Seseorang tidak akan bisa lari selamanya pasti dia akan berhenti karena kelelahan
Elise yang bersembunyi sekian lama akhirnya tertangkap lagi
"Aku menemukan mu" _Ethan.
Mau tahu kisah serunya?
AYO MULAI BACA!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jane Alicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. deep talk
Melihat Elise yang seprti itu merasa lucu, dia membuka kamera ponselnya dan mengirimkan beberapa foto Elise pada Ethan yang sekarang berada di pesawat
"Aku akan selalu mendukungmu jika itu untuk Nona Elise Tuan" Pak An tersenyum tipis, dia memikirkan sesuatu di kepala tuanya itu
Setelah mengirimkan beberapa foto barulah Pak An bergerak mengikuti Elise untuk membayar dikasir
----------
"Apa ini benar-benar rumah milikmu Nona?" Pak An meletakkan belanjaanya di atas meja kecil di dekat pintu
"Ya begitulah Pak An, walaupun jauh berbeda dari mansion mewah tapi aku cukup nyaman tinggal disini" Elise menjawab Pak An dengan tangan yang sibuk mengeluarkan belanjaannya
"Kau benar- benar hebat Nona" Pak An melihat rumah pintar itu dengan takjub
"Duduklah dulu Pak An, aku akan membuat kopi untukmu"
"Apa saya bisa melihat-lihat Nona?" Pak An bertanya dengan antusias
"Ya tentu saja Pak An"
Pak An mengelilingi rumah Elise yang tidak terlalu besar tapi terasa mewah dan canggih, banyak kabel yang terususn rapi di tempatnya dan banyak juga monitor di rumah itu
"Ini kopi mu Pak An" Elise meletakkan kopi itu di atas meja
Pak An tidak menjawab, dia hanya hanya terdiam melihat foto bingkai kecil di atas meja yang penuh dengan monitor komputer
"Ada apa Pak An?" Elise berjalan mendekat ke arah Pak An
"Ternyata anda masih memiliki ini Nona" Pak Ethan melihat sendu ke arah foto yang ada di bingkai kecil itu
"Pak An, ini adalah hal yang berharga jadi aku harus menyimpan dan menjaganya apapun yang terjadi'
"Apa anda ingin menceritakan sesuatu pada saya Nona?" Pak An melihat Elise dengan sedih
"Ya Pak, ada banyak sekali cerita yang aku ingin anda dengar"
Mereka berdua duduk berhadapan di meja tamu Elise yang berkesan simple dan modren
"Apa yang sebenarnya terjadi Nona?" Pak An memulai pembicaraan lebih dulu
Elise diam beberapa saat lalu melihat langit-langit rumahnya yang memiliki banyak CCTV MINI
"Aku binggung mana yang harus ku ceritahan lebih dulu, jadi bagaimana kalau Pak An memberikaku pertanyaan saja" Elise melihat Pak An dengan semangat
"Baiklah, tapi jika anda tidak ingin menjawabnya tidak masalah Nona"
"Aku akan menjawab jika aku bisa Pak An dan aku yakin anda pasti sudah mencari tahu beberapa hal bukan?"
"Ya, setelah pertemuan singkat itu saya merasa sangat sennag Nona, saya mulai mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya, dan satu hal yang mengejutkan untuk saya adalah kematian Tabib Ming di kebun obat miliknya sendiri"
Elise tersenyum pahit mendengar perkataan Pak An
"Aku juga terkejut Pak An, aku tidak akan bisa melupakan itu semua" Elise mengigit bibirnya dengan keras
"Anda bisa menangis Nona, saya tidak akan memberitahu pada siapapun kalau anda mengangis" Pak An mendorong kota tisue yang ada di depannya ke arah Elise
"Itu rumah pelarian terakhir kami, awalnya aku tidak setuju pada Tabib Ming untuk menertap disana tapi karena merasa tidak ada lagi yang mengejar kami akhirnya aku setuju untuk tingal" Elise menarik nafasnya panjang
"Apa anda ada disana saat Tabib Ming terbunuh?"
"Ya Pak An..hiks..aku seharunya tidak setuju untuk menetap hikss..ini salahku" Elise mulai menangis dengan pelan
"Ini bukan salah mu Nona, anda sudah melalukan yang terbaik untuk bertahan hidup" Pak An menjadi panik
"Aku seharusnya tidak meninggalkannya begitu saja" Elise menunduk dan mengusap sair matanay dengan kasar
"Semua sudah berlalu Nona, Tabib Ming pasti sudah merasa tenang jika melihat anda bisa bertahan sampai saat ini" Pak An tersenyum lembut untuk memberi dukungan pada Elise
"Maafkan aku Pak An, apa lagi yang ingin anda tanyakan"
"Apa anda baik-baik saja sekarang Nona?"
