Extraordinary Non-Player Character

...Buku Rune...

...# Kota Luxio, Re-Estize Kingdom. 4 Agustus 2045....

Aku dan Elsa masih berada di kota Luxio dan melanjutkan keliling kota namun, ditengah perjalanan tiba-tiba langkah Elsa terhenti.

Menyadari itu, aku juga menghentikan langkah dan bertanya.

"Ada apa?" Aku menoleh keatas yang mana terlihat toko bertuliskan toko sihir, "Toko sihir?"

"Bukan. Ini Rune," potong Elsa saat melihat sebuah buku dengan simbol sihir.

Elsa dengan tatapan serius, dia masuk ke dalam toko dan aku pun mengikuti nya kedalam. Lalu, kami pun disambut oleh NPC Karyawan toko.

"Selamat datang! Anda yang bisa saya bantu."

Elsa pun tidak mempedulikannya dan terus melihat barang disekitar.

Maka dari itu, aku menjawab NPC nya.

"Jika nanti ada yang barang kami cari. Kami akan membelinya."

"Baik."

Tak lama kemudian, Elsa berbicara dingin kepada NPC toko.

“Hei, penjaga toko. Apa yang kamu maksud dengan sihir di toko ini?”

“Eh? Itu karena pemilik dari toko ini mengatakan bahwa benda-benda ini adalah benda sihir,” jawab penjaga toko.

“Ehh, begitu kah. Lalu, siapa dan dimana dia sekarang?” tanya Elsa.

“Tuan pemilik adalah seorang utusan maka dari itu, dia berkelana mengelilingi dunia dan Tuan bernama Touya, seorang penyihir Babylonia,” jawab Penjaga Toko.

Elsa yang bertanya dengan memeriksa toko, dia pun menemukan buku tentang perjalanannya yang masih terbungkus.

“Penyihir Babylonia Jilid satu,” batin Alice yang mengambil buku tersebut.

Elsa pun tanpa ragu menyobek bungkusan dan membuka buku tersebut.

“Nona, jika anda membuka bungkus berarti anda membeli,” ucap penjaga toko.

Aku pun menghela nafas dengan kelakuan Elsa dan menenangkan penjaga NPC.

“Tidak apa-apa, kami akan membelinya."

Disaat yang bersamaan, Elsa membaca beberapa bagian dan dia pun bisa mengambil kesimpulan.

“Ternyata dirinya menyebut penyihir padahal dia adalah rune master ke 7,” gumam Elsa.

Mendengar itu, aku sedikit terkejut.

"Eh? Benarkah?"

Elsa tidak menoleh dan hanya menganggukkan kepalanya lantaran dia sambil membaca beberapa Rune disana.

“Rune yang menarik!” ucap Elsa.

Setelah itu, Elsa pun mengambil jilid kedua dan ketiganya setelah itu ketiga buku itu diberikan kepada penjaga toko.

“Buku ini kami beli semua!” ucap Elsa.

“Aku mengerti. Saya akan hitung,” jawab penjaga toko yang kembali ke meja kasir yang menghitung harga buku tersebut.

Aku yang sedang menunggu pembayaran, melihat ada beberapa batu dengan beraneka ragam warna.

“Itu batu apa?”

Penjaga itu pun melihat arah tunjuk dari ku.

“Ah, itu batu sihir. Batu itu memiliki fungsi menyimpan dan melepaskan bakat sihir jadi melalui batu itu kita bisa mengetahui bakat sihir yang terpendam dari diri kita,” ucap penjelasan penjaga.

“Oh, begitu. Masukan batu itu juga!” jawab ku.

Aku pun penasaran dengan kegunaan batu ini.

“Baik, Tuan!” jawab penjaga toko lalu dia menghitung bersama dengan buku.

Tidak lama kemudian, penjaga toko itu pun selesai menghitung.

“Baik, semua 30.500 Richie!” ucap penjaga toko.

Aku pun membayar semua barang itu dengan beberapa koin.

"Terima kasih banyak,” ucap penjaga Toko.

