[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Meski tidak lagi muda, wajah dan tubuh Erik masih terlihat awet muda. Pria itu menatap ke arah Bella yang juga menatap nya.
"Dewa keberuntungan benar-benar tidak di pihakku. Hubungan tokoh antagonis dengan orang tua protagonis pria tidak baik. Benar-benar si4l...."
"Orion tidak memiliki hak untuk memecat orang ku. Stella adalah sekertaris ku." Ucap Erik masih dengan tatapan memperhatikan Bella.
Mendengar penuturan Erik, Stella tersenyum miring. Dia sangat yakin Erik akan membantu nya, terlebih ia tahu jika Erik sangat membenci Bella.
"Jal4ng si4lan, kau mungkin istri dari pak Orion. Tapi semua orang pasti tahu jika Pak Erik dan Bu Erina sangat membenci ibl!s seperti mu. Sebagai sekertaris dan orang yang penting, pak Erik pasti akan lebih membelaku."
Melihat situasi saat ini, Orion yakin istri nya akan mendapat masalah. Terlebih mengetahui hubungan antara istri dan orang tua nya.
"Papah, ini...."
Sebelum Orion menyelesaikan ucapannya. Stella memotong nya dengan cepat.
"Pak Erik, anda harus membantu mencari keadilan untuk sekertaris Anda ini... Bu Bella menind4s saya, dan menuangkan jus dengan sengaja pada saya," Stella berpura-pura menitikkan air mata nya.
"... Padahal sebentar lagi kita ada meeting penting pak."
Orion mengepalkan tangannya. Kemudian maju untuk membela sang istri.
"Jangan memberi api, Stella. Kau harus tahu di mana tempat mu. Sudah jelas kau yang mencari masalah dengan istriku."
Bella nampak terkejut dengan pembelaan dari Orion. "Apa dia sedang melindungi ku? Manis sekali."
Di mata Bella sekarang, Stella adalah serigala hitam yang jelek, yang mencoba menerkam singa seperti nya. Tapi kemudian seekor kelinci putih yang menggemaskan mencoba melindungi singa seperti nya. Lucu sekali gambaran-gambaran yang terlintas di benak Bella.
"Sudah. Apa benar yang di katakan Stella?" Erik menatap ke arah Bella.
Bella terkekeh dengan kedua tangan yang di lipat di depan dada. "Bagaimana jika aku mengatakan, ya? Apa kau akan membela nya?"
Erik tampak terkejut dengan sikap Bella. Bahkan tatapan wanita itu tampak berbeda.
"Ada apa dengan nya?"
Memutar bola matanya malas, Bella kemudian mendekati Stella dan mencekram bahu wanita itu kuat.
"Dengar lah... Aku tidak pernah berniat menindas siapapun itu. Hanya saja, sikapku tergantung bagaimana kalian memperlakukan ku,"
Bella menjada ucapan nya. Tangan nya terulur merapikan pakaian Stella. Lalu kembali melanjutkan ucapannya.
"Tapi, jika ada yang berani mencari gara-gara denganku. Aku tidak akan segan bertindak lebih kej4m. Camkan itu."
Stella meringis, kemudian berlari mendekati Erik untuk mengadu.
"Anda melihatnya sendiri bukan pak? Bu Bella berani menind4s saya di depan Anda."
Bella hanya mendesah malas.
"Sudah, hentikan drama ini. Dan kau Stella, hari ini juga kau di pecat!"
"Apa!"
...***...
"Ceyi, maafin Eyon... Eyon nda tau kalo ceyi–"
Bang!
Cerry yang sedang mengikat tali sepatu nya, mengurungkan. Melepas kembali sepatu nya dan melempar ke arah Leon yang berdiri di hadapannya.
"Huwaaa... Sakit Ceyi, kenapa Ceyi lempar sepatu ke Eyon?" Tanya Leon sembari mengelus kening nya yang terkena lemparan sepatu Cerry.
