari sini!" Kata mama Dinda.

"Iya Al, nanti juga mama akan urusin barang -barang kamu. Jadi kamu nggak usah mikir pindahan!" Kata mama Fifi ikut menambahi.

"Iya ma!" Kata Altaf tak mau mendebat mamanya, karna pasti kalah.

"Kamu ambil cuti kuliahnya sampai Senin depan kan sayang?" Tanya mama Fifi lembut, pada Ara, dan Rena semakin kesal dengan panggilan sayang untuk Ara dari mama mertuanya.

"Iya ma, tapi mau balik lebih awal, soalnya tugas kuliah jalan terus." Jawab Ara.

"Minta Al untuk bantu kamu, kalian habisin masa cuti di sini saja!" Kata mama Fifi membujuk.

"Iya ma, terima kasih semuanya, Ara senang sama hadiahnya. Semoga berkah ya ma pa!" Kata Ara lembut pada mama, papa dan kedua mertuanya.

***

Tiga hari di Bogor, Altaf dan Ara menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan, dengan mobil pajero sport hitam hadiah dari papa Aldi. Menikmati suasana dingin kota Bogor membuat Altaf betah tinggal di sana apalagi ditemani istri tercinta. Namun Ara memaksa Altaf untuk pulang. Walaupun Altaf masih ingin tinggal namun terpaksa menuruti keinginan sang istri.

Altaf mengendarai mobilnya menyusui jalan kembali menuju Jakarta. Ara yang mengantuk dan kelelahan tertidur menyandar di bahu Altaf. Senyum bahagia Altaf mengembang. Diliriknya wajah manis yang terlelap itu. Perasaan sangat senang, perjalanan menjadi sepi, membuat Altaf fokus ke jalanan.

"Hem....sepi deh, biang cerewetnya teler!" Kata Altaf sambil mengelus kepala sang istri dengan tangan kirinya, dan kembali fokus menyetir.

Menempuh perjalanan hampir dua jam akhirnya mobil Altaf sampai di alamat rumah baru yang diberikan oleh papa mertuanya. Rumah berlantai dua, dengan desain mewah dan cat warna putih. Di garasi mobil sudah terparkir mobil dan motor sport hitamnya, juga mobil merah Ara dan motor sport merahnya.

Ara masih setia lelap dalam tidurnya. Tak tega membangunkan, Altaf membopong Ara keluar dari mobil.

Baru saja mendekati pintu utama rumah, pintu sudah di buka dari dalam. Wanita paruh baya keluar tersenyum mengucapkan selamat datang pada Altaf.

"Selamat siang den, perkenalkan nama saya Siti! Saya ART yang dibayar nyonya Dinda untuk kerja di sini!" Kata wanita yang bernama Siti itu.

"Siang mbok, saya Altaf suami non Ara, putrinya mama Dinda. Bisa saya langsung bawa istri saya masuk kamar mbok?" Tanya Altaf sopan pada ART barunya.

"Iya silahkan den, kamarnya sudah saya siapkan di lantai atas!"

"Iya mbok, terima kasih ya!"

"Sama-sama den!" Jawab mbok Siti, lalu Altaf membawa Ara naik tangga ke kamarnya di lantai dua. Baru saja Altaf meletakkan Ara di kasur super mewah itu, tiba-tiba Ara membuka mata.

"Kak, ini Ara di mana?" Tanya Ara sambil mengucek matanya.

"Di rumah baru Rara, kita sudah sampai!" Jawab Altaf lembut sambil duduk di tepi kasur.

PLAKKKKK

"Hih.....rumah baru kita, bukan rumah baru Ara!" Kata Ara kesal.

"Iya, udah lanjutin tidurnya, nanti malam biar nggak ngantuk, nanti malam kan kita begadang lagi!" Kata Altaf sambil menaik turunkan alisnya.

PLAKKKKK

"Rara....!"

"Kakak sih bikin kesal aja!"

"Ya kan benar kita nanti malam begadang, ngerjain tugas, tugas kuliah Rara kan banyak! Emang mau ngapain? Hayo Rara mikir apa hayo?!" Goda Altaf pada sang istri. Membuat ara salting sendiri.

"AU AH GELAP!" Jawab Ara sambil membalikkan badan karena malu salah penafsiran.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!