“Sama-sama,” jawab ku

Setelah itu, Aku dan Elsa pun keluar dari toko tersebut.

Elsa yang penasaran dengan rune milik dari Touya itu, dia membaca bukunya sambil berjalan di kota.

“Oi, bukan kah, berbahaya membaca sambil berjalan seperti itu!”

“Tidak apa-apa, tidak masalah buatku,” jawab santai Elsa yang sedang membaca buku tersebut.

Beberapa saat kemudian, Elsa menutup buku nya dan meminta sesuatu kepada ku.

"Kazuya. Bukan, Yogi. Izinkan aku membuat Rune dengan poin dan Avatar ini! Aku sangat ingin mencoba Rune ini!" ucap Elsa dengan penuh antusias.

Melihat semangat nya Elsa ingin membuat Rune, aku pun mengizinkan nya.

"Baiklah. Aku izinkan."

Elsa langsung membungkukkan badannya, "Terimakasih, Kazuya."

Lalu, aku dan Elsa pun duduk di tengah kota yang terdapat air mancur beserta tempat duduk di sisi-sisi nya.

“Tunggu sebentar ya, Kazuya! Aku akan membuat Rune terlebih dahulu,” ucap Alice.

“Hm, baik lah!” jawab Rena.

Seusai itu, Elsa memejamkan matanya. Kali ini dia membuat rune yang dituliskan oleh Touya yaitu Aport.

Sebuah rune yang mampu mengambil benda kecil tanpa ada batasan jarak. Rune ini menghabiskan 50 rune poin.

Selanjutkan, Elsa membuat rune dari Touya juga yaitu Slip.

Sebuah rune yang bisa merubah gesekan targetnya. Rune ini menghabiskan 20 rune poin.

Dan rune terakhir yang tertulis di jilid satu ialah Long sense.

Sebuah rune yang mampu meningkatkan seluruh indra. Rune ini menghabiskan 80 rune poin.

Seusai pembuatan ketiga rune itu, Elsa pun membuka matanya.

Lalu, aku memberikan makanan ringan kepada nya yang sebelumnya ku beli sesaat Elsa membuat Rune.

“Elsa, silahkan makan! Pasti untuk membuat rune membutuhkan banyak energy!”

“Oh, iya. Terima kasih!” jawab Elsa yang menerima roti tersebut.

Lalu, Elsa pun menyantap roti tersebut.

“Hm, lezat! Terima kasih, Kazuya!” ucap.

“Sama-sama."

Dan, pemberitahuan pun datang.

...Ding!...

...[Selamat! Anda mendapatkan 100 rune poin!]...

Seusai makan, Elsa pun menepuk tangannya untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada tangannya.

“Baik. Aku akan mencoba rune dari Touya,” ucap Elsa.

Seusai mengatakan itu, Elsa membayangkan gambar rune yang baru dibuatnya dan merapal nya.

“Long Sense.”

Setelah merapal itu, suara bising dari telinga terdengar dan pandangan Elsa mampu melihat seseorang dari yang sangat jauh.

“Berhasilkah?” tanya ku.

“Hm,” jawab Elsa yang mengangukan kepala.

Tidak lama, Elsa pun mendengar sesuatu.

“Hei, ini tidak sesuai dengan perjanjian!” ucap seorang wanita.

Disaat mendengar itu, pemberitahuan pun datang.

...Ding!...

...[Misi FATE- Membantu seorang gadis....

...Hadiah: buku Touya jilid keempat dan kelima. Apakah anda menerimanya? Iya/Tidak.]...

Melihat itu, aku terheran.

"Misi FATE? Apa maksudnya?"

"Kazuya, seperti nya aku melihat misi FATE," ucap Elsa.

"Iya. Aku sudah memilih iya."

"Kalau begitu, ayo! Aku tidak sabar ingin melihat buku lanjutan nya!" ucap semangat Elsa.

Elsa pun beranjak diri dan pergi ke lokasi. Aku pun sontak mengikuti nya dari belakang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...