Elise menngangguk untuk menjawab pertanyaan Pak An yang terlihat sangat khawatir padanya
"Baiklah kalau begitu kenapa anda bersikap seperti tidak mengenali kami Nona? Dari siapa anda melarikan diri?"
"Aku tidak bisa memberitahumu siapa yang mengejarku Pak An, itu terlalu beresiko dan Pak An dia duluan yang tidak mengenaliku jadi yasudah aku juga bersikap sama" Elise melihat Pak An dengan kesal
"Tapi sekarang dia sudah mengenalmu Nona" Pak An tersenyum lucu melihat Elise
"Meskipun begitu tetap saja Pak An, saat ini situasinya sudah berbeda dan aku tidak bisa menyeret kalian ke dalam masalahku"
"Nona apa yang anda katakan? anda tahu bukan seberapa berpengaruhnya Tuan Ethan, jadi kami pasti bisa membantu anda Nona" Pak An memelankan nada suaranya
"Pak An.. setelah kau pergi nanti, bersikaplah seperti kau tidak pernah bertemu dengan ku seperti sebelumnya, lindungi Ethan seperti biasanya dan jangan pernah memikirkan tentang ku lagi" Elise melihat Pak An dengan sendu
"Nona kenapa anda mengatakan itu, anda tahu jika itu mustahil untuk saya lakukan, terutama Tuan Ethan Nona. Setelah mendengar berita tentang terbakarnya kediaman Rander, Tuan Ethan datang kesana untuk melihat sendiri kediaman Rander yang terbakar, dia pergi kerumah sakit untuk menanyakan siapa saja korban yang ada disana, dan apa anda tahu apa yang terjadi selanjutnya?" Pak An melihat Elise dengan sedih
"Dia menangis" Elise menundukkan kepalanya
"Bukan hanya itu saja Nona, Tuan Ethan tidak sadarkan diri selama seminggu dan dia mengalami demam tinggi, Saya selalu berada di sisi Tuan dan setiap malam Tuan bermimpi dengan memanggil nama Anda Nona, tapi bagaimana bisa anda berbicara seperti ini sekarang?" Pak An meminum kopi yang di depannya dengan cepat karena merasa terlalu emosional
Kesunyian melanda kedua orang itu begitu saja, Elise yang menunduk dengan perasaan yang campur aduk dan Pak An yang menetralkan emosinya
"Maafkan aku Pak An, tapi kalian satu-satunya yang kumiliki sekarang dan aku tidak ingin kehilangan lagi. Aku akan mengurusnya sendiri dan tidak membuat orang lain terlibat supaya tidak berakhir seperti Tabib Ming" Elise menatap Pak An dengan putus asa
"Tapi setidaknya biarkan saya tahu mengenai kondisi anda Nona, saya pernah berjanji pada Nyonya untuk menjaga anda jika bertemu kembali dan saya akan menepati janji itu Nona" Pak An menekan setiap perkatannya tapi tidak terdengar kasar
Elise bangkit berdiri dari tempatnya dan pergi menuju ruangan yang ada di dekat pintu keluarnya
"Pak An ayo kemari" Elise mamanggil Pak An untuk datang
Pak An datang mendekat pada Elise, dia merasa kalau Elise ingin mengusirnya jadi dia merapikan pakaiannya
"Letakkan jari anda disini, lalu maju sedikit kedapan" Elise mengatur posisi Pak An
"Apa ini Nona?" Pak An melihat Elise dengan binggung
"Pak An bukankah kau sendiri yang mengatakan kalau kau ingin tahu kondisiku? karena itu kau harus mendapat kunci untuk masuk kerumahku" Elise tersenyum pada Pak An
Pak An membeku di tempatnya, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, senyuman Elise mengingatkannya pada saat dia menarik mereka untuk masuk ke dalam taksi
"Pak An kau tidak apa-apa?" Elise mengintip Pak An yang terlihat murung
"Saya tidak apa-apa Nona, hanya saya benar-benar senang" Pak An mengusap matanya yang sesikit berair
"Kalua begitu kau harus menetapi janjimu untuk tidak memberitahu Ethan tentang ini Pak, ini adalah rahasia kita berdua" Elise tertawa lebar dengan senang
Bagaimanapun dia sudah menganggap Pak An sebagai keluarganya jadi dia tidak bisa menolak permintaan orang yang menghkawatirkannya