Viona gadis cantik yang sempurna dia memiliki sejuta kelebihan. Mempunyai IQ di atas rata-rata, pintar beladiri, dan karir yang memumpuni. Tapi siapa sangka dibalik itu semua viona mempunyai trauma masa lalu yang mengharuskan nya kehilangan separuh ingatan dan melupakan kekasih lamanya.
"siapa kamu?".
"Aku Lucius.. Apa kamu sungguh melupakanku Vi?".
Laki-laki itu berbicara dengan mata yang berkaca-kaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurmala sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sean yang malang
Kalau begitu langsung saja suruh HRD kita interview para pelamar itu.
"Oya apa Sean sudah datang".
"Sudah nona" jawab max.
"Kalau begitu suruh dia ke ruangan ku".
"Baik".
Tak lama pintu ruangan pun di ketuk dari luar.
Tok..
Tok..
“Masuk".
"Kau memanggilku Zhee" ucapnya tersenyum senang karena bisa melihat gadis yang dia rindukan.
"Ya ada yang ingin aku bicarakan padamu, duduklah".
"apa yang ingin kau bicarakan".
"Aku membebaskan mu menjadi bayang-bayang ku di perusahaan".
"Kau mau menunjukan diri".
"Ya cukup mereka tahu aku pendiri perusahaan karena aku tidak mau kau menjadi target seseorang yang ingin menjatuhkan Z.D company".
"Kau tahu kalau aku tidak pernah mempermasalahkan itu".
"Tapi aku yang keberatan Sean, sebagai sahabat mu aku tidak ingin kau terluka karena ku".
"Ya sudah, kalau itu sudah menjadi keputusan mu aku bisa apa".
"Oya aku sudah jauh-jauh terbang menyusul mu kesini apa kau tidak mau memperkenalkan sahabatmu ini kepada keluargamu".
"Nanti sore ikutlah bersamaku aku akan membawa mu menemui mereka".
"Oke".
Barang kali kalau aku mendapat lampu hijau dari keluarganya pandangannya akan berubah padaku batin Sean.
“Tuan, apa tidak apa-apa kita datang ke mansion Griffin tanpa memberi kabar".
"Tidak apa Ben aku ingin memberi kejutan untuk mereka".
Kendaraan mereka pun telah sampai di depan gerbang mansion Griffin dan pintu gerbang pun terbuka karena penjaga gerbang sudah mengenal siapa yang datang.
Kedatangan nya disambut oleh para pelayan, karena Louis sudah di anggap tuan muda kedua di keluarga itu.
"Selamat datang tuan muda Louis"
"Selamat datang asisten Ben" ucap kepala pelayan.
"Ya dimana mom Frisca dan Dad Yohanes jhon".
"Ada di ruang keluarga tuan, apa perlu saya panggilkan".
"Tidak usah biar saya saja yang kesana".
"Baik tuan" ucap jhon.
"Ben tunggulah di ruang tamu" ucap Louis
Louis berjalan menuju ruang keluarga menemui orang tua angkat nya.
Yohanes yang pertama kali melihatnya langsung berseru
"Louis kau kah itu".
"Ya dad ini aku" dia langsung memeluk ayah angkatnya.
"Apa kau masih ingat pulang anak nakal" ucap Frisca dengan menjewer telinganya.
"Aduh mom telingaku sakit bukan nya di peluk malah di jewer".
"Suruh siapa kau melupakan kami".
"Aku tidak melupakan kalian, tapi terlalu banyak pekerjaan di perusahaan yang membuatku tidak sempat berkunjung".
"Alasan saja dan kenapa tidak memberi kabar kalau kau sudah sampai ke negara A".
"Aku ingin memberi kejutan untuk kalian".
"Kau itu sama saja seperti kakakmu yang datang tiba-tiba, tapi mom bahagia kalian masih ingat pulang".
"Memangnya kakak juga pulang mom".
"Ya sama seperti mu tidak memberi kabar kepulangannya".
"Sekarang kakak dimana".
"Di perusahaan mungkin sebentar lagi kakak mu pulang".
Karena usia Ximon lebih tua satu tahun dari Louis jadi Louis memanggilnya kakak.
"Mom aku datang bersama Ben kesini, apakah boleh meminjam kamar tamu untuknya karena aku akan lama disini".
"Pakai saja, mom malah senang akhirnya rumah ini menjadi ramai".
Mereka pun bercakap-cakap tentang banyak hal.
Tak lama Ximon pulang dan melihat Ben di ruang tamu.
"Ben" panggilnya.
"Ya selamat sore tuan".
"Sejak kapan kau disini".
"Saya dan tuan Louis baru sampai".