"Karena Leon itu berisik. Cerry bakal lempar Leon sepatu terus kalo Leon buat Cerry kesel yaaa!" Ancam bocah perempuan itu.
Leon seketika menunduk dengan mata berkaca-kaca. Dia benar-benar merasa bersalah pada Cerry.
Melihat Leon yang menunduk dan berkaca-kaca, Cerry menghela nafas pelan.
...
Kembali pada Bella dan yang lain nya. Mereka tampak terkejut dengan keputusan Erik yang memecat Stella.
"Pak Erik, apa maksud Anda memecat saya Pak?"
Bella juga ikut terkejut dengan apa yang di katakan Erik. "Apa dia sedang membantuku? Tapi itu tidak mungkin kan...."
"Pak, jika Anda memecat saya karena Bu Bella, saya akan bersujud dan meminta maaf pada Bu Bella. Tolong jangan pecat saya Pak, saya sudah lama bekerja untuk Anda." Mohon Stella dengan derai air mata.
Menghela nafas kasar, pria itu mengeluarkan beberapa berkas dari tas nya, Erik kemudian menghampiri Stella dan melempar berkas-berkas itu di wajah wanita itu.
"Jangan berpikir saya tidak tahu, Stella. Kau selalu menind4s teman-teman mu hanya karena jabatan mu lebih tinggi,"
Erik menarik nafas panjang, kemudian melanjutkan ucapannya.
"... Bukan hanya itu, kau menggelapkan uang perusahaan dan berulang kali menjual data perusahaan."
Erik benar-benar murka. Dia sangat mempercayai Stella, benar jika wanita itu telah lama bekerja untuk nya. Tapi sangat di sayangkan wanita itu begitu serakah dan berani mengkhianati nya.
"A-apa?" Stella mundur dengan tampang syok. Dia tidak percaya semua nya begitu cepat di ketahui oleh Erik.
"Pak, saya–"
Erik mengangkat tangannya. Wajahnya ia palingkan enggan menatap sang pengkhianat.
"Security, bawa wanita ul4r ini ke kantor polisi!" Perintah Erik.
Dua security datang dan menangkap Stella. Tapi wanita itu berontak dan bersujud di kaki Erik.
"Pak, tolong maafkan saya. Saya tidak sengaja melakukan itu pak...."
"Lepas, cepat bawa wanita ini keluar!"
Dua security itu kembali membawa Stella yang terus berontak.
"Lepas! Lepaskan saya! Saya tidak mau di penjara!!"
Erik memijat pelipisnya. Dia sudah cukup lama merencanakan pemecatan Stella, tapi urungkan.
Erik kemudian menatap Orion dan Bella. "Ayo ke ruangan saya." Ucap nya sembari masuk ke dalam lift.
Orion dan Bella saling menatap, lalu ikut masuk ke dalam lift.
"Jangan berpikir aku membantumu."
Bella yang baru masuk ke dalam lift terdiam sesaat mendengar ucapan Erik.
...***...
"Lepas! Lepaskan saya!"
Stella terus memberontak, tapi dua security itu tampak bisu dan terus menyeret nya.
"Jal4ng si4lan! Aku membencimu Bella... Kau pasti akan membayar semua ini!!"
Dua security itu berhenti melangkah, membuat Stella yang di seret mereka hampir terjatuh. Sebelum Stella menyalahkan dua security itu, dahinya berkerut melihat tiga pria di hadapannya.
"Kau?" Stella tampak terkejut melihat salah satu di antara tiga pria itu.
Dua pria yang memakai kaos hitam, membawa dua security untuk bernegosiasi. Kemudian satu nya lagi membawa Stella pergi.
"Bukankah kau membenci Bella? Dan ingin balas dendam padanya?"
Mendengar nama Bella, Stella kembali di rasuki rasa benci nya.
"Benar, aku sangat membenci wanita itu!"
"Jika begitu, balaskan dendam mu. Aku di sini untuk membantumu."
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y