"Memangnya Louis ada disini, sekarang dia di mana?".
"Tuan louis sedang bersama orang tua anda di ruang keluarga".
"Aku pergi menemuinya dulu, kau bisa memakai kamar tamu untuk beristirahat Ben".
"Ya terima kasih tuan".
"Louis"
Suara bariton menggema memanggil namanya.
Louis pun membalikan badan dan menghampiri sang kakak lalu memeluknya
"Bagaimana kabarmu kak".
"Aku baik, kau sendir".i
"Aku juga baik, tumben kau pulang kak".
"Ya, aku ada sedikit urusan disini".
"Ya urusan perempuan" ucap Yohanes.
"Sejak kapan kakak punya kekasih dad".
"Kakak mu itu sedang mengejar seorang perempuan tapi perempuan itu belum menerimanya".
"Wanita mana yang bisa menolak pesona kakak".
"Buktinya memang ada yaitu calon kakak iparmu".
"Seperti apa rupanya sampai membuat kakakku mengejarnya".
"Yang pasti dia itu sempurna" ucap Ximon.
"Aku jadi penasaran seperti apa dia sampai kau begitu memuja nya".
-Kediaman keluarga Dixon-
Sean yang terus menempel pada Viona hingga berakhir di kediaman Dixon membuat suasana rumah itu menjadi dingin.
Bagaimana tidak Sean duduk di ruang tamu mendapatkan tatapan tajam dari Gean dan Garvin hanya bisa meneguk ludah kasar nya, dia seperti sedang terciduk mencuri barang di rumah orang, sedangkan orang yang membawanya pergi meninggalkan dia dengan kedua singa yang siap menerkam kapan saja.
"Sekarang perkenalkan dirimu ucap Garvin".
"Nama saya Sean dirgantara om".
"Setahuku Sean dirgantara bukannya pemilik Z.D Company tidak mungkin kan kau orang itu".
"Saya memang Sean dirgantara yang anda maksud namun bukan saya pemiliknya, saya hanya menjalankan perusahaannya saja".
"Jadi benar kau bukan pemiliknya".
"Benar tuan".
"Lalu sejak kapan tuan Sean dekat dengan putriku".
"Kurang lebih 4 tahun yang lalu, kami bertemu di negara D".
Viona yang melihat sahabatnya di sidang oleh sang kakak dan ayah nya merasa kasihan, dia memutuskan menghampiri mereka di ruang tamu dengan membawa minuman dan kue untuk mereka.
“kalian apakan sahabatku sampai wajahnya pucat seperti itu" tunjuk Viona pada Sean.
"Kami hanya bertanya dimana dia mengenalmu".
"Kalian ini sudah seperti habis menangkap maling saja pakai di interogasi segala kasihan dia".
"Diminum Sean" dengan menyuguhkan minuman di depannya.
"Terima kasih".
"Ya jangan sungkan".
"Sean adalah sahabatku di negara D, dia yang selama ini membantu ku di sana jadi singkirkan tatapan tajam kalian padanya".
"Kami hanya antisipasi pada orang asing, apalagi seorang pria yang dekat denganmu apa itu salah".
"Maaf sebelumnya saya yang meminta Viona membawa saya kemari karena saya ingin mengenal keluarga nya seperti apa, sampai-sampai Viona sering sekali membicarakan kalian disana.
"Dan kebetulan juga saya sedang berkunjung ke negara A karena ada pekerjaan disini, jadi sekalian saja saya mampir".
"Apa pekerjaan yang kamu maksud tentang pembukaan cabang Z.D company".
"Ya anda benar tuan".
"Yang ku dengar pemiliknya perempuan".
"Ya dia perempuan yang sangat cantik".
"Apakah anda sudah mendapat undangan nya dari perusahaan kami tuan".
"Sudah, terima kasih atas undangannya".
"Tidak masalah, saya harap anda sekeluarga bisa hadir dalam acara itu".
"Tentu kami akan hadir apa lagi yang menjalankan perusahaannya sahabat putriku".
Setelah mereka berbicara panjang lebar akhirnya Sean memutuskan untuk pulang karena hari semakin sore.
"Gean mendekati sang adik dan duduk disampingnya".
"Dek kamu pacaran dengan nya"
"Tidak kami hanya berteman".
"Sebagai laki-laki aku tahu kalau dia menyukaimu bukan hanya sekedar teman".
"Tidak mungkin bang, aku dan dia sudah lama dekat tidak mungkin ada perasaan seperti itu di antara kami".
"Kamu mungkin tidak tapi tidak dengannya".
Viona memikirkan perkataan sang kakak, tidak mungkin kan Sean menyukaiku lebih dari ini.
